Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PROJECT BACKGROUND
1.1.Project Promotor
Nama projek : Uji kelayakan pembuatan pabrik yougurt di Aceh Rayeuk
Pemilik
: Aiza Rizki & Ummi Safrianti
Alamat
: Aceh Rayeuk

1.2.Background
Zaman sekarang kebutuhan terhadap teknologi pengembangan makanan semakin
meningkat, sehingga bedampak pada pengolahan sumber daya makanan yang ada
disekitar kita, melihat kebutuhan makanan untuk kesehatan maka inovasi terus
dilakukan baik dalam bidang pengolahan penyajian, dan pemasaran. Salah satu
inovasi dalam bidang makanan adalah yogurt yang merupakan susu fermentasi yang
pengolahannya dengan cara penyimpanan untuk mendapatkan rasa asam dan kental
pada susu.
Susu fermentasi sangat umum di Timur Tengah dan di Negara-negara
EropaTimur. Susu yang difermentasi memilki banyak keuntungan dari pada susu
yang

tidak

difermentasi.

Fermentasi

dapat

mengurangi

perut

kembung,

menghancurkan pathogen yang tidak diinginkan, meningkatkan produk rasa dan


mengurangi rasa langu. Permintaan konsumen untuk kenyamanan, dikombinasikan
dengan diet sehat dan lebih menyukai bahan alami, menyebabkan pertumbuhan di
pasar minuman fungsional. Kecendrungan saat ini dan kebutuhan konsumen yang
terus berubah menyebabkan peluang yang besar terhadap perubahan dan
perkembangan pada susu fermentasi. Melihat dari besarnya peluang akan yogurt ini
maka pembuatan yogurt sangat memberikan prospek yang cerah bagi wirausahawan
muda dalam menjalankan bisnisnya. Bila dilihat dari letak geografis Aceh yang
sangat subur, iklim yang bagus dan memiliki hamparan rumput yang luas, Aceh Besar
merupakan tempat yang paling cocok untuk industry sapi perah yang saat ini sedang

dibangun oleh pemerintah Aceh Sebagai pusat industry susu perah yaitu di daerah
lembah seulawah, seulimum, jantho, indrapuri, kuta malaka dan lhoknga.
Adanya bahan baku yang memadai dengan jarak yang dekat membuat Aceh
menjadi tempat yang strategi suntuk membangun industri yogurt. Selain dari letaknya
yang strategis, produksi yogurt pun belum mulai dikembangkan di daerah Aceh, yang
beredar di pasaran saat ini hanya produk-produk import dari wilayah Jawa. Industri
yogurt di Jawa pun masih dalam skala industri kecil. Produk - produk yang
memimpin pasaran adalah produk import dari luar negeri maupun produk dibawah
frenchise dari luar.

1.3 Purpose
Dalam sebuah industri, peluang dan hambatan termasuk sebagai makanan sehari
hari untuk menuju kesuksesan.Untuk mengetahui keadaan dan kondisi industri,
salah satunya pihak industri melakukan analisis kelayakan terhadap industri tersebut
yaitu dengan melihat bagaimana produk, lokasi, proses produksi, bahan baku, tenaga
kerja, dan lain lain agar mengetahui segala potensi yang telah atau bisa
dikembangkan dan mampu mengatasi kelemahan yang dimiliki guna menjadi lebih
baik di masa datang.

1.4 Formulation of the Problems


Rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Bagaimana menganalisis kelayakan industri pembuatan yogurt di Aceh Besar?
2. Aspek apa saja yang dinilai dalam menganalisis kelayakan industri yogurt, Aceh
Besar?

1.5Project Objectives
1.5.1 Geografi & location
Kabupaten Aceh Besar berpotensi besar untuk membudidayakan peternakan
sapi , baik jenis perah dan sapi potong karena ada sekitar 5.500 jenis sapi perah dan

15.000 lebih jenis sapi potong yang sudah dikembangkan di Aceh Besar. Menurut
geografis Aceh Besar terdapat areal perbukitan serta hamparan padang rumput yang
luas sangatlah cocok untuk mengembangkan sapi di Aceh. Pemerintah Aceh juga
sudah mengalokasikan lahan seluas 6.344 hektar di sektor peternakan sapi. Adapun
lokasi yang dijadikan pusat peternakan sapi perah dan potong di antaranya Krueng
Aceh, Kuta Mala, dan Blang Ubo-Ubo. Selain itu, katanya, Pemerintah Aceh juga
menetapkan enam pusat peternakan sapi di Aceh Besar di antaranya Lembah
Seulawah, Seulimuem, Jantho, Indrapuri, Kuta Malaka, dan Lhoknga.Jadi dengan
adanya industri sapi perah yang terletak di Aceh Besar akan sanagt memudahkan
logistik terhadap industri yogurt yang rencananya akan di didirikan di daerah Aceh
Besar.

1.5.2 Market Share


Industri yogurt ini memiliki peluang yang baik di masa depan melihat dari
keinginana konsumen yang semakin sadar akan pentingnya untuk menjaga kesehatan
dilihat dari tingakat ekonomi masyarakat Aceh yang semakin membaik maka industri
ini sanagt menjanjikan.

BAB III
GENERAL AVAILABILITY
3.1 Raw Material
Raw material yang digunakan dalam industri pembuaan yogurt yaitu susu sapi
dan kerbau yang berasal dari kawasan Aceh besar Susu yang digunakan untuk
pembuatan yoghurt umumnya susu murni, susu skim, susu bubuk tanpa lemak, susu
skim kondensat, susu yang sebagian lemaknya telah dihilangkan ataupun kombinasi
dari berbagai macam susu tersebut. Untuk produksi dalam skala besar biasanya
digunakan tambahan padatan susu tanpa lemak atau susu bubuk tanpa lemak. Bahanbahan tambahan lain yang ditambahkan dalam pembuatan yoghurt adalah pemanis,
pewarna makanan, bahan penstabil dan buah-buahan sebagai flavor dan plain yogurt
(ragi ) yang didistribusi dari luar Aceh .

3.2 Industrial material & Component


Industri pembuatan yogurt yang direncanakan berada di Aceh Besar merupakan
industri yang mengandalkan bakteri sebagai bahan pengubah stuktur susu yang cair
menjadi

setengah padat. Dalam pembuatan yogurt dibutuhkan berbagai macam

bahan dan alat sebagai bahan pendukung untuk menghasilkan yogurt yang berkualitas
baik. Adapun proses produksinya sebagai berikut :

Proses pembuatan yoghurt :


Pemanasan
Proses ini merupakan proses perebusan susu hingga mendidih.dalam proses
pemanasan harus dilkukan pengadukan agar tidak terjadi koagulasi. Pemanasan
biasanya dilakukan pada suhu 85 C selama 30 menit.Tujuan pemanasan
tersebut diantaranya : agar tidak banyak bakteri yang hidup dalam susu yang
dapat mengalahkan bibit dan untuk menguapan sebagian air agar kekentalan
media (susu) sesuai untuk pertumbuhan bibit laktat.
pembuatan

kultur

bibit,

Dalam persiapan

mikroorganisme Lactobacillus

bulgarius dan Streptococcus thennophilusmasing-masing dibiakan dalam susu


atau whey secara terpisah. Agar aktivitas mikroorganisme tersebut tidak
menurun sebaliknya kultur bibit dipindahkan secara berkala ke dalam medium
(susu) yang

baru.

Pada

umumnya

kultur

cair

seperti

ini

mengandung 109 mikroba/ml kultur starter.

