Kondisi Perbenihan Tanaman Jagung Di Indonesia
Kondisi Perbenihan Tanaman Jagung Di Indonesia
Tugas Individu
Diajukan sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Industri Perbenihan
Di susun Oleh:
Adam Fauzan
150510110039
memproduksi benih jagung hibrida dengan volume yang cukup berarti. Benih unggul
konvesional bersertifikat terutama dihasilkan oleh badan pembenihan milik negara dan
perusahaan BUMN dibidang pembenihan yaitu PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani. Selain itu
juga banyak perusahaan pembenihan swasta dalam skala lebih kecil yang telah mendapatkan
sertifikasi dari Departemen Pertanian. Jumlah produsen benih jagung hibrida di Indonesia saat
ini mencapai 18 produsen padahal pada tahun 2005 baru ada 2 perusahaan.
Sebagian besar dari produsen ini adalah perusahaan swasta dan ada 2 produsen yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT
Pertani. Beberapa produsen swasta antara lain PT. Dupont Indonesia. PT. Triusaha Sari Tani,
Bayer Indonesia, PT. Karya Niaga Beras Mandiri, PT. Sumber Alam Sutera, serta SHS.
Beberapa produsen ini adalah produsen berafiliasi dengan perusahaan global seperti DuPont
(Pioneer), Monsanto, Bayer,dll.
PT. Sang Hyang Seri memproduksi jenis komposit terdiri dari h 2 varietas jagung
bersari bebas dan 2 varietas jenis hibrida hasil kerja sama dengan mitra luar negeri. Disamping
itu dihasilkan juga 2 varietas hibrida dan 5 varietas jagung manis bekerja sama dengan mitra
dalam negeri.
PT. Dupont Indonesia telah memasarkan benih jagung hibrida di Indonesia sejak tahun
1988 dengan merek Pioneer. Total jumlah varietas jagung hibrida yang sudah dilepas oleh
Teroptimalisasinya
kinerja
lembaga
dan
meningkatkan
kemampuan
usaha
perbenihan
3. Program Perbenihan
a) Peningkatan ketersediaan benih bermutu varietas unggul untuk mendukung
pencapaian sasaran produksi tanaman pangan
b) Optimalisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul
c) Aktualisasi data dan informasi perbenihan melalui sistem informasi perbenihan
d) Optimalisasi kinerja kelembagaan perbenihan untuk mendukung peningkatan
ketersediaan benih bermutu
e) Penyempurnaan peraturan perbenihan yang tidak relevan dengan kondisi perbenihan
saat ini
f) Peningkatan penyebaran varietas unggul baru yang sesuai dengan agroekologi masingmasing daerah dan keinginan petani
g) Mendorong berkembangnya produsen benih di daerah
h) Sistem sertifikasi benih yang mengacu pada SNI dan pengembangan sistem sertifikasi
mandiri bagi produsen yang memenuhi persyaratan
i) Mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi perbenihan nasional
j) Mendorong berkembangnya komoditas spesifik tanaman pangan.