Pokok pikiran :
1. Klinik IMS dalam penanggulangan HIV bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pendampingan dalam
mengubah perilaku WPS dari unsave sex menjadi save sex yaitu menggunakan kondom 100 % dalam
setiap transaksi sex .
2. Dengan konsep tersebut maka klinik IMS dan pendampingan adalah merupakan kesatuan intervensi yang
saling berhubungan
3. Semua kasus IMS ditemukan, diobati, disembuhkan terutama cervicitis, PMN, Diploccocus intra seluler
dalam 3- 4 bulan pertama setiap tahun
4. Kasus IMS setelah bulan April setiap tahun terjadi akibat penularan eksternal, bukan akibat penularan
endemis/internal, karena semua WPS telah disembuhkan dari IMS, melalui PPB dan skrining IMS. Bila
ditemukan GO/Cervicitis/PMN/Diplokok maka sebagai sumber penularan adalah pelanggan dan waktu HUS
tidak memakai kondom
5. Pemeriksaan berkala minimal 1 bulan sekali, maksimal 2 bulan sekali
6. Pemeriksaan 2 minggu sekali untuk menilai kesembuhan
7. Kegiatan meliputi Registrasi termasuk inform concent, pengambilan preparat termasuk DTT-universal
precaution-propilaksis paska pajanan, pemeriksaan laboratorium sederhana, pengobatan-konseling dan
rujukan, distribusi informasi ke out-reach dan klinik VCT-CST
Atmosfer
komunikasi
penuh empati
Provider dg
visi dan misi
perubahan
perilaku
PRI
PRK
Tahapan
perubahan
perilaku
Pesan
perilaku yang
diharapkan
Sasaran dg
perilaku yang
akan diubah
Klinik
IMS
Tujuan :
Tujuan utama klinik IMS di SK adalah untuk mengetahui penurunan insiden IMS di WPS terutama GO / servisitis,
disamping itu juga dapat ditentukan berapa kali episode GO / servisitis setiap WPS setahun. Disamping itu juga
bertujuan memberikan pengobatan tepat, menjamin kesembuhan, mencegah resistensi pengobatan, mencegah DO
pengobatan dan memberikan pelayanan rujukan ke rumah sakit serta bekerja sama dengan klinik VCT-CST.
Strategi :
Pada pelayanan klinik IMS juga dikenal istilah
- Jjangkauan yaitu berapa banyak WPS yang terjangkau yang dihitung dengan cara berapa banyak WPS
yang skrining pertama setahun.
- Pendampingan adalah WPS yang datang skrining kedua dan seterusnya. Dengan demikan dapat dihitung
insidens IMS terutama GO dan rata-rata episode GO per WPS setahun.
- Mengembangkan upaya advokasi terutama ke stake holder lokal dan wilayah,
- Mengembangkan pendidik sebaya bersama out-reach,klinik VCT-CST,
- Bekerjasama dengan produsen kondom
- One day servis
- dll.
Target :
Target ditujukan untuk memperluas :
- Jangkauan berapa banyak WPS skrining pertama dalam setahun, diharapkan semua WPS
- Pendampingan skrining lengkap berapa banyak WPS yang skrining 5 10 kali setahun semua WPS
- Kesembuhan Semua kasus IMS sembuh terutama Cervicitis, PMN, Diploccocus intraseluler
- Informasi semua WPS yang IMS berulang ke out-reach
- Informasi semua WPS ke klinik VCT.
- Tercapainya target bersama penurunan IMS ( Cervicitis, PMN, Diploccocus intraseluler ) kurang 10 % .
Nama
: disingkat saja ( anonim )
Alamat
: Gang nama pengasuh : singkat saja ( anonim )
Alamat asal : Kab / kota
Umur
:
Status
: Kawin / janda / gadis
Jumlah anak : ..
Lama bekerja :. Bulan / th
Alasan sebagai WPS :
Pendidikan : ..
Agama
: ..
Pernah mendapat informasi tentang IMS / HIV : Y / T
Bila Y : telusuri pemahaman IMS-HIV dan AIDS
Pernah periksa / skrining Y / T , berapa kali dalam tahun ini ?
Bila Ya : pernah mendapat obat: Y / tidak pernah
Bila Ya : tanyakan untuk pengobatan apa ?
Apakah kasus mengetahui manfaat skrining ? .
Apakah kasus melaksanakan skrining karena kesadaran sendiri / disuruh ibu-bapak asuh/ disuruh
pengurus resos-aparat/ disuruh PL / dll.
Apakah setelah skrining kasus terbebas dari IMS padaskrining berikutnya ?
Apakah sekarang menderita IMS ? bila Ya , apakah sudah ke klinik Griya Asa / Puskesmas Lebdosari ?
Nasehat apakah yang diberikan saat periksa ke klinik ? ataukan berobat sendiri ?
Kapan terakhir skrining ?
Apakah kasus dianjurkan untuk VCT ?
Kapan terakhir VCT ?
Apakah pernah VCT : Y / T
Tanyakan tentang perilaku beresiko lainnya :
Kebiasaan membilas Vagina, dengan cara bagaimana ? apakah memahami kegunaan bila
vagina ?
Kebiasaan minum obat selain dari griya ASA / Puskesmas Lebdosari untuk mencegah ,
mengobati IMS ?
Kebiasaan menggunakan kondom pada late seks , selalu menggunakan kondom dalam semingu
terakhir , termasuk dengan pacar ?
Bagaimana sikap pengasuh bila yang bersangkutan tidak menepati jadual skrining ?
Apakah ada aturan yang ditegakkan pengasuh bila anak asuhnya menderita IMS ?
Permasalahan :
Rekomendasi :
Menggambarkan data-data tentang perubahan perilaku dari sasaran out-reach ( WPS ) yaitu angka
kesakitan IMS baru khususnya GO/Cervicitis/PMN/Diplokok intraseluler, angka kesakitan baru HIV.
Demogafi dan geografi resosialisasi.
Perilaku stake holder formal dan informal dalam komitmentnya penanggulangan IMS dan HIV
Interrelasi dengan SPM dan stake holder
Dll
Monitoring angka kesakitan IMS, terutama kecenderungan penurunan angka kesakitan penderita baru
Menghilangkan sumber penularan IMS pada kelompok resti / WPS
Mengurungi pintu masuk HIV pada WPS
Target :
-
Semua WPS skrining I pada Januari s/d Maret, meskipun sudah ada yang skrining II stnya
Semua kasus IMS mendapat registrasi, pengambilan preparat, pemeriksaan lab sederhana dan treatment
-konseling-rujukan standart
Awal April semua WPS bukan lagi sebagai sumber penularan IMS bagi populasi umum
Strategi :
-
Kegiatan Klinik :
-