Anda di halaman 1dari 12

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11

Hal 1 dari 12

Nunung Nurhayati

UJI HIPOTESIS

Hipotesis: dugaan atau pernyataan tentang suatu sistem yang belum


tentu kebenarannya.

Hipotesis statistik: hipotesis yang berkaitan dengan karakteristik


suatu populasi (misal parameternya, distribusinya, keacakannya).

Jenis hipotesis statistik: hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
Hipotesis
Hipotesis
nol
H0
Ciri:
memuat
suatu
kesamaan
Hipotesis
alternatif
H1

Lambang
matematika
=

>
Ciri:
memuat
suatu
perbedaan

<

Contoh dalam kalimat


Sama dengan; Tidak
berbeda dari
Paling banyak/maksimum
Tidak lebih dari
Sedikitnya
Paling sedikit/minimum
Tidak kurang dari
Tidak sama dengan;
Berbeda dari
Lain dari
Lebih dari; Lebih besar;
Lebih panjang; Lebih tinggi;
Lebih lama
Kurang dari; Lebih kecil;
Lebih pendek; Lebih cepat;
Lebih rendah

Uji hipotesis: proses untuk mendapatkan kesimpulan hipotesis.

Keputusan penolakan/penerimaan suatu hipotesis dapat didasarkan


pada selang kepercayaan, statistik uji, atau nilai-p.

Contoh 1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif untuk pertanyaan


berikut:
a. Apakah usia rata-rata mahasiswa Unsoed adalah 20,6 tahun?
b. Apakah rata-rata daya rentang benang A tidak lebih kuat dari daya
rentang benang B?
c. Apakah variansi kadar asam askorbat plasma perokok berbeda dari
bukan perokok?
d. Apakah rata-rata kandungan besi yang diukur berdasarkan sinar X
tidak berbeda dengan analisis kimia?
e. Apakah beda rata-rata gaji profesor dengan dosen biasa, paling
banyak 3 juta rupiah?
Penyelesaian.

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 2 dari 12

H 0 : 20, 6
a.

H1 : 20, 6
dan

H 0 : A B 0

b.

H0 :

d.

H1 : A B 0

dan
2
1

c.

Nunung Nurhayati

H1 : 12 22

2
2

dan

H 0 : X K 0
H 0 : P D 3

e.

H1 : X K 0

dan

H1 : P D 3

dan

Tabel Uji Hipotesis


H0

H1

= 0

= 0

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 = 0

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 = 0

1 2 0

Statistik uji

z z1

diketahui

Z=

Daerah kritis

/ n

~ N (0,1)

z z1
z z1 / 2 dan z z1 /2

t t

tidak diketahui

X 0
~ t ( n 1)
S/ n

T=

t t
t t /2 dan t t /2

12

z z1

22
dan

X
Z=

diketahui
1

X2

~ N (0,1)

12 22

n1 n2

z z1 / 2 dan z z1 /2
t t

12 22
,

z z1

tidak diketahui tapi

12 22

T=

X2

S p 1/ n1 1/ n2

~ t ( )

v n1 n2 2
dengan

dan

t t
t t /2 dan t t /2

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 3 dari 12

Nunung Nurhayati

(n1 1) S12 (n2 1) S 22


S =
n1 n2 2
2
p

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 0

1 2 = 0

1 2 0

t t

12 22
,

tidak diketahui tapi

T=

D 0

D 0

D 0

D = 0

D 0

2 02

2 02

2 02

2 02

2 02

2 02

12 22

12 22

12 22

12 22

12 22

12 22

X2

( S12 / n1 ) ( S12 / n1 )

v=

D 0

t t

12 22
~ t ( )

( S12 / n1 ) ( S12 / n1 )

( S12 / n1 ) 2 ( S12 / n1 ) 2

n1 1
n2 1

dengan
Pengamatan berpasangan

T=

t t /2 dan t t /2

D 0
~ t (n 1)
Sd / n

t t
t t
t t /2 dan t t /2

(n 1) S 2
~ 2 ( n 1)
2
0

2 12
2 2

2 12 / 2 dan 2 2 /2
F

f f1 (v1 , v2 )

S12
~ F (1 ,2 )
S 22
;

dengan

v1 n1 1

v2 n2 1
dan

1. Proses pengujian hipotesis:

f f (v1 , v2 )
f f1 /2 (v1 , v2 )
dan

f f /2 (v1 , v2 )

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 4 dari 12

Nunung Nurhayati

???

??? = Hitung statistik uji dan bandingkan hasilnya dengan nilai tabel z
atau tabel t. Kriteria ditolak/tidak lihat Tabel Uji Hipotesis.
Gambar 1. Rangkuman proses pengujian hipotesis

H0
H0
ditolak

H0
tidak
ditolak

benar
Kesalahan tipe
I

H0
salah
Keputusan benar

P (tipe I)
Keputusan
benar

Kesalahan tipe II

P(tipe II)

Gambar 2. Empat keputusan yang mungkin terjadi pada uji


hipotesis.

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 5 dari 12

Nunung Nurhayati

Jenis-jenis uji hipotesis:

Gambar 3. Jenis-jenis uji hipotesis dan cara menyatakan hipotesis.


Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis
a. Lambangkan peubah acak yang digunakan.
b. Nyatakan hipotesis statistiknya ( H0 dan H1) dan jenis uji yang
digunakan (uji satu arah atau uji dua arah).
c. Tentukan statistik uji yang sesuai ( uji Z atau uji T) dan tentukan pula
daerah kritis atau daerah penolakannya sesuai dengan tingkat
signifikansi yang digunakan.
d. Hitung nilai statistik ujinya.
e. Beri keputusan H0 ditolak jika nilai statistik ujinya jatuh di daerah
penolakan dan beri keputusan H0 tidak ditolak jika terjadi
sebaliknya.
f. Beri kesimpulan sesuai dengan permasalahan nyatanya.
Contoh 2. Berdasarkan 100 laporan kematian di AS yang diambil secara
acak, diperoleh bahwa rata-rata usia saat meninggal adalah 71,8 . Andaikan
standar deviasinya 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa rata-rata usia
meninggal di AS lebih dari 70 tahun. Gunakan tingkat signifikansi = 5%.
Penyelesaian.

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 6 dari 12

Nunung Nurhayati

0 70
a.

Misal X = usia meninggal dengan rataan

8,9

deviasi
b.

c.

tahun dan standar

tahun.

Hipotesis

Karena

H1 : 70

H 0 : 70
dan

diketahui maka statistik uji yang digunakan

Z=

X 0
/ n

z z1
dengan daerah kritisnya adalah

Untuk tingkat signifikansi = 5%, nilai


penolakan untuk H0 adalah

z1 1, 645,
sehingga kriteria

z 1, 645

H0 ditolak jika

x 71, 8,9,
d.

Diketahui

dan

z=

n 100

maka

x 0
71,8 70

2, 02
/ n 8,9 / 100

Daerah
penolaka
n

Gambar 4. Daerah penolakan untuk uji hipotesis pada Contoh 2.

z z1 1,645

e.
f.

Karena
maka H0 ditolak
Kesimpulan:
Pada taraf signifikansi = 5%, rata-rata usia meninggal di AS lebih
dari 70 tahun.

Contoh 3. Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan


bahan I dan bahan II. Untuk itu, 12 potong bahan I dan 10 potong bahan II
diuji keausannya dengan mesin pengukur aus. Sampel dari bahan I
memberikan rata-rata keausan 85 dengan simpangan baku 4, sedangkan
sampel dari bahan II memberikan rata-rata keausan 81 dengan simpangan
baku 5. Jika taraf signifikansi yang digunakan 0,05, apakah dapat
disimpulkan bahwa rata-rata beda keausan bahan I dan bahan II lebih dari 2

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 7 dari 12

Nunung Nurhayati

satuan? Gunakan asumsi kedua populasi hampir normal dengan variansi


sama.
Penyelesaian.

1
a.

Misal

X1 = keausan bahan I dengan rataan

deviasi

X2 = keausan bahan II dengan rataan

2
b.

Hipotesis

H 0 : 1 2 2

Karena

dan

1 2

tidak diketahui dan

digunakan

T=

X2

, maka statistik uji yang

S p 1/ n1 1/ n2

~ t ( )

(n1 1) S12 (n2 1) S 22


Sp =
n1 n2 2

n1 n2 2
dengan

dan standar deviasi

H1 : 1 2 2

1, 2
c.

dan standar

dan

t t ( )
Daerah kritis untuk H0 adalah

. Untuk tingkat signifikansi =

t ( ) 1, 725,

n1 n2 2 20
0,05 dan derajat kebebasan
sehingga kriteria penolakan untuk H0 adalah

, nilai

z 1, 725

H0 ditolak jika
d.

Diketahui

x1 85, s1 4, n1 12
x2 81, s2 5, n2 10

maka

(n1 1) s12 (n2 1) s22


(11)(16) (9)(25)
sp =

4, 478
n1 n2 2
12 10 2
dan

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 8 dari 12

t=

Nunung Nurhayati

x1 x2

s p 1/ n1 1/ n2

(85 81) 2
1, 04
4, 478 (1/ 12) (1/10)

t t (20) 1, 725
e.
f.

