Anda di halaman 1dari 15

BAB II

ISI
Sifat-sifat Atomik dan Sifat-sifat Fisik Unsur-unsur Periode 3
Sifat-sifat Atomik
Struktur/konfigurasi elektronik
Pada periode 3 dalam tabel periodik, orbital 3s dan 3p terisi oleh elektron.
Hanya sekedar mengingatkan, berikut versi singkat konfigurasi elektron untuk
delapan unsur periode 3 adalah:

Na [Ne] 3s1
Mg [Ne] 3s2
Al

[Ne] 3s2 3px1

Si

[Ne] 3s2 3px1 3py1

[Ne] 3s2 3px1 3py1 3pz1

[Ne] 3s2 3px2 3py1 3pz1

Cl

[Ne] 3s2 3px2 3py2 3pz1

Ar

[Ne] 3s2 3px2 3py2 3pz2

Dalam tiap kasus, [Ne] menunjukkan struktur elektronik yang lengkap dari atom
neon.

Energi ionisasi pertama


Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas
menjadi satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan +1.

Dibutuhkan energi untuk tiap perubahan 1 mol X.


Pola perubahan energi ionisasi pertama unsur-unsur sepanjang periode 3.

Perhatikan bahwa secara umum kecenderungannya meningkat kecuali antara


magnesium dan alumunium serta antara fosfor dan sulfur yang menurun.
Penjelasan Pola
Energi ionisasi pertama dipengaruhi oleh:

Muatan dalam inti;

Jarak elektron terluar dari inti;

Banyaknya pemerisaian oleh elektron yang lebih dalam;

Apakah elektron dalam orbital berpasangan atau tidak.


3

Kecenderungan Meningkat
Dalam semua unsur-unsur periode 3, elektron terluar berada pada kulit
orbital ke-3. Semuanya memiliki jarak yang sama dari inti / nukleus dan diperisai
oleh elektron yang sama yaitu elektron pada kulit pertama dan kedua.

Perbedaan yang paling utama adalah meningkatnya jumlah proton dalam


inti mulai dari natrium hingga argon. Hal inilah yang menyebabkan tarikan inti
terhadap elektron terluarnya makin besar sehingga meningkatkan energi ionisasi.

Pada kenyataannya meningkatnya muatan di dalam inti juga akan menarik


elektron terluar menjadi lebih dekat ke inti. Peningkatan energi ionisasi makin
besar sepanjang periode dari kiri ke kanan.
Penurunan pada Alumunium
Anda dapat memperkirakan bahwa ukuran alumunium lebih besar dari
pada magnesium karena jumlah proton yang lebih banyak. Mengimbangi fakta
bahwa elektron terluar dari alumunium berada pada orbital 3p bukannya 3s.
Elektron pada orbital 3p sedikit lebih jauh dari inti dari pada elektron pada orbital
3s, dan sebagian mendapatkan pemerisaian dari elektron 3s sebagai elektron yang
lebih dalam. Kedua faktor inilah yang mengimbangi jumlah proton yang lebih
banyak.
Penurunan pada Sulfur
Pada fosfor ke sulfur, sesuatu yang lebih harus mengimbangi pengaruh
proton yang lebih banyak.Pemerisaian yang sama pada fosfor dan sulfur (dari
elektron yang lebih dalam, pada beberapa tingkat dari elektron 3s), dan elektron
yang akan dilepaskan berasal dari orbital yang sama.
4

Perbedaannya adalah bahwa pada sulfur, elektron yang akan dilepaskan


berasal dari salah satu elektron yang berpasangan pada orbital 3px2. Tolakan
antara 2 elektron yang berada dalam orbital yang sama menunjukkan bahwa
elektron lebih mudah dikeluarkan dari pada elektron yang tidak berpasangan.
JARI-JARI ATOM
Kecenderungan
Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom
pada unsur-unsur periode 3.

Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah berdasarkan pada:

Jari-jari metalik / ionik untuk Na, Mg dan Al;

Jari-jari kovalen untuk Si, P, S dan Cl;

Jari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak dapat membentuk ikatan
yang kuat.

Wajar jika kita membandingkan jari-jari metalik dengan jari-jari kovalen


karena keduanya menunjukkan ikatan yang sangat rapat. Akan tetapi tidak wajar
bila kita membandingkan jari-jari metalik dan jari-jari kovalen dengan jari-jari
van der Waals.
Kecenderungan secara umum menunjukkan atom makin kecil sepanjang
periode pada argon. Anda tidak dapat membandingkan hal yang tidak sejenis.
Sebaiknya kita mengabaikan argon pada diskusi selanjutnya.

Penjelasan Kecenderungan
Jari-jari metalik dan kovalen menunjukkan jarak dari inti ke pasangan
elektron ikatan. Jika tidak yakin dengan hal itu, kembali dan ikuti link
sebelumnya.Dari natrium hingga klor, elektron ikatan semuanya berada di kulit
ke-3, akan diperisai oleh elektron pada kulit pertama dan kedua. Peningkatan
jumlah proton dalam inti sepanjang perioda akan meningkatkan tarikan elektron
ikatan menjadi lebih dekat ke inti. Jumlah pemerisaian sama untuk semua unsur
Elektronegativitas / keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik
pasangan electronika. Skala Pauling adalah yang paling umum digunakan. Fluor
(unsur yang paling elektronegatif) diberi skala 4.0 dan nilai ini makin menurun
hingga cesium dan francium dengan keelektronegatifan terendah yaitu 0.7.
Kecenderungan
Kecenderungan sepanjang periode diperlihatkan grafik di bawah ini:

Ingat bahwa argon tidak dimasukkan. Keelektronegatifan adalah kecenderungan


atom untuk menarik pasangan elektron ikatan. Karena argon tidak membentuk
ikatan kovalen sehingga secara nyata tidak memiliki keelektronegatifan.
6

Penjelasan Kecenderungan
Kecenderungan dijelaskan dengan cara yang sama seperti kecenderungan
pada jari-jari atom. Sepanjang periode, elektron ikatan selalu berada pada kulit
yang sama yaitu kulit ke-3, dan selalu diperisai oleh elektron dalam yang sama.

Semuanya berbeda dalam hal jumlah proton yang terus meningkat dan tarikan
pasangan elektron ikatan makin mendekati inti.
Sifat-sifat Fisik
Bagian ini akan membahas daya hantar listrik serta titik leleh dan titik
didih unsur-unsur periode 3. Untuk memahami hal ini, hal yang harus Anda
pahami adalah struktur dari masing-masing unsur.
Struktur-struktur unsur
Struktur unsur-unsur berubah sepanjang periode 3. Tiga pertama merupakan
metalik, silikon adalah kovalen raksasa dan sisanya berupa molekul sederhana.
Tiga Struktur Metalik
Natrium, magnesium dan alumunium semuanya memiliki struktur metalik.
Dalam natrium hanya ada satu elektron yang terlibat dalam ikatan metalik- satu
elektron 3s. Dalam magnesium, kedua elektron terluarnya terlibat, sedangkan
pada alumunium ketiga elektron terluarnya terlibat. Sodium, magnesium and
aluminium all have metallic structures.
Perbedaan lain yang harus diperhatikan adalah cara penyusunan atomatomnya dalam kristal logam. Natrium mengalami koordinasi-8 di mana masingmasing atom natrium bersentuhan dengan 8 atom natrium yang lain.
7

Magnesium dan alumunium mengalami koordinasi-12 (meskipun dengan


cara yang berbeda). Ini adalah cara yang lebih efisien dalam menyusun atomatom. Baik untuk mengurangi pemborosan tempat / space dalam struktur logam
dan ikatan logam yang lebih kuat.
Struktur Kovalen Raksasa
Silikon memiliki struktur kovalen raksasa seperti intan. Bagian terkecil
dari struktur dapat dilihat seperti di bawah ini:

Strukturnya terikat dengan ikatan kovalen yang kuat dalam tiga dimensi.
Empat struktur molekuler sederhana
Struktur fosfor dan sulfur bermacam-macam tergantung pada jenis fosfor
yang sedang dibicarakan. Untuk fosfor kita anggap sebagai fosfor putih. Dan
untuk sulfur kita anggap salah satu dari bentuk kristal monoklin dan rombis.

Atom-atom dalam masing-masing molekul terikat melalui ikatan kovalen


(tentu sajakecualiargon).Dalam keadaan cair atau padat, molekul-molekulnya
terikat satu sama lain dengan gaya van der Waals.
Daya Hantar Arus Listrik

Natrium, magnesium dan alumunium semuanya merupakan penghantar /


konduktor arus listrik yang baik;

Silikon merupakan semikonduktor;

Sisanya bukan merupakan konduktor.

Tiga logam pertama, sudah pasti merupakan penghantar listrik karena adanya
delokalisasi elektron yang bebas bergerak / berpindah sepanjang padatan atau
cairan logam. Pada kasus silikon, penjelasan bagaimana silikon dapat menjadi
semikonduktor berada di luar cakupan tingkat ini. Dengan hanya mengetahui
strukturnya seperti intan, kita tidak dapat memperkirakan silikon dapat
menghantarkan arus listrik, tapi silikon memang dapat menghantarkan arus
listrik.Sisanya tidak menghantarkan arus listrik karena merupakan senyawa
dengan molekul sederhana. Tidak ada elektron yang dapat bebas bergerak.
Titik Leleh dan Titik Didih
Grafik di bawah menunjukkan bagaimana titik leleh dan titik didih unsurunsur periode 3 berubah sepanjang periode. Gambar diplot dalam Kelvin
bukannya C untuk menghindari nilai yang negatif.

Lebih baik bila kita menghubungkan perubahan ini dengan terminologi macammacam struktur yang telah dibahas.
Struktur Metalik
Titik didih dan titik leleh meningkat sepanjang tiga logam pertama karena
meningkatnya kekuatan ikatan metalik.Jumlah elektron pada masing-masing atom
menyumbang untuk meningkatkan delokalisasi lautan elektron.
Atom-atom juga menjadi lebih kecil dan memiliki jumlah proton yang lebih
banyak dari natrium hinggga magnesiumdan alumunium.
Tarikan dan titik leleh serta titik didih meningkat karena:

Inti atom memiliki muatan positif yang semakin besar;

Lautan elektron makin bermuatan negatif;

Lautan elektron makin dekat ke inti dan tertarik makin kuat.

Silikon
Silikon memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi karena
memiliki struktur kovalen raksasa. Kita harus memutuskan ikatan kovalen yang
kuat itu sebelum akhirnya meleleh atau mendidih.Karena yang kita bicarakan
adalah tentang jenis ikatan yang berbeda, lebih baik jangan membendingkan
langsung titik leleh dan titik didih silikon dengan titik leleh dan titik didih
alumunium.
Empat Unsur Molekuler
Fosfor, sulfur, klor dan argon adalah senyawa molekuler sederhana yang
hanya dipengaruhi gaya van der Waals di antara molekul-molekulnya.
10

Titik leleh dan titik didihnya akan makin rendah dari pada empat unsur
pertama dalam periode 3 yang memiliki struktur raksasa.Ukuran titik leleh dan
titik didih dipengaruhi oleh ukuran molekul.
Fosfor
Fosfor mengandung molekul P4. Untuk molekul fosfor, anda tidak dapat
memecahkan ikatan kovalennya, hanya gaya van der Waals antar molekulnya
yang lemah.
Sulfur
Sulfur terdiri dari atom S8 yang berbentuk cincin. Molekulnya lebih besar
dari pada molekul fosfor dan gaya van der Waals yang lebih kuat, hal ini penting
untuk menjelaskan titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi.
Klor
Klor, Cl2, adalah molekul yang lebih kecil dengan gaya van der Waals yang lebih
lemah dan klor memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dari pada
sulfur dan fosfor.
Argon
Molekul argon hanya terdiri dari satu atom argon, Ar. Jangkauan gaya van der
Waals antar atom-atomnya sangat terbatas begitu pula titik leleh dan titik didih
argon lebih rendah lagi.

11

BAB 111
KESIMPULAN
Natrium, magnesium dan alumunium semuanya memiliki struktur metalik.
Dalam natrium hanya ada satu elektron yang terlibat dalam ikatan metalik- satu
elektron 3s. Dalam magnesium, kedua elektron terluarnya terlibat, sedangkan
pada alumunium ketiga elektron terluarnya terlibat. Sodium, magnesium and
aluminium all have metallic structures.
Titik didih dan titik leleh meningkat sepanjang tiga logam pertama karena
meningkatnya kekuatan ikatan metalik.Jumlah elektron pada masing-masing atom
menyumbang untuk meningkatkan delokalisasi kelarutan elektron.

DAFTAR PUSTAKA
Http://Sifat Sifat Periodik Unsur Jari-Jari Atom & Energi Ionisasi _ Chem-Is.Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm
Ansyori Irfan & Achmad Hiskia, Kimia smu untuk kelas 3, Erlangga,Jakarta,
1996.

12

SIFAT-SIFAT UNSUR PERIODIK

DISUSUN OLEH:
ANGGOTA:
1. DEBY ANSYORI (06101410004)
2. SOPIA IBAROYANI (06101410005)
3. MELA ROZALIA (06101410027)
4. NURFANY AMALIA(06101410032)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2011-2012

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena
berkat-Nya lah makalah kami yang berjudul sifat-sifat unsur periodik dapat
diselesaikan dengan baik. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Kimia Anorganik, yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dengan baik dan dapat
memberikan konstribusi sebagaimana mestinya dalam mata kuliah Kimia
Anorganik di tahun-tahun selanjutnya.

Palembang, 12 Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i


Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2

Perumusan Masalah ........................................................................... 1

BAB 11 ISI
1.1

Pembahasan ........................................................................................ 2

BAB 111 PENUTUP


5.1

Kesimpulan ...................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

ii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada awalnya unsur-unsur dipelajari secara terpisahpisah. Ketika jumlah
unsur yang ditemukan cukup banyak, hal ini menyulitkan para ilmuwan untuk
mempelajari. Kimiawan dari Arab dan Persia mulai mengelompokkan unsur
berdasarkan sifat kelogamannya.Lavoisier masih menganggap cahaya dan kalori
sebagai zat/unsur dan beberapa senyawa sebagai unsur. Oleh Lavoisier
berdasarkan sifat kimia zat-zat dibagi menjadi unsur gas, logam, nonlogam, dan
tanah.
Menurut Dalton, atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat dan
massa atom yang berbeda. Massa atom adalah perbandingan massa atom unsur
tersebut terhadap massa atom unsur hidrogen. Dalton kemudian mengelompokkan
36 unsur yang ada berdasarkan kenaikkan massa atomnya. Meskipun kemudian
penentuan massa atom tersebut salah. Setelah ditemukan spektrometer massa
(awal abad XX), muncul perubahan dalam penentuan massa atom. Satuan massa
atom (sma) terlalu kecil sehingga tidak ada neraca di dunia yang mampu
menimbang massa atom. Berdasarkan hasil penghitungan massa atom ini
Berzellius kemudian mempublikasikan daftar massa atom unsur-unsur yang
akurat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Kenapa ukuran alumunium lebih besar dari pada magnesium?
2. Apa yang dimaksud dengan Keelektronegatifan?

Anda mungkin juga menyukai