Anda di halaman 1dari 23

PROSES

PENGEMBANGAN
SISTEM

Akuntan biasanya menerapkan


pendekatan sistem dalam
pengembangan sistem informasi yang
baru, pengembangan ini biasa disebut
daur hidup pengembangan sistem

1.

2.

Akuntan perlu mengetahuinya karena :


Mereka berpartisipasi dalam tim proyek
yang merancang sistem akuntansi.
Auditor mereview dan memberi saran
untuk sistem baru sebelum
melaksanakan implementasi.

Tujuan Pengembangan Sistem


Perkembangan teknologi komputer dalam
akuntansi memaksa akuntan untuk lebih
memperhatikan metode dalam pengembangan
sistem akuntansi yaitu double entry
Tujuan dari pengembangan adalah
pengimplementasian sistem yang sukses
Adapun suatu sistem dapat dikatakan sukses
jika dapat mencapai sasaran sebagai berikut :

1.

Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu.


Sistem akuntansi yang berhasil diimplementasikan di
komputer harus mempunyai internal kontrol yang
dapat mencegah dan mendeteksi kesalahan dan
kecurangan sehingga menghasilkan informasi yang
benar.
Informasi dalam komputer diupdate dalam kurun
waktu tertentu, untuk itu dipilih metode pemrosesan
transaksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
sehingga pengguna tersebut dapat mengakses
informasi itu kapan saja dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, sehingga menghasilkan
informasi tepat waktu misalnya informasi tentang
persediaan barang, dan lain sebagainya.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem


Sistem akuntansi yang berhasil pengembangannya harus
selesai dalam jangka waktu yang masuk akal dan tidak
melanggar prinsip cost benefit ratio.
Untuk menghindari kegagalan ini, maka harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Perancang sistem harus membatasi skop dari sistem
yang baru, sehingga dapat dikembangkan dalam jangka
waktu yang masuk akal. Contohnya dengan
pengaplikasian siklus transaksi tertentu yang
membutuhkan pengembangan saja bukan pada
keseluruhan siklus.
b. Perancangan sistem menggunakan teknik manajemen
proyek sehingga dapat diestimasi waktu dan biaya untuk
setiap kegiatan.

3. Memenuhi kebutuhan organisasi atau perusahaan.


Sistem harus menyediakan informasi yang berarti dan relevan pada
penggunanya, baik sekarang maupun yang akan datang.
a. Untuk sekarang (Current)
Dibentuk komite manajemen yaitu Steering Committee Sistem
Informasi yang mempertimbangan dan menyetujui sistem baru
dengan dasar proyek per proyek dimana mereka harus yakin
terlebih dahulu tentang kemampuan sistem baru tersebut untuk
memenuhi kebutuhan informasi sekarang.
b. Untuk jangka panjang
Perusahaan harus mempunyai master plan jangka panjang
yang meneliti kebutuhan informasi pada tingkat yang lebih luas.
Master plan ini berdasarkan pada tujuan perusahaan secara
keseluruhan, produk baru yang diusulkan, pasar baru yang akan
dimasuki dan tugas-tugas penting di masa yang akan datang
tentang operasi perusahaan. Untuk itu dibentuk kelompok atau
group perencanaan sistem dalam departemen sistem informasi
manajemen.

4. Kepuasan pengguna sistem.


Untuk menentukan apakah pengguna
sistem bergantung pada sistem tersebut
dan untuk mengetahui apakah mereka
senang dengan operasi dan output sistem
tersebut maka dilakukan review pasca
implementasi sehingga dapat diketahui
bahwa pengguna sistem tersebut puas
atau tidak puas.

Mendapatkan Penerimaan Sistem


Oleh Pengguna
Pengguna dapat menolak sistem baru
dengan alasan-alasan seperti :
a. Takut kehilangan pekerjaan (merasa
terancam)
b. Ancaman terhadap ego atau statusnya.
Untuk itu perancang sistem harus belajar
untuk mengantisipasi masalah-masalah
tersebut dan mengembangkan langkahlangkah untuk mendapatkan penerimaan
dari pemakai sistem yaitu :

Input pemakai dalam menyusun kebijakan


Sistem informasi komite pengendalian harus
melibatkan pengguna dengan mengikut sertakan
perwakilan tiap elemen perusahaan.
2. Dukungan pengguna bagi proyek
Perancang sistem harus memperoleh dukungan dari
para atasan secara terbuka sehingga bawahan sulit
menolak sistem tersebut setelah diterapkan.
3. Partisipasi aktif pengguna dalam proyek
Tim proyek dari berbagai disiplin dilibatkan dan saling
menyumbangkan keahlian yang unik dalam proses
perancangan.
4. Tanggung jawab pengguna akan implementasi sistem.
Salah satu tujuan keterlibatan pengguna dalam jangka
waktu proyek adalah mendapatkan manajer yang
bertanggung jawab bidang pengguna sistem . Manajer
ini menjadi penasehat internal dari sistem baru ini.
1.

Relevansinya dengan akuntan


Akuntan berkaitan dengan keberhasilan
sistem/tingkat keterlibatan pengguna
sistem karena :
1. Akuntan paling banyak menggunakan
sistem informasi yang terkomputerisasi.
2. Sistem informasi akuntansi seluruh
bagian organisasi.
3. Akuntan adalah internal auditor dari
sistem informasi akuntansi

Daur Hidup Pengembangan Sistem


Evolusi dari sistem informasi akuntansi
umumnya mengikuti pola siklus tertentun yang
disebut : System Development Life Cycle
(SDLC) atau daur hidup pengembangan sistem
SDLC menjelaskan bagaimana suatu sistem
informasi berkembang dari konsepsinya sebagai
suatu ide, lalu melalui proses pengembangan
dan masuk ke dalam operasi rutin.

Siklus Pengembangan Sistem


1. Manajer menyadari kebutuhan
Sistem Informasi yang
tidak memuaskan

4. Sistem studi berkembang dan dapat


menerapkan Sistem Informasi
yang baru sebagai solusi

2. Dia mengusulkan atau meminta


solusi orang lain untuk
memberi solusi

3. Memilih suatu tim studi


untuk menerapkan sistem
proses studi pada masalah

Komponen-Komponen SDLC
1.

2.

Perencanaan sistem
Idealnya pengembangan sistem dilakukan dalam
master plan sistem yang mengkoordinasikan
pengembangan sisstem informasi
Analisis sistem
Adalah proses meneliti sistem informasi yang ada dan
lingkungannya untuk mengidentifikasi perkembangan
potensial.
Analisis sistem dilakukan karena :
a.
Sistem yang ada tidak berfungsi seperti yang seharusnya
b.
Tim studi sistem dapat dipilih karena adanya permintaan
baru informasi
c.
Untuk mendapatkan keunggulan teknologi baru.

3. Desain sistem
Dalam perancangan/desain sistem, tim studi menterjemahkan
rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem kedalam bentuk
yang dapat diimplementasikan, biasanya dengan analisis costbenefit.

a.

b.

Dalam proyek yang besar, desain sistem terdiri dua fase :


Preliminary Design : suatu sistem dibentuk secara konseptual,
dimana tim proyek mulai dengan tujuan sistem dan identifikasi
proses-proses utama, data dan laporan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Selanjutnya tim proyek
menyiapkan laporan tentang sistem baru ini pada komite
pengarah.
Spesifikasi yang detail : jika komite pengarah setuju, maka dapat
dimulai spesifikasi yang terperinci/detail dari sistem tersebut,
contohnya : pengidentifikasian internal kontrol yang penting

4. Implementasi sistem
Implementasi sistem ini perlu melalui proses acceptance testing
(tes penerimaan)dimana program-program harus dites bersamasama untuk meyakinkan bahwa interface-interface sesuai/cocok.

Saat semua program diuji dan saling dihubungkan dengan prosedur


manual, ini disebut pengujian sistem ataun sistem testing.
Selanjutnya seluruh tim proyek dan orang-orang yang berpartisipasi
didalam aktifitas implementasi yang terakhir yaitu : sistem
conversion konversi sistem dimana semua data dari file lama
dipindah/dikonversi ke sistem baru sehingga sistem baru ini dapat
dimulai dioperasikan.
5. Operasi Sistem
Setelah sistem dioperasikan harus dilakukan post implementation
review yang bertujuan menentukan apakah sistem tersebut
mencapai tujuannya, lalu mengidentifikasi masalah yang perlu
dikoreksi dan memberikan umpan balik kepada tim desain.
Selain itu perlu ada sistem maintenance (pemeliharaan sistem),
terdiri dari tugas-tugas yang penting dalam mengoreksi kesalahankesalahan dalam desian sistem dan membuat perubahan-perubahan
penting dalam sistem karena perubahan lingkungannya.

Metodologi Pengembangan Sistem formal.


Beberapa metodologi dalam pengembangan sistem formal :
a.
Analisis dan desian sistem yang terstruktur
Metodologi ini didasarkan pada konsep analisis dan desain yang
terstruktur . Analisis terstruktur bergantung pada penggunaan
diagram arus data tetapi bukan flow chart yang memaksa analisis
untuk berfokus pada sistem logis yaitu apa yang harus dilakukan
sistem dan bukan sistem physical / bagaimana sistem bekerja.
b. Teknik Informasi
Teknik informasi adalah suatu pendekatan yang meliputi
seperangkat dan teknik analisis dan desain struktur. Pendekatan
ini memberikan kerangka yang komprehenship untuk memenuhi
kebutuhan informasi organisasi
c. Computer Aided Software Engineering(CASE) tools/ Peralatan CASE
Banyak metodologi formal yang menggunakan teknik software
denga bantuan komputer. Software ini mengotomatisasi berbagai
proses dalam pengembangan sistem, sehingga meningkatkan
produktivitas tim proyek dan juga kualitas sistem baru.

Gambar 1 menunjukkan fungsi SDLC


dengan CASE

Planning

Analysis

Design

Implemantation

Operation

Rapid Application Development

a.

b.
c.

d.

Metode RAD mencoba untuk memberikan sistem yang


berkualitas tinggi dengan biaya rendah. Proyek RAD
biasanya terdiri dari 4 tahap :
Perencanaan Persyaratan
Tim melakukan review yang menghasilkan outline
fungsi sistem dengan cost dan benefitnya.
Menentukan detail fungsi bisnis dan data yang terkait
dengan sistem baru
Perlengkapan sistem, menunjukkan sistem pada
pengguna dan memodifikasi rancangan-rancangan
yang perlu.
Cutover, memberikan sistem operasional pada
pengguna akhir dan melatih mereka menjalankannya.

TEKHNIK RAD
Tekhnik-tekhnik RAD yang mmepercepat proyek RAD
1.

2.

3.

User Workshop
Cara efektif dalam RAD untuk mengumpulkan informasi adalah dengan mengadakan user
workshop yaitu pertemuan semua orang kunci yang terlibat dalam proyek, baikyang
menggunakan sistem maupun orang-orang Sistem Informasi yang professional.
Prototyping
Adalah proses yang menghindari struktur dan proses persetujuan formal periodik dari
pendekatan tradisional, dimana proses ini bergantung pada pengembangan suatu
prototype/model sistem baru
Timeboxes
Timeboxes adalah periode waktu yang tetap dimana tim proyek harus memberikan sistem
yang dijalankan
4. Komponen yang dapat digunakan kembali (Reuseable Components)
RAD dapat berjalan dengan baik jika komponen-komponen yang telah dikembangkan
dalam sistem sebelumnya, karena komponen-komponen tersebut telah digunakan berkali-kali
sehingga seperti telah dites menyeluruh dan karenanya hanya mempunyai sedikit kesalahan
5. Alat-alat pengembangan
RAD memerlukan penggunaan alat-alat software tingkat tinggi yang tepat, misalnya CASE
tools

Pengembangan Orientasi Obyek


Pengembangan ini berfokus obyek/elemen
sistem. Suatu obyek adalah representasi
komputer dari seseorang, tempat atau benda.
Tim pengembangan mengidentifikasi obyek yang
relevan , pengetahuan yang relevan, dan fungsifungsinya
Dengan pengembangan ini, semuanya tersimpan
di dalam komputer sehingga orang/program lain
tidak bisa mendapatkan pengetahuan ini tanpa
menggunakan metode obyek tersebut

Keterlibatan Auditor dalam Desain Sistem


Biasanya internal auditor berpartisipasi dalam
SDLC dimana dia dapat memberikan usulanusulan selama perancangan. Sedangkan auditor
independen dapat menugaskan desain sistem ini
pada staff sistem informasinya.
Selain terlibat umumnya pada fase perancangan,
mereka juga mereview spesifikasi sistem dan
juga terlibat dalam fase implementasi ,
pengujian dan konversi dan juga mereview
kembali sistem tersebut.

Keterlibatan auditor ini berkaitan dengan


auditability/audit trail dan pengendalian sistem
* Audit trail : memungkinkan auditor
mengevaluasi akurasi laporan keuangan yang
dibuat oleh sistem dan menentukan sumbersumber kesalahannya.
* Pengendalian : Auditor harus mengetahui
pengendalian dalam sistem , dimana sistem
yang baik mempunyai ukuran pengendalian
yang baik yang menghasilkan laporan keuangan
yang akurat dan dapat diandalkan.

Kesimpulan :
1.

2.

3.

Tujuan dari pengembangan sistem adalah


membuat suatu sistem informasi yang sukses.
Pengembangan sistem adalah bagian dari daur
hidup pengembangan sistem (SDLC) yang
terdiri dari 4 komponen yaitu : analisis, desain,
implementasi dan operasi.
Auditor berpartisipasi dalam pengembangan
sistem dengan tujuan untuk memastikan
adanya internal control yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai