yang
dipermukaan,
terutama
yang
mempunyai
sifat
Satuan
Pengendalian Batas
Ph
Unit
10.5 11.5
Conductivity
mhos/cm
5000, max
TDS
Ppm
3500, max
P Alkalinity
Ppm
M Alkalinity
Ppm
800, max
O Alkalinity
Ppm
T. Hardness
Ppm
Silica
Ppm
150, max
Besi
Ppm
2, max
Phosphat residual
Ppm
20 50
Sulfite residual
Ppm
20 50
pH condensate
Unit
8.0 9.0
juga harus dijaga agar bebas dari kuman penyakit dengan diberi desinfektan
sedangkan air umpan boiler tidak perlu diberi desinfektan.
merangsang
pembentukan
kerak
serta
dapat
mengurangi
perpindahan panas.
Pengolahan ini berupa pemberian obat-obatan atau pengolahan yang
bersifat mekanis yang dilakukan terhadap air sebelum air masuk kedalam boiler
dan pengolahan ini dilakukan di luar boiler.
Pelunakan
Pengolahan secara eksternal di maksudkan untuk menurunkan nilai
Deaerasi
Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang
dengan pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam
mengandung gas terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon
dioksida dan oksigen, sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim
boiler, karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan
bergabung dengan air (H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3). Penghilangan
oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat teremb unkan dari air
umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan boiler dan juga keamanan
De-aerasi mekanis
De-aerasi mekanis untuk penghilangan gas terlarut digunakan sebelum
- De-aerasi kimiawi
Sementara deaerators mekanis yang paling efisien menurunkan oksigen
hingga ke tingkat yang sangat rendah (0,005 mg/liter), namun jumlah oksigen
yang sangat kecil sekalipun dapat menyebabkan bahaya korosi terhadap sistim.
2) Pengolahan Internal
Pengoahan Internal (Internal Treatment) adalah pengkondisian Air boiler
dengan bahan kimia treatment & pengaturan lainnya dengan tujuan agar Korosi,
Pengerakan dapat dihindari dan kemurnian uap terjaga baik. Pengolahan ini
dengan cara pemberian bahan kimia langsung kedalam boiler bersama-sama
dengan air pengisi boiler. Reaksi yang terjadi menyebabkan naiknya kandungan
zat padat / endapan yang dapat menyebabkan pembusaan / primming dan carry
over. Jumlah zat padat dapat ditekan dengan pengaturan blowdown, sehingga
permasalahn yang terjadi dapat diatasi.
Tujuan pengolahan ini untuk mengatur atau mengontrol zat-zat padat,
alkalinitas,kelebihan fosfat, gas-gas korosif, menghindarkan timbulnya endapanendapan yang dapat melekat dan mengeras pada dinding atau pipa-pipa boiler dan
membuat lapisan boiler lebih tahan terhadap korosi. Beberapa mekanisme yang
terjadi dalam Internal Treatment, antara lain:
1. Mereaksikan kesadahan dengan bahan kimia, agar kerak calcium
carbonate yang keras berubah menjadi endapan yang lunak berlumpur
sehingga bisa dibuang melalui blow-down.
2. Mengkondisikan
pengerakan silica.
pH/Alkalinity
air
boiler
untuk
menghindarkan
1. Air Sumur
Umumnya air sumur banyak mengandung Total Suspended Solid
(Turbidity) dan mineral-mineral terlarut yang tergabung dalam Total Dissolved
Solid sehingga bila akan di gunakan sebagai air umpan boiler maka harus di
analisa terlebih dahulu dan berdasarkan hasil analisa air sumur tersebut akan dapat
di rekomendasikan alat-alat sebagai pretreatment sebelum di gunakan sebagai air
umpan boiler. Biasanya pengetahuan awal terhadap air sumur berbeda-beda
tergantung kandungan impuritiesnya serta lokasi sumur air tersebut.
