Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
spermatozoon
(spermatozoon
dalam
jumlah
yang
banyak).
Selama
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat untuk memeuhi tugas Kimia Klinik
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Sperma istilah berasal dari kata Yunani ()''''sperma (yang berarti
"benih") dan mengacu ke sel-sel reproduksi laki-laki. Dalam jenis reproduksi
seksual dikenal sebagai anisogamy dan oogamy, ada perbedaan ditandai
dalam ukuran gamet dengan yang lebih kecil yang disebut sel "laki-laki" atau
sperma.
Sel sperma adalah gamet jantan, atau sel-sel yang berfungsi dalam
reproduksi seksual, sebelum pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet
lain, dalam hal ini sel telur perempuan, untuk membentuk zigot. Sebuah zigot
adalah ovum, atau telur, setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan dari
spermatozoon, dan spermatozoa dalam bentuk jamak.
Spermatozoon merupakan gamet jantan tunggal yang telah masak (melalui
proses spermatogenesis) dan siap membuahi ovum. Spermatozoon berbeda
pengertiannya dengan semen maupun spermatozoa. Semen merupakan nama
lain dari mani yang diejakulasikan pria (terdiri dari plasma semen dan
spermatozoa itu sendiri), sedangkan spermatozoa merupakan jamak
spermatozoon
(spermatozoon
dalam
jumlah
yang
banyak).
Selama
kecil,
tersimpan
dalam
kromosom
ini.
Perlu diketahui juga bahwa spermatozoon ini memiliki ukuran yang sangat
kecil yaitu dengan panjang 0,05 m, sehingga disebut sebagai sel terkecil
dalam tubuh manusia. Untuk mampu membuahi ovum, spermatozoon harus
memiliki bentuk yang normal dan mampu bergerak secara progressif (lurus
ke depan). Spermatozoon tersebut biasanya memiliki kemampuan berenang
hingga 1-4 mm per menit. Spermatozoon harus menggetarkan ekornya lebih
dari 1000 kali hanya untuk berenang 1,25 cm atau inci (Siti Aisyah, 2010)
Pada mamalia, spermazoon atau sperma diproduksi di testis laki-laki.
Testis, atau testis, menghasilkan lebih dari 4 juta sperma baru setiap jam. Selsel sperma yang dihasilkan oleh pembelahan sel yang disebut meiosis, yang
menghasilkan masing-masing sel sperma memiliki 23 kromosom, yang
merupakan setengah dari kromosom yang ditemukan di setiap sel lainnya
dalam tubuh manusia kecuali untuk telur wanita, yang juga mengandung
hanya 23. Ketika bergabung, namun, mereka membuat syarat 46 kromosom,
sepasang terdiri dari satu kromosom dari laki-laki dan satu dari perempuan,
diperlukan untuk perkembangan yang sehat.
Tidak semua sel sperma dilepaskan ke dalam vagina akan bertahan
berjalanan sampai leher rahim ke saluran tuba. Hanya sel sperma hidup yang
sehat dan lurus akan memiliki kesempatan untuk mencapai sel telur, suatu
prestasi yang membutuhkan sperma mikroskopis untuk berenang sampai satu
jam. Jika tidak ada sel telur untuk dibuahi, sel-sel sperma dapat tetap hidup
hingga lima hari atau lebih dalam saluran reproduksi wanita
Ada tiga bagian pada sel sperma yang sehat. Ada sebuah kapsul kepala
yang berisi inti, bagian tengah disebut mitokondria dan ekor panjang disebut
flagel. Inti mengandung materi genetik dari 23 kromosom. Mitokondria
dalam tubuh sel sperma menyediakan energi untuk aktivitas berenang
diperlukan untuk sperma untuk mencapai sel telur. Sisi gerakan sisi flagel
dimungkinkan oleh kontraksi alternatif dari serat protein yang membentuk
ekor, memberikan dorongan untuk mencapai sel telur wanita setelah sperma
b.
c.
panjang 45 mikron, tebal 0,5 mikron dan bagian ujung panjang 4-5
mikron, tebal 0,3 mikron. Bagian ekor tidak bisa dibedakan dengan
mikroskop cahaya tetapi harus dengan mikroskop electron (Anonim,
2009).
Mitokondria sebagai pembangkit energi pada spermatozoa. Principle
piece
dibungkus
oleh
sarung
fibrous
(fibrous
sheath)
yang
C. SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah
proses
pembentukan
dan
pemasakan
besar
sel
epitel
germinal
(sel
=
epitel
tunggal).
benih)
yang
Spermatogonia
terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri,
sebagian
dari
spermatogonia
berdiferensiasi
melalui
tahap-tahap
LH (Luteinizing Hormone)
merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada
masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
Hormon Testosteron
Hormon testosteron (androgen) merupakan hormon yang dihasilkan
oleh testis Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ
Seks primer
Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang
meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase
pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak.
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk
seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang
menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
mengandung
beberapa
enzim
hidrolitik,
seperti
dapat
berupa
penurunan
jumlah
spermatozoa
pada
pria.
Beberapa
penyebab
yang
dapat
.
3. Varikokel
Juga merupakan penyebab utama kemandulan pada laki-laki.
Varikokel disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah balik
(vena) yang terdapat pada saluran spermatozoa testis. Pelebaran ini
menyebabkan gangguan sirkulasi darah testis dan menghangatkan
suhu testis. Bila keadaan ini dibiarkan berlangsung lama, maka
akan menyebabkan kerusakan pada testis sehingga fungsi utamanya
sebagai pabrik spermatozoa menjadi terganggu. Gejala varikokel
hampir tidak dirasakan atau disadari oleh penderitanya. Beberapa
penderita hanya merasakan ketidaknyamanan pada testis yang
terkena, namun itupun sangat jarang. Varikokel dapat diperiksa
dengan pemeriksaan langsung oleh dokter melalui perabaan atau
dipastikan dengan USG Doppler.
4. Hipogonadisme
Ditandai dengan adanya gangguan fungsi testis yang dapat
berpengaruh
pada
pembentukan
spermatozoa
dan
atau
bersifat
sistem
multifaktor,
endokrin
dan
antara
lain
gangguan
gangguan
pada
gen.
8. Asthenozoospermia
Gangguan sperma ini merupakan gerekan sperma yang rendah,
kondisi ini terjadi jika sperma yang di keluarkan oleh pria saat
ejakulasi tidak memiliki kekuatan untuk berenang denagn cepat
melalui lapisan mukosa rahim menuju ovarium untuk membuahi
sel telur. Gerakan sperma sendiri sebenarnya bermacam-macam,
dari jutaan sel yang di ejakulasi seorang pria, beberapa sperma
dapat bergerak cepat dan lincah, sementara yang lain bergerak
lambat dan berkelok-kelok. Jika jumlah sperma yang bergerak
cepat kurang dari standar normalnya maka itulah yang di maksud
dengan Asthenozoospermia.
9. Teratorspermia
kondisi di mana bentuk sperma abnormal sangat banyak dan
jumlah morfologi sperma normal kurang dari 30%. Penyebab
teratospermia ini belum diketahui pasti tetapi beberapa penyakit
seperti celiac dan crohn di sebut-sebut berhubungan dengan kondisi
ini. Adanya kelainan hormonal dan kelainanpada testis infeksi dan
tumor juga turut mempengaruhi morfologi sperma. Sampai
sekarang jiga belum di temukan obat untuk tertospermia.
Pemberian testorteron, vitamin E dan C , anti oksidan dan bahkan
opersi belum sepenuhnya dapat menyembuhkan kondisi ini. Oleh