Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil
IV.1.1 Arus

Grafik hasil pengolahan data arus lintasan 1 berupa kecepatan dan waktu dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.1 Grafik Waktu dan Kecepatan Arus pada Lintasan 1

Grafik hasil pengolahan data arus lintasan 2 berupa kecepatan dan waktu dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2 Grafik Waktu dan Kecepatan Arus pada Lintasan 2

Grafik hasil pengolahan data arus lintasan 3 berupa kecepatan dan waktu dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.3 Grafik Waktu dan Kecepatan Arus pada Lintasan 3

Grafik hasil pengolahan data arus lintasan 4 berupa kecepatan dan waktu dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.4 Grafik Waktu dan Kecepatan Arus pada Lintasan 4

Grafik hasil pengolahan data arus lintasan 5 berupa kecepatan dan waktu dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.5 Grafik Waktu dan Kecepatan Arus pada Lintasan 5

Grafik hasil pengolahan data arus lintasan 6 berupa kecepatan dan waktu dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.6 Grafik Waktu dan Kecepatan Arus pada Lintasan 6

IV.1.2 Gelombang

Hasil pengolahan data gelombang adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.7 Grafik Gelombang


IV.1.3 Pasang Surut
Hasil pengolahan data pasang surut adalah seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.8 Grafik Pasang Surut Air Laut

IV.1.4 Geolistrik

IV.1.4.1 Geolistrik Single Channel


Hasil pengolahan data geolistrik single channel 1D dengan menggunakan program
IPI2Win ditampilkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.9 Penampang 1D

Gambar 4.10 Nilai hasil penampang

IV.1.4.2 Geolistrik Multi Channel


Hasil pengolahan data geolistrik Multi Channel 2D dengan menggunakan program
RES2DINV ditampilkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.11 Penampang seismik 2D

IV.1.5 Geomagnet
Hasil pemodelan data geomagnet yang telah dilakukan dengan menggunakan program
MAG2DC dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4.12 Hasil Pemodelan Geomagnet


IV.1.6 Seismik

Hasil pengolahan data seismik refraksi dengan menggunakan program plotrefa


ditampilkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.13 Penampang Kecepatan


IV.1.7 Perpetaan
Hasil pengolahan data perpetaan dengan menggunakan program surfer ditampilkan
seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.14 Kontur Lokasi Perpetaan


IV.2 Pembahasan

IV.2.1 Arus
Berdasarkan hasil pengamatan yang dimulai pada tanggal 27 september 2014 pada
pukul 12:22 WITA sampai pukul 13:05 WITA dengan melakukan 6 kali perpindahan
posisi, dapat diketahui bahwa kecepatan maksimum arus di lokasi penelitian adalah
0,1333 m/s pada koordinat

535'8.88"S dan 11929'21.372"E. Sedangkan kecepatan

minimum arus adalah 0,0526 m/s pada koordinat 535'8.916"S dan 11929'21.66"E.
Sedangkan kecepatan rata-ratanya adalah 0,0824 m/s.
Dari pengamatan dan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa arah arus ditentukan
oleh arah angin di sekitar lokasi penelitian. Perbedaan kecepatan tiap lintasan juga
dipengaruh oleh peran angin pada lokasi pengamatan.

IV.2.2 Gelombang
Pengamatan pengukuran gelombang air laut dilakukan dengan menggunakan alat bak
ukur untuk melihat tinggi puncak dan lembah gelombang yang datang dan alat tulis
menulis untuk mencatat tinggi puncak dan lembah serta waktu gelombang dating
dengan menggunakan stopwatch. Pengukuran gelombang dilakukan sebanyak 60 kali
terus menerus tanpa terputus.
Dari pengolahan data yang dilakukan dihasilkan nilai rentang tinggi gelombang dari 1040 cm dengan rata-rata tinggi gelombang 26 cm. Nilai rata-rata periode gelombang
adalah 4,67 sekon. Puncak tertinggi gelombang air laut berdasarkan pengamatan adalah
80 cm dengan puncak terendah 75 cm sedangkan untuk nilai lembah tertinggi yaitu 60
cm dan lembah terendah yaitu 45 cm.

IV.2.3 Pasang Surut

Dari gambar 4.8 dapat diketahui bahwa pasang surut yang terjadi di lokasi penelitian
bertipe semidiurnal. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya pasang surut 2 kali dalam
waktu 1 hari. Dalam waktu 3 hari 2 malam dari tanggal 26-28 September 2014, pasang
tertinggi terjadi di hari ketiga jam 2 malam dengan nilai 115 cm sedangkan untuk surut
terendah juga terjadi pada hari ketiga yaitu pada jam 08:45.
IV.2.4 Geolistrik
IV.2.4.1 Geolistrik Single Channel
Gambar 4.9 menunjukkkan penampang resistivitas dari data yang diperoleh dalam
bentuk 1 dimensi. Gambar 4.10 menunjukkan nilai dari gambar 4.9. Dari gambar
tersebut diketahui bahwa nilai resistivitas tertinggi yaitu 3268 m yang jika dicocokkan
dengan table resistivitas merupakan limestone. Interpretasi ini jika didasarkan dari peta
geologi lembar ujung pandang dimana pada daerah penelitian merupakan formasi tonasa
dengan sebaran batu gamping. Untuk nilai resistivitas 0,927 m, 13 m, dan 12,8 m
dapat diinterpretasikan sebagai clay ataupun sandstone. Hal ini juga cocok dengan
kondisi geologi daerah penelitian yang merupakan hasil endapan alluvium dan pantai.
IV.2.4.2 Geolistrik Multi Channel
Gambar 4.11 menunjukkan penampang resistivitas dalam bentuk 2 dimensi yang telah
dimasukkan nilai topografinya. Nilai error RMS yang didapatkan cukup tinggi yaitu
95,9 %. Dari rentang resistivitas 0,082 hingga 304 menunjukkan bahwa pada daerah
tersebut terdapat beberapa endapan alluvium seperti sands ataupun clay. Hal ini dapat
dibuktikan dari table resistivitas dan dengan membandingkan peta geologi lembar ujung
pandang.
IV.2.5 Geomagnet
Hasil pemodelan didapatkan seperti pada Gambar 4.12, dimana nilai error yang
didapatkan sebesar 153.06%, pemodelan dilakukan dengan mengubah model agar garis
lurus sesuai dengan garis putus-putus. Berhubung garis lurus sangatlah rumit untuk
menyerupai garis putus-putus yang menunjukkan model yang sangat tidak biasa, maka

garis observasi yang dibuat masih sangat jauh dari kata mirip namun telah dibuat
dengan semaksimal mungkin. Dari hasil pemodelan tersebut didapatka nilai :
Tabel 4.1 Nilai suseptibilitas model
No
1
2
3

Body
1
2
3

Nilai Suseptibilitas
-0,004
0,0040
0,0210

Untuk suseptibilitas dengan nilai -0,004 dapat diinterpretasikan sebagai mineral calcite.
Sedangkan untuk nilai suseptibilitas 0,004 dan 0,021 merupakan limestone ataupun
sandstone.
Sebenarnya untuk pengukuran geomagnet ini yang diinginkan adalah mendapatkan
anomali yang tinggi yang menunjukkan sebuah bola logam namun dari hasil yang
didapatkan hal tersebut tidak ditemukan.
IV.2.6 Seismik
Gambar 4.13 menunjukkan penampang kecepatan 2 dimensi dari data yang telah diolah.
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa dibawah permukaan hanya terdapat satu
lapisan yaitu sand. Hal ini terbukti dari rentang nilai kecepatan pada penampang yaitu
0,01 0,56 km/s .
IV.2.7 Perpetaan
Gambar 4.14 merupakan hasil kontur topografi yang telah diperoleh dari pengolahan
data. Nilai topografi tertinggi adalah adalah 4,8 sedangkan untuk nilai topografi
terendah adalah -2,2. Pada lokasi dengan topografi tinggi menunjukkan bahwa daerah
tersebut cukup curam dan untuk topografi yang rendah menunjukkan daerah yang
landai.

Anda mungkin juga menyukai