Perhitungan:
Volume 1 ( V 1) = 2,3
Volume 1 = 2,3
Volume 2 = 2,7
Volume 2 = 2,7
Volume 3 = 3,1
Disaring
Maserat I Ampas
Dimaserasi kembali
dengan etanol 80%
sebanyak 3 kali
Disaring
Maserat II Ampas
Dikumpulkan
Dipekatkan dengan
Rotary evaporator
Ekstrak Etanol
Ditambah 10 ml air
Ditambahkan 25 ml n-heksan
Diuapkan
Fraksi n-heksan
Kristal
Kromatogram di KLT
Isolat
Diuji kemurniannya
Isolat murni
Uji spektrofotometri UV
dan IR
Spektrum
bp
u u u u u
u
h u
k
u
ul
hl h
hl
. . . . . . . tp
1 2 3 4 5 6 7
Gambar 4. Kromatogram analisis KLT hasil kromatografi kolom dari fraksi n-heksan
daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa Wight.)
Keterangan: Fase diam silika gel GF254,fase gerak n-heksan :etil asetat (0:100; 10:90;
20:80; 30:70; 40:60; 50:50; 60:40; 70:30; 80:20;90:10; 100:0 ),metanol
bp
ul
u
kl
u
ul ul u u
h kl
u h
h hl hl
u h
. . . . . . tp
8 9 10 11 12 13
Gambar 4. Kromatogram analisis KLT hasil kromatografi kolom dari fraksi n-heksan
daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa Wight.)
Keterangan: Fase diam silika gel GF254, fase gerak n-heksan : etil asetat (0:100; 10:90;
20:80; 30:70; 40:60; 50:50; 60:40; 70:30; 80:20; 90:10; 0:100),metanol
Penampak bercak Liebermann-Burchard,u = ungu,ul = ungu lemah,
h = hijau,hl = hijau lemah, kl = kuning lemah
6.
Fraksi 6 0,30 Hijau lemah
(Vial 26-30) 0,64 Hijau
0,78 Ungu
7. Fraksi 7
(Vial 31-35) 0,18 Hijau lemah
0,24 Hijau
0,41 Ungu lemah
0,52 Ungu
0,55 Kuning
0,61 Ungu
8.
Fraksi 8
(Vial 36-40) 0,15 Hijau
0,25 Hijau
11.
Fraksi 11 0,07 Hijau
(Vial 50-53) 0,14 Hijau lemah
0,60 Ungu lemah
12.
Fraksi 12 0,58 Ungu
(Vial 54-57)
13.
Fraksi 13 0,55 Ungu lemah
(Vial 58-60)
mu
II
Gambar 5. Kromatogram hasil uji kemurnian kristal dengan KLT dua arah
Keterangan: Fase diam silika gel GF254,fase gerak n-heksan:etil asetat (8:2),Toluol:etil
asetat(4:6),penampak bercak Liebermann-Burchard,mu = merah ungu.
Panjang Gelombang
Gambar 6.Spektrum UV
Gambar 7.Spektrum IR