Objektif:
Konsep Kestabilan
Kestabilan Routh
Prosedur Kestabilan Routh
Pengantar
Masalah terpenting dalam sistem pengaturan linier
Konsep stabil
Sistem pengaturan stabil
ai , bi adalah konstanta , m n
kutub loop tertutup diperoleh dengan memfaktorkan
polinomial A(s)
Pers. karakteristik : a0 s n + a1s n 1 + .... + a n 1s + a n = 0
Dasar Sistem Pengaturan - 07
Kestabilan Routh
Memberi informasi apakah terdapat akar positip pada
a0
a2
a4
a6
...
sn-1
a1
a3
a5
a7
...
sn-2
b1
b2
b3
b4
...
sn-3
c1
c2
c3
c4
...
sn-4
d1
d2
d3
d4
...
...
...
...
s2
e1
e2
s1
f1
s0
g1
...
sebagai berikut :
b1 =
a 1a 2 a 0 a 3
a1
b2 =
a 1a 4 a 0 a 5
a1
b3 =
a 1a 6 a 0 a 7
a1
b 1a 3 a 1 b 2
b1
c2 =
b 1a 5 a 1 b 3
b1
c3 =
b 1a 7 a 1b 4
b1
dst
Dasar Sistem Pengaturan - 07
c 1b 3 b 1c 3
d2 =
c1
dst
lengkap.
Susunan lengkap dari koefisien berbentuk segitiga
(triangular)
4. Jumlah akar persamaan karakteristik dengan bagian
real positip sama dengan jumlah perubahan tanda
dari koefisien kolom pertama.
Contoh 1
Terapkan kriteria kestabilan Routh untuk polinomial orde 4
berikut : s 4 + 2 s 3 + 3s 2 + 4 s + 5 = 0
Susunan koefisiennya :
s4 1 3 5
s3 2 4 0
s2 1 5
s1 -6
s0 5
Jumlah koefisien yang diubah tandanya pada kolom pertama
ada dua. Ini berarti bahwa terdapat dua akar dengan bagian real
positip.
10
adalah nol tetapi suku yang lain tidak nol atau tidak
terdapat suku lain maka suku nol ini diganti dengan
bilangan positip yang sangat kecil ( )
Apabila tanda dari koefisien di atas nol ( ) sama
dengan yang di bawah, maka terdapat pasangan
akar imajiner
Apabila tanda koefisien di atas nol ( ) berlawanan
dengan yang di bawah maka terdapat satu
perubahan tanda (terdapat satu kutub loop
tertutup yang bagian realnya positip)
11
Contoh 2
Perhatikan persamaan berikut :
s 3 + 2s 2 + s + 2 = 0
Susunan koefisiennya
s3
s2
s1
s0
1
2
1
2
0=
12
Contoh 3
Perhatikan persamaan berikut :
s 3 3s + 2 = (s 1) (s + 2 ) = 0
2
Susunan koefisiennya
s3
s2
-3
0=
s1
s0
13
14
Contoh 3
Tinjau persamaan berikut :
s 5 + 2s 4 + 24 s 3 + 48 s 2 25 s 50 = 0
Susunan koefisiennya
s5
24
-25
s4
48
-50
s3
15
Lanj. contoh 3
Suku-suku dalam baris s3 merupakan koefisien dari turunan P(s)
terhadap s yaitu 8 dan 96.
Susunan koefisiennya
s5
s4
s3
s2
s1
s0
24
-25
2
48 -50
8
96
24
-50
112,7 0
-50
16
Contoh 4
Penerapan kriteria kestabilan Routh untuk analisis
sistem kontrol.
Tinjau sistem berikut :
R(s)
K
s s 2 + s + 1 (s + 2 )
C(s)
17
Lanj. contoh 4
CLTF :
C (s )
K
=
R (s ) s s 2 + s + 1 (s + 2 ) + K
4
3
2
Persamaan karakteristik : s + 3s + 3s + 2 s + K = 0
Susunan koefisiennya :
s4
s3
s2
7/3
s0
9
K
7
18
Lanj. contoh 4
14
> K >0
9
Apabila K =14 9 , maka sistem menjadi berisolasi dan secara
matematis osilasi tersebut pada amplitudo tetap.
19