Anda di halaman 1dari 18

KISI-KISI DALAM PERANAN DAN

TUGAS BIROKRASI

Critical problem:
1. Pejabat dan aparatur birokrasi adalah
merupakan pekerja yang ingin mencapai
sesuatu.
2. Birokrasi bukan merupakan gerombolan
individu yang melakukan sesuatu tanpa arah
dan tujuan.
3. Pertanyaannya adalah bagaimana mereka
harus bekerja dan untuk tujuan apa?

Pegawai swasta...
Dalam institusi swasta, pegawai dan manajer bekerja dengan cara
memproduksi barang atau jasa yang dapat dijual kepada konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari selisih antara modal dan harga
jual.
Pegawai swasta bekerja dengan misi utama untuk mengumpulkan
keuntungan sebanyak-banyaknya bagi perusahaan

Perangkat untuk menilai seseorang berhasil atau tidak dalam menjalankan tugas juga sangat jelas,
yakni: rugi dan laba.
Bila pegawai dan organisasi mampu mendatangkan semakin banyak keuntungan, maka dia akan
semakin dinilai berhasil; sebaliknya pegawai atau organisasi yang mendatangkan kerugian, maka
dia akan dinilai gagal dalam menjalankan tugas.
Dalam organisasi swasta, pola kerja seorang pegawai ditentukan oleh mekanisme pasar (market
mechanism) dengan dua aras dimensi: (1) pembeli (konsumen), dan (2) pemegang saham (pemilik
perusahaan) atau the consumer and the boss.

Dalam Birokrasi...
Kriteria rugi-laba tidak ada dalam organisasi
birokrasi.
Akibatnya, tolok ukur untuk menilai kesuksesan
seorang pegawai atau pejabat dalam organisasi
birokrasi juga menjadi tidak begitu jelas.
Kita tidak bisa melihat dengan jelas, siapa pejabat
atau birokrat yang sukses, dan siapa yang gagal.
Ketidakjelasan ini juga mengakibatkan kekaburan
dalam menentukan bagaimana dan produk apa
yang harus dihasilkan oleh seorang birokrat untuk
merealisasikan misi tugasnya.

Private vs Public organization


Produsen

Produsen
Barang/jasa

Barang/jasa
uang

budget

Parlemen

Pemerintah
Konsumen

Swasta

Rakyat/
Konsumen

pajak

Birokrasi

Public value?...
Untuk mengatasi kekaburan dalam
persoalan tolok ukur kinerja
birokrasi, Mark Moore (1995)
membuat konsepsi dengan apa
yang dia sebut dengan public
value.
Apabila value dalam konteks
swasta secara garis besar adalah
sama dengan konsepsi
menghasilkan laba, maka
value dalam sektor birokrasi
pemerintah memiliki dimensi yang
serba kompleks dan tidak ada satu
jawaban yang sifatnya permanen.

Mengukur public value...


Ukuran public value ditentukan oleh
gabungan antara mandat dari:
Political marketplace (suara
parlemen), dan
Stakeholders interests (kepentingan
stakeholders).

Alat analisis public value:

policy analysis,
program evaluation,
performance measurement,
cost-effectiveness analysis, &
cost-benefit analysis,

Policy Analysis

"determining which of various alternative


policies will most achieve a given set of
goals in light of the relations between the
policies and the goals"

Memandang bahwa produk (dan cara mencapai


tujuan) lembaga birokrasi harus memenuhi
standar pembuatan kebijakan publik yang baik.
Produk birokrasi yang baik harus memenuhi
kriteria: appropriate (tepat), efficient (efisien),
effective (efektif), transparent (terbuka),
equitable (adil), supported by stakeholders
(didukung oleh stakeholders), consistent
(konsisten), flexible (fleksibel), targeted
(memiliki target), comprehensive (menyeluruh
tidak parsial), sustainable (merupakan program
berkelanjutan), clear measurement (memiliki
tolok ukur yang jelas), dan comprehensible
(mudah dipahami). (Bridgman and Davis 2000:
46-65).
Dengan demikian, sebelum sebuah program
dilaksanakan, aparat dan institusi birokrasi
wajib mengukur program itu berdasarkan pada
kriteria-kriteria kebijakan publik yang baik itu

Policy analyses approaches


1.

2.

3.

Analycentric approach focuses on individual problems and their solutions; its


scope is the micro-scale and its problem interpretation is usually of a technical
nature. The primary aim is to identify the most effective and efficient solution in
technical and economic terms (e.g. the most efficient allocation of resources).
Policy process approach focuses on political processes and involved
stakeholders; its scope is the meso-scale and its problem interpretation is usually
of a political nature. It aims at determining what processes and means are used
and tries to explain the role and influence of stakeholders within the policy
process. By changing the relative power and influence of certain groups (e.g.,
enhancing public participation and consultation), solutions to problems may be
identified.
Meta-policy approach is a systems and context approach. Its scope is the macroscale and its problem interpretation is usually of a structural nature. It aims at
explaining the contextual factors of the policy process; i.e., what are the political,
economic and socio-cultural factors influencing it. As problems may result
because of structural factors (e.g., a certain economic system or political
institution), solutions may entail changing the structure itself.