Pendinginan.
Proses ini merupakan

proses

pendinginan

sehingga

mencapai

40 C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.

Inokulasi
Yaitu proses memasukan bibit yoghurt.Penambahan bakteri dilakukan dengan
teknik aseptic (di dekat api). Untuk menghindari kehilangan sifat-sifat khusus
kultur akibat transfer berulang-ulang, kultur dikering bekukan atau diliofilisasi.
Kultur kering ini perlu diaktifkan dan pencairan kembali sebelum digunakan.
Jumlah pemberian bibit campuran (yaitu L. bulgaricus danthennophilus dalam
jumlah yang sama) biasanya 2 5 persen dari susu yang digunakan

Pendinginan
Diamkan hingga suhu kamar 27 C. Tempatkan di tempat sedang (tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil) yang kedap udara.

Inkubasi

Proses memasukan ke incubator, dengan suhu konstan yang berkisar 40 C50 C. Diamkan 4-12 jam di dalam incubator (ini merupakan proses
fermentasi). lnkubasi atau fermentasi yoghurt bisa dilakukan pada suhu kamar
ataupun suhu 45 C. Pada suhu lebih tinggi aktivitas mikroba akan semakin
tinggi juga. lnkubasi pada suhu ruang memerlukan waktu 14 sampai 16
jam, dan sedangkan inkubasi pada suhu 45 C hanya memerlukan waktu sekitar
4 - 6 jam. Selama inkubasi, susu mengalami penggumpalan yang disebabkan
menurunnya

pH

akibat

aktivitas

kultur/bibit. Pada

mulanya Steptococus menyebabkan penurunan pH hingga 5.0 sampai 5.5


selanjutnya pH menurun hingga 3.8 sampai 4.5 karena aktivitas Lactobacillus.
Selain itu selama inkubasi akan terbentuk flavor karenaterbentuknya asam
laktat, asetaldehid, asam asetat dan diasetil.

Filtrasi
Yoghurt yang telah jadi disaring. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian
yang padat / gel dengan bagian yang cair. Pada waktu pemisahan ini diusahakan
dilakukan di dekat api sehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya)
terhindar dari kontaminasi. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi
(yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat
digunakan untuk menginokulasi susu yang segar.

Pencampuran
Yaitu proses pencampuran gula cair dan perisa makanan ke dalam yoghurt

Pengemasan
Pengemasan merupakan proses memasukan yoghurt dalam botol yang siap
dipasarkan

Penyimpanan
Masukkan yoghurt ke dalam kulkas. Selama penyimpanan setelah inkubasi,
yoghurt mengalami penurunan pH secara terus menerus. Penyimpanan pada
suhu yang lebih tinggi akan mempercepat penurunan pH yoghurt. Yoghurt yang
disimpan pada suhu 4 C selama 6 hari akan mengalami penurunan pH dari

4.68 menjadi 4.15. Oleh karena itu, untuk mempertahankan cita rasa dan aroma,
yoghurt hasil fermentasi harus disimpan ditempat dingin

Gambar 3.1 flowchart pembuatan yogurt

3.3 Technology
Teknologi yang digunakan dalam proses produksi pembuatan yogurt yaitu
sebagai berikut :

Heating machine untuk proses pemanasan susu mengenai harga sekitar

Rp.44.000.000
Steaming machine untuk proses menguapkan susu mengenai harga sekitar

Rp.11.000.000

Silo machine digunakan untuk proses homogenisasi, penghilangan kuman,


fermentasi, filtrasi dan pencampuran perasa mengenai harga sekitar

Rp.27.500.000
Cooling machine digunakan untuk pendinginan mengenai harga sekitar

Rp.11.000.000

Filling digunakan untuk proses pengemasan

mengenai harga sekitar

Rp.55.000.000
Thermometer digunakan untuk mengukur suhu susu pada waktu pendinginan
mengenai harga sekitar Rp.110.000
Mesin freezer digunakan untuk menyimpan yogurt yang telah dikemas
mengenai harga sekitar Rp.50.000.000

