Anda di halaman 1dari 2

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN, BATANG DAN AKAR KECAPI

(Sandoricum koetjape Merr.) TERHADAP BAKTERI Shigella Sp. PENYEBAB


PENYAKIT DIARE.

Latar Belakang:
Fenomena mengenai wabah diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan, tidak
hanya di negara berkembang saja tetapi juga di negara maju. Penyakit diare masih sering
menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang
singkat. Di Indonesia dari 2.812 pasien diare yang disebabkan bakteri yang datang ke rumah
sakit dari beberapa provinsi seperti Jakarta, Padang, Medan, Denpasar, Pontianak, Makasar dan
Batam yang dianalisa dari 1995 s/d 2001 penyebab terbanyak adalah Vibrio cholerae 01, diikuti
dengan Shigella sp, Salmonella sp, V. Parahaemoliticus, Salmonella typhi, Campylobacter
Jejuni, V. Cholera non-01, dan Salmonella paratyphi A. (Umar, 2004).
Tumbuhan obat sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai bahan
obat tradisional, dan merupakan sarana penunjang kesehatan masyarakat turun-temurun, jauh
sebelum pelayanan kesehatan formal dan obat-obatan modern menyentuh lapisan masyarakat.
Pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia secara tradisional semakin disukai karena efek
samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara sintesis. Mahalnya obat sintesis membuat
masyarakat beralih ke tumbuhan obat. Penggunaan tumbuhan obat di masyarakat terutama untuk
mencegah penyakit, menjaga kesegaran tubuh maupun mengobati penyakit (Pindo, 2013).
Salah satu tumbuhan obat adalah tumbuhan kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f.)
Merr). Pohon kecapi banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional sebagai obat mencret,
obat mulas, sakit mata, obat panas, keputihan, dan obat batuk. Penyakit-penyakit yang dapat
disembuhkan oleh tumbuhan kecapi pada umumnya disebabkan infeksi oleh bakteri, sehingga
diperkirakan di dalam tumbuhan kecapi terkandung suatu senyawa yang mempunyai bioaktivitas
antibakteri. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sudah diketahui bahwa
ekstrak etanol daun kecapi mempunyai bioaktivitas antibakteri yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Micrococcus luteus dan Eschericia coli (Dira, 2009).
Berdasarkan uraian di atas dilakukan penelitian tentang uji efektivitas antibakteri dari
daun, batang dan akar kecapi (Sandoricum koetjape Merr.), dimana peneliti akan melihat bagian

mana dari tanaman kecapi tersebut yang memiliki aktivitas antibakteri paling besar terhadap
salah satu bakteri penyebab penyakit diare yaitu Shigella sp.
Rumusan Masalah:
1. Bagaimanakah daya hambat antara ekstrak daun, batang dan akar tanaman kecapi
(Sandoricum koetjape Merr.) yang paling efektif untuk digunakan sebagai antibakteri
terhadap Shigella sp.?
2. Pada dosis berapakah konsentrasi ekstrak daun, batang dan akar tanaman kecapi
(Sandoricum koetjape Merr.) yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri
Shigella sp.?

Anda mungkin juga menyukai