Prinsip Dasar Arbitrase Dan Penyelesaian Sengketa
Prinsip Dasar Arbitrase Dan Penyelesaian Sengketa
Materi Diskusi
Kuliah Tanggung Jawab Profesi Arbiter
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
1.
b. Arbiter
1). Hakim swasta
2). Mereka yang memenuhi persyaratan dan diangkat / ditunjuk sebagai arbiter
3). Kewenangan muncul karena kehendak yang nyata dan tegas dari para pihak
yang bersengketa.
4). Independen
5). Bukan advokat dari pihak yang menunjuk
2.
Arbitrase lanjutan
Prosedur : (lanjutan)
3. Penunjukan Arbiter :
a.
Arbitrase Ad-hoc
Perjanjian Arbitrase
Sederhana
Detail
Mengacu kepada tata cara & prosedur Arbitrase Institusi
b.
4.
Arbiter Institusi :
a.
b.
5.
Arbiter Adhoc
Arbiter Adhoc dapat ditunjuk apabila :
a).
b).
c).
7.
Ruang Lingkup
Penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang dapat diselesaikan oleh
Arbitrase (baik Arbitrase Institusi, atau Arbitrase Ad-Hoc) mencakup:
a.
b.
c.
d.
8. Arbitrase
a.
Persyaratan :
Arbitrase memeriksa dan memutusan sengketa yang timbul di antara
para pihak jika :
1). Para pihak sudah menetapkan dalam Perjanjian Arbitrase (yang
dapat baik dibuat sebelum sengketa muncul, ataupun sesudah
munculnya sengketa); atau
2). Permohonan tertulis dari salah satu pihak yang bertindak sebagai
Pemohon
3). Arbitrase dapat menolak permohonan pemeriksaan arbitrase
apabila dasar pemeriksaan dianggap belum cukup
4). Putusan Arbitrase menolak tersebut, akan diberitahukan secara
tertulis dalam waktu tertentu
8
b.
10.
3)
a.
b.
c.
10
11.
Persyaratan Arbiter :
Calon Arbiter
a). Persyaratan Umum :
1).
2).
3).
4).
5).
6).
11
Persyaratan khusus :
1).
2).
3).
4).
6).
7).
8).
9).
13