Peralatan lainnya atau pendukung dalam proses penyamakan kulit


yaitu : selang air, ember, telepon,komputer dll

3.4 Human Resource


Rencana kebutuhan tenaga kerja yang akan digunakan dalam menjalankan
usaha dagang ini berjumlah 12 orang, dengan membagi bidang kerja 3 orang untuk
proses produksi Yoghurt , 3 orang pada pemasaran , 2 orang bagian pengecekan dan
4 orang untuk manajemen

BAB IV
ANALISIS KEUANGAN
5.1 Data dana investasi
NO

Dana Investasi

Biaya (Rp)

Biaya Penyusutan/bulan

1
2
3
4
5
6
7

Heating Machine (10)


Steaming Machine (10)
Silo Machine (10)
Cooling machine (10)
Filling (10)
Thermometer (5)
Frezeer (10)
Total

Rp.44.000.000
Rp.11.000.000
Rp.27.500.000
Rp.11.000.000
Rp.55.000.000
Rp.110.000
Rp.50.000.000
Rp198.610.000

Rp.366.666
Rp.91.666
Rp.229.166
Rp.91.666
Rp.458.333
Rp.1.833
Rp.416.666
Rp.1.655.996

NO

Biaya tetap

Biaya (Rp)

1
2
3

Gaji pegawai (12egawai)/bulan


Perawatan tiap mesin/bulan
Biaya bangunan dan tanah
Total

24.000.000
10.000.000
555.000.000
595.000.000

NO
1
2
3
4
5

Biaya variabel

Biaya (Rp)

Bahan baku
Biaya listrik dan air
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya komponen tambahan
Biaya lain lain
Total

Rp.356,Rp.25,Rp.1.000,Rp.360,Rp.500,Rp.2.241,-

1 liter susu bernilai Rp.5.700,-/liter,


Harga Plain yogurt = Rp.15.000,-/liter
1 liter susu = 800 ml yogurt
1 liter susu = 16 yogurt 50 ml
5.700/16 = Rp.356,Produksi per hari 800 liter
Produksi per bulan 800 x 30 = 24000 liter

Biaya bahan baku/hari

= Rp.5700,-/liter x 800 liter


= Rp.4.560.000,-

Produksi per hari

= 800 liter susu x 800 ml yogurt


= 640000 ml yogurt
= 640 liter yogurt per hari

Jadi bahan baku yg diperlukan sebanyak 800 liter = Rp.4.560.000,Dengan Produksi perhari sebanyak 640 liter per hari
Sedangkan biaya tidak lansgung sebesar 9.000/jam ( sehari wk = 8 jam) =
72.000/hari
Menghitung BEP dalam rupiah
BEP

= Biaya tetap / (kontribusi margin/unit : harga/unit)


= 793.612.651 / (5.000 2.241) : 5.000 )
= 793.612.651 / 2.759 : 5.000
= 793.612.651 / 0,5518 = 1.438.225.173

Menghitung BEP dalam unit


BEP

= Biaya tetap / ( harga/unit biaya variabel/unit)


= 793.612.651 / (5.000 2.241)
= 793.612.651 / 2.759 = 287.645 unit

Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan harus
dapat menghasilkan produk sebanyak 287.645 unit, maka jumlah penjualannya akan
menjadi Rp. 1.438.225.173,-

Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.20.000.000 maka minimal penjualan
yang anda harus capai adalah sebagai berikut :
BEP Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit Biaya Variable per
unit)
BEP Laba = (Rp. 793.612.651 + Rp.20.000.000) / (Rp.5.000 Rp.2.241)
BEP Laba = Rp.813.612.651 / Rp. 2.759
BEP Laba = 294.894 unit
Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual
sebanyak 294.894 unit akan mendapatkan laba sebesar Rp.20.000.000,-.

A Penjualan (294.894 unit x Rp.5.000)

Rp. 1.474.470.000

B Dikurangi :
1. Biaya Tetap

Rp.793.612.651

2. Biaya Variable (294.894 unit x

Rp.660.857.454

Rp.2.241)
Total Biaya
C Laba / (Rugi)

Rp. 1.454.470.000
Rp.

20.000.000

Anda mungkin juga menyukai