Anda di halaman 1dari 32

OLEH :

ALBETH YUAN WIJAYA


DIDIK MARGI UTAMA
IMA YULISTIANTO
RIZKY ARDIANTO

Panas bumi adalah sebuah bentuk energi yang


terbaharukan yang dapat dipergunakan sebagai
pembangkit listrik
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari
panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi
ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga
berasal dari panas matahari yang diserap oleh
permukaan bumi.
Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah
lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area
perbatasan lapisan tektonik.

Pembangkit

Listrik Tenaga Panas Bumi


adalah Pembangkit Listrik (Power
generator) yang menggunakan Panas bumi
(Geothermal) sebagai energi penggeraknya.

PRINSIP KERJA

Air panas yang berasal dari sumur akan


disalurkan ke separator, oleh separator air
dengan uap dipisahkan, kemudian uap akan
digunakan untuk menggerakkan turbin.

Keunggulan energi panas bumi dibandingkan


sumber energi terbarukan yang lain,
diantaranya:
hemat

ruang dan pengaruh dampak visual


yang minimal,
mampu berproduksi secara terus menerus
selama 24 jam, sehingga tidak
membutuhkan tempat penyimpanan energi
(energy storage),
tingkat ketersediaan (availability) yang
sangat tinggi yaitu diatas 95%.

Potensi

panas bumi terdapat di kawasan


pegunungan yang biasanya dijadikan
kawasan konservasi sebagai hutan lindung.
Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sumber-sumber panas bumi di
kawasan tersebut dapat mengganggu
daerah konservasi tersebut.
Serta kemungkinan terjadi pencemaran air
tanah oleh kontaminan yang terbawa naik
fluida panas bumi.

Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka


uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi
menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik.

Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai


campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka
terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal
ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam
separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa
cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah
yang kemudian dialirkan ke turbin.

Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur sedang,


fluida panas bumi masih dapat dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik dengan menggunakan pembangkit listrik siklus binari
(binary plant). Dalam siklus pembangkit ini, fluida sekunder
((isobutane, isopentane or ammonia) dipanasi oleh fluida
panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger.

Fluida sekunder menguap pada temperatur lebih rendah dari


temperatur titik didih air pada tekanan yang sama. Fluida
sekunder mengalir ke turbin dan setelah dimanfaatkan
dikondensasikan sebelum dipanaskan kembali oleh fluida panas
bumi. Siklus tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil
masanya, tetapi hanya panasnya saja yang diekstraksi oleh
fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan kembali
kedalam reservoir.

1.

Direct Dry Steam


2. Separated Steam
3. Single Flash Steam (kilas nyala tunggal)
4. Double Flash Steam (kilas nyala ganda)
5. Multi Flash Steam
6. Brine/Freon Binary Cycle
Brine/Isobutane Binary Cycle
7. Combined Cycle
8. Hybrid/fossilgeothermal conversion system
9. Well Head Generating Unit

= D x Dt x P
Dimana: E = arus energi (kcal per detik)
D = debit air pana (liter per detik)
Dt = perbedaan suhu permukaan air panas
dan air dingin.

1.

Energi panas bumi "uap basah STEAM


2. Energi panas bumi "air panas HOT
WATER
3. Energi panas bumi "batuan panas DRY
ROCK

hydrothermal,

vapour -dominated system


liquid-dominated system
geopressured,
petrothermal

SEPARATOR,

20 % uap dan 80 % air.


Atas dasar ini maka untuk dapat
memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan
antara uap dan air
KUALITAS AIR DARI DALAM BUMI YANG
BERSIFAT KOROSIF
Biaya MAHAL
PENGEBORAN, pencarian batuan panas

sistem

biner (dua buah sistem utama)


yaitu wadah air panas sebagai sistem
primernya dan sistem sekundernya berupa
alat penukar panas (heat exchanger) yang
akan menghasilkan uap untuk
menggerakkan turbin.

1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

8.

9.

Hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal,


Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak
membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage), serta
Tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.
Tenaga listrik langsung di lokasi,
Dengan biaya relatif rendah,
Tanpa mencemari lapisan udara, air, ataupun menciptakan limbah yang berbahaya.
Tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa
buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air
tanah.
Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak mengotori udara dan
merusak atmosfer.
Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun tetap terjaga karena
pengoperasiannya tidak memerlukan bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik
tenaga lain yang memiliki gas buangan berbahaya akibat pembakaran.

polusi

suhu,
penurunan permukaan tanah,
tumpang tindih lahan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Steam Receiving
Header.
Flow Meter.
Separator.
Demister.
Main Steam Valve.
Turbine.
Generator.
Step-up Transformer.
Sistim Penyaluran JawaBali.
Condenser.
Cooling Water Pump.
Cooling Water.
First-stage dan secondstage.
Sumur Reinjeksi.
Reservoir.
Primary Pump.
Inter Condenser.

PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3


BIDANG SISTIM TENAGA LISTRIK

Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header (1), yang
berfungsi menjamin pasokan uap tidak akan mengalami gangguan meskipun
terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi. Selanjutnya melalui flow meter (2)
dialirkan ke separator (3) dan demister (4) untuk memisahkan zat-zat padat, silika
dan bintik-bintik air yang terbawa didalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada sudu dan nozzle turbine.
Uap yang telah bersih itu dialirkan melalui main steam valve/electric control
valve/governor valve (5) menuju ke turbine (6). Di dalam turbine, uap tersebut
berfungsi untuk memutar double flow condensing yang dikopel dengan generator
(7), pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus
3 phase, frekuensi 50 Hz, dan tegangan 11,8 kV. Melalui step-up transformer (8),
arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya dihubungkan secara
paralel dengan sistem penyaluran Jawa-Bali (9).

PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3


BIDANG SISTIM TENAGA LISTRIK

Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar dari turbin
harus dalam kondisi vakum (0,10 bar).
Dengan
mengkondensasikan uap dalam condenser (10) kontak langsung yang dipasang
di bawah turbine. Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas condenser,
kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin
yang diinjeksikan lewat spray-nozzle. Level kondensat dijaga selalu dalam
kondisi normal oleh dua buah cooling water pump (11), lalu didinginkan dalam
cooling water (12) sebelum disirkulasikan kembali.
Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak terkondensasi harus
dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas. Gas-gas ini
mengandung: CO2 85-90% wt; H2S 3,5% wt; sisanya adalah N2 dan gas-gas
lainnya. Di Kamojang dan Gunung Salak, sistem ekstraksi gas terdiri atas firststage dan second-stage (13) sedangkan di Darajat terdiri dari ejector dan liquid
ring vacuum pump.

PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3


BIDANG SISTIM TENAGA LISTRIK

Sistem pendingin di PLTP merupakan sistem pendingin dengan sirkulasi tertutup


dari air hasil kondensasi uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi direinjeksi
ke dalam sumur reinjeksi (14). Prinsip penyerapan energi panas dari air yang
disirkulasikan adalah dengan mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan
arah aliran tegak lurus, menggunakan 5 forced draft fan. Proses ini terjadi di dalam
cooling water.
Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan hilang karena penguapan dalam cooling
water, sedangkan sisanya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir (15). Reinjeksi
dilakukan untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, mengurangi ground
subsidence, menjaga tekanan, serta recharge water bagi reservoir. Aliran air dari
reservoir disirkulasikan lagi oleh primary pump (16). Kemudian melalui after
condenser dan intercondenser (17) dimasukkan kembali ke dalam reservoir.

PROGRAM DIKLAT PRAJABATAN S1/D3


BIDANG SISTIM TENAGA LISTRIK

EFFISIENSI
Effisiensi adalah suatu parameter yang menyatakan tingkat
unjuk kerja dari Unit Pembangkit
Prinsip dasar Effisiensi adalah Perbandingan antara
Kerja/Energi yang dihasilkan dengan Usaha/Energi yang
digunakan.
Pada Unit Pembangkit Listrik dikenal istilah Effisiensi Thermal
yaitu perbandingan antara Daya Output Generator dengan
Pemakaian Energi Kalor Bahan Bakar ( Specific Fuel
Consumption SFc )

Q out
th =
Q in

HR = SFC X Sg X LHV

th =

860
HR

X 100 %

Rencana pengembangan PLTP


(panas bumi) sampai tahun 2010
THAILAND

PHILIPPINES

KOB
68%

32%

CAMBODIA

Sumatera(395MW)
Sibayak 10 MW
Sarulla 220 MW
Ulubelu 220 MW
Lumut Balai 110 MW

PERTAMINA OWN
930 MW ~ 35.000 BOPD

BRUNEI

Medan

MALAYSIA
1,996 MWe
SINGAPORE

Manado

Sulawesi (80 MW)


Lahendong 80 MW

KALIMANTAN

13,820 MWe

SULAWESI

MALUKU
IRIAN
JAYA

Tanjung Karang

Jawa Bali (1695 MW)


Kamojang 260 MW
Darajat 330 MW
Gn.Salak 375 MW
Wayang-Windu 220 MW
Dieng 180 MW
Patuha 180 MW
Bedugul 120 MW
Karaha Bodas 30 MW

Bandung

584 MWe

1,487 MWe

Semarang

JAVA

PAPUA
NEW GUINEA

BALI
TIMOR

9,253.5 MWe

NUSATENGGARA

500 Km

Kapasitas Terpasang: 2300 MW (9 %)


Atau setara dengan : 98.000 BOPD

Selain efisiensi, pemilihan suatu pusat pembangkit tenaga listrik


sangat ditentukan olehavailability (ketersedian)
dan dispatchability (kemampuan untuk bisa diatur). PLTU biasanya
bisa bekerja nonstop selama setahun, tiap hari selama 24 jam. Oleh
sebab itu, PLTU mempunyai availability yang tinggi. Sebaliknya,
pembangkit listrik energi terbarukan kemampuan untuk
menghasilkan energi sangat ditentukan oleh ketersedian air,
matahari, atau angin. Selain itu, besarnya daya yang dibangkitkan
PLTU bisa diatur oleh pusat kendali (di Indonesia dilakukan oleh
P3B) sesuai dengan kebutuhan sistem. Sebaliknya, daya yang
dihasilkan pembangkit listrik energi terbarukan tidak bisa
dikendalikan oleh P3B sehingga disebut non-dispatchable

Efisiensi suatu pusat pembangkit listrik didefinisikan sebagai berikut:

Definisi ini berlaku untuk pembangkit apa saja. Sepertinya penggunaan


rumus efisiensi ini sangat sederhana, tetapi dalam praktek ternyata ada
beberapa masalah yang dihadapi. Masalah pertama, suatu pusat
pembangkit memerlukan energi listrik dalam operasinya. Jika kita
menggunakan energi listrik yang dihasilkan generator maka efisiensinya
disebut efisiensi kotor (gross efficiency). Jika dikurangi dengan energi listrik
yang dipakai dalam pembangkit, efisiensi yang didapat disebut efiensi bersih
(net efficiency).

Masalah kedua adalah menentukan energi masuk yang dipakai dalam


perhitungan efisiensi. Pada pembangkit batu bara, banyak orang
menggunakan kandungan energi kimia dari batu bara (kandungan energi
yang bisa dikonversikan menjadi energi panas) yang bisa dibakar yang
selanjutnya dikonversikan menjadi energi mekanik dan akhirnya menjadi
energi listrik. Bagaimana jika batu baranya mengandung banyak air
sehingga perlu banyak energi untuk mengeringkannya? Dalam kasus ini,
besarnya panas yang bisa diubah menjadi energi listrik menjadi lebih kecil
dibanding kandungan energi kimianya. Demikian pula jika proses
pembakarannya tidak sempurna sehingga masih banyak energi yang
tersimpan di abu dan ikut terbang bersama gas buang. Untuk pembangkit
nuklir, energi masuk biasanya adalah panas yang dihasilkan di reaktor.

Sebenarnya, panas yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara, minyak,


atau gas bisa secara efisien (lebih dari 90%) ke air yang berada dalam
boiler. Air selanjutnya akan berubah menjadi uap.

Secara umum, energi panas bisa dibagi atas dua bagian. Bagian pertama
adalah bagian yang bisa dikonversikan menjadi energi mekanik atau listrik.
Bagian kedua adalah bagian yang tidak bisa dikonversikan menjadi listrik.
Bagian pertama sering disebut exergysedangkan bagian kedua sering
disebut anergy. Bagian yang pertama atau exergy akan meningkat
proporsinya dengan naiknya temperatur uap dan turunnya temperatur
lingkungan (luar). Besarnya proporsi exergy bisa dihitung dengan
persamaan berikut:

yang mana menyatakan exergy, temperatur uap, dan temperatur luar. Semua
termperatur dinyatakan dalam derajat Kelvin. Persamaan ini juga sering disebut
sebagai efisiensi Carnot (Peneliti Perancis yang bernama Nicolas Leonardo Sadi
Carnot).
Persamaan exergy dengan jelas menunjukkan mengapa pembangkit modern
mempunyai temperatur uang yang sangat tinggi. Akan tetapi dengan naiknya
temperatur, tekanan uap juga meningkat. Oleh sebab itu, kemajuan teknologi PLTU
sangat ditentukan oleh kemajuan teknologi boiler menahan tekanan dan temperatur
yang tinggi. Saat ini, PLTU modern banyak yang bekerja pada tekanan 260 bar dan
temperatur 540 oC.
Faktor kedua yang menentukan exergy adalah temperatur luar. Jika kita bisa
menurunkan temperatur di luar pembagkit sampai sama dengan nol derajat K maka
semua energi panas yang dikandung uap bisa menjadi exergy atau dikonversikan
menjadi energi listrik. Dalam praktek, temperatur luar jauh diatas nol sehingga selalu
ada exergydan anergy.

Uap panas bertekanan tinggi menyebabkan turbin berputar dan hampir


semua exergydikonversikan menjadi energi mekanik dan akhirnya listrik.
Kemajuan teknologi suatu pembangkit sangat ditentukan oleh kemampuan
merubah semua exergy menjadi energi listrik. Sedangkan
kandungan anergy masih tersimpan dalam bentuk panas di uap yang keluar
dari turbin. Walaupun masih mengandung energi, tetapi anergy tidak
mempunyai kemampuan untuk melakukan kerja. Anergy di PLTU ini mirip
dengan energi potensial yang masih tersimpan di air yang keluar dari turbin
air. Walaupun masih mengandung energi potensial (karena masih lebih
tinggi dari permukaan laut atau lebih tinggi dari titik nol bumi) tetapi energi
yang dikandung tidak bisa dimanfaatkan untuk memutar turbin. Atau mirip
dengan energi matahari yang tidak diterima oleh panel surya tetapi masuk
ke area pembangkit listrik tenaga surya.

ANY QUESTION???

Anda mungkin juga menyukai