Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
.
Patron lebur harus mempunyai daya pemutus yang dapat memutuskan
dengan aman arus hubung pendek yang terjadi di tempat pengaman lebur. ( PUIL
ayat 630 B 9 ) ) . Kemampuan arus hubung singkat patron lebur :
Jenis D II : I hs = 50.000 A pada tegangan 500 V
Jenis D III : I hs = 50.000 A pada tegangan 500 V .
Patron lebur yang sudah putus tidak boleh diperbaiki untuk dipergunakan lagi
kecuali yang dirancang untuk dapat diperbaiki secara baik ( ayat 630 B. 20 )
Pengaman lebur yang dipasang bersama sama dengan sakelar dan kedua-duanya
terdapat pada sirkit masuk , sebaiknya pengaman lebur dipasang sebelum sakelar (
ayat 601. G1 )
e. Dipasang pada setiap penghantar fase keluar ( ayat 601 D1 ) .
Pengaman lebur dipasang sedemikian rupa sehingga apabila sakelar masuk dalam
keadaan terbuka, pengaman lebur tidak bertegangan , kecuali pengaman lebur
utama ( ayat 601 D 4 )
__________________________________________________________
__________
panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB
(Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB
(Low Voltage Main Distribution Board).
Pada pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan menggunakan istilah yang berbeda-beda,
kadang ada yang menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC, Panel dan sebagainya.
BAGIAN BAGIAN SWITCHGEAR
Cubicle 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan,
pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan kontrol,Disebut cubcle karena
peralatan-peralatan tersebut dikemas plat blok berbentuk almari denga pintu di badian depan yang bisa di buka
dan di tutup menurut standar Operasi yang diminta,Cubicle 20 kV atau Swichgear 20 kV ini berisi
peralatan-peralatan :
Bus bar
Circuit Breaker
Load Break Switch (. LBS )
Disconnecting Switch ( DS ) atau Switch ( S )
Earthing Switch ( ES )
Current Transformer (Trafo Arus ), ( CT )
Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT' )
Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb )
Rele proteksi
Interlocking ( kontrol )
Dikatakan cubicle 20 KV atau Switchgear 20 kV, karena peralatan-peralatan tersebut bekerja pada tegangan
nominal fasa-fasa 20 kV, vang termasuk kategori tegangan menengah ( > I KV hingga 35 kV )
Setelah melalui gardu induk PLN ,tegangan 20 KV tersebut memasuki Switch Gear
Panel.dimana didalam 20 KV Switch Gear Panel terdiri dari 3 macam bagian yaitu:
1. Incoming Switch Gear.
2. Matering Panel.
3. Load Break Switch
1. Incoming Switch Gear.
Didalam Incoming Switch Gear terdapat bagian bagian tertentu yaitu:
GCB (Gas Circuit Breker).
Adalah breker utama yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus power supply yang
masuk dari PLN .GCB menggunakan media isolasi SF6,dimana sf6 adalah sebagai media
isolasi yang berfungsi untuk meredam bunga apiyang terjadi pada saatSwitching dan SF6 ini
merupakan gas yang tidak berbau dan tidak mudah terbakar.
ACB (Air Citcuit Breker).
Fungsi ACB ini merupakan saklar utama yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
power supply yang masuk dari PLN .
Akan tetapi pada ACB ini menggunakan media isolasi dengan udara yang berfungsi meredam
bunga api.
Incoming Available Light.
Adalah lampu indikasi yang akan menyala jika ada power dari PLN (bertegangan).
DC Control Source Light.
Adalah sebuah lampu indikator yang berfungsi sebagai indikator power supply DC untuk
control MDP.
CB On Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi On.
CB Off Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Off.
CB Trip Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Trip atau terdapat gangguan.
CB Spring Changed Light.
Adalah lampu indikator untuk mengetahui Pompa Circuit Breker telah bekerja.
Emergency Stop Button.
Adalah sakelar tekan untuk memutuskan hubungan power supply apabila dalam
keadaan Emergency / Darurat.
Alarm Reset Button.
Adalah sakelar tekan untuk mereset alarm.
2. Matering Panel
Didalam metering panel terdapat bagian-bagian yaitu:
Ampere Meter(R-Y-B).
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir melalui fasa (R-Y-B)
Power Factor Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur factor daya (cos ) dari PLN..
KWh Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang digunakan oleh PT.ETERIDO
NUSA GRAHA (ENG).
Frequensi Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi tegangan dari PLN.
Watt Meter.
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang disupply dari PLN.
Alarm Stop Button.
Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mematikan alarm saat terjadi gangguan.
Reset Button.
Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mengembalikan posisi kontak-kontak sakelar
otomatis dalam kondisi normal.
Buzzer.
Adalah pengubah gelombang gelombang listrik menjadi getaran suara yang digunakan
sebagai alarm (peringatan).
Earth Fault Relay.
Adalah sakelar otomatis yang akan trip jika adanya arus bocor ketanah.
Over Current Relay.
Adalah sakelar circuit breker yang akan trip jika kelebihan arus.
Current Test Terminal (CTT).
Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya arus listrik
diMatering Panel.
Volt Test Terminal (VTT).
Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya tegangan listrik
di Matering Panel.
3. Load Breker Switch Panel.
Didalam panel terdapat LBS (Load Breker Switch) yang digunakan sebagai pengaman
LBS yang terpasang ini mempunyai kemampuan menahan arus sampai sebesar 400A dan
LBS ini mempunyai 3 lampu tanda yaitu:
LBS On Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi On.
LBS Off Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Off.
LBS Trip Light.
Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Trip.
Setelah melewati 20 KV Switch Gear Panel power supply yang bertegangan 20 KV
tersebut dihubungkan dengan sisi primer atau sisi tegangan tinggi Transformator.
Transformator tersebut menurunkan tegangan (Step Down Transformer) dan
mempunyai kapasitas sebesar 4000 KVA,3 Fasa , 50 Hertz ,
Macam macam panel listrik
1. panel tenaga .
panel ini digunakan untuk membagi tenaga atau daya listrik.
2. panel control ( pengendali ).
Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan
beban listrik di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai
penggeraknya. Setiap beban motor listrik berdaya besar diindustri selalu dilengkapi dengan
panel kontrol listrik. Guna mengoperasikan motor listrik dimana motor listrik dapat
dikendalikan dari dekat maupun jauh diperlukan alat kontrol sebagai penghubung sekaligus
sebagi pengatur. Agar motor dan alat kontrolnya dapat berfungsi dengan baik sebagaimana
mestinya, banyak faktor yang harus dipertimbangkan baik mesin maupun alat kontrolnya.
Dalam praktek penggunaan alat kontrol disesuaikan kebutuhannya contohnya:
1. Pengontrolan permulaan jalan (start)
2. Pengontrolan berhenti (Stop)
3. Pengontrolan membalik arah putaran (Forward Reverse)
4.Pengontrolan pengaturan kecepatan (speed regulation)
Fungsi dan karakteristik Komponen pada panel kontrol listrik
1. Saklar magnet / Magnetic Contactor
Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik(saklar) yang bekerja atas
dasar magnet lstrik. Kontaktor itu ada dua jenis yaitu kontaktor magnet arus searah dan
kontaktor dengan arus bolak-balik. Kontaktor arus searah kumparannya tidak menggunakan
kumparan hubung singkat, sedang kontaktor arus bolak-balik inti magnet dipasang kumparan
hubung singkat.
Kontaktor dibedakan menjadi 2 (dua) bagian:
a) Kontaktor utama
b) Kontaktor bantu
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang
cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian
yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah dengan
menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat
penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan
muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak
sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus
kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tegangan DC atau AC. Pada tegangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila
kurang maka kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally
Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila
kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja
kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan
NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak
ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3 dan
4 akan menjadi NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari kontak NO dan
kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC.Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang
kontak utamanya mempunyai luas permukaanyang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan
tipis.
Kontaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak
bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama,yaitu arus yang
diperlukan untuk beban,misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu
rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium. Hal ini karena
kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan
rangkaian listrik.
Sekering otomatis adalah sekering yg tidak perlu pengGANTIan dengan sekering baru atau
penyambungan kawat sekering secara manual (bila putus karena ada konsleting pada kabel listrik
dirumah atau peralatan listrik),cukup dengan menekan tombol kecil yg ada di bodi sekering.Pada
sekering biasa bila terjadi konsleting,kawat yg ada di dalam sekering akan putus sehingga listrik
rumah akan padam.Kamu harus mengganti dengan sekering baru agar listrik rumah menyala
lagi,atau bisa juga dengan memberi seutas kawat dari potongan kabel listrik sederhana yg biasanya
berwarna merah/hitam.