Up Uji Hipotesis Bag I
Up Uji Hipotesis Bag I
Hal 1 dari 12
Nunung Nurhayati
UJI HIPOTESIS
Jenis hipotesis statistik: hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
Hipotesis
Hipotesis
nol
H0
Ciri:
memuat
suatu
kesamaan
Hipotesis
alternatif
H1
Lambang
matematika
=
>
Ciri:
memuat
suatu
perbedaan
<
H 0 : 20, 6
a.
H1 : 20, 6
dan
H 0 : A B 0
b.
H0 :
d.
H1 : A B 0
dan
2
1
c.
Nunung Nurhayati
H1 : 12 22
2
2
dan
H 0 : X K 0
H 0 : P D 3
e.
H1 : X K 0
dan
H1 : P D 3
dan
H1
= 0
= 0
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 = 0
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 = 0
1 2 0
Statistik uji
z z1
diketahui
Z=
Daerah kritis
/ n
~ N (0,1)
z z1
z z1 / 2 dan z z1 /2
t t
tidak diketahui
X 0
~ t ( n 1)
S/ n
T=
t t
t t /2 dan t t /2
12
z z1
22
dan
X
Z=
diketahui
1
X2
~ N (0,1)
12 22
n1 n2
z z1 / 2 dan z z1 /2
t t
12 22
,
z z1
12 22
T=
X2
S p 1/ n1 1/ n2
~ t ( )
v n1 n2 2
dengan
dan
t t
t t /2 dan t t /2
Nunung Nurhayati
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 0
1 2 = 0
1 2 0
t t
12 22
,
T=
D 0
D 0
D 0
D = 0
D 0
2 02
2 02
2 02
2 02
2 02
2 02
12 22
12 22
12 22
12 22
12 22
12 22
X2
( S12 / n1 ) ( S12 / n1 )
v=
D 0
t t
12 22
~ t ( )
( S12 / n1 ) ( S12 / n1 )
( S12 / n1 ) 2 ( S12 / n1 ) 2
n1 1
n2 1
dengan
Pengamatan berpasangan
T=
t t /2 dan t t /2
D 0
~ t (n 1)
Sd / n
t t
t t
t t /2 dan t t /2
(n 1) S 2
~ 2 ( n 1)
2
0
2 12
2 2
2 12 / 2 dan 2 2 /2
F
f f1 (v1 , v2 )
S12
~ F (1 ,2 )
S 22
;
dengan
v1 n1 1
v2 n2 1
dan
f f (v1 , v2 )
f f1 /2 (v1 , v2 )
dan
f f /2 (v1 , v2 )
Nunung Nurhayati
???
??? = Hitung statistik uji dan bandingkan hasilnya dengan nilai tabel z
atau tabel t. Kriteria ditolak/tidak lihat Tabel Uji Hipotesis.
Gambar 1. Rangkuman proses pengujian hipotesis
H0
H0
ditolak
H0
tidak
ditolak
benar
Kesalahan tipe
I
H0
salah
Keputusan benar
P (tipe I)
Keputusan
benar
Kesalahan tipe II
P(tipe II)
Nunung Nurhayati
Nunung Nurhayati
0 70
a.
8,9
deviasi
b.
c.
tahun.
Hipotesis
Karena
H1 : 70
H 0 : 70
dan
Z=
X 0
/ n
z z1
dengan daerah kritisnya adalah
z1 1, 645,
sehingga kriteria
z 1, 645
H0 ditolak jika
x 71, 8,9,
d.
Diketahui
dan
z=
n 100
maka
x 0
71,8 70
2, 02
/ n 8,9 / 100
Daerah
penolaka
n
z z1 1,645
e.
f.
Karena
maka H0 ditolak
Kesimpulan:
Pada taraf signifikansi = 5%, rata-rata usia meninggal di AS lebih
dari 70 tahun.
Nunung Nurhayati
1
a.
Misal
deviasi
2
b.
Hipotesis
H 0 : 1 2 2
Karena
dan
1 2
digunakan
T=
X2
S p 1/ n1 1/ n2
~ t ( )
n1 n2 2
dengan
H1 : 1 2 2
1, 2
c.
dan standar
dan
t t ( )
Daerah kritis untuk H0 adalah
t ( ) 1, 725,
n1 n2 2 20
0,05 dan derajat kebebasan
sehingga kriteria penolakan untuk H0 adalah
, nilai
z 1, 725
H0 ditolak jika
d.
Diketahui
x1 85, s1 4, n1 12
x2 81, s2 5, n2 10
maka
4, 478
n1 n2 2
12 10 2
dan
t=
Nunung Nurhayati
x1 x2
s p 1/ n1 1/ n2
(85 81) 2
1, 04
4, 478 (1/ 12) (1/10)
t t (20) 1, 725
e.
f.
Karena
maka H0 tidak ditolak
Kesimpulan:
Jadi, pada taraf signifikansi = 0,05, rata-rata beda keausan
bahan II dan bahan I tidak lebih dari 2 satuan.
0 8
a.
b.
c.
0,5
Karena
kg
kg.
H1 : 8
H0 : 8
dan
Z=
X 0
/ n
| z | z1 /2
dengan daerah kritisnya adalah
z 2,575
H0 ditolak jika
Diketahui
dan
z=
n 50
Karena
Kesimpulan:
z 2,575
maka
x 0
7,8 8
2,83
/ n 0,5 / 50
z z1 /2 2,575
e.
f.
sehingga
atau
z1 /2 2,575,
maka H0 ditolak
Nunung Nurhayati
H1
hipotesis alternatif
H0
ketika
benar.
H0
banyak bukti yang dihasilkan eksperimen kita dalam menentang
.
Semakin kecil nilai-p berarti semakin kuat bukti statistik yang kita punya
H0
untuk melawan
. Nilai-p berarti yang cukup besar mengindikasikan
bahwa ekperimen yang dihasilkan tidak memberikan bukti yang cukup kuat
H0
untuk menolak
H0
Kriteria penolakan
berdasarkan nilai-p
H0
ditolak jika nilai-p < tingkat signifikansi
Apabila dikaitkan dengan kurva distribusi z atau t, nilai-p adalah luas daerah
di sebelah kanan yang dibatasi oleh garis tegak yang memotong nilai
statistik hitung.
Contoh 5. Tentukan nilai-p untuk pengujian hipotesis pada Contoh 2 dan
beri kesimpulan yang sesuai.
Penyelesaian.
Karena nilai statistik hitung z = 2,02, maka nilai-p untuk
uji hipotesis pada Contoh 2 adalah
H0
maka
Nilai-p =
0,0217
ditolak.
Nunung Nurhayati
H0
Untuk Contoh 2 misalnya, nilai-p = 0,0217 akan mengakibatkan
ditolak
pada = 0,05, tetapi jika tingkat signifikansi yang ditetapkan = 0,01
H0
maka akan terjadi keputusan sebaliknya, yaitu
H0
software statistik melaporkan nilai-p = 0,000 berarti
akan ditolak untuk
berapapun dan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dikatakan
sangat signifikan.
Oleh sebab itu, laporan penelitian yang ditulis dalam jurnal ilmiah seringkali
tidak menuliskan tingkat signifikansi yang digunakan tetapi cukup dengan
melaporkan nilai-p disertai keputusan uji hipotesisnya apakah sangat
signifikan, signifikan, atau tidak signifikan. Keputusan tersebut dapat
didasarkan pada aturan berikut:
Kriteria signifikansi uji hipotesis berdasarkan nilai-p
2007:410)
nilai-p 0,01
(Bluman,
H0
ditolak
H0
Pertimbangkan
kembali
akibat-akibat
yang
ditimbulkan error tipe I ketika mengambil keputusan
H0
ditolak.
nilai-p > 0,10
H0
tidak
ditolak
Contoh 6. Tentukan nilai-p untuk uji hipotesis pada Contoh 4 dan berikan
interpretasinya.
Nunung Nurhayati
Penyelesaian. Karena nilai statistik hitung z = -2,83 dan ujinya uji 2 arah,
maka nilai-p untuk uji hipotesis pada Contoh 4 adalah
H0
Karena = 5% dan nilai-p < 0,05 maka
ditolak. Artinya, pada taraf
signifikansi = 5%, rata-rata daya tahan beban tali pancing berbeda dari 8
kg, malahan kurang dari 8 kg.
0,5
a.
b.
H 0 : 2 0,81
c.
kg.
H1 : 2 0,81
dan
Untuk uji variansi, tatistik uji yang digunakan
(n 1) S 2
02
s 2 1, 44, 2 0,81,
d.
Diketahui
dan
n 10
Nunung Nurhayati
(9)(1, 44)
16
(0,81)
P ( 2 16) 0, 0669
e.
Nilai-p
Nilai peluang tersebut jika dilihat di tabel khi-kuadrat berada di
0, 0669
antara 0,05 sampai 0,10. Nilai tepatnya, yaitu
diperoleh dari MS Excel dengan perintah:
dapat
=CHIDIST(16,9)
H0
f.
menolak
pada taraf ini.
Kesimpulan: Karena hasil pengujian yang diperoleh kurang signifikan,
maka saya tidak terlalu setuju dengan pernyataan bahwa standar
deviasi umur sebenarnya lebih besar dari 0,9 tahun.
Latihan Sementara
Walpole (1995), hal. 365-373, dan hal. 383-384.
Soal-soal yang akan dinominasikan untuk kuis akan diumumkan kemudian.