Bab I Iii
Bab I Iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
(UKBM)
yang
dikelola
dan
masyarakat
dalam
pemanfaatan
posyandu
pemantauan
pertumbuhan
berat
badan
balita,
pemantauan
pertumbuhan
dan
konseling;
tingkat
Tabel 1
Data D/S posyandu provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2008, 2009 dan 2010
Tahun
Persentase
Target
2008
171.532
312.546
54.9 %
90 %
2009
175.361
327.393
53.56%
90 %
2010
166.244
429.883
38.7 %
90 %
Tabel 2
Data D/S posyandu kabupaten Kutai kartanegara
Tahun 2008, 2009 dan 2010
Tahun
Persentase
Target
2008
28.767
61.661
46.7 %
80 %
2009
26.295
62.620
41.99 %
80 %
2010
26.643
61.723
48.03 %
80 %
Tabel 3
Data D/S posyandu Puskesmas Kecamatan Muara Kaman
Tahun 2008, 2009 dan 2010
ahun
Persentase
Target
2008
1.273
3.608
35.3 %
70 %
2009
1.921
3.828
50.2 %
70 %
2010
1.510
3.828
39.4 %
70 %
Tabel 4
Data D/S posyandu desa Sedulang kecamatan Muara Kaman
Tahun 2008, 2009 dan 2010
Tahun
Persentase
Target
2008
71
146
48.6 %
2009
60
158
37.9 %
2010
71
173
41 %
pendukung,
penyelenggaraan
misalnya
posyandu,
jarak
posyandu,
ketersediaan
sumber
waktu
daya,
memungkinkan
penyebab
rendahnya
partisipasi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dapat maka
Rumusan Masalah yang dibuat adalah :
1. Bagaimana Pengetahuan ibu terhadap posyandu di desa
Sedulang kecamatan Muara Kaman.
2. Bagaimana Sikap ibu terhadap posyandu di desa Sedulang
kecamatan Muara Kaman.
3. Bagaimana Motivasi ibu terhadap posyandu di desa Sedulang
kecamatan Muara Kaman.
4. Bagaimana Akses ibu terhadap posyandu di desa Sedulang
kecamatan Muara Kaman.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui atau menggali informasi tentang faktor
faktor yang berhubungan dengan prilaku Ibu balita umur 0-5
tahun yang tidak membawa Balitanya ke Posyandu.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelilitian ini adalah :
a. Menggali informasi tentang pengetahuan ibu terhadap
pelayanan, kegiatan, tujuan, sasaran, alur pelayanan, strata
dan kepemilikan posyandu.
b. Menggali informasi tentang sikap ibu yang berkaitan dengan
kepercayaan atau keyakinan, dan pendapat tentang kader
posyandu/ petugas kesehatan serta akibat terhadap balita
jika tidak dibawa ke posyandu.
c. Menggali informasi tentang motivasi ibu yang berkaitan
dengan arti posyandu bagi ibu balita, penyebab ibu yang
tidak membawa balitanya ke posyandu dan faktor dukungan/
dorongan bagi ibu untuk membawa balitanya ke posyandu.
d. Menggali informasi tentang akses yang berkaitan dengan
jarak
dan
keterjangkauan
pelayanan di posyandu.
ibu
terhadap
sarana
dan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Manfaat penelitian bagi Pelayanan Kesehatan adalah sebagai
bahan masukan dalam penyusunan dan pengembangan serta
peningkatan program di Posyandu.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat penelitian bagi Perguruan Tinggi adalah sebagai dasar/
acuan bagi Peningkatan, Penyusunan dan Pengembangan
Kurikulum dan Keahlian yang peka terhadap kebutuhan
lapangan/ pasar serta sebagai Advokator, promotor, motivator
sekaligus sebagai Evaluator penerapan keilmuan ditingkat
pengambil/ pembuat kebijakan.
3. Bagi Mahasiswa
Manfaat Penelitian bagi Mahasiswa adalah sebagai acuan
pengalaman keilmuan dan keahlian dalam melakukan penelitian
terhadap berbagai macam kesenjangan/ permasalahan yang
terjadi dibidang kesehatan.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Tinjauan Teori
1. POSYANDU
1.1 Pengertian
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan selenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat
kesehatan,
memperoleh
dalam
guna
penyelengaraan
memberdayakan
pelayanan
pembangunan
masyarakat
kesehatan
dasar
dalam
untuk
10
Meningkatnya
peran
masysarakat
dalam
Meningkatnya
peran
lintas
sector
dalam
11
rumah
sendiri
sehingga
terpapar
dengan
12
KIA,
KB,
Imunisasi,
Peningkatan
gizi
dan
13
imunisasi,
pemeriksaan
kehamilan,
14
15
menunjukan
berat
badan
anak
pada
KMS
tersebut
dapat
dibandingkan
dengan
garis
16
pertolongan
menanggulangi
gizi
penderita
diberikan
gangguan
gizi
untuk
terutama
terjadinya
dehidrasi
pada
anak
yang
menderita Diare.
e. Motivasi dan pelayanan KB untuk menunjang kegiatan
posyandu.
f. Kegiatan
rujukan
Puskesmas
penderita
terdekat
atau
penyakit
Rumah
infeksi
Sakit
ke
sebagai
pekarangan
tumbuhnya
guna
swadaya
membantu
keluarga
dan
untuk
17
mempunyai 3 5 posyandu.
Sampai saat ini jumlah posyandu yang ada sekitar
240.000 tersebar di 60.000 desa seluruh wilayah Indonesia;
18
atau dapat diartikan hampir 90% dari seluruh desa yang ada
sudah mempunyai posyandu. Akan tetapi pada kenyataannya
posyandu yang ada masih di jumpai berbagai kelemahan,
seperti :
a. Tidak
semua
wilayah
desa
tercakup
dalam
wilayah
posyandu.
b. Cakupan balita dalam posyandu relatif belum terpenuhi.
c. Rendahnya jumlah balita yang secara rutin mengikuti
penimbangan bulanan di posyandu.
Oleh karena itu partisipasi masyarakat terhadap posyandu
sangat berpengaruh terhadap upaya pemantauan pertumbuhan
Balita mulai lahir sampai usia lima tahun dengan menggunakan
Kartu Menuju Sehat (KMS).
Dari hasil kegiatan bulanan di posyandu dapat di peroleh
informasi
19
ibu
menyusui/nifas
yang
memperoleh
kapsul
vitaminA.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memantau pertumbuhan
balita disuatu wilayah antara lain :
a. Mengusahakan supaya balita rutin dating ke posyandu untuk
ditimbang dan memberikan penyuluhan kepada orang tua
dan pengasuh balita.
b. Mengusahakan agar jumlah balita yang ditimbang mendekati
angka S, sehingga gambaran yang dihasilkan merupakan
situasi yang mewakili balita di wilayah tersebut.
c. Perhitungan prosentase (%) N/D harus dilakukan pada anak
yang datang dan diukur 2 bulan berturut-turut. Nilai D yang
pakai adalah yang sudah dikoreksi dengan O (tidak
ditimbang bulan lalu) dan B (baru ditimbang bulan ini) === D
= D - O B.
d. Meningkatkan mutu atau kualitas data melalui latihan
penyegaran kader (LADER) dalam hal penimbangan dan
20
3. PERILAKU
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara
lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo
(2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap
organisme,
dan
kemudian
organisme
tersebut
21
22
Penyakit,
Sistem
Pelayanan
Kesehatan
dan
baik
Fasif
(mengetahui,
bersikap
dan
sehubungan
dengan
sakit
dan
penyakit
kesehatan
(health
promotion
23
seeking
melakukan
dan
behaviour)
mencari
yaitu
respon
pengobatan,
untuk
misalnya
terhadap
system
pelayanan
kesehatan
modern
maupun
tradisional,
hal
ini
dalam
pengetahuan,
persepsi,
sikap
dan
terhadap
merupakan
respon
makanan
terhadap
(nutrition
makanan
behaviour)
sebagai
24
makanan
didalamnya
serta
(zat
unsure-unsur
gizi),
yang
pengolahan
terkandung
makanan,
dan
tujuan
pendidikan,
yaitu
25
yang
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang :
1). Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya
intelegensia, minat, kondisi fisik.
2). Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya
keluarga, masyarakat, sarana.
3). Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar,
misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran.
Ada enam tingkatan domain pengetahuan yaitu :
1). Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall)
terhadap
suatu
materi
yang
telah
dipelajari
sebelumnya.
2). Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
26
4). Analisis
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi dan ada
kaitannya dengan yang lain.
5). Sintesa
Sintesa
menunjukkan
meletakkan
atau
suatu
kemampuan
menghubungkan
untuk
bagian-bagian
27
orang
lain
untuk
mengerjakan
atau
28
tindakan
yang
akan
diambil
adalah
merupakan
kebiasaan,
maka
ia
sudah
29
b. Tertarik (interest)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus, sikap subjek
sudah mulai timbul.
c. Evaluasi (evaluation)
Menimbang-nimbang
terhadap
baik
dan
tidaknya
kesadaran
dan
sikapnya
terhadap
stimulus.
30
orang
sebenarnya
tersebut.
Secara
merupakan
rinci
refleksi
dari
perilaku
manusia
berbagai
gejala
diantaranya
adalah
pengalaman,
keyakinan,
4. MOTIVASI
Motif
seringkali diartikan
dengan
istilah dorongan.
31
Ketiga
hal
tersebut
adalah:
keadaan
yang
dalam
organisasi,
karena
kebutuhan
dan
32
33
sesuatu
perbuatan
atau
kegiatan
yang
34
timbulnya,
kegiatan-
diarahkanya,
kegiatan
sukarela
dan
terjadinya
(volunter)
yang
A. TEORI MOTIVASI
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi)
seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik
yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan
banyak
menentukan
terhadap
kualitas
perilaku
yang
35
1. durasi kegiatan
2. frekuensi kegiatan
3. persistensi pada kegiatan
4. ketabahan,
keuletan
dan
kemampuan
dalam
36
tercermin
dalam
berbagai
simbol-simbol
status; dan
e. aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya
kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah
menjadi kemampuan nyata.
Kebutuhan-kebutuhan
(fisiologis)
dan
diklasifikasikan
kedua
dengan
yang
disebut
(keamanan)
cara
lain,
pertama
kadang-kadang
misalnya
dengan
37
koreksi.
terutama
Penyempurnaan
diarahkan
pada
atau
koreksi
konsep
hierarki
pertama
yaitu
sandang,
pangan,
dan
papan
seseorang
merasa
aman,
demikian
pula
seterusnya.
kebutuhan
manusia
makin
mendalam
38
berbagai
kebutuhan
tertentu,
terutama
39
atau
ide-ide
melaksanakan
hal-hal tersebut
McClelland
karakteristik
orang
yang
preferensi
untuk
mengerjakan
tugas-tugas
40
eksistensi),
Relatedness
(kebutuhanuntuk
jenis
kebutuhan
manusia
itu
diusahakan
41
Tampaknya
pandangan
ini
didasarkan
kepada
sifat
ketiga
yang
diakui
telah
memberikan
42
antara
lain
ialah
pekerjaan
seseorang,
satu
tantangan
dalam
memahami
dan
43
intensitas
usaha
yang
dibuat
dalam
keterampilan,
sifat
pekerjaan
dan
pengalamannya
b. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi
yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama
dengan yang bersangkutan sendiri
c. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain
di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis
44
para pejabat
dan
petugas di bagian
kemangkiran
yang
tinggi,
sering
terjadinya
pemogokan
atau
bahkan
perpindahan
Locke
mengemukakan
bahwa
dalam
45
Motivation
mengetengahkan
suatu
teori
yang
itu.
Artinya,
apabila
seseorang
sangat
yang
bersangkutan
akan
berupaya
mendapatkannya.
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori
harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan
sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu cukup
besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk
memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika
harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis,
motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
Di kalangan ilmuwan dan para praktisi manajemen
sumber daya manusia teori harapan ini mempunyai daya
tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya bagian
46
ini
dianggap
penting
karena
pengalaman
konsekwensi
ekstrernal
dari
perilaku
dan
47
digunakan
untuk
modifikasi
perilaku
tetap
48
49
Sedangkan
faktor
eksternal
mempengaruhi
motivasi
Siagian,
286-294;
Indriyo
Gitosudarmo
dan
Agus
5. Kerangka Teori
Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2009)
Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :
Faktor Predisposisi :
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Persepsi
Nialai-nilai
Faktor Pendorong :
Lingkungan Fisik
Fasilitas/ sarana kesehatan
Faktor Penguat :
Sikap dan Perilaku petugas
Kesehatan atau petugas lain
Dukungan Keluarga, Toma
Kunjungan
Posyandu
50
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian
ini adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan Indepth Interview
untuk
menggali
Informasi
tentang
Faktor
factor
yang
C. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
April
Mei
Minggu
Minggu
III
1.
Observasi
pendahuluan
data
lapangan.
2.
3.
4.
Melakukan
kunjungan
dan
IV
II
III
51
pengumpulan
data
kepada
informan.
5.
6.
7.
Verifikasi
data/
membuat
9.
10. Membuat
kesimpulan
hasil
pengumpulan data.
11. Membuat laporan hasil penelitian
52
E. informan
Jumlah Informan pada penelitian ini berdasarkan pada
tingkat kejenuhan informasi yang di peroleh dari Informan kunci dan
informan dengan menggunakan Tehnik Furposive sampling yaitu
menggali informasi dari informan kunci serta informan yang
memenuhi kriteria.
1. Kriteria informan kunci
Kriteria informan kunci disini adalah orang yang dianggap
mengetahui tentang program posyandu di desa : Kader
Posyandu.
2. Kriteria informan :
a. Ibu yang mempunyai balita umur 0 5 tahun yang tidak
membawa balitanya ke posyandu.
b. Ibu yang mempunyai balita umur 0 5 tahun yang 2 kali
berturut turut tidak membawa balitanya ke posyandu.
c. Ibu yang mempunyai balita umur 0-5 tahun yang rutin
membawa balitanya ke posyandu.
53
F. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah menggacu pada Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo
(2007).
Pengetahuan
Sikap
Kunjungan
Posyandu
Motivasi
Akses
Definisi Konsep :
1. pengetahuan merupakan hal hal yang berkaitan dengan
pengetahuan informan tentang kegiatan, manfaat, tujuan,
sasaran, alur pelayanan, strata dan kepemilikan posyandu.
2. sikap merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan
atau keyakinan, pendapat, akibat, dan pengalaman informan
terhadap posyandu dan petugas kesehatan termasuk kader
posyandu.
54
3. Motivasi
merupakan
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
informan
dalam
memanfaatkan
pelayanan
yang
diberikan di posyandu.
G. Instumen penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan
mengunakan pedoman wawancara dan perekam tape recorder.
H. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan
Metode
Kualitatif
melalui
Indepth
Interview/
55
masalah,
sebelum
terjun
kelapangan,
dan
56
adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi.
Kesimpulan
merupakan
temuan
baru
yang
57
triangulasi
sumber,
triangulasi
data
dan
triangulasi
waktu.
(Sugiyono, 2009).
Triangulasi
berarti
cara
terbaik
untuk
menghilangkan
58
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2009.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/definisi-
2010.
Buku
Profil
Kesehatan
Indonesia
tahun
2010.
59
di Kampung MUUT