Tugas Akuntansi
Tugas Akuntansi
Penerapan Akuntansi
Akuntansi
adalah
sistem
informasi
yang
mengidentifikasikan,
mencatat,
dan
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari sebuah perusahaan bagi para pengguna yang
berkepentingan.
Para Pengguna data akuntansi terdiri atas dua kelompok yaitu :
1. Pengguna Internal yaitu Pihak Manajemen.
2. Pengguna Eksternal yaitu : Investor, Kreditor, Otoritas perpajakan, para pembuat
kebijakan/ peraturan, pelanggan, serikat kerja dan perencana perekonomian.
Hal ini menyebabkan akuntansi dibagi menjadi akuntansi keuangan (financial accounting)
dan akuntansi manajerial (manajerial accounting).
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah kumpulan standar umum yang digunakan
oleh para akuntan yang terdiri dari dua asumsi yaitu :
1. Asumsi satuan uang, dan
2. Asumsi entitas ekonomi yang secara umum dikelompokkan menjadi perusahaan
perseorangan, persekutuan (partnership) dan perseroan terbatas (corporation).
Persamaan akuntansi dasar :
Asset = Kewajiban + Ekuitas pemilik..
Melalui persamaan akuntansi di atas maka dapat dibuat laporan keuangan yang berupa :
1. Laporan laba rugi (income statetment), yaitu laporan yang menyajikan pendapatan dan
beban serta laba atau rugi bersih yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan ekuitas pemilik (owners equity statement), yaitu laporan yang merangkum
perubahan-perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama suatu periode tertentu.
3. Neraca (balance sheet), yaitu pelaporan yang menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas
pemilik pada tanggal tertentu.
4. Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan yang merangkum seluruh
informasi mengenai arus kas masuk dan keluar untuk periode tertentu.
Bidang Utama Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi mencakup tiga bidang utama, yaitu : akuntansi publik, akuntansi swasta
dan akuntansi nirlaba. Dalam akuntansi publik, kita dapat mengejar karier di bidang audit,
perpajakan, atau konsultasi manajemen. Dalam akuntansi swasta atau manajerial, kita dapat
mengejar karier di bidang akuntansi biaya, penganggaran, akuntansi umum, sistem informasi
akuntansi, akuntansi perpajakan, atau audit internal. Di bidang akuntansi nirlaba, kita dapat
mengejar karier di rumah sakit, universitas, dan yayasan-yayasan atau unit-unit
pemerintahan daerah maupun pusat.
Chapter 2
Proses Pencatatan
Akun
Akun (accunt) adalah catatan akuntansi tersendiri dari kenaikan dan penurunan aset,
kewajiban, dan ekuitas pemilik tertentu.
Debit dan Kredit
Istilah debit dan kredit memiliki arti yang bersinonim dengan kiri dan kanan. Aset,
penarikan, dan beban akan dinaikkan oleh debit dan diturunkan oleh kredit. Kewajiban, ekuitas
pemilik, dan pendapatan akan dinaikkan oleh kredit dan diturunkan oleh debit.
Langkah-langkah dalam Proses Pencatatan
Langkah-langkah dasar dalam proses pencatatan antara lain :
1. Menganalisis setiap transaksi atas pengaruhnya pada akun.
2. Memasukkan informasi transaksi ke dalam jurnal (buku pencatatan awal-book of original
entry).
3. Memindahkan informasi jurnal ke akun-akun yang tepat di buku besar.
Jurnal
Catatan akuntansi awal dari suatu transaksi dimasukkan ke dalam jurnal terlebih dahulu
sebelum data dimasukkan ke dalam akun. Suatu jurnal akan (a) mengungkapkan pengaruh lengkap
suatu transaksi pada satu tempat, (b) memberikan catatan transaksi secara kronologis, dan (c)
mencegah atau menemukan kesalahan karena jumlah debit dan kredit dalam setiap ayat jurnal dapat
dengan mudah dibandingkan.
Buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dimiliki oleh sebuah buku besar. Buku
besar menyimpan seluruh informasi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada saldo akunakun tertentu dalam satu tempat.
Pembukuan
Pembukuan adalah prosedur pemindahan ayat-ayat jurnal ke akun-akun dalam buku besar.
Langkah-langkah pembukuan adalah sebagai berikut :
1. Pada buku besar, masukkan ke kolom-kolom yang benar untuk akun-akun yang didebit,
tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debit yang terdapat dalam jurnal.
2. Dalam kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun jumlah debit yang dibukukan.
3. Pada buku besar, masukkan ke kolom-kolom yang benar untuk akun-akun yang dikredit,
tanggal, halaman jurnal, dan jumlah kredit yang terdapat dalam jurnal.
4. Dalam kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun jumlah kredit yang dibukukan.
Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) adalah daftar akun dan saldonya pada waktu tertentu. Tujuan
utama dibuatnya neraca saldo adalah untuk membuktikan (memeriksa) apakah setelah pembukuan
jumlah debit sama dengan jumlah kredit.
Langkah-langkah pembuatan neraca saldo adalah (1) mencantumkan nama akun dan
saldonya, (2) menjumlahkan kolom debit dan kredit, (3) membuktikan kesamaan kedua kolom.
Chapter 3
Penyesuaian Akun
Akuntan membagi umur ekonomis perusahaan ke dalam periode atau rentang waktu yang
sifatnya artifisial (buatan). Periode waktu akuntansi biasanya bulanan, kuartalan (triwulanan), atau
tahunan.
Akuntansi Berbasis Akrual dan Berbasis Kas
Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis accounting), transaksi yan mengubah laporan
keuangan dicatat pada periode terjadinya, sedang dalam akuntansi berbasis kas (cash basis
accounting), pendapatan dicatat ketika uangnya diterima dan beban dicatat ketika uangnya
dibayarkan. Dalam perkembangannya akuntansi berbasis kas seringkali menyesatkan karena tidak
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles).
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat di akhir periode akuntansi agar pendapatan dapat dicatat pada saat
dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya.
Jenis-jenis jurnal penyesuaian antara lain : beban dibayar di muka, pendapatan diterima di
muka, akrual pendapatan (pendapatan yang masih harus diterima), dan akrual beban (beban yang
masih harus di bayar).
Pembayaran atau penerimaan di muka terdiri atas beban dibayar di muka (prepaid expenses)
dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenue). Jurnal penyesuaian perlu dibuat pada tanggal
neraca untuk mencatat bagian dari pembayaran atau penerimaan di muka yang menunjukkan beban
yang telah terjadi atau pendapatan yang telah dihasilkan pada periode akuntansi berjalan.
Akrual terdiri atas akrual ppendapatan(pendapatan yang masih harus diterima) dan akrual
beban (beban yang masih harus dibayar). Jurnal penyesuaian perlu dibuat pada tanggal neraca untuk
mencatat pendapatan yang telah dihasilkan dan beban yan telah terjadi pada periode akuntansi
berjalan yang belum dicatat melalui jurnal harian.
Neraca Saldo disesuaikan
Neraca saldo disesuaikan menunjukkan saldo dari seluruh akun, termasuk akun-akun
disesuaikan, di akhir periode akuntansi. Tujuannya adalah memperlihatkan pengaruh dari seluruh
peristiwa keuangan yang telah terjadi dalam suatu periode akuntansi.
Chapter 4
Penyelesaian Siklus Akuntansi
Chapter 5
Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
Siklus operasi Perusahaan dagang umumnya lebih panjang dari siklus operasi perusahaan
jasa. Hal ini dikarenakan pada Perusahaan dagang terdapat siklus pembelian persediaan barang
dagang dan penjualan akhir sebagai siklus tambahan yang wajib ada pada perusahaan dagang.
Sistem Persediaan
Dalam melakukan pencatatan sistem persediaan dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu
sistem persediaan perpetual dan sistem persediaan periodik.
Dalam sistem persediaan perpetual, rincian catatan mengenai setiap pembelian dan
penjualan persediaan disimpan. Sistem ini secara terus-menerus (secara perpetual) menunjukkan
persediaan yang harus dimiliki untuk setiap jenis barang. Sedangkan dalam sistem persediaan
periodik, rincian catatan persediaan barang yang dimiliki tidak disesuaikan secara terus-menerus
dalam satu periode. Harga pokok penjualan barang ditentukan hanya pada akhir periode akuntansi
(secara periodik).
Mencatat Pembelian dan Penjualan Barang Dagang
Pembelian dapat dicatat secara tunai maupun kredit. Setiap pembelian secara tunai harus
didukung dengan cek yang telah dicairkan atau tanda terima dari mesin kasir, sedangkan setiap
pembelian secara kredit harus didukung dengan faktur pembelian (purchase invoice)
Retur dan Potongan Pembelian
Retur Pembelian (purchase return) adalah suatu proses pengembalian barang kepada
penjual dikarenakan barang dalam keadaan rusak, cacat, berkualitas buruk atau bahkan tidak sesuai
spesifikasi pembelian. Pada situasi ini pembeli memperoleh pengembalian uang tunai jika
pembelian dilakukan secara tunai dan pembeli akan memperoleh pengurangan utang jika pembelian
dilakukan secara kredit.
Potongan Pembelian (purchase allowance) adalah suatu keadaan dimana pembeli tetap
menyimpan barang yang dibeli dengan catatan mendapatkan potongan harga dari penjual.
Biaya Pengiriman adalah biaya tambahan dalam pengiriman suatu barang, dimana yang
harus membayar adalah hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli. Apabila pengiriman
ditanggung oleh pembeli, maka akun persediaan barang di debet dan sebaliknya apabila pengiriman
ditanggung oleh penjual maka akun biaya pengiriman yang di debet.
Diskon Pembelian adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada pembeli yang
membeli jualan kredit dengan tunai.
Penjualan
Prinsip pengakuan pendapatan menegaskan bahwa pendapatan penjualan dicatat ketika
dihasilkan. Seperti halnya pembelian, dalam penjualan juga dikenal istilah retur dan potongan
penjualan serta diskon penjualan.
Chapter 6
Persediaan
Chapter 7
Pengendalian Internal dan Kas
Pengendalian Internal adalah rencana organisasi serta beberapa metode dan presodur yang
diadopsi perusahaan dalam rangka melindungi asetnya dan meningkatkan keakuratan dan kebenaran
pencatatan akuntansi.
Prinsip-prinsip pengendalian internal meliputi : pembentukan tanggung jawab, pemisahan
tugas, prosedur dokumentasi, pengendalian fisik, mekanik dan elektronik, verifikasi internal
independen, dan pengendalian lainnya.
Pengendalian internal atas penerimaan kas meliputi :
1. Menugaskan pihak tertentu untuk menangani kas,
2. Menugaskan pihak yang menerima kas, mencatat kas, dan melindungi kas secara terpisah,
3. Menerima remittance advice untuk penerimaan surat, mesin kas untuk penerimaan over-thecounter, dan slip setoran untuk penyetoran ke bank,
4. Menggunakan pengaman perusahaan dan pengaman bank untuk menyimpan kas dengan akses
yang terbatas ke pihak berwenang, dan menggunakan mesin ke dalam melaksanakan
5. Melakukan perhitungan tersendiri harian untuk penerimaan mesin dan melakukan perbandingan
jumlah penerimaan dengan jumlah simpanan, dan
6. Memaksa karyawan yang menangani kas untuk mengambil cuti.
Pengendalian internal pada pengeluaran kas meliputi :
1. Menugaskan pihak tertentu seperti bagian bendahara untuk menandatangani cek,
2. Menugaskan pihak yang menyetujui pembayaran, melakukan pembayaran dan mencatat
pembayaran secara terpisah,
3. Menggunakan cek yang sudah diberi penomoran sebelumnya dan menghitung seluruh cek-cek
dengan mempertimbangkan dokumen faktur pendukung yang terlampir,
4. Menyimpan blanko cek di tempat yang aman dan akses yang terbatas untuk pihak yang
berwenang saja dan menggunakan mesin penulis cek untuk mencetak jumlah yang tertera di
cek,
5. Membandingkan setiap cek dengan faktur yang disetujui sebelum menerbitkan cek dan
melakukan rekonsiliasi bulanan saldo bank dan saldo per buku besar, dan
6. Memberi stempel LUNAS setiap faktur setelah pembayaran.
Penguraian operasional dana kas kecil. Dalam menjalankan operasional kas kecil,
diperlukan untuk membentuk dana, melakukan pembayaran dari dana dan mengisi ulang dana.
Pengindikasian fitur pengendalian akun (rekening) bank. Rekening bank memberikan
pengendalian internal yang baik dalam penyimpanan kas. Hal ini meminimalkan jumlah mata uang
yang harus dijaga di tangan dan memberikan dua catatan transaksi penyetor bank.
Rekonsiliasi Bank. Sangat dianjurkan untuk melakukan rekonsiliasi saldo menurut
pembukuan deposan dan saldo menurut laporan bank sehingga diperoleh saldo disesuaikan.
Tahapan-tahapan dalam menentukan bagian rekonsiliasi meliputi setoran dalam perjalanan, cek
beredar, kesalahan deposan atau bank, dan memorandum bank yang belum dicatat.
Penjelasan pelaporan kas. Kas dilaporkan paling atas dalam aset lancar di neraca. Dalam
beberapa hal tertentu, kas yang dibatasi penggunaannya untuk tujuan tertentu dilaporkan terpisah
pada aset lancar atau aset tidak lancar bergantung pada kapan kas digunakan.
Chapter 8
Akuntansi untuk Piutang
Jenis-jenis piutang
Piutang didefinisikan sebagai jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seorang
atau perusahaan lain. Piutang digolongkan menjadi : (1) piutang usaha (account receivable)
adalah jumlah pembelian secara kredit dari pelanggan, (2) wesel tagih (notes receivable) adalah
surat utang formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengakuan utang, dan (3) piutang lain-lain
(other receivable) mencakup selain piutang dagang.
Piutang usaha dicatat pada nilai yang tertera di tagihan. Piutang usaha dikurangi dengan
Retur dan Potongan Penjualan. Diskon tunai mengurangi jumlah piutang usaha yang diterima.
Ketika bunga dibebankan atas piutang yang telah jatuh tempo, maka bunga tersebut ditambahkan ke
saldo piutang usaha dan diakui sebagai pendapatan bunga.
Terdapat dua metode akuntansi untuk piutang tertagih yaitu : (1) metode penyisihan
(allowance method) dan (2) metode penghapusan langsung (direct write-off method). Baik dasar
persentase penjualan maupun persentase piutang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengestimasi
piutang tak tertagih dengan menggunakan metode penyisihan. Dasar persentase penjualan
menekankan prinsip penandingan atau pengaitan (matching). Dasar persentase piutang menekankan
nilai realisasi kas dari piutang usaha. Skedul umur piutang sering digunakan sebagai dasar
perhitungan.
Cara menjurnal pelepasan piutang usaha yaitu ketika piutang usaha tertagih, piutang usaha
akan dikredit. Ketika piutang usaha dijual, beban jasa akan dibebankan sebagai pengurang jumlah
yang tertagih.
Untuk menghitung tanggal jatuh tempo dan bunga atas wesel tagih, maka tanggal jatuh
tempo wesel harus dihitung sampai dengan tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan atau pada saat
tertentu. Untuk jangka waktu wesel yang dinyatakan dalam satuan bulan, maka tanggal jatuh tempo
yang telah dihitung beberapa bulan dari tanggal penertiban wesel. Untuk jangka waktu wesel yang
dinyatakan dalam satuan hari, jumlah hari dihitung dengan mengabaikan tanggal penertiban wesel
dan menghitung tanggal jatuh tempo. Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga adalah
jumlah pokok x suku bunga x waktu.