2. Air PDAM
Air ini di produksi untuk konsumsi sebagai air minum, tetapi bagi
industri/pabrik yang tidak mempunyai sumber air sumur yang memenuhi
standard, maka menggunakan air PDAM guna memenuhi kebutuhan produksi
termasuk keperluan operasi boiler. Bila di lihat dan di analisa secara kimiawi air
PDAM ini masih mengandung hardness cukup tinggi dan chlorine dimana
hardness adalah sumber utama pembentukan kerak sedangkan chlorine bersifat
korosif sekali terhadap logam besi. Bila akan di gunakan untuk boiler biasanya
dilakukan pretreatment terlebih dahulu seperti carbon filter untuk menghilangkan
chlorine dan water serta water softener di gunakan untuk menghilangkan
hardness. Dari segi biaya menggunakan air PDAM jauh lebih mahal bila di
bandingkan dengan penggunaan air sumur dalam.
3. Air Permukaan
Seperti air kali/danau dapat juga digunakan untuk air umpan boiler dan air
produksi namun harus melalui pengolahan awal. Air ini umumnya kandungan
mineralnya rendah tetapi Total Suspened Solidnya yang tinggi seperti turbidity
serta pH yang tidak stabil. Untuk penggunaan boiler maka sebaiknya air tersebut
di analisa terlebih dahulu dan setelah itu dapat di rekomendasikan pretreatment
yang cocok karena pengolahan air kali lebih complex bila di bandingkan dengan
air sumur.
kali lebih asam, pH akan jatuh oleh dua unit. Semakin jauh pH terletak di atas
atau di bawah 7, bisa disebut dengan pH alkalinitas.
Tingkat kadar pH air umpan boiler yang benar harus diterapkan untuk
mencegah terjadinya korosi. Umumnya, kadar pH berkisar antara 7-9. Bila pH
berada di luar batas rekomendasi maka untuk mengontrolnya dibutuhkan beberapa
tahap, yaitu :
a. Bila pH rendah ditambah dosis alkali booster
b. Bila pH tinggi hentikan pemakaian alkali booster dan lakukan
blowdown.
2. Konduktivitas
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan
arus listrik yang dinyatakan dalam mhos/cm atau siemens/cm (1mhos/cm =
siemens/cm). kemampuan ini desibabkan oleh kehadiran senyawa terlarut yang
terdisosiasi menjadi kation dan anion. Pengukuran DHL dilakukan dengan alat
konduktometer. Air murni bukan merupakan konduktir atau penghantar listrik
yang baik. Air hasil destilasi yang berkesetimbangan dengan gas CO2 di atmosfir
mempunyai nilai konduktivitas atau daya hantar listrik sekitar 70.10-6 -1.m-1
(nho/m). untuk keperluan yang sangat khusus seperti air pembilasan (rising)
industri semikonduktor diperlukan air dengan nilai daya hantar listrik yang
rendah, sekitar 5,5.10-6 -1m-1 (mho/m). Dalam larutan encer (TDS <
1000mg/l dan konduktivitas < 2000 mho/cm) nilai TDS = 0,5 konduktivitas,
sedangkan semakin tinggi konsentrasi TDS nilai perbandingan ini akan semakin
besra. Jika nilai TDS atau konduktivtitas meningkat maka nilai korosifitas air
akan lebih besar. Harga daya hantar listrik dari umpan air boiler deperhatikan
untuk mencegah terjadinya endapan kerak pada bagian permukaan perpindahan
panas dan juga untuk menjaga kemurnian steam yang terbentuk. 3 Alkalinitas
Alkalinitas didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk
menetralkan ion H, merupakan suatu ukuran kemampuan air menetralisasi asam.
Parameter yang tergolong alkalinitas: - CO2-, HCO3-, H2BO3-, HS-, CO2 - OH-,
HSiO3-, H2PO4-, NH3. Parameter yang sering diperhatikan sebagai alkalinitas
adalah bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO2-), dan hidroksida (OH-) dan kadangkadang juga ion silikat dan phospat, dan lainnya sehingga alkalinitas bikarbonat
dan alkalinitas hidroksida. Penamaan lain dari alkalinitas berdasarkan metoda uji
terhadap harga alkalinitas adalah alkalinitas-P phenolphthalein dan alkalinitas-M
Methyl orange. Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendakiuntuk air umpan boiler
karena dapat menimbulkan pembusaan yang dapat mengakibatkan terjadinya
carry-over, dapat menimbulkan perapuhan konstruksi boiler dan korosi.