Program Evaluation

is a systematic method for collecting, analyzing, and using information to answer


questions about projects, policies and programs, particularly about their
effectiveness and efficiency
adalah alat yang dipakai untuk melihat gap antara desain awal (initiated logframe)
dengan pelaksanaan (execution) dan akibat (outcomes) dari produk suatu institusi
birokrasi.
Fokus alat ini melihat apakah program, kebijakan atau proyek memiliki efek yang
diinginkan. Program dapat dikatakan berhasil apabila tujuan dapat terpenuhi, dan
cara mencapai tujuan tidak terlalu jauh melenceng dari konsep yang semula
direncanakan.
Alat ini juga berguna untuk melihat dampak apa yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan sehingga dapat menjadi masukan untuk menentukan program berikutnya.
Fokus pertanyaan adalah bagaimana program dapat ditingkatkan, apakah program
berharga, apakah ada alternatif yang lebih baik, jika ada hasil yang tidak
diinginkan, dan apakah tujuan program yang tepat dan berguna.
Evaluator membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dengan cara
menggali pandangan para stakeholders.

Jenis Program evaluation


Rossi, Lipsey & Freeman (2004)

Assessment of the need for the program.


Meneliti apakah program betul-betul dibutuhkan oleh suatu komunitas yang ditargetkan, untuk melihat apakah halhal yang dikonseptualisasikan dalam program benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh populasi; apakah
beneficiary (penerim program) adalah betul2 mereka yang ditargetkan, serta apakah the measurable effects that
are caused by the program.

Assessment of program design and logic/theory


Menilai asumsi logis/teori yg secara implisit dikemukakan dalam program design. How the program's actions are
supposed to achieve the outcomes it intends. This 'logic model' is often not stated expicitly by people who run
programs, it is simply assumed, and so an evaluator will need to draw out from the program staff how exactly the
program is supposed to achieve its aims and assess whether this logic is plausible.

Assessment of implementaton
Menilai bagaimana program dilaksanakan; apakah sesuai rencana; apakah proses yang terjadi memaksimalkan
hasil/pengaruh yang mungkin dicapai.

Assessment of the program's outcome or impact


Menilai hasil yang sesungguhnya dicapai. Bukan sekedar melihat capaian kuantitatif, tapi juga efeknya kepada
masyarakat

Assessment of the program's cost and efficiency


Menilai efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program dari sudut pandang anggaran.

Performance Measurement

Performance measurement is the process of collecting,


analyzing and/or reporting information regarding the
performance of an individual, group, organization, system or
component. It can involve studying processes/strategies
within organizations, or studying program
processess/parameters/phenomena, to see whether output
are in line with what was intended or should have been
achieved

Adalah proses dimana organisasi menetapkan


parameter di mana program, investasi, dan
pelayanan mencapai hasil yang diinginkan.
Alat ini biasanya dipakai untuk mengendalikan,
mengarahkan, dan mengukur kinerja
organisasi dalam pencapaian target, sasaran,
dan tujuan.
Dalam unit analisis ini, birokrasi perlu
membuat perencanaan strategis, menentukan
apa jenis produk yang akan dibuat, mengapa
produk harus ditawarkan, untuk siapa produk
diberikan, apa input yang diperlukan, apa
keluaran yang diharapkan, dan bagaimana
produk itu berkontribusi dalam pencapaian
tujuan organisasi secara umum.
Secara praktis, proses pengukuran kinerja
sering membutuhkan penggunaan data
kwantitatif (bukti statistik) untuk menentukan
kemajuan menuju tujuan organisasi tertentu
ditetapkan

Cost-effectiveness analysis (CEA)


Adalah bentuk analisis ekonomi yang
membandingkan biaya relatif dan hasil
(efek) dari suatu tindakan.
CEA merupakan alat yang dipakai
untuk mengukur apakah program dan
proses produksi dari institusi birokrasi
telah memenuhi rasionalitas anggaran,
dalam arti apakah uang yang ada
dipakai secara optimal, apakah uang
yang disediakan telah dimanfaatkan
sesuai dengan peruntukannya.
Unit analisis ini bermanfaat untuk
mendeteksi adanya penyimpangan,
mark-up, dan pemborosan anggaran
yang biasanya cenderung dilakukan
oleh institusi birokrasi

Costs effectiveness
Marginal costs vs Average costs:
What is the average cost of the input, or what does an average
amount of expenditure (dollar, euro) buy?
What will be the cost of the next unit of output, or how much of the
output can I get for the next amount I spend?
How much will it cost to scale up from A to B?
unit
costs

rising

rising or falling,
depending on scale
constant (avg costs)

falling

A
15

scale

Cost-benefit analysis (CBA)


adalah alat analisis untuk menentukan
pilihan terhadap berbagai macam
alternatif rencana program yang akan
dilakukan oleh birokrasi.
CBA adalah alat yang dipakai untuk
menilai suatu kasus, program, proyek
atau usulan kebijakan sehingga dapat
dipakai pula untuk menentukan skala
prioritas.
Dengan anggaran yang terbatas di satu
sisi, dan banyaknya pekerjaan yang harus
dilakukan di sisi lain, maka institusi
birokrasi harus dapat menghitung
kegiatan-kegiatan apa yang memiliki
benefit paling maksimal dengan biaya
yang minimal atau setidaknya dapat
terjangkau oleh anggaran yang tersedia

CBA focuses
1. Are we doing the right thing?
Are the results we see due to our intervention?
What would have happened in the absence of our
intervention?

2. Are we doing it right?


Can we do things more effectively and efficiently?

What are the constraints to efficient production?

17

Focus on outcomes and impact

What is effect of a specific program on specific outcomes?

How much better off are beneficiaries because of the


intervention?

How would outcomes differ under alternative program


designs?

Does the program affect different people differently?

18

Anda mungkin juga menyukai