Anda di halaman 1dari 19

Chapter 1

Penerapan Akuntansi

Akuntansi

adalah

sistem

informasi

yang

mengidentifikasikan,

mencatat,

dan

mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari sebuah perusahaan bagi para pengguna yang
berkepentingan.
Para Pengguna data akuntansi terdiri atas dua kelompok yaitu :
1. Pengguna Internal yaitu Pihak Manajemen.
2. Pengguna Eksternal yaitu : Investor, Kreditor, Otoritas perpajakan, para pembuat
kebijakan/ peraturan, pelanggan, serikat kerja dan perencana perekonomian.
Hal ini menyebabkan akuntansi dibagi menjadi akuntansi keuangan (financial accounting)
dan akuntansi manajerial (manajerial accounting).
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah kumpulan standar umum yang digunakan
oleh para akuntan yang terdiri dari dua asumsi yaitu :
1. Asumsi satuan uang, dan
2. Asumsi entitas ekonomi yang secara umum dikelompokkan menjadi perusahaan
perseorangan, persekutuan (partnership) dan perseroan terbatas (corporation).
Persamaan akuntansi dasar :
Asset = Kewajiban + Ekuitas pemilik..
Melalui persamaan akuntansi di atas maka dapat dibuat laporan keuangan yang berupa :
1. Laporan laba rugi (income statetment), yaitu laporan yang menyajikan pendapatan dan
beban serta laba atau rugi bersih yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan ekuitas pemilik (owners equity statement), yaitu laporan yang merangkum
perubahan-perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama suatu periode tertentu.
3. Neraca (balance sheet), yaitu pelaporan yang menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas
pemilik pada tanggal tertentu.
4. Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan yang merangkum seluruh
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar untuk periode tertentu.
Bidang Utama Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi mencakup tiga bidang utama, yaitu : akuntansi publik, akuntansi swasta
dan akuntansi nirlaba. Dalam akuntansi publik, kita dapat mengejar karier di bidang audit,
perpajakan, atau konsultasi manajemen. Dalam akuntansi swasta atau manajerial, kita dapat
mengejar karier di bidang akuntansi biaya, penganggaran, akuntansi umum, sistem informasi
akuntansi, akuntansi perpajakan, atau audit internal. Di bidang akuntansi nirlaba, kita dapat
mengejar karier di rumah sakit, universitas, dan yayasan-yayasan atau unit-unit
pemerintahan daerah maupun pusat.

Chapter 2
Proses Pencatatan

Akun
Akun (accunt) adalah catatan akuntansi tersendiri dari kenaikan dan penurunan aset,
kewajiban, dan ekuitas pemilik tertentu.
Debit dan Kredit
Istilah debit dan kredit memiliki arti yang bersinonim dengan kiri dan kanan. Aset,
penarikan, dan beban akan dinaikkan oleh debit dan diturunkan oleh kredit. Kewajiban, ekuitas
pemilik, dan pendapatan akan dinaikkan oleh kredit dan diturunkan oleh debit.
Langkah-langkah dalam Proses Pencatatan
Langkah-langkah dasar dalam proses pencatatan antara lain :
1. Menganalisis setiap transaksi atas pengaruhnya pada akun.
2. Memasukkan informasi transaksi ke dalam jurnal (buku pencatatan awal-book of original
entry).
3. Memindahkan informasi jurnal ke akun-akun yang tepat di buku besar.
Jurnal
Catatan akuntansi awal dari suatu transaksi dimasukkan ke dalam jurnal terlebih dahulu
sebelum data dimasukkan ke dalam akun. Suatu jurnal akan (a) mengungkapkan pengaruh lengkap
suatu transaksi pada satu tempat, (b) memberikan catatan transaksi secara kronologis, dan (c)
mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan kredit dalam setiap ayat jurnal dapat
dengan mudah dibandingkan.
Buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dimiliki oleh sebuah buku besar. Buku
besar menyimpan seluruh informasi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada saldo akunakun tertentu dalam satu tempat.
Pembukuan
Pembukuan adalah prosedur pemindahan ayat-ayat jurnal ke akun-akun dalam buku besar.
Langkah-langkah pembukuan adalah sebagai berikut :
1. Pada buku besar, masukkan ke kolom-kolom yang benar untuk akun-akun yang didebit,
tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debit yang terdapat dalam jurnal.
2. Dalam kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun jumlah debit yang dibukukan.
3. Pada buku besar, masukkan ke kolom-kolom yang benar untuk akun-akun yang dikredit,
tanggal, halaman jurnal, dan jumlah kredit yang terdapat dalam jurnal.
4. Dalam kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun jumlah kredit yang dibukukan.

Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) adalah daftar akun dan saldonya pada waktu tertentu. Tujuan
utama dibuatnya neraca saldo adalah untuk membuktikan (memeriksa) apakah setelah pembukuan
jumlah debit sama dengan jumlah kredit.
Langkah-langkah pembuatan neraca saldo adalah (1) mencantumkan nama akun dan
saldonya, (2) menjumlahkan kolom debit dan kredit, (3) membuktikan kesamaan kedua kolom.

