Anda di halaman 1dari 4

Kategori

Ilmu Bedah
Judul
Hernia inguinalis
Abstrak
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia reponibel
bila isi hernia dapat keluar masuk. Bila kantong tidak dapat direposisi kembali disebut hernia
ireponibel. Hernia inguinalis dibagi menjadi dua yaitu hernia inguinalis indirek dan hernia
inguinalis direk. Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis dan hernia
inguinalis direk disebut juga sebagai hernia inguinalis medialis.
Kata kunci : hernia inguinalis direk, hernia inguinalis indirek
Isi
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan yang dapat keluar masuk di inguinalis
sinistra. Benjolan sejak 1 tahun yang lalu. Kadang terasa sakit. Apabila melakukan aktivitas
seperti mengangkat barang, mengejan, batuk atau berdiri benjolan terasa turun ke bawah.
Apabila dalam posisi tidur benjolan tersebut kembali masuk ke rongga perut. Perut dirasakan
kembung, BAB dan BAK lancar.
Dari riwayat penyakit dahulu didapatkan pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya.
Pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 60 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit dan suhu 36C. Terdapat
benjolan di regio inguinalis sinistra, nyeri tekan (-), benjolan reponibel dan pada finger test
didapat massa jatuh pada ujung jari telunjuk. Bising usus (+) pada benjolan.
Hasil pemeriksaan laboratorium darah : AL : 8,3; AE : 4.72; Hb : 14.6; HT : 41.9; MCV :
88.7; MCH : 30,9; MCHC :34,8; AT : 128. GDS 105 mg/dL.
Diagnosis
Hernia inguinalis lateralis sinistra
Terapi
Herniotomi dan hernioplasti dengan metode bassini, infus RL 20 tpm, injeksi cefriaxone 2x1
gr, injeksi ketorolac 3x1 gr, injeksi ranitidin 3x1 gr.

Diskusi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskuloaponeurotik dinding perut. Hernia
terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia. Menurut sifatnya, hernia dapat disebut hernia
reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan
masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk ke perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala
obstruksi usus. Bila kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut, hernia
disebut ireponibel. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum
kantong hernia. Hernia seperti ini disebut hernia akreta. Pada hernia ini ada keluhan rasa
nyeri atau tanda sumbatan usus. Pada kasus ini benjolan masih dapat keluar masuk
disebabkan tidak adanya perlengkatan antara isi dengan kantong hernia sehingga benjolan
masih dapat keluar masuk.
Hernia inguinalis dibagi menjadi dua : hernia inguinalis indirek dan hernia inguinalis
direk. Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis karena keluar dari
rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh
darah epigastrika inferior, kemudian hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis dan jika cukup
panjang menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus. Apabila hernia ini berlanjut,
tonjolan akan sampai ke skrotum sehingga menjadi hernia skrotalis. Kantong hernia berada di
dalam m.kremaster terletak anteromedial terhadap vas deferens dan struktur lain dalam tali
sperma.
Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol langsung
ke depan melalui segetiga hasselbach, yaitu daerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinale
di bagian inferior, pembuluh epigastrika inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di
bagian medial. Dasar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia transversal yang diperkuat oleh
serat aponeurosis m.transversus abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga
daerah ini potensial untuk menjadi lemah. Hernia medialis karena tidak keluar melalui
kanalis inguinalis dan tidak ke skrotum umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin
hernia longgar.
Gejala klinis

Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh isi hernia. Pada hernia
reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu
berdiri, batuk, bersin, atau mengedan, dan menghilang setekah berbaring. Keluhan nyeri
jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal
berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus
masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau
terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
Tanda klinis pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat
pasien mengedan dapat dilihat pada hernia inguinalis lateralis berjalan muncul di regio
inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Kantong hernia yang kosong
kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari 2 lapis kantong yang
memberikan sensasi gesekan 2 permukaan sutera. Jika kantong hernia berisi organ pada
palpasi mungkin teraba usus, omentum, atau ovarium.
Pada pemeriksaan finger test dengan menggunakan jari telunjuk dapat dicoba untuk
mendorong isi hernia dengan menekan kulit skrotum melalui anulus eksternus kemudian
pasien diminta untuk mengedan. Jika ujung jari menyentuh hernia berarti hernia inguinalis
lateralis dan kalau bagian sisi jari yang menyentuhnya berarti hernia inguinalis medialis. Pada
pasien tersebut saat finger test didapatkan benjolan di ujung telunjuk sehingga diagnosis pada
pasien tersebut adalah hernia inguinalis lateralis sinistra.
Terapi
Penatalaksanaan hernia untuk pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telah direposisi. Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan
rasional pada hernia inguinalis. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.
Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas herniotomi dan hernioplasti.
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan kemudian direposisi. Kantong hernia
dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting dalam mencegah
terjadinya residitif dibandingkan herniotomi. Salah satu metode hernioplasti adalah metode

bassini. Pada metode bassini mendekatkan muskulus oblikus internus abdominis, muskulus
transversus abdominis dan fasia transversalis ke traktus iliopubik dan ligamentum inguinale.
Metode lainnya adalah lotheissen McVay yaitu menjahit fasia transversa, otot transversus
abdominis, dan otot oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper. Selain itu terdapat
teknik hernioplasti bebas regangan menggunakan mesh yaitu menggunakan prostetis untuk
memperkuat fasia transversalis yang membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahit otototot ke ligamentum inguinale.
Kesimpulan
Pada pasien di atas didiagnosis dengan hernia inguinalis lateralis sinistra karena pada saat
finger test hernia jatuh di ujung telunjuk. Hernia masih dapat keluar masuk tanpa
menimbulkan nyeri sehingga disebut hernia reponibel. Penatalaksanaan pada kasus ini
dilakukan herniotomi dan hernioplasti dengan metode bassini.
Referensi
1. De jong. Sjamsuhidajat, R.2005.BUKU AJAR ILMU BEDAH. Edisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai