Anda di halaman 1dari 17

14/08/2014

PENJELASAN
UU no 11/2014 tentang
KEINSINYURAN
(diundangkan 22 Maret 2014)

BAHAN 1

DAFTAR ISI (STRUKTUR LEGAL)

15 BAB
56 PASAL
BAB I (1 pasal)
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

BAB II (3 pasal)
ASAS, TUJUAN, DAN
LINGKUP
Pasal 2,3,4
BAB III (1 pasal)

CAKUPAN KEINSINYURAN
Pasal 5

BAB IV (1 pasal)
STANDAR KEINSINYURAN
Pasal 6

BAB V (3 pasal)
PROGRAM PROFESI
INSINYUR
Pasal 7,8,9

BAB VI (8 pasal)
REGISTRASI INSINYUR
Pasal 10,11,12,13,14,15,16,17

BAB VII (5 pasal)


INSINYUR ASING

BAB X (6 pasal)
DEWAN INSINYUR
INDONESIA
Pasal 30,31,32,33,34,35
BAB XI (9 pasal)

Pasal 18,19,20,21,22
BAB VIII (1 pasal)

PERSATUAN INSINYUR
INDONESIA

Pasal 23

PEMBINAAN
KEINSINYURAN

Pasal 24,25,26,27,28, 29

KETENTUAN PIDANA

PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
BAB IX (6 pasal)
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Insinyur
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
Pemanfaat Keinsinyuran
Bagian Ketiga
Hak dan kewajiban Pengguna
Keinsinyuran

Pasal 36,37,38,39,40,41,42,43,44
BAB XII (5 pasal)

Pasal 45,46,47,48,49
BAB XIII (2 pasal)
Pasal 50,51

BAB XIV (2 pasal)


KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 52,53
BAB XV (3 pasal)

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 54,55,56

14/08/2014

SEMANGAT UU KEINSINYURAN:

MENJADIKAN INDONESIA MANDIRI DAN MAJU


KOMPETISI GLOBAL BERBASIS IPTEK

Tanpa nilai tambah, Indonesia menjadi pasar saja

UU RPJPN 2005-2025:

2025/45
SDM
&
IP TEK

INDONESIA yang MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

UUD 45

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung


didalamnya dikuasai Negara untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat - Ps 33
(makin besar dengan nilai tambah)
Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Ps 31

PEMBANGUNAN
NASIONAL

14/08/2014

1. MELINDUNGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN


MENINGKATKAN
STANDAR KESELAMATAN DAN
KEAMANAN SERTA STANDAR
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN

2. LEPAS DARI MIDDLE INCOME TRAP


Per capita 2000 2005 2010

2015

2025

Prediksidan target
peningkatan
income/kapita

HIGH
INCOME

2025
$14.25015.500

$12.616
UPPER
MIDDLE
INCOME

$1.036

2045
2045
$44.50049.000

INNOVATION DRIVEN:

Business sophistication
R&D Innovation

Sulit beranjak
meningkatkan
income /kapita

$4.086
LOWER
MIDDLE
INCOME

2035

2012
$ 3.592
2010
$ 2.500
2005
$ 1.203

LOW
INCOME
2000
$ 657

EFFICIENCY DRIVEN:

Higher education and training


Goods market efficiency
Labor market efficiency
Financial market development
Technological readiness
Market size

FACTOR DRIVEN:

Institutions
Infrastructure
Macroeconomic environment
Health and Primary education

COMPETITIVENESS
Innovation and
sophistication factors

30%

InnovationRussiastage
driven

50% 20%

$ 13.000
Spain
$ 31.990
South Korea $ 22.420
Taiwan
$ 19.980

Brazil
$ 12.590
Efficiency
enhancers
China
$ 5.450
Malaysia
$ 9.980
Mexico
$ 10.050
South Africa $ 8.070
Thailand
$ 4.970

40%
10 50%
%
India Efficiency$ 1.510
driven stage
Indonesia
$ 3.592
Philipines $ 2.470
Vietnam
$ 1.400

