Kerangka Konsep
KEP
Potensi Lokal
Rendahnya
asupan Energi
Tepung Beras
Merah
Rendahnya
asupan Protein
Defisiensi
Energi
Tepung Biji
Kecipir
Sumber Protein,
Lemak, Energi
dan mineral
Sumber
karbohidrat,
protein, Fe,
Beta-karoten,
dan antioksidan
Defisiensi
Protein
Tatalaksana
Fase
Stabilisasi
Fase
Transisi
Tumbuh
kejar dan
Tindak
lanjut
Fase
Rehabilitas
Zat Gizi
Makronutrien
Karbohidrat
Protein
Mutu
Organoleptik
Mikronutrien
Lemak
Tekstur
Warna
Energi
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Keterangan :
Variabel diteliti
Variabel yang tidak diteliti
: Mengurangi/Mencegah
Aroma
Rasa
3.2
juga sumber zat gizi khususnya protein. Namun selama ini pemanfaatannya masih belum
maksimal jika dibanding dengan beras putih sehingga tepung beras merah dipilih sebagai
alternatif bahan dasar potensi lokal yang mengandung sumber protein.
Biji kecipir merupakan sumber protein nabati yang cukup tinggi dan memiliki kandungan
lemak yang potensial (asam lemak tidak jenuh) yang kandungan gizinya tidak jauh berbeda
dengan kedelai. Sehingga tepung biji kecipir dapat digunakan sebagai bahan dasar potensi
lokal yang mengandung tinggi protein dan sumber lemak.
Dari kedua bahan pangan lokal tersebut diatas yang disesuaikan dengan karakteristik zat
gizi masing-masing dari bahan, maka dilakukan formulasi yang tepat untuk didapatkan produk
mie instan tinggi protein yang potensial terhadap sumber lemak (asam lemak tidak jenuh)
sebagai upaya pencegahan atau mengurangi kejadian KEP. Pada mie instan yang telah
diformulasi, kemudian dilakukan uji analisis mutu gizi meliputi protein dan lemak . Sehingga
adanya diversifikasi pangan dengan cara substitusi tepung beras merah dan dan tepung biji
kecipir pada mie instan diharapkan dapat meningkatkan mutu mie instan sebagai alternatif
makanan sehat.
3.3
Hipotesa Penelitian
Ada pengaruh substitusi tepung beras merah dan biji kecipir terhadap kandungan protein