DISUSUN OLEH :
YOGYAKARTA
NOVEMBER
2014
2. Apabila project sudah dibuat maka data seismic dapat ditampilkan. Untuk membuka file
data seismic dilakukan dengan cara klik data manager, inport data, open seismic, fromSEGY file.
3. Maka kemudian akan muncul jendela untuk membuka data seismic. Cari lokasi
penyimpanan data seismic dengan format SEG-Y file. Selanjutnya klik add, next.
4. Lalu pilih 3D pada data yang akan diolah, karena data seg-y tersebut merupakan data 3D.
kemudian klik next.
5. Selanjutnya setting parameter data seismic yang akan diolah tersebut. tentukan domain data
seismic dalam domain waktu, dan jenis tampilan menggunakan inline and xline, karena
data 3D terdiri dari inline dan xline. Lalu klik next.
6. Lalu isikan posisi inline, xline, sumber x, sumber y dalam posisi bitnya. Untuk melihat
posisi bit pada data dapat dilihat dengan klik Header Dump, file ini berisikan informasi
mengenai data seismic yang akan diolah. Selanjutnya klik next.
7. Selanjutnya akan muncul geometri hasil dari input data sebelumnya and bentuk lokasi line
data seperti pada gambar berikut. Lalu klik ok, maka data akan diproses untuk
menampilkan data seismic.
8. Pada gambar diatas dapat dilihat pada data tersebut terdapat kumpulan gelombang yang
beramplitudo rendah dan tinggi. Sinyal dengan amplitude tinggi dicirikan dengan warna
hitam gelap, dan gelombang yang beramplitudo rendah dengan warna yang sedikit buram.
Untuk melihat batas perlapisan yang lebih jelas dapat diubah tampilan data seismic dengan
mengganti spectrum warna sinyal tersebut, dengan cara klik icon mata pada layar jendela,
klik general. Pada window ini ganti trace data volume dengan none, dan color data volume
dengan F3 dan color attribute seismic amplitude. Sehingga pada tampilan data seismic
bukan dalam wiggle lagi, melainkan diwakilkan oleh warna merah biru putih. Amplitude
tinggi digambarkan dengan warna merah dan amplitude rendah oleh warna biru.
9. Selanjutnya dari data seismic ini dapat dilihat dimana lokasi sumur yang telah diplot
sebelumnya dari posisi line seismik. Klik view, pilih base map. Tampilan persegi panjang
tersebut merupakan lokasi data seismic tersebut, sedangkan posisi sumur diwakilkan oleh
empat lingkaran di gambar beserta nama wellnya.
10. Selain itu kita juga dapat menampilkan posisi top pada data seismic. Hal ini bertujuan untuk
melihat batas formasi ataupun batas perlapisan dari data seismic. Langkah yang dilakukan
yaitu klik well, pilih well map table menu. Pada sindow ini akan menampilkan posisi xline
dan inline dari sumur yang telah ada. Lalu pilih select all pada well plot option. Selanjutnya
klik icon mata, pilih insert, pilih tops. Klik all tops pada display option dan names on the
right untuk posisi penulisan tops.