5 Basic recuirement
% 35%
60%

Factor-driven
stage

Sumber: Economist Pocket World in Figures 2014, WEF-GCR 2013

14/08/2014

3. MENINGKATKAN JUMLAH INSINYUR

JUMLAH
INSINYUR
INSINYUR
/1 juta
penduduk

593.000

7.657.000 4.010.000 603.000

1.225.000

90.000

265.000

3.333

4.121

25.309

5.730

3.053

Brazil

Dari berbagai sumber,,


tahun 2004 2007

TAMBAHAN
IR/TAHUN
Tambahan
Ir/tahun
/1 juta
penduduk

2.671

China

India

600.000

450.000

273

214

164

China

India

Indonesia

45.000
241

Dari berbagai sumber,,


tahun 2004 2007

3.380

Brazil

Indonesia
37.000

Korea
80.000
836

Malaysia Thailand Vietnam


9.900
367

Korea

9.037

13.000

25.000

202

282

Malaysia Thailand Vietnam

MENINGKATKAN MINAT PADA KEINSINYURAN, DAN


MENINGKATKAN PENGHARGAAN PADA INSINYUR

4. MENINGKATKAN PERAN INSINYUR DI INDUSTRI

KEMAJUAN
IPTEK

KEM-KEM
BANGKAN
DAYA SAING &
NILAI TAMBAH
BERKELANJUTAN

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

92%

IKM

IPTEK

IKM

IKM

Industri
Manufaktur

8%
RISET
Dari PENELITIAN &
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN
INDUSTRI:
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
INOVASI
TEKNOLOGI

IKM

berdasar
pembelian lisensi IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

IKM

(jumlah UKM: 4,3 juta unit)

IKM TANPA IPTEK TIDAK


MAKSIMAL
SDM & IPTEK

Kalau hanya
PENGOPERASIAN &
PEMELIHARAAN
PERANGKAT KERAS:
PERAN INSINYUR TIDAK MAKSIMAL
INVESTASI: PEMBELIAN
ALAT TEKNOLOGI

MERANGSANG PENGUASAAN
PENUMBUHAN PENGEMBANGAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DI
INDUSTRI

PENDIDIKAN TINGGI
TEKNIK, SAINS & PERTANIAN

14/08/2014

5. MENGENDALIKAN KEBUTUHAN INSINYUR ASING


MP3EI, 2011
Liberalisasi ASEAN:
AEC 2015 termasuk,
Jasa Keinsinyuran

Mengantisipasi sumber dana


yang berasal dari investasi
asing/ mitra asing / lembaga
keuangan asing yang membawa
sumber dayanya.

MENINGKATKAN JUMLAH INSINYUR


YANG MEMILIKI KESETARAAN
INTERNASIONAL AGAR MENGURANGI
KEBUTUHAN INSINYUR ASING.

6. TRANSFER IPTEK DAN MINAT

INDONESIA
KOMPOSISI
PENDIDIKAN
ANGKATAN
KERJA 2010

Tinggi

2020
MALAYSIA

7,2%

(S1, D3,D4)

Menengah

(SMA-SMK)

2025
OECD

14% 20,3%

22,4%

Dasar

36% 56,3%
70,4%

(SD,SMP)

19%

24,3%50%

40,3%
44%
39,3%
20,4%
35%

TRANSFER TEKNOLOGI KE IKM YANG MAYORITAS SDM-NYA DARI YANG


BERPENDIDIKAN DASAR

38

% Mahasiswa
Teknik &
Pertanian/
Keseluruhan
Dari berbagai sumber,,
tahun 2004 2007

Brazil

China

33
17

15

India

Indonesia

Korea

24

25

Malaysia Thailand Vietnam

MENINGKATKAN MINAT PADA KEINSINYURAN

14/08/2014

7. MENDORONG KERJASAMA TRIPLE HELIX

Memprioritaskan
dan membiayai
hasil penelitian
dalam ristek yang
berpotensi

AGAR MENJADI
PENDORONG
KERJASAMA TRIPLE
HELIX BERBASIS
PENGEMBANGAN
INSINYUR DAN
IPTEK.

Melakukan ristek
berdasar
pembangunan
untuk bersaing
dan kemandirian

PEMERINTAH

Membeli produk
industri hasil
kerjasama ristek
universitas

PENDORONG
KERJASAMA

PERTI, RISET
TEKNOLOGI
Menyerap
umpan balik dan
pengajar dengan
pengalaman
industri

Menghasilkan
produk berdasar
prospek dari
pengembangan
teknologi

INDUSTRI
Menyampaikan
kebutuhan ristek
dan modifikasi
agar lebih
kompetitif

RUANG LINGKUP
UU KEINSINYURAN

14/08/2014

KEWAJIBAN INSINYUR
BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN

Mengupayakan inovasi dan nilai tambah;


Melaksanakan tugas profesi sesuai dengan standar
Keinsinyuran
Menerapkan keberpihakan pada SDM Keinsinyuran
nasional, lembaga kerja Keinsinyuran nasional, dan
produk hasil Keinsinyuran nasional;
Memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi;
Melaksanakan secara berkala darma bakti
masyarakat yang bersifat sukarela;
Melakukan pencatatan rekam kerja Keinsinyuran
dalam format sesuai dengan standar Keinsinyuran.

HAK INSINYUR
BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN

memperoleh jaminan pelindungan hukum


selama melaksanakan tugasnya sesuai dengan
kode etik insinyur dan standar Keinsinyuran;
menerima imbalan hasil kerja sesuai dengan
perjanjian kerja;
mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan
kompetensi profesi Keinsinyuran.

14/08/2014

LINGKUP PENGATURAN UU KEINSINYURAN


KESELAMATAN
KEAMANAN
MASYARAKAT

KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN

5.REGISTRASI
INSINYUR
4.HAK DAN
KEWAJIBAN
INSINYUR

2.STANDAR
KEINSINYURAN

KEMANDIRIAN
PENGUASAAN
TEKNOLOGI

PEMIHAKAN PADA
SDM KEINSINYURAN
NASIONAL,
LEMBAGA KERJA
KEINSINYURAN
NASIONAL, dan
PRODUK HASIL
KEINSINYURAN
NASIONAL;

7.PENGEMBANGAN
KEPROFESIANI
BERKELANJUTAN
6.
INSINYUR
ASING

INDONESIA LEBIH
MAJU DARI PADA
BANGSA LAIN

Pengaturan meliputi:
1. Cakupan Keinsinyuran;
2. Standar Keinsinyuran;
3. Program Profesi Insinyur;
4. hak dan kewajiban;
5. registrasi Insinyur;
6. Insinyur Asing;
7. Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan;
8. kelembagaan Insinyur;
9. organisasi profesi Insinyur;
dan
10.pembinaan Keinsinyuran.

INOVASI DAN NILAI


TAMBAH SECARA
BERKESINAMBUNGAN

3.PROGRAM
PROFESI
INSINYUR
1.CAKUPAN
KEINSINYURAN

10. PEMBINAAN
KEINSINYURAN

INSINYUR

KEINSINYURAN

9. ORGANISASI PROFESI
INSINYUR

8. KELEMBAGAAN INSINYUR

MUATAN UU KEINSINYURAN
PENERAPAN ETIKA.
TANGGUNG
KOMPETENSI
JAWAB.
INSINYUR
STANDAR
NASIONAL
LAYANAN,
KEAMANAN &
KESELAMATAN,

insinyur

a.

Melindungi
Masyarakat, Pengguna
Jasa dan Lingkungan

KREATIF
INOVASI
TEKNOLOGI,
NILAI TAMBAH.
BERKELANJUTAN
PENYEBARAN
IPTEK

PENGUASAAN
TEKNOLOGI
UNTUK MAJU,

KEBERPIHAKAN
INSINYUR
TRANSFER IPTEK
KESETARAAN
INTERNASIONAL

KEMANDIRIKEMANDIRIAN IPTEK

keinsinyuran

.
Peran Insinyur
mengembangkan
teknologi

d.

Membangun (sistem)
Insinyur dan
Keinsinyuran

c.

Daya saing dalam


kompetisi global

.
PROSES PROFESI
INSINYUR.
PROSES
REGISTRASI
CPD/PKB.
GOOD
GOVERNANCE

14/08/2014

PENUANGAN DALAM UU KEINSINYURAN

1.Program Profesi
Insinyur
2.Registrasi insinyur
3.Program Penyetaraan
untuk sarjana
keteknikan non ST

a.

Melindungi Masyarakat,
Pengguna Jasa dan Lingkungan

1.Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan

2. Mengupayakan inovasi
dan nilai tambah secara
berkesinambungan

3.Darma bakti masyarakat


secara sukarela

.
Peran Insinyur mengembangkan teknologi

1.Keberpihakan Produk
Hasil Keinsinyuran
Nasional
2. Mendorong industri
melakukan penelitian
dan pengembangan;

3.Perlindungan insinyur

c.

Daya saing dalam kompetisi


global

1.Sistem pembinaan keinsinyuran


2.Sistem untuk insinyur meningkatkan diri
3.Standar keinsinyuran

d.

Membangun (sistem) Insinyur


dan Keinsinyuran

PENGATURAN DALAM
UU KEINSINYURAN

14/08/2014

INSINYUR DALAM UU KEINSINYURAN


BAB III CAKUPAN KEINSINYURAN

KARIR

berbasis
karir
sektor
kerja

Dosen,
Penelitian, Konstruksi Manajemen Pertam- Pertanian Pemerintah,
Perkebunan Pemda,
bangan
industri,
Pendidikan Pengem- ,
Manufaktur dan Migas Kehutanan DPR
bangan,
,
Komersialisasi
Termasuk Jasa Ikutan, Jaringan Kerja

1 kebumian dan energi;


2 rekayasa sipil dan
lingkungan terbangun;
3 industri;
konservasi dan
4 pengelolaan sumber
daya alam;
5 pertanian dan hasil
pertanian;
6 teknologi kelautan dan
perkapalan;
7 aeronotika dan
astronotika

berbasis disiplin

KEILMUAN (rumpun) keilmuan

PETA JALAN MEMBANGUN PROFESIONALISME


Praktik Insinyur memikul
tanggung jawab
Keselamatan/ Keamanan
Masyarakat

BAB VIII
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan:

Pembinaan
Pemerintah

SURAT TANDA REGISTRASI INSINYUR

BAB VI

BAB XII

UJI KOMPETENSI

BAB VII
Pengaturan
insinyur asing

Praktik
memupuk
kompetensi
INSINYUR

Pengalaman
kerja di
Keinsinyuran

UJI PROFESI

Program Profesi
Insinyur

Pengalaman non
ST kerja di
Keinsinyuran

BAB V

Pendidikan Tinggi Teknik

10

14/08/2014

MULAI BERPROFESI INSINYUR


BAB V PROGRAM PROFESI INSINYUR
Pengguliran
pengembangan
triple helix

Praktik
memupuk
kompetensi

Gelar
Profesi

Pengalaman
bekerja di
Keinsinyuran

INSINYUR

Penyelenggara PPI:
Perti bekerja sama
dengan kementerian
terkait, PII, dan
kalangan industri

DICATAT
oleh PII

UJI PROFESI

Program Profesi Insinyur


(PPI)
4
Rekognisi
1
pembelaST
jaran
(Gelar
lampau
Akademis)

Pendidikan Tinggi Teknik

Program PENYETARAAN

Pengalaman
bekerja di
Keinsinyuran

Pertambahan Insinyur

NON ST

Pendidikan Tinggi Teknik non ST

MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL


BAB VI REGISTRASI INSINYUR
Praktik Insinyur Memikul
tanggung jawab
Keselamatan/ Keamanan
Masyarakat dan
Keberlanjutan Lingkungan
SURAT TANDA REGISTRASI INSINYUR

(STRI)

Sertifikat Kompetensi Insinyur

UJI KOMPETENSI

Praktik
memupuk
kompetensi

Hindarkan
malpraktik

Pasal 10
(1) Setiap insinyur yang akan
melakukan Praktik
Keinsinyuran di Indonesia
harus memiliki Surat
Tanda Registrasi Insinyur.
(2) Surat Tanda Registrasi
Insinyur dikeluarkan oleh
PII
Pasal 11
(2) Sertifikat Kompetensi
Insinyur diperoleh setelah
lulus uji kompetensi.
(3) Uji kompetensi dilakukan
oleh lembaga sertifikasi
profesi sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Hindarkan
pencemaran
lingkungan

INSINYUR

11

14/08/2014

PROSES KERJA INSINYUR ASING


BAB VII INSINYUR ASING
Insinyur Asing yang
ingin bekerja sebagai
PE di Indonesia, harus
ter-registrasi sebagai
insinyur profesional di
negara asalnya

KEMENTERIAN
TEKNIS

Melakukan
alih teknologi
IJIN KERJA Perpanjangan
IJIN KERJA

INSINYUR ASING
WN Asing
penyandang
Professional Eng.

