Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada perusahaan manufaktur terdapat perbedaan dengan perusahaan dagang,
perbedaan itu muncul karena terdapat perbedaan dalam sifat operasinya. Ciri
pokok operasi perusahaan dagang adalah menjual barang dagangan tanpa
mengolah lebih dahulu barang dagang yang dibelinya. Dengan kata lain,
perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi, sehingga barang yang dibeli
langsung dapat di jual. Dengan demikian penentuan harga pokok barang yang
dibeli maupun dijual dalam perusahaan dagang relatif lebuh mudah.
Operasi perusahaan manufaktur tidak sesederhana perusahaan dagang, karena
perusahaan manufaktur membuat sendiri barang yang akan dijualnya. Dalam
perusahaan manufaktur, penentuan harga pokok barang yang diproduksi dan harga
pokok penjualan harus melalui beberapa tahapan yang lebih rumit. Perusahaan
manufaktur harus menggagbungkan harga bahan yang dipakai, dengan biaya
tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang
yang siap untuk dijual.
Didalam perusahaan manufaktur juga terdapat jurnal penutup. Jurnal Penutup
yang dimaksud adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup rekening-rekening nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka
rekeningrekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
mengetahui
cara
membuat
manufactur.
2. Untuk mengetahui fungsi jurnal penutup.
laporan
keuangan
perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan
Neraca
Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
Neraca sebagian
31 Desember 2005
31 Desember 2005
Aktiva Lancar:
Aktiva Lancar:
Kas
Rp 1.000
Piutang (bersih)
Persediaan Barang
13.000
Kas
Rp 1.200
Piutang (bersih)
9.000
Persediaan:
2.900
Barang Jadi
4.000
Dagangan
Sewa Dibayar di Muka
Rp
15.000
25.900
Barang
Dalam
18.000
Proses
Bahan Baku
9.000
42.000
Sewa Dibayar di
1.600
Muka
48.800
2.1.2
Rp
10.000
99.250
Rp 109.250
9.000
Rp 100.250
Perusahaan Manufaktur
Rp
12.000
688.000
Rp 700.000
15.000
Rp 685.000
Dagangan (Akhir)
Penjualan
Perusahaan Manufaktur :
Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok
Jadi (Awal)
Produksi
Jadi (Akhir)
Penjualan
Rp 10.000
Persediaan 1 Januari..
Rp
Ditambah: Pembelian...
Tersedia Dipakai..
5.000
100.000
105.000
105
Dikurangi:Persediaan 31
9.000
Desember
Bahan Baku Dipakai ..
Rp 96.000
200.000
Rp 50.000
140.000
30.000
120.000
Penyusutan Mesin...
60.000
400.000
696.000
706.000
Dikurangi:
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ..
Harga Pokok Produksi
18.000
688.000
Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi
/ materi pokok yang terdapat pada barang jadi.
Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang
lain.
b.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung
terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan
fisiknya maupun dengan bantuan mesin.
Persediaan barang jadi dalam sebuah perusahan manufaktur hampir sama dengan
persediaan barang dagangan dalam sebuah perusahaan dagang : keduannya
merupakan barang yang sudah siap dijual.perbedaannya ialah bahwa persediaan
barang dagangan diperoleh melalui pembelian, sedangkan persediaan barang jadi
diperoleh melelui proses prodiksi
Apabila perusahaan mengunakan sistem akuntasi umum,maka penentuan
persediaan akhir barang jadi dilakukan melalui perhitingan fisik barang jadi pada
akhir tahun. Selanjutnya melalui jurnal penutup, hasil perhitungan tesebut dicatat
dengan mendebet rekening persediaan barang jadi dan mengkredit rekening rugilaba.seperti halnya rekening persediaan yang lain,rekening persedianaan barang
jadi akan menjadi catatan persediaan barang jadi yang ada pada akhir suatu
priode, dan menjadi persediaan awal untuk priode berikutnya.
Ketiga rekening persediaan yang telah diuraikan diatas,yakni persediaan bahan
baku,persediaan barang dalam proses,dan persediaan barang jadi dilaporkan di
neraca
Rp 100.000
Rp 100.000
NSSD
Rekening
Debit
Persediaan
Kredit
Harga Pokok
Laporan Rugi-
Poduksi
Laba
Debit
Kredit
12.000
Neraca
Debit
Kredit
Debit
12.000
15.000
15.000
Barang
Jadi
Persed.
10.000
10.000
18.000
18.000
5.000
5.000
9.000
9.000
100.000
100.000
Barang
Dlm.
Proses
Persediaan
Bahan
Baku
Pembelian
Bahan
Kredit
Baku
Biaya
200.000
200.000
50.000
50.000
140.000
140.000
30.000
30.000
120.000
120.000
60.000
60.000
Tenaga
Kerja
Lgsg.
Biaya
Tenaga
Kerja Tak
Lgsg.
Biaya
Listrik
dan Air
Biaya
Bahan
Habis
Pakai
Biaya
Penyst.
Gedung
Pabrik
Biaya
Penyst.
Mesin
Biaya
40.000
40.000
Pemasaran
Penjualan
1.500.000
. ..
Harga
Pokok
Produksi
1.500.000
715.000
27.000
688.000
715.000 715.000
2.2
JURNAL PENUTUP
Rp
715.000
Rp
10.000
Proses
5.000
Persediaan Bahan Baku
100.000
Pembelian Bahan Baku
200.000
Biaya
Tenaga
Kerja
Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tak
Langsung
Biaya Listrik dan Air
Biaya Bahan Habis Pakai
Biaya Penyusutan Gedung
Pabrik
Biaya Penyusutan Mesin
(untuk menutup rekeningrekening Persediaan Bahan
50.000
140.000
30.000
120.000
60.000
31 Persediaan
Barang
Dalam Rp
18.000
Proses
9.000
Persediaan Bahan Baku
Rp
27.000
mencatat
persediaan
Rp
Penjualan
15.000
1.500.000
Ikhtisar Rugi-Laba
(untuk
mencatat
Rp 1.515.000
persediaan
31 Ikhtisar Rugi-Laba
Rp 700.000
menutup
rekening
Rp
12.000
688.000
31 Ikhtisar Rugi-Laba
Rp
40.000
Biaya Pemasaran
(untuk
menutup
Rp
40.000
biaya
pemasaran)
Contoh soal:
PT. Ressi Nata per 31 Desenber 2011 (setelah penyesuaian), (dalam ribuan)
Biaya advertensi.............................................................................
Rp 85.000
Rp 16.000
Kerugian piutang............................................................................
Rp 28.000
Rp 78.000
Rp 133.000
Rp 37.000
Rp 250.000
Asuransi pabrik..............................................................................
Rp 62.000
Perlengkapan pabrik......................................................................
Rp 115.000
Rp 31.000
Pengawasan produksi...................................................................
Rp. 74.000
Rp 21.000
Rp 14.000
Rp 12.500
Rp 15.000
Rp 9.000
Rp 8.000
Rp. 53.400
Rp. 26.000
Biaya asuransi..............................................................................
Rp 55.000
Biaya bunga.................................................................................
Rp 25.000
Rp 78.000
Rp 60.000
Rp 313.000
Gaji pegawai..............................................................................
Rp 150.000
Penjualan....................................................................................
Rp 1.630.000
(Dalam Ribuan)
2.3
BEI memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana
segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek
utang (obligasi).
BEI dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena BEI memberikan kemungkinan
dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan
karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal
aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan
alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi
masyarakat yang lebih luas.
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang
pasar Modal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
-
) dan catatan
3.2 Saran
-
DAFTAR PUSTAKA
http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
https://www.google.com/search?client=opera&rls=en&q=struktur+makala
h&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8
http://haryonounikarta-akuntansibiaya.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur