PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir (Saifuddin, 2006).
Proses dinamik dari persalinan meliputi empat komponen yang saling
berkaitan yang mempengaruhi baik mulainya dan kemajuan persalinan. Empat
komponen ini adalah passanger (janin), passage (pelvis ibu), power
(kontraksi uterus), dan psikis (status emosi ibu). Bila persalinan dimulai,
interaksi antara passanger, passage, power, dan psikis harus sinkron untuk
terjadinya kelahiran pervaginam spontan (Walsh, 2007).
Kemajuan persalinan pada kala I fase aktif merupakan saat yang
paling melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau
nyeri, dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena
kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama,
semakin kuat, dan semakin sering yang dapat menimbulkan kecemasan.
Kecemasan pada ibu bersalin kala I bisa berdampak meningkatnya sekresi
adrenalin. Salah satu efek adrenalin adalah konstriksi pembuluh darah
sehingga suplai oksigen ke janin menurun. Penurunan aliran darah juga
menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya
proses persalinan hingga dapat menyebabkan persalinan lama (Danuatmadja,
2004). Melemahnya kontraksi rahim atau kontraksi inadekuat ini merupakan
penyebab terbanyak terjadinya partus lama (Kumarawati, 2010).
Banyak upaya untuk mengefektifkan his antara lain; teknik ambulasi,
perubahan posisi, mengosongkan kandung kemih, stimulasi putting, dan
pemberian makan dan minum serta mengurangi stressor dan kelelahan ibu
juga efektif meningkatkan frekuensi his (Kumarawati, 2010). Salah satu upaya
pengurangan stressor dan kelelahan ibu guna pengefektifan frekuensi his agar
adekuat adalah dengan massage. Massage adalah tindakan penekanan oleh
tangan pada jaringan lunak, biasanya otot
tendon atau
ligamen, tanpa
otak
untuk
menurunkan
kadar
hormon
adrenalin
dan
kasus dari 2552 persalinan yaitu sekitar 2,89 % dari seluruh persalinan.
Penelitian yang dilakukan Soekiman di RS Mangkuyudan di Yogyakarta
didapatkan bahwa dari 3005 kasus partus lama, terjadi kematian pada bayi
sebanyak 16,4 % (50 bayi), sedangkan pada ibu didapatkan 4 kematian
(Wahyuningsih,2010). Hasil AMP (Audit Maternal Perinatal) di Jawa Timur
yang dilakukan di RSUD Jombang yang merupakan salah satu rumah sakit
rujukan, selama periode Januari sampai Desember 11994 mendapatkan bahwa
penyulit ibu terbanyak adalah partus lama sebanyak 16 % (Saputra, 2010).
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
yang dilaksanakan pada mei hingga agustus 2012 telah dirilis pada 25
september 2013 menyebutkan sepanjang periode 2007-2012 kasus kematian
ibu melonjak cukup tajam. Diketahui pada 2012 Angka Kematian Ibu (AKI))
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup atau meningkat sekitar 57 persen
bila dibandingkan dengan kasus pada 2007 yang hanya sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup. ( Ruslan, 2013).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian tentang Pengaruh Teknik Pijat Effleurage terhadap Kemajuan
Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida di RSIA Siti Fatimah Kota
Makassar.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Adakah pengaruh teknik pijat
effleurage terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif pada primigravida
di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh teknik pijat effleurage terhadap kemajuan persalinan
kala I fase aktif pada primigravida
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kontraksi uterus dan pembukaan serviks pada ibu inpartu
kala I fase aktif pada primigravida yang diberi teknik pijat effleurage
b. Mengidentifikasi kontraksi uterus dan pembukaan serviks pada ibu inpartu
kala I fase aktif pada primigravida yang tidak diberi teknik pijat effleurage
c. Menganalisa pengaruh teknik pijat effleurage terhadap kemajuan
persalinan kala I fase aktif pada primigravida
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat pengembangan ilmu
Dengan diketahuinya pengaruh teknik pijat effleurage terhadapa kemajuan
persalinan kala 1 fase aktif maka diharapkan dapat menambah informasi
dan ilmu dasar untuk masyarakat umum dalam mengatasi masalah
persalinan dengan metode nonfarmakologis yang tidak menimbulkan efek
samping.
2. Manfaat aplikatif
Dengan diketahuinya pengaruh teknik pijat effleurage maka informasi ini
dapat digunakan pada puskesmas atau RS untuk kemajuan persalinan ibu
primigravida dengan metode nonfarmakologi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Persalinan
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Wiknjosastro, 2007)
Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu.(JNPK KR, 2008)
Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi yang telah cukup bulan
melalui jalan lahir atau jalan lainnya, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(Saifuddin, 2002).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2006).
Persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-kenceng
teratur sampai dikeluarkannya produk konsepsi (janin, plesenta, ketuban,
dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri (Sumarah,
2009).
2. Tanda dan gejala persalinan
a. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi
minimal dua kali dalam sepuluh menit) (JNPK-KR, 2008).
b. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks (perlunakan
serviks, pendataran serviks, terjadi pembukaan serviks) (Manuaba,
2010).
c. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan serviks (JNPK-KR, 2008).
merupakan
faktor
yang
dapat
mengganggu
sirkulasi
rahim,
sehingga
braxton hicks.
dianggap
dapat
memicu
terjadinya
persalinan.
disebut
kekuatan
sekunder,
dimana
kekuatan
ini
seorang
wanita
melakukan
usaha
volunteer
kepadanya.
Wanita
bersalin
biasanya
akan
katekolamin
dan
menimbulkan
kemajuan
Berdasarkan
kurva
Friedman,
diperhitungkan
pembukaan
Artinya: Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air
mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan
tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan
sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan
tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah
mudah (QS. Faathir/35:11)
B. Konsep Teknik Pijat Effleurage
1. Definisi Teknik pijat/massage effleurage
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak,
biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau
perubahan posisi sendi guna guna menurunkan nyeri, menghasilkan
relaksasi, dan/atau meningkatkan sirkulasi. (Handerson, 2006)
Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan.
Pijatan dapat menjadi cara untuk membuat ibu menjadi relaks,
mendekatkan ibu dengan suami dan bidan serta bermanfaat pada tahap
pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan
menentramkan diri ibu. (Stoppard, 2002)
nyeri selama kontraksi. Begitu pula adanya massage yang mempunyai efek
distraksi juga dapat meningkatkan pembentukan endorphin dalam sistem
kontrol dasenden. Massage dapat membuat pasien lebih nyaman karena
massage membuat relaksasi otot (Moondragon, 2004).
4. Teknik massage effleurage
Ada dua cara dalam melakukan teknik Effleurage, yaitu :
a) Secara perlahan sambil menekan dari area
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Factor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan persalinan
Passage
Passanger
Penolong
Psikologis
a. Dukungan
b. Mobilisasi dan
perubahan posisi
c.Akupresur
d. Rangsangan
puting susu
e.Terapi air
f. Kompres hangat
pada fundus
g. Pemecahan
Selaput ketuban
h. Oksitosin
i. Sentuhan yang
nyaman
- Massage
Counterpressure
- Teknik pijat
effleurage
Power
Relaksasi
Hormon
Adrenalin
menurun
Kemajuan kala I
fase aktif
Kontraksi
tidak
adekut, pembukaan
serviks < 1cm/jam
(primi)
Kontraksi
adekuat,
pembukaan serviks
1cm/jam (primi)
Hormon
Oksitosin
meningkat
Kontraksi
Uterus
B. Kerangka Penelitian
Kemajuan persalinan
kala 1 fase aktif
Teknik pijat
effleurage
C. Variabel Penelitian
Variabel merupakan perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2008).
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian teknik pijat
effleurage pada ibu inpartu
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemajuan persalinan kala
I fase aktif.
D. Defenisi Operasional Variabel
Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam 2008). Definisi operasional
dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel
No
Variabel
Definisi
Operasional
Skala
Parameter
Alat
Pengukura
Ukur
n
a) Diberikan
Pemberian
Melakukan
Teknik
massage dari
selama 20
Diberikan
pijat
atas symphisis
menit
teknik pijat
effleurage
ke arah pusat
b) Jenis massage
lalu melingkar
adalah teknik
ke luar
pijat effleurage
abdomen
Nominal
Kriteria
Kelompok I:
effleurage
Kelompok II:
Tidak
dengan 2
diberikan
tangan secara
teknik pijat
searah
effleurage
Kemajuan
Dimulai dari
a) Kontraksi
Nominal
persalinan
pembukaan 3-4
uterus yang
adekuat,
kala I fase
cm yang
adekuat
pembukaan
aktif
disertai
b) Dilatasi servik
serviks
kontraksi
< 1cm/jam
uterus yang
(primi)
adekuat diikuti
pembukaan
Kontraksi
serviks dan
adekuat,
penurunan
pembukaan
bagian
serviks
terendah janin
1cm/jam
hingga
(primi)
pembukaan
lengkap
E. Hipotesa Penelitian
Ada pengaruh pemberian massage effleurage terhadap kemajuan persalinan
kala I fase aktif pada primigravida di RSIA Siti Fatimah Makassar
BAB 4
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Rancangan penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman
atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. (Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik komparasi
karena peneliti mencoba mengkaji adanya pengaruh teknik pijat effleurage
terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Pendekatan
yang digunakan adalah cross sectional. Artinya, tiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau
variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmojo, 2010).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari
dan kemudian
ditarik
anggota
populasi
yang dapat
diambil
menjadi
sampel
(Notoatmodjo, 2010).