Sistem
Kompetensi Ir
Diakui
APEC/ASEAN

Dibutuhkan
Pembangunan
Nasional

SURAT
TANDA REGISTRASI INSINYUR
(STRI)

MUTUAL RECOGNITION

Insinyur asing
hanya di bidang
Yang kekurangan
insinyur

Insinyur Asing hanya


dapat melakukan
kegiatan Keinsinyuran
di Indonesia sesuai
dengan kebutuhan
pembangunan nasional.

MEMELIHARA KOMPETENSI PROFESIONAL


BAB VIII PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
Tujuan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan :
a.memelihara kompetensi dan
profesionalitas; dan

Praktik Insinyur Memikul


tanggung jawab
Keselamatan/ Keamanan
Masyarakat dan
Keberlanjutan Lingkungan
SURAT
TANDA REGISTRASI INSINYUR
(STRI)

Penguatan
Inovasi IPTEK
Innovation and
sophistication factors

30%

Innovationdriven
stage

50%

20%

b.mengembangkan tanggung
jawab sosial pada
masyarakat di sekitarnya
(termasuk bakti masyarakat)
Pengembangan
Pengembangan
Keprofesian
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan:
Keprofesian
Berkelanjutan:
Berkelanjutan:

Perpanjangan

Penguatan
IPTEK pada IKM

12

14/08/2014

KELEMBAGAAN: DEWAN INSINYUR


BAB X DEWAN INSINYUR
PRESIDEN

DEWAN INSINYUR
INDONESIA
UNSUR
PEMERINTAH
INDUSTRI
PERGURUAN TINGGI
PII
Pemanfaat Keinsinyuran

Dewan Insinyur Indonesia bertugas


Merumuskan kebijakan:
sistem registrasi Insinyur,
standar Program Profesi Insinyur,
standar Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan,
pengawasan pelaksanaan Praktik
Keinsinyuran oleh PII,
sistem Uji Kompetensi,
standar kompetensi Insinyur dan
Menjalin perjanjian kerja sama
Keinsinyuran internasional
Mengawasi alih teknologi oleh
insinyur asing

PERSATUAN INSINYUR INDONESIA


BAB XI PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

DEWAN INSINYUR
INDONESIA

PERSATUAN
INSINYUR
INDONESIA

Wadah berhimpun
Insinyur Indonesia

PII bertugas melaksanaan kebijakan


Dewan Insinyur Indonesia :
pelayanan keinsinyuran;
Program Profesi Insinyur bersama dengan
perguruan tinggi;
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
pengendalian dan pengawasan kewajiban insinyur;
registrasi Insinyur;

Tugas lain PII :


menetapkan, menerapkan, dan menegakkan kode
etik Insinyur;
menjalin perjanjian kerja sama Keinsinyuran
internasional dengan pengesahan Dewan Insinyur
Indonesia
memberikan advokasi bagi insinyur
memberikan akreditasi keprofesian pada
himpunan keahlian keinsinyuran

13

14/08/2014

PEMBINAAN
BAB XII PEMBINAAN KEINSINYURAN

Pemerintah bertanggung jawab atas


pembinaan:

PEMERINTAH:
menteri terkait
KEM
PERTAHANAN
KEM
PERINDUSTRIAN
KEM
KEM
KEM
PU
PERHUBUNGAN
ESDM
KEM
KEM
KEM
KEHUTANAN
RISTEK
PERTANIAN

Menteri

KEMENTERIAN
BIDANG
PENDIDIKAN

Meningkatkan kegiatan penelitian,


pengembangan, dan kemampuan
perekayasaan;
Mendorong industri untuk melakukan
penelitian dan pengembangan untuk
SISTEM
meningkatkan nilai tambah;
INSENTIF
Mendorong Insinyur agar kreatif dan inovatif
untuk menciptakan nilai tambah;
Mendorong peningkatan produksi dalam
negeri yang berdaya saing dari jasa
Keinsinyuran;
Remunerasi tarif jasa Keinsinyuran yang setara
dan berkeadilan;
Melakukan sosialisasi guna menarik minat
generasi muda untuk menjadi Insinyur
Melakukan audit kinerja keinsinyuran.

SANKSI DALAM UU KEINSINYURAN


BAB XIII KETENTUAN PIDANA

KESELAMATAN
KEAMANAN
MASYARAKAT

Pidana bagi Insinyur atau Insinyur Asing yang


dalam melaksanakan tugasnya tidak
memenuhi standar Keinsinyuran sehingga
mengakibatkan kecelakaan, hilangnya
nyawa seseorang, dan/atau hilangnya
harta benda

KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
INSINYUR
ASING

SURAT TANDA
REGISTRASI
INSINYUR

STANDAR
KEINSINYURAN

Pidana bagi bukan Insinyur yang


menjalankan Praktik Keinsinyuran dan
bertindak sebagai Insinyur

HAK DAN
KEWAJIBAN
INSINYUR

INSINYUR

TUGAS PRAKTIK
KEINSINYURAN

BUKAN
INSINYUR

Pidana bagi bukan Insinyur yang bertindak


sebagai insinyur sehingga mengakibatkan
kecelakaan, cacat, hilangnya nyawa
seseorang, dan/atau hilangnya harta
benda

14

14/08/2014

STANDAR KEINSINYURAN
BAB IV STANDAR KEINSINYURAN
(1) Untuk menjamin mutu kompetensi dan profesionalitas
layanan profesi Insinyur, dikembangkan standar
profesi Keinsinyuran yang terdiri atas:
a. standar layanan Insinyur;
b. standar kompetensi Insinyur; dan
c. standar Program Profesi Insinyur.

Yang dimaksud dengan

a.

standar layanan
Insinyur adalah tolok
ukur yang menjamin
efisiensi, efektivitas, dan
syarat mutu yang
digunakan dalam
Praktik Keinsinyuran.

Yang dimaksud dengan

standar kompetensi
Insinyur adalah
rumusan yang
mencakup sikap kerja,
pengetahuan, dan
keterampilan kerja
dalam Praktik
Keinsinyuran.

Yang dimaksud dengan

standar program
profesi Insinyur adalah
tolok ukur yang
digunakan sebagai
pedoman program
profesi Insinyur yang
sesuai dengan sistem
pendidikan tinggi.

MANFAAT BAGI
PEMANGKU KEPENTINGAN

15

14/08/2014

MANFAAT UU KEINSINYURAN
BAGI MASYARAKAT

BAGI INSINYUR

BAGI NEGARA

Keamanan dan
keselamatan dari
pekerjaan keinsinyuran
Karir keinsinyuran terbuka
dari berbagai jalur
pendidikan.
IKM dan masyarakat bisa
mendapat transfer iptek.

Memperjelas tanggung
jawab lingkup
keinsinyuran.
Memperjelas layanan
sehingga berpeluang
peningkatan penghasilan.
Mendapatkan
perlindungan profesional.

Meningkatkan penyumbangan nilai tambah


Akan memiliki data SDM
keinsinyuran yang akurat.
Meminimalkan malpraktek.
Mudahkan pemanfaatan
insinyur asing.

BAGI PENDIDIKAN KEINSINYURAN


Data keinsinyuran akan memberikan umpan
balik untuk pemutakhiran pendidikan.
Membantu pengembangan minat dan
mengurangi kesenjangan pendidikan

IKLIM YANG DIHARAPKAN MUNCUL


KEMANDIRIAN & DAYA SAING GLOBAL
BERBASIS IPTEK MENINGKAT
LEPAS DARI MIDDLE INCOME TRAP

MASYARAKAT MAKIN
TERLINDUNGI
Malpraktek makin
minim
Keberlanjutan
lingkungan terjaga
Standar keamanan
meningkat

LEBIH BANYAK INOVASI


DIAPLIKASIKAN

SISTEM INSINYUR yang


GOOD GOVERNANCE
Insinyur belajar
terus menerus
Lebih banyak yang
berprofesi insinyur
Biasa memenuhi
standar keinsinyuran

Peran insinyur di
industri meningkat
Banyak transfer
teknologi ke IKM
Modifikasi
efisiensi marak

TUMBUH KEKUATAN
NASIONAL SDM TEKNIK
Kebutuhan insinyur
asing berkurang
Keberpihakan
nasional meningkat
Litbang di industri
berkembang

MINAT MENJADI INSINYUR MENINGKAT

16

14/08/2014

TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai