Anda di halaman 1dari 11

TEORI REVOLUSI SOSIO

cULTURAL

KELOMPOK 7

Teori belajar menurut beberapa


ahli
Piagetian
Menurut Piagetian belajar ditentukan karena
adanya karsa individu artinya pengetahuan
berasal dari individu.
Vygotsky
Menurut Vygotsky jalan pikiran seseorang harus
dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya
artinya untuk menelusuri asal usul jalan pikiran
seseorang dengan cara menelusuri asal usul tindakan
sadarnya dari interaksi sosial (aktivitas dan bahasa
yang digunakan) yang dilatari oleh sejarah hidupnya.

Ada 3 konsep pensting dalam teori


sosiogenesis Vygotsky tentang
perkembangan kognitif
1. Genetic

law of defeloment

(hukum genetik tentang


perkembangan)
2. zona of proximal development
3. Mediasi

1. Implikasi teori cultural dalam


pembelajaran
Implikasi teori cultural dalam proses belajar
mengajar menurut Mukminan dkk
(1998; 42) sebagai berikut :

A. MAKNA BELAJAR
Belajar merupakan proses pembentukan
makan.
Belajar bukanlah proses mengumpulkan
informasi, melainkan proses pengembangan
pemahaman
atau
pemikiran
dengan
membuat pemahaman baru.
Proses belajar terjadi pada saat terjadi
ketidakseimbangan struktur kognitif pada diri
seseorang

B. Implikasinya di dalam kelas


Proses kontruksi pengetahuan berlangsung dalam
diri individu.
Proses belajar harus diciptakan secara autentik
dan alami dalam kontek sosio cultural.
Guru mendorong dan menerima otonomi serta
inisiatif anak.
Guru dalam menyusun tugas mrnggunakan
terminologi kognitif yang merangsang dan
mendorong proses berpikir tingkat tinggi.

Guru memberi kesempatan pada anak didik


untuk memberi respon terhadap proses
pembelajaran, untuk meningkatkan proses
pembelajaran merubah strategi dan isi
pembelajaran.
Memberikan kegiatan yang menumbuhkan
rasa ingin tahu siswa dan membantu mereka
untuk mengekspresikan ide-idenya dan
mengkomunikasikannya pada orang lain.
Menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan murid bertanggung jawab
dalam melakukan kegiatan belajar.

Guru memahami proses pemahaman konsep


anak terlebih dahulu sebelum menyampaikan
pemikiran konsep tersebut.
Guru mendorong terjadinya proses dialog baik
dengan guru sendiri, maupun sesama teman.
Guru mendorong untuk melakukan inquiri
dengan mengajukan pertanyaan terbuka,
menantang, dan mendorong mereka untuk
saling mengajukan pertanyaan diantara
teman.
Guru memahami elaborasi respon awal anak.

Guru memberikan anak pengalaman belajar yang


mendorong munculnya kontradiksi pemikiran dan
mendorongya untuk melakukan diskusi.
Guru memberikan kesempatan atau waktu pada
anak untuk berpikir setelah diberi pertanyaan.
Guru memberi waktu pada anak untuk membangun
keterkaitan atau hubungan dan mencipta
metaphor.
Guru memelihara keingintahuan yang alami dari
anak melalui penggunaan learning cycle model.
Memonitor dan mengevaluasi proses berpikir
siswa, dan memberikan umpan balik sehingga
proses pembentukan makna berjalan secara
sistematik.

Aplikasi teori sosio cultural


dalam pendidikan.

Pendidikan informal (keluarga)


Pendidikan nonformal
Pendidikan formal

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai