MANAJEMEN PROYEK
PENDAHULUAN
MANAJEMEN PROYEK
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen Klasik
Pendekatan Sistem
Pendekatan Kontingensi
(Situasional)
MANAJEMEN PROYEK
(Mengelola kegiatan dinamis)
II.
PERENCANAAN PROYEK
Unsur-unsur Perencanaan:
a. Jadual
b. Prakiraan/peramalan
c. Sasaran
d. Kebijakan dan prosedur
e. Anggaran
Hirarki Perencanaan:
Kesimpulan:
- Kegiatan apa yang akan dilakukan
- Bagaimana kegiatan harus dikerjakan
- Siapa yang akan melakukan pekerjaan
- Kapan kegiatan dilakukan
PERENCANAAN PROYEK:
1. Perencanaan Sumberdaya
2. Perencanaan Biaya
3. Perencanaan Kegiatan Kerja
Merupakan
metoda
penyusunan
jadual
dengan
tujuan
mengidentifikasi unsur waktu dalam merencanakan sutau kegiatan
yang terdiri dari waktu mulai, akhir, dan saat pelaporan.
Ditemukan oleh H.L. Gantt, sehingga disebut juga Gantt Bar Chart
Contoh:
Kegiatan
A
B
C
D
E
Kegiatan
A
B
C
D
E
10
12
14
16
18
20
22 waktu (hari)
Kegiatan
A
B
C
D
E
Kegiatan
C
D
Keterangan:
Garis pelaksanaan
Garis rencana
10
12
14
16
18
20
22 waktu (hari)
1
C
2
F
4
I
4
Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian
yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkan sbb:
P
Q
R
1
1
1
Tetapi:1
2
1
P
Q
R
2
Atau
4
R
3
P
Q
4
b
a
1
i
d
h
4
Te = (a + 4m + b)/ 6
Dimana:
Te = Taksiran waktu
V = variansi
Aktivitas
pendahulu
A
A
B
C
D
B,G
H
E,F
I
Aktivitas
pendahulu
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
A
A
B
C
D
B,G
H
E,F
I
Lintasan kritis:
1. A-D-H-J ; VADHJ = VA + VD + VH + VJ
= 0,39 + 1,56 + 9,77 + 9,77
= 21,49
2. A-E-K;
VAEK = VA + VE+ VK
= 0,39 + 6,25 + 9,77
= 16,41
3.B-F-K;
VBFK = VB + VF + VK
= 0,39 + 1,56 + 9,77
= 11,72
V
0,39
0,39
0,39
1,56
6,25
1,56
3,52
9,77
9,77
9,77
-
a
b c
Cara Perhitungan
(1) Perhitungan Maju
- Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke nol,
sehingga berlaku TE = 0, kecuali jika proyek dependent terhadap
proyek lain.
- Jika initial event terjadi pada hari ke nol, maka:
ES (i,j) = TE (j) = 0
EF (i,j) = ES (i,j) + t (i,j)
= TE (i) + t (i,j)
a
b
-
a
c
EF (i1,J)
EF (i1,J)
a
b
EF (i1,J)
Sebuah event hanya dapat terjadi jika aktivitas-aktivitas yang
mendahuluinya telah selesai, maka saat peling cepat terjadinya sebuah
event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk menyelesaikan
aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event tersebut.
TE = max [EF(i1,j), EF(i2,j),....., EF (in,j)]
LS (i,j) = LF - t
LF (i,j) = TL, dimana TL = TE
Maka
LS (i,j) = TL (i) - t (i,j)
a
b
(i,j)
c
EF (i1,J)
a
b
EF (i1,J)
EF (i1,J)
Saat paling lambat terajadinya sebuah event sama dengan nilai terkecil
dari saat-saat paling lambat untuk memulau aktivitas-aktivitas yang
bermula dari event tersebut.
TL(i) = min [(LS (i,j1) , LS (i,j2), ......, LS (i,jn)]
Definisi
Pimpinan
Kelebihan
Kelemahan
Contoh
Organisasi
dimana lingkup
kegiatan diserahkan pada
kegiatan
fungsional
Manajer lini
Dikerjakan
oleh ahlinya
Tidak ada
pengaturan
terhadap arus
hori-zontal dan
tidak ada
penanggung
jawab tunggal
OPK
Varian dari
OPF tapi lebih
maju karena
lebih terkoordinir
Koordinator
proyek
Pekerjaan
proyek lebih
terkoordinir
Kepemimpinan
tidak efektif
Organisasi
dengan
struktur
fungsional
yang
kemudian
menangani
suatu
proyek
s.d.a
OPMi
OPM
Organisiai
dimana proyek
terpisah dan
sejajar dengan
divisi pada
perusahaan
Merupakan
gabungan daro
OPMi dan OPF
Pimpinan
Proyek
Lebih egektif
karena
memiliki
otoritas
yang tinggi
Mahal dan
tidak efisien
Proyek
dengan
efektivitas
tinggi
Tanggung
jawab
proyek ada
pada
Pimpro, tapi
keputusan
tentang
pekerjaan
dan personil
ada pada
bagian
fungsional.
Dengan
tanggung
jawab
tunggal
maka
kepentingan
proyek
terjaga,
spesialisasi
tetap terjaga,
dan lebih
efisien
Struktur
organisasi
kompleks,
banyak
organisasi
peserta dan
pendukung,
arus kegiatan
multi arah
Proyek
dengan
efisiensi
tinggi
Contoh:
III.
TUJUAN:
Mempercepat waktu proyek pada lintasan kritis dengan perubahan ongkos
sekecil mungkin.
Ongkos Baru: (Ongkos pada penjadualan sebelumnya) + (Ongkos
penekanan waktu pada lintasan kritis dengan kemiringan
terkecil)
Cc Cn
Kemiringan:
Dn Dc
Dimana:
Cc = Biaya dipercepat
Cn = Biaya normal
Dc = Ongkos dipercepat
Dn = Ongkos normal
CONTOH KASUS
2
8
10
8
2
5
18
1
0
SF=5
SF=0
10
SF=1
3
4
10
15
18
Aktivitas (i,j)
(1,2)
(1,3)
(2,4)
(2,5)
(3,4)
(4,5)
Normal
Durasi
8
4
2
10
5
3
Ongkos
100
150
50
100
100
80
Dipercepat
Durasi
Ongkos
6
200
2
350
1
90
5
400
1
200
1
100
Kemiringan
50
100
40
60
25
10
Compressing Tahap 1:
-
2
7
10
7
2
5
17
1
0
SF=5
SF=0
SF=0
3
4
17
14
Compressing Tahap 2:
-
2
6
10
6
2
5
16
1
0
SF=4
SF=0
SF=0
3
4
16
13
Compressing Tahap 3:
-
2
6
6
2
1
0
SF=1
12
SF=0
SF=0
SF=0
3
4
12
Compressing Tahap 4:
-
2
6
6
2
1
0
SF=1
11
SF=0
SF=0
SF=0
3
4
11
Karena lintasan keritis tetap (1,2,5) dan (1,3,4,5) dan crash time telah
tercapai, maka waktu tidak dapat dikurangi lagi.
IV
PENGENDALIAN PROYEK
UNIVERSITAS GUNADARMA
SK No.92/Dikti/Kep/1996
Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,
Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra
Soal Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah
Fakultas
Jenjang/Jurusan
Tingkat/Kelas
Semester
:
:
:
:
:
Manajemen Proyek
Teknologi Industri
Teknik Industri
IV/4 ID 14
PTA 2004-2005
Tanggal :
Waktu : 90 menit
Dosen : Ir.Rakhma Oktavina, M.T.
Sifat
: Buka Buku
Jumlah : 3 Soal