STROKE
Yeni Anggraeni
2009730008
Pembimbing :
Susunan saraf
Menurut letak dan fungsinya dibedakan
Susunan saraf pusat
otak (cerebrum dan cerebellum)
batang otak :
Mesencephalon
Pons
medulla oblongata
medulla spinalis
Susunan saraf perifer
I. Vaskularisasi
I.
Circulus Willisi
Dibentuk a. karotis interna dan a.
vertebrobasilar
Cabang utama
A. serebri anterior
A. serebri media
A. serebri posterior
CVR ditentukan :
1.tonus pembuluh darah
2.struktur dinding pembuluh darah
3.viskositas darah
Definisi..
Gangguan disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah dan terjadi secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau setidaknya secara cepat
(dalam beberapa jam) dengan gejala yang sesuai dengan
daerah focal yang terganggu (WHO, 1989)
Tanda- tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan
fungsi otak fokal ataupun global dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab yang lain selain vaskular
Epidemiologi
Persentase stroke iskemik
Penyebab tunggal ketiga
65-85% (53% stroke
kematian (setelah penyakit
trombolitik, 31% stroke
jantung koroner dan
embolik)
kanker)
Persentase stroke
Usia di atas 40 tahun.
hemorhagik 15-35% (PIS
10-20%, perdarahan
Insiden pria : wanita =
subarachnoid 5-10%)
1,25 : 1
Kecacatan meningkat usia
>45thn
Faktor Risiko
Klasifikasi
Stroke iskemik (Non Hemoragik)
Embolik
Trombolik
Stroke Hemoragik
perdarahan intra serebral
perdarahan sub arakhnoid
Patofisiologi
Emboli serebral
Ateroma (endapan
lemak) di A. karotis
Stroke Iskemik
Patofisiologi
Subarachnoid
Anuerisma
Intracerebral
pembuluh darah pecah
Hipertensi 70%
menghambat aliran darah yang normal
stroke hemorragik
Stroke ischemic:
- thrombosis
- emboli
Stroke hemorrhagic:
- subarachnoid
- intracerebral
Klasifikasi iskemik
cerebral
Transient ischemic attack
(TIA)
ReversibleIschemic
Neurological Deficit
(RIND)
Stroke In Evolution
Complete stroke non
haemorrhagic
Manifestasi klinis
Kelumpuhan wajah dan anggota badan atau anggota badan (biasanya
hemiparesis) yang timbul mendadak.
Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan (gangguan
hemisensorik)
Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor atau
koma)
Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau kesulitan memahami
ucapan)
Disartria (bicara pelo atau cadel)
Gangguan penglihatan (hemianopia atau monookuler) atau diplopia
Ataksia (trunkal atau anggota badan)
Vertigo, mual, muntah atau nyeri kepala.
Stroke Iskemik
Manifestasi Klinis
Gangguan peredaran a.serebri anterior :
Hemiparesis dan hemihipestesi kontralateral terutama melibatkan tungkai
Gangguan peredaran a.serebri media :
Hemiparesis dan hemihipestesi kontralateral terutama mengenai lengan
disertai gangguan fungsi luhur berupa afasia
Gangguan peredaran a.serebri Posterior :
Hemianopsi homonim atau kuadrantanopsi kontralateral tanpa disertai
gangguan motorik maupun.
Agnosia dan prosopagnosia (ketidakmampuan mengkoordinasikan
informasi sensorik) infark korteksi temporooksipital inferior
Stroke Iskemik
Manifestasi Klinis
Gangguan peredaran batang otak:
Gangguan saraf kranial, disartri, diplopi dan vertigo, gangguan
serebelar seperti ataksia atau kehilangan keseimbangan atau
penurunan kesadaran
Infark lakunar
Infark kecil dengan klinis gangguan murni motorik atau sensorik
tanpa disertai gangguan fungsi luhur
Gejala Klinis
Perdarahan
Intraserebral (PIS)
Perdarahan
Subarachnoid (PSA)
Berat
Ringan
Berat/ringan
TIA sebelumnya
Onset
Menit-jam
1-2 menit
Pelan (jam-hari)
Nyeri kepala
Hebat
Sangat hebat
Muntah pd awalnya
Sering
Sering
Hipertensi
+++
++
Penurunan
Kesadaran
++
+/-
Kaku kuduk
+/-
Hemiparesis
Deviasi mata
++
+/-
Gangguan bicara
++
+++
++
Perdarahan
subhialoid
++
Paresis/ gangguan
N.III
Skor Siriraj
(2.5 x derajat kesadaran) + (2x muntah) + (2x nyeri kepala) + (0.2 x tekanan
diastolik)- (3x penanda ateroma) 12
Dimana :
Derajat kesadaran : 0=CM, 1=somnolen, 2=sopor/koma
Muntah : 0=tidak ada, 1= ada
Nyeri kepala : 0=tidak ada, 1=ada
Ateroma : 0=tidak ada, 1=salah satu atau lebih (diabetes, angina, penyakit
pembuluh darah)
Hasil :
Skor > 1 : perdarahan supratentorial
Skor< 1 : Infark serebri
Stroke Iskemik
Penatalaksanaan
Umum :
Nutrisi
Hidrasi IV : Koreksi dengan NaCl 0.9 % jika hipovolemik
Hiperglikemi : koreksi dengan insulin sliding scale, bila stabil beri
insulin reguler subkutan
Neurorehabilitasi dini : stimulasi dini secepatnya dan fisioterapi gerak
anggota badan aktif maupun pasif
Perawatan kandung kemih : kateter menetap hanya pada keadaan
khsusus (kesadaran menurun, demensia, dan afasia global)
Stroke Iskemik
Penatalaksanaan Khusus
Hipertensi : pada stoke iskemik akut, TD diturunkan bila TDS > 220 mmHg
dan/atau TDD > 120 mmHg dengan penurunan max 20 % dari MAP awal per hari.
TDS > 230 mmHg atau TDD 140 mmHg Nikardipin (5-15 mg/jam infus
kontinu), dilitiazem (5-40 mg/kg/menit infus kontinu) atau nimodipin (60 mg/4 jam
PO)
TDS 180-230 mmHg atau TDD 105-140 mmHg atau MAP 130 mmHg pada 2 x
pengukuran selang 20 menit/ pada keadaan hipertensi darurat ( infark miokard,
edema paru kardiogenik, retinopati, nefropati, ensefalopati hipertensi) dapat
diberikan :
Stroke Iskemik
Labetalol 10-20 mg IV selama 1 2 menit. Ulangi atau gandakan setiap 10 menit
sampai max 300 mg atau berikan dosis awal bolus yang diikuti oleh labetalol drip2-8 mg/ menit
Nikardipin
Dilitiazem, nimodipin
Bila TDS < 180 mmHg dan TDD < 105 mmHg tangguhkan pemberian obat
hipertensi
Stroke Iskemik
Pencegahan
Primer : mengendalikan faktor risiko, gizi seimbang, dan olahraga teratur
Sekunder : mengendalikan faktor risiko, medikamentosa, dan Tindakan invasif bila
perlu
Prognosis
Prognosis dipengaruhi usia pasien, penyebab stroke dan kondisi medis lain yang
mengawali dan menyertai stroke. Penderita yang selamat memiliki risiko tinggi
mengalami stroke kedua
Terapi pembedahan
Indikasi terapi pembedahan :
Perdarahan serebelar > 3 cm yang secara neurologis memburuk
atau ada kompresi batang otak dan hidrosefalus akibat obstruksi
ventrikular
PIS dengan lesi struktural seperti aneurisma, malformasi
arteriovena, atau angioma kavernosa
Pasien usia muda dengan perdarahan lobus yang sedang atau besar
yang secara klinis memburuk
Prognosis
Terima Kasih