Kriteria Inklusi antara lain :
a. Ibu yang bersedia diteliti
b. Primigravida
c. Usia 20 35 tahun
d. Hamil aterm (37-41 minggu)
e. Inpartu kala I fase aktif
Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang
memenuhi variabel inklusi dari studi karena pelbagai sebab. (Nursalam,
2008).
Kriteria eksklusi antara lain :
a. Tinggi badan < 145 cm
b. TFU < 30 cm atau > 32 cm
c. Ibu inpartu yang mengalami distosia saat kala I fase aktif.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai minggu ke2 bulan Januari hingga
Februari 2015.
D. Pertimbangan Etik
Etika penelitian dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian
dengan menekankan etika penelitian yang meliputi :
1.
responden
dijaga
oleh
peneliti
dengan
tidak
Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilampirkan
sebagai hasil riset (Hidayat, 2007).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
telapak tangan dan partograf untuk menilai kemajuan persalinan yang terjadi
pada kala I fase aktif.
F. Validitas dan Reliabilitas
Dua karakteristik alat ukur penelitian yang harus diperhatiakan peneliti
adalah validitas dan reliabiltas. Validitas (kesahihan) menunjukkkan sejauh
mana ketepatan suatu alat ukur dalam megukur suatu data sedangkan
reliabilitas () adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilaksanakaan oleh orang yang bebeda terhadap gejala yang sama dan degan
alaat ukur yang sama.(Hartono, 2006).
Dalam penelitian ii alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang
sudah baku berdasarkan literature sehingga tidak perlu lagi diuji validitas dan
reliabilitasnya. Alat ukur yang digunakan adalah topograf untuk mencatat
hasul observasi dan kemajuan persalinan dan mendeteksi apakah proses
persalinan berjalan secara normal (Wiknjosastro, 2008)
G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu
penelitian. (Nursalam 2008).
Metode pengumpulan data yang diterapkan pada penelitian ini adalah
setiap parturien yang datang dilakukan anamnesa dan disesuaikan dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah memenuhi kriteria inklusi, lalu peneliti
memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan
bila bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani lembar
persetujuan. Jika calon responden bersedia, peneliti memberikan teknik pijat
effleurage pada Kelompok I dan tidak memberikan teknik pijat effleurage
pada Kelompok II, setelah itu, selama kala I fase aktif peneliti menilai
kemajuan persalinan menggunakan partograf. Setelah kala I fase aktif selesai,
lembar partograf disimpan oleh peneliti untuk dilakukan pengolahan data.
Jalannya Penelitian
1) Melakukan identifikasi terhadap parturien yang sesuai dengan kriteria
inklusi pemilihan sampel.
2) Memberikan penjelasan, tujuan penelitian, prosedur penelitian kepada
parturien memenuhi kriteria inklusi, kemudian memberikan formulir
informed consent untuk menjadi subjek penelitian. Bagi subjek
penelitian yang menyetujui langsung menandatanganinya.
3) Melakukan anamnesa dan melengkapi data yang terdiri dari identitas
ibu (nama, usia, pendidikan, pekerjaan, paritas dan usia kehamilan).
4) Peneliti melakukan teknik pijat effleurage pada ibu inpartu selama 20
menit dalam satu jam saat ibu mengalami kontraksi uterus yaitu
massage dilakukan selama 10 menit setiap 30 menit (saat kontraksi
berlangsung). Massage dilakukan dengan posisi ibu berbaring
terlentang atau setengah duduk dengan cara dua tangan diletakkan
pada abdomen ibu, tangan mengusap abdomen secara melingkar,
1.
Analisis univariabel
Analisis
univariabel
dilakukan
untuk
mendapatkan
gambaran
Analisis bivariabel
Analisis bivariabel dilakukan untuk melihat hubungan antara 2
variabel. Variabel yang akan dilihat adalah variabel bebas dan variabel
terikat .Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaru teknik
pijat effleurage dengan kemajuan persalinan menggunakan uji chi square.
Oleh
Nama
Nim
: 70300111022
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014