Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
21
PENDAHULUAN
Minyak atsiri atau essential oil adalah salah satu komoditi yang potensial di Indonesia. Minyak
atsiri adalah hasil dari penyulingan atau ekstraksi tumbuh-tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun,
bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Salah satu jenis minyak atsiri yang dikembangkan di
Indonesia adalah minyak atsiri daun cengkeh. Isolasi minyak atsiri dari daun cengkeh dapat
menggunakan beberapa metode yaitu ekstraksi dan penyulingan.
Minyak atsiri daun cengkeh yang dihasilkan di Indonesia masih kurang memenuhi standar
kualitas dan kuantitas. Penyulingan daun cengkeh di Indonesia masih banyak dilakukan dengan
menggunakan ketel uap yang berbahan logam besi. Minyak daun cengkeh yang dihasilkan dari
penyulingan ini memiliki warna minyak hitam dan juga keruh. Warna hitam dan juga keruh tersebut
dikarenakan reaksi kimia ion logam yang berasal dari daun serta ketel uap yang dipakai dengan minyak
atsiri daun cengkeh itu sendiri.
Proses pemurnian minyak atsiri daun cengkeh dapat dilakukan dengan proses pemurnian dengan
menggunakan membran. Salah satu jenis membran yang dapat digunakan untuk proses pemurnian minyak
atsiri daun cengkeh ini adalah membran kitosan selulosa. Pemilihan membran ini didasari oleh
kemampuan kitosan dalam mengikat unsur Fe yang sangat baik. Salah satu tolak ukur dalam penentuan
kualitas minyak atsiri daun cengkeh itu adalah tingkat kecerahan warna minyak. Pengurangan ion logam
yang terkandung pada minyak atsiri daun cengkeh ini dapat meningkatkan kecerahan dari minyak atsiri
daun cengkeh.
METODE PENELITIAN
Bahan
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri daun cengkeh (Clove leaf
oil). Bahan-bahan untuk pembuatan alat pemurni minyak atsiri daun cengkeh adalah batang besi
berbentuk kotak, pipa besi, plat besi. Sedangkan alat utama dalam pembuatan alat pemurni minyak atsiri
adalah mesin las, mesin gerinda dan mesin bubut.
Metode
Penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap kegiatan, yaitu: pembuatan alat pemurni minyak atsiri daun
cengkeh dan pengujian nilai fluks.
1. Kegiatan Tahap Pertama
Kegiatan tahap pertama adalah pembuatan alat pemurni minyak atsiri daun cengkeh, dimana alat
ini tersusun dari 4 komponen utama yaitu: rangka, tabung bahan, saluran minyak atsiri dan tabung
membran.
Alat pemurni minyak atsiri direncanakan berdimensi panjang total 60 cm, lebar total 50 cm dan
tinggi total 70 cm. Untuk lebih jelasnya, rancangan alat pemurni minyak atsiri dapat dilihat pada gambar
1.
22
2.
23
Tabung membran
Tabung membran ini terbuat dari gabungan plat stainless steel dengan ketebalan 3 mm
(berbentuk kerucut sebagai pembesaran saluran), plat stainless steel dengan ketebalan 1 cm (tempat
melekatnya membran kitosan-selulosa) dan pipa stainless steel diameter 3 inch dengan tebal 3 mm.
Pembesaran saluran pada tabung membran ini dimaksudkan agar luas permukaan membran yang dilewati
bahan lebih besar dan bahan dapat tersebar ke seluruh permukaan membran. Adapun maksud dari
penyebaran bahan keseluruh permukaan membran diharapkan agar tidak membuat cepat rusak atau sobek,
selain itu juga agar bahan yang memiliki tekanan saat melewati membran tidak terpusat pada sebagian
kecil permukaan membran karena kotoran yang terejeksi pada sebagian kecil permukaan membran saja
dapat menyebabkan tersumbatnya pori membran yang mengakibatkan menurunnya laju aliran bahan yang
melewati membran.
Pada tabung membran ini dilengkapi juga dengan frame yang terbuat dari kawat saring stainless
yang berfungsi sebagai penopang membran saat diberi tekanan agar membran tidak sobek. Frame dari
kawat saring ini diletakkan di celah plat tabung membran dan direkatkan dengan menggunakan lem
gasket.
24
5.
25
karena membran yang digunakan hanya 1 buah dan dipakai pada tekanan yang berbeda dan semakin
tinggi tekanan yang digunakan menyebabkan bertumpuknya kotoran yang menyumbat pori membran dan
mengakibatkan penurunan nilai fluks pada membran.
Hubungan Tekanan Dengan Fluks
KESIMPULAN
Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan di antaranya: Alat pemurni minyak
atsiri daun cengkeh yang dibuat memakai prinsip tekanan udara. Jadi tekanan udara dari kompressor
disalurkan ke dalam tabung bahan dan diatur tekanannya. Kemudian karena tekanan tadi bahan akan
terdorong ke saluran bahan dan masuk ke tabung filtrasi yang berisi membran kitosan-selulosa, lalu
permeat yang berupa minyak akan keluar dari lubang keluaran permeat sedangkan konsentrate yang
berupa kotoran akan keluar dari kran pembuangan konsentrate. Nilai fluks pada tekanan 0.5 bar 0.185
L/m2.sec, tekanan 1 bar 0.213 L/m2.sec, tekanan 1.5 bar 0.239 L/m2.sec, tekanan 2 bar 0.197 L/m2.sec;
tekanan 2.5 bar 0.155 L/m2.sec. Penurunan nilai fluks yang didapatkan terjadi karena proses fouling pada
saat pengujian.
26
DAFTAR PUSTAKA
Aksan
27