Analisa Perhitungan Untuk Kebutuhan Daya Serat Optik Di Telkom
Analisa Perhitungan Untuk Kebutuhan Daya Serat Optik Di Telkom
OPTIK DI TELKOM
Mochamad Zainudin1, M. Zen Samsono H, ST, MSc2 , Haniah Mahmudah, ST. MT 2
1
ABSTRAK
Dengan banyaknya jenis perangkat yang
digunakan untuk membuat rangkaian serat optik di
Telkom, maka banyak variasi rangkaian serat optik
yang dapat dibuat dengan nilai daya di penerima
yang berbeda beda hasilnya. Padahal hanya
dibutuhkan sebuah rangkain yang memiliki nilai
daya di penerima melebihi loss margin di Telkom.
Penelitian
akan
dimulai
dengan
pengambilan data di Telkom Surabaya. Dilanjutkan
dengan membuat program perhitungan dan simulasi
jaringan serat optik dengan software visual basic
.net dan macromedia flash menggunakan data hasil
penelitian di Telkom dan akan membandingkan
hasil OTDR (optical time-domain reflectometer)
simulasi dengan hasil OTDR yang sebenarnya.
Hasil akhir dari proyek akhir ini adalah
sebuah software yang berisi perangkat-perangkat
untuk membangun sebuah rangkaian fiber optic
dimana spesifikasi dan jenis perangkat-perangkat
yang digunakan disesuaikan dengan perangkatperangkat yang terdapat di Telkom. Ketika user
telah membuat sebuah simulasi rangkaian didalam
software dan menekan tombol RUN maka sebuah
grafik link power budget akan ditampilkan.
Kata kunci : OTDR, serat optik, loss margin, link
power budget
I.
PENDAHULUAN
Karena banyaknya jenis perangkat yang ada
dengan spesifikasi yang berbeda beda, maka akan
ada banyak variasi rangkaian serat optik yang dapat
dibuat di Telkom dengan menggunakan perangkat
perangkat tersebut. Karena rangkaian serat optik
yang dibuat memiliki banyak variasi maka nilai daya
yang akan diterima di penerima akan bervariasi
pula. Padahal hanya dibutuhkan sebuah rangkaian
serat optik yang memiliki nilai daya di penerima
yang melebihi nilai loss margin di Telkom.
Untuk memudahkan para desainer rangkaian
serat optik Telkom dalam menemukan rangkaian
yang terbaik dari beberapa perangkat yang ada,
maka dibutuhkan sebuah software simulator yang
menampilkan simulasi perangkat serat optik yang
dapat menampilkan grafik link power budget dari
hasil rangkaian simulasi serat optik yang dibuat
didalam software simulator. Untuk membantu orang
orang yang ingin belajar mengenai serat optik
transmitter dan receiver sekaligus) yang bersifat hotpluggable (perangkat yang dapat dipasang/dicabut
tanpa mematikan sistem) yang digunakan untuk
aplikasi telekomunikasi dan komunikasi data.
Perangkat ini berfungsi sebagai interface antara
mother board (switch, router, atau ssemacamnya)
dengan kabel jaringan fiber optic atau tembaga.
Modul sfp optic umumnya tersedia dalam beberapa
kategori. Kategori yang digunakan pada proyek
akhir ini adalah
1310 nm 10 km single-mode fiber (LX)
1550 nm 80 km(ZX), 120 km(EX atau EZX)
2.3 Konektor Fiber Optik
Konektor biasanya dipasang pada ujung dari
saluran komunikasi optic. Tipe konektor yang
digunakan di Telkom adalah fc, lc, dan sc.
fc adalah singkatan dari ferrule connector
yang memiliki tipe kopling yang mampu diputar
seperti sekrup, diameter ferrule adalah 2.5 cm
lc adalah singkatan dari lucent connector
yang memiliki tipe kopling snap, diameter ferrule
adalah 1.25 cm
sc adalah singkatan dari subscriber connector
yang memiliki tipe kopling yang dapat dicabut dan
dimasukkan dengan mudah, diameter ferrule adalah
2.5 cm
2.4 Kabel Fiber Optik
Kabel serat optik digunakan sebagai
medium transmisi dalam sistem komunikasi optik
dari transmitter ke receiver. Berdasarkan mode
perambatan, kabel serat optik terdiri dari single
mode dan multi mode. Kabel single mode hanya
mampu digunakan untuk melewatkan 1 lintasan
cahaya. Kabel single mode biasanya digunakan
untuk sistem komunikasi optik jarak jauh. Sumber
cahaya yang digunakan untuk kabel single mode
adalah LD dan panjang gelombang cahaya yang
mampu dilewatkan sekitar 1300 1550 nm. Kabel
single mode memiliki core dan cladding sebesar 8
m dan 125 m. Kabel single mode memiliki
redaman maksimum sekitar 0,4 0,5 dB/km.
Kabel multi mode mampu melewatkan
lebih dari 1 lintasan cahaya. Kabel multi mode
biasanya digunakan untuk sistem komunikasi optik
jarak dekat. Sumber cahaya yang digunakan untuk
kabel multi mode adalah LED dan LD. Panjang
gelombang cahaya yang mampu dilewatkan pada
kabel ini sekitar 850 1300 nm. Kabel multi mode
memiliki core dan cladding sebesar 62,5 m dan
125 m. Kabel multi mode memiliki redaman
minimum sekitar 0,7 dB/km.
2.5 Detektor Optik
Detektor optik atau photo detector disebut
sebagai penerima. Photo detector berfungsi untuk
mengubah sinyal optik menjadi sinyal listrik. Karena
perangkat ini berada di ujung depan dari penerima
optik maka photo detector harus memiliki kinerja
yang tinggi. Persyaratan kinerja yang harus dipenuhi
oleh photo detector meliputi :
1. memiliki sensitivitas tinggi
2.
PERANCANGAN SISTEM
Perencanaan yang diperlukan untuk
mengerjakan proyek akhir ini adalah sebagai
berikut :
IV.PEMBUATAN SISTEM
Dari rancangan sistem yang dibuat,
dilakukan pembuatan system dengan blok
diagram seperti berikut.
Pembuatan Input Data
Pembuatan Grafik
Picture7.Visible = True
Picture8.Visible = False
Picture19.Visible = True
Picture20.Visible = False
Picture7.Picture = Picture27.Picture
Picture19.Picture = Picture29.Picture
Label4.Caption = "Connector"
Label5.Caption = "FC Connector"
pemancar = 0
konektor = 1
kabel = 0
splicer = 0
opm = 0
adapter = 0
berikutnya
adalah
program
untuk
menampilkan gambar pada blok 3 jika gambar
konektor fc sudah dipilih.
Picture1.PaintPicture Picture27.Picture, xg - 20,
yG - 20, 40, 40
Picture27 pada program adalah gambar fc
konektor(konektor dengan background coklat). Input
data yang lain yang akan ditampilkan adalah input
untuk menyimpan nilai panjang kabel sesuai dengan
keinginan user. Berikut adalah tampilannya.
V. ANALISA
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap hasil
pembuatan system. Berikut adalah pengujiannya.
5.1 Pengujian pada wavelength 1310nm
= 3 (0.45x2) (0.22x(300/1000))
= 2.034 dBm
Jika nilai hasil perhitungan dibandingkan
dengan nilai hasil grafik ternyata hasilnya hampir
sama tetapi dikarenakan skala perhitungan
redamannya dengan nilai beda 0.1 maka sulit
diketahui nilai pastinya daya di penerima.
5.3 Pengujian dengan menambahkan splicer
= -8.17 dBm
Jika nilai hasil perhitungan dibandingkan
dengan nilai hasil grafik ternyata hasilnya hampir
sama tetapi dikarenakan skala perhitungan
redamannya dengan nilai beda 0.2 maka sulit
diketahui nilai pastinya daya di penerima.
5.4 Pengujian dengan menambahkan adapter
3.
1.
Oktavianto.2005. From
www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/upload/L2F
303466_MTA.pdf, 21Desember 2010
2. http://www.evergreencomm.com/fiber-opticadapter.html
3. http://www.huihongfiber.com/pdf/lc-fiberoptic-connectors.pdf
4. http://www.huihongfiber.com/pdf/sc-fiberoptic-connectors.pdf
5. http://www.huihongfiber.com/pdf/fc-fiberoptic-connectors.pdf
6. http://www.toptionintl.com/_d269178482.htm
7. http://www.exfiber.com/tutorial/Specification
-of-ITU-TG-655-2.html
8. http://www.oemarket.com/product_info.php?
products_id=145
9. http://www.telnet-ri.es/en/products/fiberoptic-cables-and-passivecomponents/optical-fiber/single-modeoptical-fiber-nzds-g655/
10. http://www.huihongfiber.com/fiber-opticlight-source.html
11. http://www.fiberoptics4sale.com/pdf/90530000.pdf
12. http://www.huihongfiber.com/fiber-opticpower-meter.html
13. http://www.extech.com/instruments/product.a
sp?catid=6&prodid=18
14. http://www.optone.net/pro_to.aspx?TypeId=1
7
15. http://www.atoptechnology.com/en_us/produ
ct/list/id/5
16. http://www.cisco.com/en/US/prod/collateral/
modules/ps5455/ps6577/product_data_sheet0
900aecd8033f885.html
17. http://www.fo4all.com/1000baselx.html
18. http://www.jilongfiber.com/product/338fusion--splicer-kl-300t-dd0b/
http://www.agiltron.com/PDFs/splice.pdf
Daya di penerima = Pt (
x L ) Lc/Lsp/Ladap
= -2.332 dBm
Jika nilai hasil perhitungan dibandingkan
dengan nilai hasil grafik ternyata hasilnya hampir
sama tetapi dikarenakan skala perhitungan
redamannya dengan nilai beda 0.5 maka sulit
diketahui nilai pastinya daya di penerima.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil pengujian dan
analisa data maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. berdasarkan hasil perbandingan antara nilai
daya di penerima pada grafik hasil simulasi
rangkaian dengan nilai daya di penerima
hasil perhitungan menunjukkan bahwa
nilainya hampir sama sehingga hasil grafik
pada simulasi dianggap presisi. Tetapi
dikarenakan nilai pada grafik tidak
tampilkan secara detail maka sulit diketahui
nilai ketepatannya antara hasil perhitungan
dan hasil grafik.
2. Berdasarkan hasil percobaan rangkaian
yang menggunakan splicer dan konektor
secara bersamaan dalam satu rangkaian
fiber optic, menunjukkan bahwa grafik
tidak dapat ditampilkan dikarenakan