Penurunan harga alkalinitas pada air umpan boiler disamping dapat untuk
meminimkan pembentukan CO2 juga dapat mengurangi biaya pengolahan secara
kimia. Gas CO2 yang terlarut dalam air juga berasal dari transfer CO2 dari udara
dan respirasi mikroorganisme. Gas CO2 ini akan melarutkan mineral magnesium
dan kalsium dalam bentuk CaCO3 atau MgCO3, dan mengasilkan komponen
hardness dan alkalinitas menurut reaksi: H2O + CO2 + MgCO3 Mg(HCO3)2
Mg2+ + 2(HCO3-) H2O + CO2 + CaCO3 Mg(HCO3)2 Mg2+ + 2(HCO3-) Air baku
yang tercemar mempunyai nilai alkalinitas yang berasal dari bikarnonat. Dalam
kondisi ini, nilai pH air tidak melebihi 8,3. jika dalam air baku terkandung ion
karbonat nilai pH air bisa melebihi nilai 8,3. Pengukuran alkalinitas dilakukan
dengan titrasi dengan asam. Jika digunakan H2SO4 0,02 N sebagai titran, maka a
ml asam dapat menetralisir 1 mg alkalinitas sebagai CaCO3.
Konversi karbonat menjadi bikarbonat pada prinsipnya sempurna pada pH
8,3. Tetapi karena bikarbonat juga merupakan spesi alkalinitas sehingga masih
dibutuhkan sejumlah asam yang sama untuk menyempurnakan netralisasi. Dengan
demikian netralisasi CO3- pada pH 8,3 hanya setengahnya. Konversi OH- menjadi
air berlangsung sempurna pada pH 8,3 sehingga semua OH dan setengah CO3ikut terukur pada pH 8,3. Pada pH 4,5 semua bikarbonat telah terkonversi menjadi
asam karbonat, termasuk bikarbonat hasil netralisasi karbonat. Sehingga jumlah
asam yang diperlukan u untuk menitrasi contoh air sampai pH 4,5 eqivalen
dengan alkalinitas total dalam air.
P-Alkalinitas adalah nilai alkalinitas yang ditunjukan oleh jumlah asam
yang diperlukan untuk mencapai pH air contoh menjadi 8,3 sedangkan M-
alkalinitas adalah nilai alkalinitas yang ditunjukan o;eh jumlah asam yang
diperlukan untuk mencapai pH air contoh dari 8,3 menjadi 4,5.
Nilai konduktivitas merupakan ukuran terhadap konsentrasi total elektrolit
di dalam air.Kandungan elektrolit yang pada prinsipnya merupakan garam-garam
yang terlarut dalam air, berkaitandengan kemampuan air di dalam menghantarkan
arus listrik. Penentuan konduktivitas dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
Sampel air yang akan dianalisa dimasukkan dalam gelas kimia lalu diukur
konduktivitasnya dengan cara mencelupkan elektroda kaca ke dalam
sample tersebut dengan memijit tombol "cond" nilai konduktivitas akan
segera muncul.
3. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca)
dalam
bentuk
garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral
yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah.
Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan
ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Untuk air umpan
boiler, kesadahan harus dijaga kurang dari 80 mg/lt CaCO3 agar tidak
menyebabkan korosi.
Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah
dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada
air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali
busa. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total
dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
menyebabkan
beberapa
masalah.
Air
sadah
dapat
sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang
bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan.
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk
mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan
berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion. Air sadah
digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation
(Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
4. Turbidity
Kekeruhan dapat didefinisikan sebagai sifat optic dari suatu larutan yang
menyebabkan cahaya yang melaluinya terabsorbsi atau terbiaskan. Nilai
kekeruhan bisa menunjukan tingkat atau kadar padatan tersuspensi didalam air.
Cara menentukan kekeruhan adalah sebagai berikut :