Wesel tagih dicatat pada nilai nominal (jumlah pokok). Pada beberapa kasus sangat
memungkinkan bahwa untuk mengakui pendapatan bungan sebelum tanggal jatuh tempo.
Pengakuan tentang wesel tagih. Wesel tagih dicatat pada nilai nominal (jumlah pokok).
Pada beberapa kasus, sanagat memungkinkan bahwa untuk mengakui pendapatan bunga sebelum
tanggal jatuh tempo. Untuk pengakuan bunga, piutang bunga didebit dan pendapatan bunga dikredit.
Seperti piutang usaha, wesel tagih dilaporkan pada nilai realisasi kas (bersih). Akun
penyisihan wesel tagih adalah Penyisihan piutang tak tertagih. Perhitungan dan estimasi atas nilai
wesel tagih untuk menilai wesel tagih pada nilai realisasi bersih, serta pencatatan jumlah yang tepat
atas beban piutang tak tertagih dan penyisihan adalah sama perlakuannya dengan piutang usaha.
Membuat jurnal untuk mencatat penjualan wesel tagih. Wesel tagih juga memiliki tanggal,
jatuh tempo. Pada saat itu nilainya adalah jumlah pokok ditambah bunga yang diakui dan wesel
tagih tersebut dipindahkan menjadi akun piutang. Dalam banyak kasus pemilik wesel dapat
mempercepat perolehan dana dengan menjual piutang usaha kepada pihak lain. Pada beberapa
situasi, pembuat wesel yang ditolak (gagal bayar), maka wesel tersebut akan dihapusbukukan.
Menjelaskan penyajian dan analisis wesel tagih
Setiap jenis utama piutang harus disajikan dalam bentuk neraca atau dalam catatan atas
laporan keuangan. Piutang jangka pendek dapat disajikan sebagai aset lancar. Jumlah piutang kotor
dan penyisihan piutang tak tertagih harus dilaporkan. Beban piutang tak tertagih dan beban jasa
akan dilaporkan dalam laporan laba rugi bentuk bertahap sebagai beban operasi (beban penjualan);
pendapatan bungan disajikan sebagai pendapatan dan keuntungan lain pada bagian aktivitas
nonoperasional pada laporan laba rugi. Piutang usaha dapat dinilai tingkat likuiditasnya dengan
menghitung rasio perputaran piutang dan waktu penagihan rata-rata.
Chapter 9
Aset Tetap, Sumber Daya Alam dan Aset Tidak berwujud
Harga perolehan aset tetap mencakup seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk
memperoleh aset dan membuat aset itu siap digunakan. Harga perolehan tersebut diukur dengan
harga kas atau setara kas yang dibayarkan.
Depresiasi adalah alokasi biaya dari aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya
berdasarkan cara yang sistematis dan rasional. Depresiasi bukan proses penilaian aset ataupun
bukan proses untuk mengumpulkan uang kas.
Menghitung depresiasi secara periodik dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu :
1. Metode Garis Lurus, rumusnya adalah Biaya yang dapat disusutkan + Masa manfaat (dalam
tahun), dimana pengaruhnya terhadap depresiasi tahunan adalah jumlah tetap.
2. Metode Unit Aktifitas, rumusnya adalah Biaya depresiasi per unit x Unit aktifitas selama tahun
berjalan, dimana pengaruhnya terhadap depresiasi tahunan adalah jumlah berfluktuasi.
3. Metode Saldo Menurun, rumusnya adalah Nilai buku pada awal tahun x Tarif saldo menurun,
dimana pengaruhnya terhadapa depresiasi tahunan adalah jumlah menurun.
Prosedur untuk mengubah depresiasi secara periodik. Perubahan periode depresiasi dibuat
untuk saat ini dan masa mendatang. Beban depresiasi yang baru dihitung dengan cara membagi
biaya yang dapat disusutkan pada waktu terjadi perubahan masa manfaat dengan sisa manfaat.
Perbedaaan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan, dan jurnal
untuk masing-masing pengeluaran. Pengeluaran pendapatan merupakan pengeluaran untuk
menjaga efisiensi operasional dan umur produktif yang diperkirakan dari aset tetap tersebut. Jurnal
untuk pengeluaaran tersebut didebit ke beban perbaikan (perawatan) pada saat transaksi terjadi.
Pengeluaran modal meningkatkan efisiensi operasional, kapasitas produksi, atau masa
manfaat aset tetap yang diperkirakan. Pengeluaran modal secara umum akan didebit ke aset tetap
yang berpengaruh.
Proses pelepasan aset tetap. Akuntansi untuk pelepasan aset tetap melalui pembuangan
atau penjualan adalah sebagai berikut :
a. Menghapus nilai buku aset tetap pada tanggal pelepasan
b. Mencatat penerimaan uang, kas, jika ada.
c. Menghitung selisih antara nilai buku dan kas yang diterima sebagai keuntungan atau
kerugian
Menghitung biaya deplesi per unit yaitu total harga perolehan untuk sumber daya alam
dikurangi nilai sisa dibagi jumlah unit yang diperkirakan .
Menjelaskan masalah dasar yang berkaitan dengan akuntansi untuk aset tak berwujud.
Akuntansi untuk asset tak berwujud dan aset tetap relatif sama. Satu perbedaannya adalah istilah
yang digunakan untuk penghapusan aset.
Biasanya aset tetap dan sumber daya alam tetap akan disatukan dalam properti, pabrik, dan
peralatan pada laporan neraca. Aset tak berwujud akan dilaporkan terpisah. Saldo dari masing-
masing kelompok aset tersebut seperti tanah, bangunan, peralatan, dan akumulasi depresiasi untuk
setiap kelompok.atau dalam total harus diungkapkan pada neraca atau Catatan Atas Laporan
Keuangan. Selain itu metode, depresiasi dan amortisasi yang digunakan harus juga dijelaskan dan
jumlah beban depresiasi
Chapter 10
Kewajiban
karyawan dicatat dengan mendebit beban pajak gaji dan mengkredit akun kewajiban terpisah untuk
setiap jenis pajak.
Kewajiban Jangka Panjang
Sifat dan jumlah dari masing-masing utang seharusnya dilaporkan di neraca atau dalam
catatan yang menyertai laporan keuangan. Pemegang saham dan kreditor jangka panjang
berkepentingan dengan solvabilitas jangka panjang perusahaan. Utang terhadap total aset dan
kelipatan bunga yang dapat dibayarkan merupakan dua rasio yang memberikan informasi tentang
kemampuan membayar utang dan solvabilitas jangka panjang.
Chapter 11
Perseroan Terbatas : Organisasi, Transaksi Modal Saham,
Dividen, Saldo Laba dan Pelaporan Laba
jurnalnya adalah : dividen tunai-(Dr) Saldo Laba dan (Cr) Utang Dividen; dividen saham kecil-(Dr)
Saldo Laba, (Cr) Agio Saham Biasa, dan (Cr) Dividen Saham Biasa yang Akan Dibagikan. Pada
tanggal pembayaran, jurnalnya adalah : dividen tunai-(Dr) Utang Dividen dan (Cr) Kas; dividen
saham kecil-(Dr) Dividen Saham Biasa yang Akan Dibagikan dan (Cr) Saham Biasa.
Pos-pos yang dilaporkan dalam laporan saldo laba. Setiap debit dan kredit ke saldo laba
harus dilaporkan di laporan saldo laba. Penambahan saldo laba mencakup laba bersih dan
penyesuaian periode sebelumnya untuk mengoreksi kurang saji laba periode sebelumnya.
Sebaliknya, pengurangan saldo laba terdiri atas rugi bersih, penyesuaian untuk mengoreksi lebih saji
periode sebelumnya, dividen tunai dan dividen saham, dan pelepasan saham treasuri.
Analisis bagian ekuitas pemegang saham komprehensif. Bagian ekuitas pemegang saham
komprehensif mencakup seluruh akun ekuitas pemegang saham. Bagian ini mencakup dua sub
bagian : modal disetor dan saldo laba. Selain itu juga menyertakan catatan atas laporan keuangan
yang menjelaskan pembatasan atas saldo laba dan dividen yang tertunggak. Salah satu ukuran
profitabilitas adalah imbal hasil atas ekuitas pemegam saham biasa. Rasio ini dihitung sebagai
berikut : laba bersih dikurang dividen saham preferen dibagi dengan rata-rata ekuitas pemegam
saham biasa.
Penjabaran bentuk dan isi laporan laba rugi perseroan terbatas. Bentuk dan isi laporan
laba rugi perseroan terbatas serupa dengan laporan laba rugi perusahaan perseorangan dan
persekutuan, dengan itu perkecualian : Pajak penghasilan harus dilaporkan di laporan laba rugi
perseroan.
Menghitung laba per saham. Laba per saham (LPS) dihitung sebagai berikut : laba bersih
dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama periode berjalan. Jika
terdapat dividen saham preferen, maka harus dikurangkan dulu dari laba bersih untuk menghitung
LPS.
Chapter 12
Investasi
Alasan perusahaan berinfestasi pada sekuritas utang dan sekuritas saham. Perusahaan
berinvestasi untuk tiga alasan utama : (a) Mereka memiliki kelebihan ivestasi sebagai sumber
pendapatan yang signifikan. (b) Mereka melihat investsi sebagai sumber pendapatan yang signifikan
(c) Mereka memiliki tujuan strategis seperti memperoleh kendali ataas pesaing.
Menjelaskan akuntansi untuk investasi uang. Jurnal-jurrnal untuk investasi pada sekuritas
yang dibutuhkan ketiga obligasi dibeli, bunga diterima atau disesuaikan, dan obligasi dijual.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan obligasi dilaporkan pada bagian Beban dan Kerugian
Lain-lain dari Laporan Laba Rugi.
Menjelaskan akuntansi untuk investasi saham. Jurnal-jurnal untuk investasi pada saham
biasa dibutuhkan ketika saham dibeli, dividen diterima dan saham dijual. Ketika kepemilikan
kurang .dari 20% metode biaya digunakan. Ketika kepemilikan di antara 20 % dan 50 %, metode
ekuitas harus digunakan . ketika kepemilikan lebih dari 50 % laporan keuangan konsolidasi harus
disusun.
Menjelaskan penggunaan laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi
umumnya harus dibuat ketika sebuah perusahaan memiliki lebih dari 50 % saham biasa perusahaan
lainnya. Laporan konsolidasi berguna karena memperlihatkan besar keuangan dan lingkup operasi
dari perusahaan.
Menunjukkan bagaimana investasi utang dan saham dinilai dan dilaporkan di laporan
keuangan. Investasi pada sekuritas utang dan saham diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
diperdagangkan , tersedia untuk dijual (available for sale) dan dimiliki hingga jatuh tempo untuk
tujuan penilaian dan pelaporan. Sekuritas yang diperdagangkan dilaporkan sebagai aset lancar pada
nilai wajar. Selisih nilai wajar dan biaya perolehan dicatat sebagai bagian dari laba bersih. Sekuritas
yang tersedia untuk dijual juga dilaporkan pada nilai wajar, selisih nilai wajar dan biaya perolehan
dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham. Sekuritas yang tersedia untuk dijual
diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang bergantung pada realisasi (waktu
penjualan) yang diharapkan.
Membedakan antara Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Investasi jangka
pendek adalah sekuritas yang dimiliki oleh perusahaan, yang (a) siap untuk diperdagangkan dan (b)
ditujukan untuk diubah menjadi kas dalam tahun atau siklus operasi berikutnya, yang mana yang
lebih lama. Investasi yang tidak memenuhi kedua kriteria ini diklasifikasikan sebagai investasi
jangka panjang.
Chapter 13
Laporan Arus Kas