Chapter 3
Penyesuaian Akun

Akuntan membagi umur ekonomis perusahaan ke dalam periode atau rentang waktu yang
sifatnya artifisial (buatan). Periode waktu akuntansi biasanya bulanan, kuartalan (triwulanan), atau
tahunan.
Akuntansi Berbasis Akrual dan Berbasis Kas
Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis accounting), transaksi yan mengubah laporan
keuangan dicatat pada periode terjadinya, sedang dalam akuntansi berbasis kas (cash basis
accounting), pendapatan dicatat ketika uangnya diterima dan beban dicatat ketika uangnya
dibayarkan. Dalam perkembangannya akuntansi berbasis kas seringkali menyesatkan karena tidak
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles).
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat di akhir periode akuntansi agar pendapatan dapat dicatat pada saat
dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya.
Jenis-jenis jurnal penyesuaian antara lain : beban dibayar di muka, pendapatan diterima di
muka, akrual pendapatan (pendapatan yang masih harus diterima), dan akrual beban (beban yang
masih harus di bayar).
Pembayaran atau penerimaan di muka terdiri atas beban dibayar di muka (prepaid expenses)
dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenue). Jurnal penyesuaian perlu dibuat pada tanggal
neraca untuk mencatat bagian dari pembayaran atau penerimaan di muka yang menunjukkan beban
yang telah terjadi atau pendapatan yang telah dihasilkan pada periode akuntansi berjalan.
Akrual terdiri atas akrual ppendapatan(pendapatan yang masih harus diterima) dan akrual
beban (beban yang masih harus dibayar). Jurnal penyesuaian perlu dibuat pada tanggal neraca untuk
mencatat pendapatan yang telah dihasilkan dan beban yan telah terjadi pada periode akuntansi
berjalan yang belum dicatat melalui jurnal harian.
Neraca Saldo disesuaikan
Neraca saldo disesuaikan menunjukkan saldo dari seluruh akun, termasuk akun-akun
disesuaikan, di akhir periode akuntansi. Tujuannya adalah memperlihatkan pengaruh dari seluruh
peristiwa keuangan yang telah terjadi dalam suatu periode akuntansi.

Chapter 4
Penyelesaian Siklus Akuntansi

Neraca Lajur / Kertas Kerja


Neraca lajur atau kertas kerja (work sheet) adalah bentuk beberapa kolom yang akan
digunakan dalam proses penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.
Tahapan dalam penyusunan neraca lajur adalah : (a) membuat neraca saldo pada neraca
lajur, (b) memasukkan penyesuaian pada kolom penyesuaian, (c) memasukkan saldo yang
disesuaikan ke dalam kolom neraca saldo disesuaikan, (d) memindahkan jumlah neraca saldo
disesuaikan ke dalam kolom laporan keuangan yang sesuai, dan (e) menjumlahkan kolom laporan
keuangan, menghitung laba/rugi bersih dan menyelesaikan neraca lajur.
Proses Tutup Buku
Tutup buku terjadi pada akhir periode akuntansi. Proses yang dilakukan adalah membuat
jurnal dan memasukkan ayat jurnal penutupan serta kemudian menghitung dan menyeimbangkan
seluruh akun. Pada saat tutup buku, ayat jurnal terpisah dibuat untuk menutup pendapatan dan
beban ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi, dan Penarikan oleh Pemilik ke dalam Modal Pemilik.
Hanya akun temporer yang ditutup.
Neraca Saldo Sesudah Penutupan
Neraca saldo sesudah penutupan adalah neraca saldo lain yang disusun dari buku besar
setelah semua ayat jurnal penutup dijurnal dan dibukukan. Neraca saldo setelah penutupan berisi
daftar akun riil beserta saldo-saldonya. Tujuan dari neraca saldo adalah untuk membuktikan
kesamaan saldo akun riil yang akan berlanjut pada periode akuntansi berikutnya.
Tahapan Siklus Akuntansi
Tahap-tahap yang diperlukan dalam siklus akuntansi adalah : (a) menganalisis transaksi
bisnis, (b) menjurnal transaksi tersebut, (c) memindahkannya ke akun buku besar (posting), (d)
menyusun neraca saldo, (e) menjurnal dan memindahkan ayat jurnal penyesuaian, (f) menyusun
neraca saldo disesuaikan, (g) menyusun laporan keuangan, (h) menjurnal dan memindahkan ayat
jurnal penutup, dan (i) menyusun neraca saldo sesudah penutupan.
Dalam penyusunan laporan keuangan terkadang terjadi kesalahan dalam siklus jurnal. Oleh
karena itu perlu dilakukan penyusunan ayat jurnal koreksi. Satu pendekatan untuk menentukan ayat
jurnal koreksi adalah membandingkan ayat jurnal yang salah dengan yang benar. Setelah
dibandingkan, ayat jurnal koreksi dibuat untuk membetulkan akun. Alternatif lain untuk membuat
ayat jurnal koreksi adalah membalik ayat jurnal yang salah dan kemudian membuat ayat jurnal yang
benar.
Neraca berklasifikasi
Dalam neraca berklasifikasi, aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap dan aset tidak berwujud. Kewajiban juga diklasifikasikan menjadi kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Juga terdapat bagian ekuitas pemilik yang berbedabeda sesuai dengan bentuk organisasi perusahaan.

Chapter 5
Akuntansi untuk Perusahaan Dagang

Siklus operasi Perusahaan dagang umumnya lebih panjang dari siklus operasi perusahaan
jasa. Hal ini dikarenakan pada Perusahaan dagang terdapat siklus pembelian persediaan barang
dagang dan penjualan akhir sebagai siklus tambahan yang wajib ada pada perusahaan dagang.
Sistem Persediaan
Dalam melakukan pencatatan sistem persediaan dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu
sistem persediaan perpetual dan sistem persediaan periodik.
Dalam sistem persediaan perpetual, rincian catatan mengenai setiap pembelian dan
penjualan persediaan disimpan. Sistem ini secara terus-menerus (secara perpetual) menunjukkan
persediaan yang harus dimiliki untuk setiap jenis barang. Sedangkan dalam sistem persediaan
periodik, rincian catatan persediaan barang yang dimiliki tidak disesuaikan secara terus-menerus
dalam satu periode. Harga pokok penjualan barang ditentukan hanya pada akhir periode akuntansi
(secara periodik).
Mencatat Pembelian dan Penjualan Barang Dagang
Pembelian dapat dicatat secara tunai maupun kredit. Setiap pembelian secara tunai harus
didukung dengan cek yang telah dicairkan atau tanda terima dari mesin kasir, sedangkan setiap
pembelian secara kredit harus didukung dengan faktur pembelian (purchase invoice)
Retur dan Potongan Pembelian
Retur Pembelian (purchase return) adalah suatu proses pengembalian barang kepada
penjual dikarenakan barang dalam keadaan rusak, cacat, berkualitas buruk atau bahkan tidak sesuai
spesifikasi pembelian. Pada situasi ini pembeli memperoleh pengembalian uang tunai jika
pembelian dilakukan secara tunai dan pembeli akan memperoleh pengurangan utang jika pembelian
dilakukan secara kredit.
Potongan Pembelian (purchase allowance) adalah suatu keadaan dimana pembeli tetap
menyimpan barang yang dibeli dengan catatan mendapatkan potongan harga dari penjual.
Biaya Pengiriman adalah biaya tambahan dalam pengiriman suatu barang, dimana yang
harus membayar adalah hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli. Apabila pengiriman
ditanggung oleh pembeli, maka akun persediaan barang di debet dan sebaliknya apabila pengiriman
ditanggung oleh penjual maka akun biaya pengiriman yang di debet.
Diskon Pembelian adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli yang
membeli jualan kredit dengan tunai.
Penjualan
Prinsip pengakuan pendapatan menegaskan bahwa pendapatan penjualan dicatat ketika
dihasilkan. Seperti halnya pembelian, dalam penjualan juga dikenal istilah retur dan potongan
penjualan serta diskon penjualan.

Chapter 6
Persediaan

Langkah-langkah dalam menentukan jumlah persediaan adalah :


1. Melakukan perhitungan fisik persediaan dan
2. Menentukan hak kepemilikan atas barang dalam perjalanan.
Dasar utama akuntansi persediaan adalah biaya (harga pokok). Biaya mencakup seluruh
pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan barang sampai barang tersebut siap untuk dijual.
Biaya perolehan persediaan mencakup : (a) biaya persediaan awal dan (2) harga pokok barang yang
dibeli. Metode-metode arus biaya persediaan, antara lain : identifikasi khusus, FIFO, LIFO dan
biaya rata-rata.
Harga pokok barang tersedia untuk dijual dialokasikan ke harga pokok penjualan dan
persediaan akhir melalui identifikasi khusus atau dengan menggunakan metode berdasarkan arus
biaya yang diasumsikan. Metode-metode tersebut memilik pengaruh yang berbeda pada laporan
keuangan selama periode dimana terjadi perubahan harga. Pada saat harga naik, metode FIFO
menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih rendah dan laba bersih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metode biaya rata-rata dan metode LIFO. Metode LIFO memberikan pajak
penghasilan yang lebih rendah (karena laba bersih yang rendah). Dalam neraca FIFO menyebabkan
persediaan akhir yang sedekat mungkin dengan nilai persediaan saat ini. Persediaan dengan metode
LIFO memberikan nilai yang jauh dari nilai persediaan saat ini.
Dasar konsep mana yang terendah antara harga pokok atau harga pasar (LCM) digunakan
ketika biaya penggantian saat ini (harga pasar) lebih rendah dari harga pokok. Berdasarkan LCM,
kerugian diakui dalam periode di mana terjadi penurunan harga.
Dalam laporan laba rugi tahun berjalan : (a) kesalahan dalam persediaan awal akan
berpengaruh terbalik pada laba bersih (b) kesalahan dalam persediaan akan memiliki pengaruh yang
sama pada laba bersih (lebih saji pada persediaan menyebabkan lebih saji pada laba bersih). Jika
kesalahan persediaan akhir tidak dikoreksi dalam periode berikutnya, pengaruh terhadap laba bersih
dalam periode tersebut akan berbanding terbalik dan total laba bersih dalam 2 tahun akan otomatis
terkoreksi. Dalam neraca, kesalahan persediaan akhir akan memiliki pengaruh yang sama pada total
aset dan total ekuitas pemilik serta tidak memiliki pengaruh pada kewajiban.
Perputaran persediaan dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan
rata-rata. Dapat dikonversi menjadi jumlah hari rata-rata dalam persediaan dengan membagi 365
hari dengan rasio perputarann persediaan. Perputaran persediaan yang lebih tinggi atau jumlah hari
rata-rata dalam persediaan yang lebih rendah mengindikasikan bahwa manajemen berusaha untuk
menjaga tingkat persediaan yang rendah relatif terhadap penjualan.

Chapter 7
Pengendalian Internal dan Kas

Pengendalian Internal adalah rencana organisasi serta beberapa metode dan presodur yang
diadopsi perusahaan dalam rangka melindungi asetnya dan meningkatkan keakuratan dan kebenaran
pencatatan akuntansi.
Prinsip-prinsip pengendalian internal meliputi : pembentukan tanggung jawab, pemisahan
tugas, prosedur dokumentasi, pengendalian fisik, mekanik dan elektronik, verifikasi internal
independen, dan pengendalian lainnya.
Pengendalian internal atas penerimaan kas meliputi :
1. Menugaskan pihak tertentu untuk menangani kas,
2. Menugaskan pihak yang menerima kas, mencatat kas, dan melindungi kas secara terpisah,
3. Menerima remittance advice untuk penerimaan surat, mesin kas untuk penerimaan over-thecounter, dan slip setoran untuk penyetoran ke bank,
4. Menggunakan pengaman perusahaan dan pengaman bank untuk menyimpan kas dengan akses
yang terbatas ke pihak berwenang, dan menggunakan mesin ke dalam melaksanakan
5. Melakukan perhitungan tersendiri harian untuk penerimaan mesin dan melakukan perbandingan
jumlah penerimaan dengan jumlah simpanan, dan
6. Memaksa karyawan yang menangani kas untuk mengambil cuti.
Pengendalian internal pada pengeluaran kas meliputi :
1. Menugaskan pihak tertentu seperti bagian bendahara untuk menandatangani cek,
2. Menugaskan pihak yang menyetujui pembayaran, melakukan pembayaran dan mencatat
pembayaran secara terpisah,
3. Menggunakan cek yang sudah diberi penomoran sebelumnya dan menghitung seluruh cek-cek
dengan mempertimbangkan dokumen faktur pendukung yang terlampir,
4. Menyimpan blanko cek di tempat yang aman dan akses yang terbatas untuk pihak yang
berwenang saja dan menggunakan mesin penulis cek untuk mencetak jumlah yang tertera di
cek,
5. Membandingkan setiap cek dengan faktur yang disetujui sebelum menerbitkan cek dan
melakukan rekonsiliasi bulanan saldo bank dan saldo per buku besar, dan
6. Memberi stempel LUNAS setiap faktur setelah pembayaran.
Penguraian operasional dana kas kecil. Dalam menjalankan operasional kas kecil,
diperlukan untuk membentuk dana, melakukan pembayaran dari dana dan mengisi ulang dana.
Pengindikasian fitur pengendalian akun (rekening) bank. Rekening bank memberikan
pengendalian internal yang baik dalam penyimpanan kas. Hal ini meminimalkan jumlah mata uang
yang harus dijaga di tangan dan memberikan dua catatan transaksi penyetor bank.
Rekonsiliasi Bank. Sangat dianjurkan untuk melakukan rekonsiliasi saldo menurut
pembukuan deposan dan saldo menurut laporan bank sehingga diperoleh saldo disesuaikan.

Tahapan-tahapan dalam menentukan bagian rekonsiliasi meliputi setoran dalam perjalanan, cek
beredar, kesalahan deposan atau bank, dan memorandum bank yang belum dicatat.
Penjelasan pelaporan kas. Kas dilaporkan paling atas dalam aset lancar di neraca. Dalam
beberapa hal tertentu, kas yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan tertentu dilaporkan terpisah
pada aset lancar atau aset tidak lancar bergantung pada kapan kas digunakan.

Chapter 8
Akuntansi untuk Piutang

Jenis-jenis piutang
Piutang didefinisikan sebagai jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seorang
atau perusahaan lain. Piutang digolongkan menjadi : (1) piutang usaha (account receivable)
adalah jumlah pembelian secara kredit dari pelanggan, (2) wesel tagih (notes receivable) adalah
surat utang formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengakuan utang, dan (3) piutang lain-lain
(other receivable) mencakup selain piutang dagang.
Piutang usaha dicatat pada nilai yang tertera di tagihan. Piutang usaha dikurangi dengan
Retur dan Potongan Penjualan. Diskon tunai mengurangi jumlah piutang usaha yang diterima.
Ketika bunga dibebankan atas piutang yang telah jatuh tempo, maka bunga tersebut ditambahkan ke
saldo piutang usaha dan diakui sebagai pendapatan bunga.
Terdapat dua metode akuntansi untuk piutang tertagih yaitu : (1) metode penyisihan
(allowance method) dan (2) metode penghapusan langsung (direct write-off method). Baik dasar
persentase penjualan maupun persentase piutang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengestimasi
piutang tak tertagih dengan menggunakan metode penyisihan. Dasar persentase penjualan
menekankan prinsip penandingan atau pengaitan (matching). Dasar persentase piutang menekankan
nilai realisasi kas dari piutang usaha. Skedul umur piutang sering digunakan sebagai dasar
perhitungan.
Cara menjurnal pelepasan piutang usaha yaitu ketika piutang usaha tertagih, piutang usaha
akan dikredit. Ketika piutang usaha dijual, beban jasa akan dibebankan sebagai pengurang jumlah
yang tertagih.
Untuk menghitung tanggal jatuh tempo dan bunga atas wesel tagih, maka tanggal jatuh
tempo wesel harus dihitung sampai dengan tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan atau pada saat
tertentu. Untuk jangka waktu wesel yang dinyatakan dalam satuan bulan, maka tanggal jatuh tempo
yang telah dihitung beberapa bulan dari tanggal penertiban wesel. Untuk jangka waktu wesel yang
dinyatakan dalam satuan hari, jumlah hari dihitung dengan mengabaikan tanggal penertiban wesel
dan menghitung tanggal jatuh tempo. Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga adalah
jumlah pokok x suku bunga x waktu.
Wesel tagih dicatat pada nilai nominal (jumlah pokok). Pada beberapa kasus sangat
memungkinkan bahwa untuk mengakui pendapatan bungan sebelum tanggal jatuh tempo.
Pengakuan tentang wesel tagih. Wesel tagih dicatat pada nilai nominal (jumlah pokok).
Pada beberapa kasus, sanagat memungkinkan bahwa untuk mengakui pendapatan bunga sebelum
tanggal jatuh tempo. Untuk pengakuan bunga, piutang bunga didebit dan pendapatan bunga dikredit.
Seperti piutang usaha, wesel tagih dilaporkan pada nilai realisasi kas (bersih). Akun
penyisihan wesel tagih adalah Penyisihan piutang tak tertagih. Perhitungan dan estimasi atas nilai
wesel tagih untuk menilai wesel tagih pada nilai realisasi bersih, serta pencatatan jumlah yang tepat
atas beban piutang tak tertagih dan penyisihan adalah sama perlakuannya dengan piutang usaha.

Membuat jurnal untuk mencatat penjualan wesel tagih. Wesel tagih juga memiliki tanggal,
jatuh tempo. Pada saat itu nilainya adalah jumlah pokok ditambah bunga yang diakui dan wesel
tagih tersebut dipindahkan menjadi akun piutang. Dalam banyak kasus pemilik wesel dapat
mempercepat perolehan dana dengan menjual piutang usaha kepada pihak lain. Pada beberapa
situasi, pembuat wesel yang ditolak (gagal bayar), maka wesel tersebut akan dihapusbukukan.
Menjelaskan penyajian dan analisis wesel tagih
Setiap jenis utama piutang harus disajikan dalam bentuk neraca atau dalam catatan atas
laporan keuangan. Piutang jangka pendek dapat disajikan sebagai aset lancar. Jumlah piutang kotor
dan penyisihan piutang tak tertagih harus dilaporkan. Beban piutang tak tertagih dan beban jasa
akan dilaporkan dalam laporan laba rugi bentuk bertahap sebagai beban operasi (beban penjualan);
pendapatan bungan disajikan sebagai pendapatan dan keuntungan lain pada bagian aktivitas
nonoperasional pada laporan laba rugi. Piutang usaha dapat dinilai tingkat likuiditasnya dengan
menghitung rasio perputaran piutang dan waktu penagihan rata-rata.

Chapter 9
Aset Tetap, Sumber Daya Alam dan Aset Tidak berwujud

Harga perolehan aset tetap mencakup seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk
memperoleh aset dan membuat aset itu siap digunakan. Harga perolehan tersebut diukur dengan
harga kas atau setara kas yang dibayarkan.
Depresiasi adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya
berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Depresiasi bukan proses penilaian aset ataupun
bukan proses untuk mengumpulkan uang kas.
Menghitung depresiasi secara periodik dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu :
1. Metode Garis Lurus, rumusnya adalah Biaya yang dapat disusutkan + Masa manfaat (dalam
tahun), dimana pengaruhnya terhadap depresiasi tahunan adalah jumlah tetap.
2. Metode Unit Aktifitas, rumusnya adalah Biaya depresiasi per unit x Unit aktifitas selama tahun
berjalan, dimana pengaruhnya terhadap depresiasi tahunan adalah jumlah berfluktuasi.
3. Metode Saldo Menurun, rumusnya adalah Nilai buku pada awal tahun x Tarif saldo menurun,
dimana pengaruhnya terhadapa depresiasi tahunan adalah jumlah menurun.
Prosedur untuk mengubah depresiasi secara periodik. Perubahan periode depresiasi dibuat
untuk saat ini dan masa mendatang. Beban depresiasi yang baru dihitung dengan cara membagi
biaya yang dapat disusutkan pada waktu terjadi perubahan masa manfaat dengan sisa manfaat.
Perbedaaan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan, dan jurnal
untuk masing-masing pengeluaran. Pengeluaran pendapatan merupakan pengeluaran untuk
menjaga efisiensi operasional dan umur produktif yang diperkirakan dari aset tetap tersebut. Jurnal
untuk pengeluaaran tersebut didebit ke beban perbaikan (perawatan) pada saat transaksi terjadi.
Pengeluaran modal meningkatkan efisiensi operasional, kapasitas produksi, atau masa
manfaat aset tetap yang diperkirakan. Pengeluaran modal secara umum akan didebit ke aset tetap
yang berpengaruh.
Proses pelepasan aset tetap. Akuntansi untuk pelepasan aset tetap melalui pembuangan
atau penjualan adalah sebagai berikut :
a. Menghapus nilai buku aset tetap pada tanggal pelepasan
b. Mencatat penerimaan uang, kas, jika ada.
c. Menghitung selisih antara nilai buku dan kas yang diterima sebagai keuntungan atau
kerugian
Menghitung biaya deplesi per unit yaitu total harga perolehan untuk sumber daya alam
dikurangi nilai sisa dibagi jumlah unit yang diperkirakan .
Menjelaskan masalah dasar yang berkaitan dengan akuntansi untuk aset tak berwujud.
Akuntansi untuk asset tak berwujud dan aset tetap relatif sama. Satu perbedaannya adalah istilah
yang digunakan untuk penghapusan aset.
Biasanya aset tetap dan sumber daya alam tetap akan disatukan dalam properti, pabrik, dan
peralatan pada laporan neraca. Aset tak berwujud akan dilaporkan terpisah. Saldo dari masing-

masing kelompok aset tersebut seperti tanah, bangunan, peralatan, dan akumulasi depresiasi untuk
setiap kelompok.atau dalam total harus diungkapkan pada neraca atau Catatan Atas Laporan
Keuangan. Selain itu metode, depresiasi dan amortisasi yang digunakan harus juga dijelaskan dan
jumlah beban depresiasi

Chapter 10
Kewajiban

Kewajiab Jangka Pendek


Kewajiban jangka pendek adalah utang yang diperkirakan dapat dilunasi (1) dengan aset
lancar yang ada atau melalui penciptaan kewajiban jangka pendek lainnya, dan (2) dalam waktu satu
tahun atau siklus operasional, yang mana yang lebih lama.
Jenis-jenis utama kewajiban jangka pendek adalah wesel bayar, utang usaha, utang pajak
penjualan pendapatan diterima dimuka, dan akrual kewajiban seperti pajak, gaji dan upah, serta
bunga.
Akuntansi untuk wesel bayar. Ketika terdapat wesel promes berbunga, jumlah aset yang
diterima ketika penertiban wesel umumnya setara dengan nilai nominal dari wesel tersebut. Beban
bunga diakru selama. Waspadalah pada saat jatuh tempo, jumlah yang dibayarkan setara dengan
nilai nominal dari wesel ditambah dan akrual bungan..
Akuntansi untuk kewajiban jangka panjang. Utang pajak penjualan dicatat pada saat
penjualan terjadi. Perusahaan bertindak sebagai pihak yang diberi wewenang untuk memunguti
pajak. Pendapatan yang belum dihasilkan pada awalnya dicatat pada akun pendapatan diterima
dimuka. Ketika pendapatan dihasilkan terjadi perubahan dari pendapatan yang belum diterima
kependapatan yang telah diterima. Bagian utang jangka panjang yang jatuh pada periode saat ini
dilaporkan sebagai kewajiban jangka pendek di neraca.
Sifat dan jumlah tiap kewajiban jangka pendek harus dilaporkan di neraca atau skedul dalam
catatan yang menyertai laporan keuangan. Likuiditas perusahaan dapat dianalisis dengan
menghitung modal kerja dan rasio lancar.
Jika kontijensi besar kemungkinan terjadinya (probable) dan jumlahnya dapat diestimasi,
maka kewajiban seharusnya dicatat dalam akun terkait. Jika kontijensi cukup mungkin terjadi
(possible), maka kewajiban seharusnya hanya diungkapkan di catatan atas laporan keuangan. Jika
kontijensi sangat kecil kemungkinan terjadinya, maka kewajiban tersebut tidak perlu dicatat atau
diungkapkan.
Tujuan pengendalian internal untuk penggajian adalah : (1) untuk menjaga aset
perusahaan dari pembayaran gaji karyawan yang tidak seharusnya, dan (2) untuk memastikan
ketetapatan catatan akuntasi berkenaan dengan pembayaran gaji karyawan.
Perhitungan atas pembayaran gaji karyawan mencakup penghasilan kotor, potonganpotongan gaji, dan pembayaran bersih. Saat mencatat gaji karyawan, beban gaji (atau upah) di debit
sebagai penghasilan kotor, sedangkan pajak perorangan dan akun kewajiban lainnya di kredit
sebagai pengurang gaji karyawan; dan utang gaji (upah) dkredit sebagai pembayaran bersih. Ketika
gaji karyawan dibayarkan, utang gaji dan upah didebit dan kas dikredit.
Pajak gaji yang dicatat oleh perusahaan mencakup FICA, pajak pengangguran federal dan
pajak pengangguran negara bagian. Pajak-pajak ini biasanya diakui pada saat pembayaran gaji

karyawan dicatat dengan mendebit beban pajak gaji dan mengkredit akun kewajiban terpisah untuk
setiap jenis pajak.
Kewajiban Jangka Panjang
Sifat dan jumlah dari masing-masing utang seharusnya dilaporkan di neraca atau dalam
catatan yang menyertai laporan keuangan. Pemegang saham dan kreditor jangka panjang
berkepentingan dengan solvabilitas jangka panjang perusahaan. Utang terhadap total aset dan
kelipatan bunga yang dapat dibayarkan merupakan dua rasio yang memberikan informasi tentang
kemampuan membayar utang dan solvabilitas jangka panjang.

Chapter 11
Perseroan Terbatas : Organisasi, Transaksi Modal Saham,
Dividen, Saldo Laba dan Pelaporan Laba

Karakteristik utama perseoran terbatas adalah adanya pemisahan secara hukum,


kewajiban terbatas dari pemegang saham, hak kepemilikan dapat dipindahtangankan, umur yang
tidak terbatas, manajemen perseroan terbatas, peraturan pemerintah, dan tambahan pajak.
Membedakan antara Modal Disetor dan Saldo Laba. Modal disetor adalah total jumlah
yang diterima oleh perseroan yang berasal dari pemegang saham atas saham perseroan. Sering pula
disebut sebagai modal yang berasal dari setoran pemilik. Sedangkan Saldo laba adalah laba bersih
yang ditahan oleh pihak perusahaan. Sering pula disebut sebagai modal yang dihasilkan.
Pencatatan Penerbitan Saham Biasa. Saat penerbitan saham biasa secara tunai harus
dicatat, nilai nominal dari saham tersebut akan dikredit ke saham biasa. Bagian dari jumlah uang
yang diterima, baik itu di atas maupun di bawah, nilai nominal akan dicatat pada akun terpisah yaitu
akun tambahan modal disetor. Saat saham biasa tersebut tidak memiliki nilai nominal namun
memiliki nilai yang ditetapkan, ayat jurnalnya sama dengan saham biasa yang memiliki nilai
nominal. Saat saham tidak memiliki nilai nominal dan juga tidak memilik nilai yang ditetapkan,
maka seluruh hasil penerimaan akan dikredit ke saham biasa.
Perlakuan Akuntansi untuk Saham Treasuri. Metode biaya umumnya digunakan dalam
akuntansi untuk saham treasuri. Menurut metode ini, saham treasuri didebit pada harga yang
dibayarkan untuk memperoleh saham tersebut. Jumlah yang sama akan dikredit ke saham treasuri
pada saat saham tersebut dijual. Selisih antara harga juall dan biaya perolehan dicatat pada akun
ekuitas pemegang saham, bukan pada akun laba rugi.
Membedakan saham preferen dengan saham biasa. Pemegang saham preferen
memperoleh hak prioritas dibandingkan pemegang saham biasa untuk hal-hal tertentu. Secara
umum, pemegang saham preferen memilik hak prioritas atas : (1) dividen, (2) aset pada saat terjadi
likuidasi. Pemegang saham preferen biasanya tidak memilik hak suara.
Penyusunan bagian ekuitas pemegang saham. Pada bagian ekuitas pemegang saham,
modal disetor dan saldo laba akan dilaporkan dan sumber dana khusus atas modal disetor harus
dijelaskan. Dalam modal disetor, terdapat dua klasifikasi, yaitu : modal saham dan tambahan modal
disetor. Jika perusahaan memiliki saham treasuri, maka biaya perolehan saham treasuri menjadi
pengurang dari total modal disetor dan saldo laba sehingga diperoleh total ekuitas pemegang saham.
Menghitung nilai buku per saham. Nilai buku persaham menunjukan ekuitas yang
dimiliki pemegang saham biasa dalam aset bersih perusahaan dari kepemilikan setiap lembar saham.
Saat perusahaan hanya memiliki satu jenis saham biasa yang beredar, maka rumus untuk
menghitung nilai buku per saham adalah ; Total ekuitas pemegang saham + jumlah saham biasa
yang beredar = Nilai buku per saham.
Jurnal untuk dividen tunai dan dividen saham. Jurnal untuk dividen tunai dan dividen
saham dibuat pada tanggal pengumuman dan tanggal pembayaran. Pada tanggal pengumuman,

jurnalnya adalah : dividen tunai-(Dr) Saldo Laba dan (Cr) Utang Dividen; dividen saham kecil-(Dr)
Saldo Laba, (Cr) Agio Saham Biasa, dan (Cr) Dividen Saham Biasa yang Akan Dibagikan. Pada
tanggal pembayaran, jurnalnya adalah : dividen tunai-(Dr) Utang Dividen dan (Cr) Kas; dividen
saham kecil-(Dr) Dividen Saham Biasa yang Akan Dibagikan dan (Cr) Saham Biasa.
Pos-pos yang dilaporkan dalam laporan saldo laba. Setiap debit dan kredit ke saldo laba
harus dilaporkan di laporan saldo laba. Penambahan saldo laba mencakup laba bersih dan
penyesuaian periode sebelumnya untuk mengoreksi kurang saji laba periode sebelumnya.
Sebaliknya, pengurangan saldo laba terdiri atas rugi bersih, penyesuaian untuk mengoreksi lebih saji
periode sebelumnya, dividen tunai dan dividen saham, dan pelepasan saham treasuri.
Analisis bagian ekuitas pemegang saham komprehensif. Bagian ekuitas pemegang saham
komprehensif mencakup seluruh akun ekuitas pemegang saham. Bagian ini mencakup dua sub
bagian : modal disetor dan saldo laba. Selain itu juga menyertakan catatan atas laporan keuangan
yang menjelaskan pembatasan atas saldo laba dan dividen yang tertunggak. Salah satu ukuran
profitabilitas adalah imbal hasil atas ekuitas pemegam saham biasa. Rasio ini dihitung sebagai
berikut : laba bersih dikurang dividen saham preferen dibagi dengan rata-rata ekuitas pemegam
saham biasa.
Penjabaran bentuk dan isi laporan laba rugi perseroan terbatas. Bentuk dan isi laporan
laba rugi perseroan terbatas serupa dengan laporan laba rugi perusahaan perseorangan dan
persekutuan, dengan itu perkecualian : Pajak penghasilan harus dilaporkan di laporan laba rugi
perseroan.
Menghitung laba per saham. Laba per saham (LPS) dihitung sebagai berikut : laba bersih
dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode berjalan. Jika
terdapat dividen saham preferen, maka harus dikurangkan dulu dari laba bersih untuk menghitung
LPS.

Chapter 12
Investasi

Alasan perusahaan berinfestasi pada sekuritas utang dan sekuritas saham. Perusahaan
berinvestasi untuk tiga alasan utama : (a) Mereka memiliki kelebihan ivestasi sebagai sumber
pendapatan yang signifikan. (b) Mereka melihat investsi sebagai sumber pendapatan yang signifikan
(c) Mereka memiliki tujuan strategis seperti memperoleh kendali ataas pesaing.
Menjelaskan akuntansi untuk investasi uang. Jurnal-jurrnal untuk investasi pada sekuritas
yang dibutuhkan ketiga obligasi dibeli, bunga diterima atau disesuaikan, dan obligasi dijual.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan obligasi dilaporkan pada bagian Beban dan Kerugian
Lain-lain dari Laporan Laba Rugi.
Menjelaskan akuntansi untuk investasi saham. Jurnal-jurnal untuk investasi pada saham
biasa dibutuhkan ketika saham dibeli, dividen diterima dan saham dijual. Ketika kepemilikan
kurang .dari 20% metode biaya digunakan. Ketika kepemilikan di antara 20 % dan 50 %, metode
ekuitas harus digunakan . ketika kepemilikan lebih dari 50 % laporan keuangan konsolidasi harus
disusun.
Menjelaskan penggunaan laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi
umumnya harus dibuat ketika sebuah perusahaan memiliki lebih dari 50 % saham biasa perusahaan
lainnya. Laporan konsolidasi berguna karena memperlihatkan besar keuangan dan lingkup operasi
dari perusahaan.
Menunjukkan bagaimana investasi utang dan saham dinilai dan dilaporkan di laporan
keuangan. Investasi pada sekuritas utang dan saham diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
diperdagangkan , tersedia untuk dijual (available for sale) dan dimiliki hingga jatuh tempo untuk
tujuan penilaian dan pelaporan. Sekuritas yang diperdagangkan dilaporkan sebagai aset lancar pada
nilai wajar. Selisih nilai wajar dan biaya perolehan dicatat sebagai bagian dari laba bersih. Sekuritas
yang tersedia untuk dijual juga dilaporkan pada nilai wajar, selisih nilai wajar dan biaya perolehan
dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham. Sekuritas yang tersedia untuk dijual
diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang bergantung pada realisasi (waktu
penjualan) yang diharapkan.
Membedakan antara Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Investasi jangka
pendek adalah sekuritas yang dimiliki oleh perusahaan, yang (a) siap untuk diperdagangkan dan (b)
ditujukan untuk diubah menjadi kas dalam tahun atau siklus operasi berikutnya, yang mana yang
lebih lama. Investasi yang tidak memenuhi kedua kriteria ini diklasifikasikan sebagai investasi
jangka panjang.

Chapter 13
Laporan Arus Kas

Arahan dan langkah-langkah prosedur dalam menggunakan kertas kerja untuk


menyusun laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung. Ketika terdapat
banyak sekali penyesuaian, kertas kerja dapat menjadi alat yang membantu dalam penyusunan
laporan arus kas. Arahan penting dalam menggunakan kertas kerja adalah :
1. Buatlah daftar akun-akun dengan saldo debit secara terpisah dari saldo kredit.
2. Dalam kolom-kolom rekonsiliasi pada bagian bawah dari kertas kerja, tunjukkan arus kas
masuk sebagai debit dan arus kas keluar sebagai kredit.
3. Jangan memasukkan pos-pos rekonsiliasi pada jurnal atau akun manapun, tetapi gunakan
mereka hanya untuk membantu menyusun laporan arus kas.
Langkah-langkah dalam menyusun kertas kerja adalah :
1. Masukkan saldo awal dan akhir dari akun-akun neraca.
2. Masukkan debit dan kredit pada kolom-kolom rekonsiliasi
3. Masukkan kenaikan atau penurunan kas pada dua tempat sebagai jumlah penyeimbang.

Anda mungkin juga menyukai