Karena
maka H0 tidak ditolak
Kesimpulan:
Jadi, pada taraf signifikansi = 0,05, rata-rata beda keausan
bahan II dan bahan I tidak lebih dari 2 satuan.

Contoh 4. Suatu perusahaan mengenalkan tali pancing sintetik baru yang


menurut pembuatnya dapat menahan beban 8 kg dengan standar deviasi
0,5 kg. Untuk menguji pernyataan tersebut 50 tali pancing dipilih secara
acak dan diuji kekuatannya dalam menahan beban. Misalkan hasilnya
adalah rata-rata daya tahan beban 7,8 kg dan standar deviasinya 0,65 kg.
Jika taraf signifikansi yang digunakan 1%, apakah benar bahwa daya tahan
tali pancing tersebut adalah 8kg?
Penyelesaian.

0 8
a.

Misal X = daya tahan beban tali pancing, dengan rataan

b.

dan standar deviasi


Hipotesis

c.

0,5

Karena

kg

kg.

H1 : 8

H0 : 8
dan

diketahui maka statistik uji yang digunakan

Z=

X 0
/ n

| z | z1 /2
dengan daerah kritisnya adalah

Untuk tingkat signifikansi = 1%, nilai


kriteria penolakan untuk H0 adalah

z 2,575

H0 ditolak jika

Diketahui

dan

z=

n 50

Karena
Kesimpulan:

z 2,575

maka

x 0
7,8 8

2,83
/ n 0,5 / 50

z z1 /2 2,575
e.
f.

sehingga

atau

x 7,8 kg, 0,5 kg,


d.

z1 /2 2,575,

maka H0 ditolak

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 9 dari 12

Nunung Nurhayati

Pada taraf signifikansi = 5%, rata-rata daya tahan beban tali


pancing berbeda dari 8 kg, malahan kurang dari 8 kg. Jadi untuk
tingkat kepercayaan 95%, pernyataan pembuat tali pancing tersebut
tidak benar.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan Nilai-p
Nilai-p atau p-value adalah taraf signifikansi terkecil sehingga nilai statistik
uji yang diamati masih berarti (Walpole dan Myers, 1995:342). Sementara,
Bluman (2007:410) mendefinisikan nilai-p sebagai peluang untuk
mendapatkan statistik sampel (misal rata-rata) yang lebih mengarah ke

H1
hipotesis alternatif

H0
ketika

benar.

Nilai-p juga dapat dianggap sebagai ukuran yang mengukur seberapa

H0
banyak bukti yang dihasilkan eksperimen kita dalam menentang
.
Semakin kecil nilai-p berarti semakin kuat bukti statistik yang kita punya

H0
untuk melawan
. Nilai-p berarti yang cukup besar mengindikasikan
bahwa ekperimen yang dihasilkan tidak memberikan bukti yang cukup kuat

H0
untuk menolak

H0
Kriteria penolakan

berdasarkan nilai-p

H0
ditolak jika nilai-p < tingkat signifikansi
Apabila dikaitkan dengan kurva distribusi z atau t, nilai-p adalah luas daerah
di sebelah kanan yang dibatasi oleh garis tegak yang memotong nilai
statistik hitung.
Contoh 5. Tentukan nilai-p untuk pengujian hipotesis pada Contoh 2 dan
beri kesimpulan yang sesuai.
Penyelesaian.
Karena nilai statistik hitung z = 2,02, maka nilai-p untuk
uji hipotesis pada Contoh 2 adalah

P ( Z z ) P ( Z 2, 02) 1 P ( Z 2, 02) 1 0,9783 0, 0217


Nilai-p
Karena = 5% dan nilai-p < 0,05

H0
maka

Nilai-p =
0,0217

ditolak.

Kesimpulan: pada taraf signifikansi


= 5%, rata-rata usia meninggal di

Gambar 5. Nilai-p untuk Contoh 2.

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 10 dari 12

Nunung Nurhayati

AS secara signifikan lebih dari 70


tahun.

Pengujian hipotesis yang dihitung dengan software statistik (misal MINITAB,


SPSS, SAS, R) selalu menyertakan nilai-p dalam outputnya. Dengan adanya
nilai-p, kita dapat langsung memutuskan apakah hasil uji hipotesisnya
signifikan ditolak atau tidak.

H0
Untuk Contoh 2 misalnya, nilai-p = 0,0217 akan mengakibatkan
ditolak
pada = 0,05, tetapi jika tingkat signifikansi yang ditetapkan = 0,01

H0
maka akan terjadi keputusan sebaliknya, yaitu

tidak ditolak. Seandainya

H0
software statistik melaporkan nilai-p = 0,000 berarti
akan ditolak untuk
berapapun dan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dikatakan
sangat signifikan.
Oleh sebab itu, laporan penelitian yang ditulis dalam jurnal ilmiah seringkali
tidak menuliskan tingkat signifikansi yang digunakan tetapi cukup dengan
melaporkan nilai-p disertai keputusan uji hipotesisnya apakah sangat
signifikan, signifikan, atau tidak signifikan. Keputusan tersebut dapat
didasarkan pada aturan berikut:
Kriteria signifikansi uji hipotesis berdasarkan nilai-p
2007:410)
nilai-p 0,01

(Bluman,

Hasil sangat signifikan berbeda.

H0
ditolak

0,01 < nilai-p


0,05

H0

0,05 < nilai-p


0,10

Pertimbangkan
kembali
akibat-akibat
yang
ditimbulkan error tipe I ketika mengambil keputusan

Hasil signifikan berbeda.


ditolak

H0
ditolak.
nilai-p > 0,10

Hasil tidak signifikan.

H0
tidak
ditolak

Contoh 6. Tentukan nilai-p untuk uji hipotesis pada Contoh 4 dan berikan
interpretasinya.

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 11 dari 12

Nunung Nurhayati

Penyelesaian. Karena nilai statistik hitung z = -2,83 dan ujinya uji 2 arah,
maka nilai-p untuk uji hipotesis pada Contoh 4 adalah

Nilai-p P( Z z ) P( Z 2,83 atau Z 2,83)


2 P ( Z 2,83) (2)(0, 0023) 0, 0046

H0
Karena = 5% dan nilai-p < 0,05 maka
ditolak. Artinya, pada taraf
signifikansi = 5%, rata-rata daya tahan beban tali pancing berbeda dari 8
kg, malahan kurang dari 8 kg.

Gambar 6. Nilai-p untuk Contoh 4


Jadi untuk tingkat kepercayaan 95%, pernyataan pembuat tali pancing
tersebut tidak benar.
Seandainya nilai tidak diberikan, nilai-p yang sangat kecil yaitu 0,0046,
dapat memberikan kesimpulan bahwa rata-rata daya tahan beban tali
pancing berbeda sangat signifikan dari 8 kg. Dengan kata lain, pernyataan
pembuat tali pancing tersebut sangat signifikan tidak benar.
Contoh 7. Suatu perusahaan baterai mobil menyatakan bahwa umur
baterainya berdistribusi hampir normal dengan standar deviasi 0,9 tahun.
Bila dari 10 sampel baterai diambil secara acak diperoleh standar deviasi
1,2 tahun, apakah anda setuju bahwa standar deviasi umur baterai tersebut
lebih besar dari 0,9 tahun?
Penyelesaian.

0,5
a.
b.

Misal X = umur baterai dengan standar deviasi


Hipotesis

H 0 : 2 0,81
c.

kg.

H1 : 2 0,81

dan
Untuk uji variansi, tatistik uji yang digunakan

(n 1) S 2
02

dengan derajat kebebasan = n 1 = 9.

s 2 1, 44, 2 0,81,
d.

Diketahui

dan

n 10

maka nilai statistik hitungnya

Catatan Kuliah Statistika 02/12/11


Hal 12 dari 12

Nunung Nurhayati

(9)(1, 44)
16
(0,81)

P ( 2 16) 0, 0669
e.

Nilai-p
Nilai peluang tersebut jika dilihat di tabel khi-kuadrat berada di

0, 0669
antara 0,05 sampai 0,10. Nilai tepatnya, yaitu
diperoleh dari MS Excel dengan perintah:

dapat

=CHIDIST(16,9)

Keputusan: Statistik tidak signifikan pada = 0,05 tetapi signifikan


pada = 0,1. Namun demikian, perlu dipertimbangkan kembali jika

H0
f.

menolak
pada taraf ini.
Kesimpulan: Karena hasil pengujian yang diperoleh kurang signifikan,
maka saya tidak terlalu setuju dengan pernyataan bahwa standar
deviasi umur sebenarnya lebih besar dari 0,9 tahun.

Latihan Sementara
Walpole (1995), hal. 365-373, dan hal. 383-384.
Soal-soal yang akan dinominasikan untuk kuis akan diumumkan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai