2014
2014
BAB I
BATUAN BEKU
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan larutan silikat cair liat,
pijar, bersifat mudah bergerak yang kita kenal dengan nama magma, pembentukan batuan
beku dapat terjadi di atas permukaan bumi maupun di bawah permukaan bumi. Ciri khas atas
batuan beku adalah secara kristalin dan membentuk hubungan kristal kristal yang saling
erat mengunci. Penggolongan batuan beku dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a; Berdasarkan genetik batuan
Sifat genetik batuan beku yakni merujuk kepada genesa atau tempat terbentuknya batuan
beku yakni : Batuan beku ekstrusi dan batuan beku Intrusi.
b; Berdasarkan senyawa kimia terkandung
Senyawa kimia membentuk mineral mineral penyusun batuan beku seperti SiO 2, Fe2O3,
k AlSi3O8, Na2O, dan sebagainya. Dari susunan kimia tersebut mencerminkan jenis batuan
beku dan lingkungan pembentukan dari batuan beku
c; Berdasarkan susunan mineraloginya
Hubungan susunan mineralogi sangat mempengaruhi jenis penggolongan batuan beku
(Mineral Felsik dan Mineral Mafik) seperti contoh Plagioklas, Feldspar, muskovit, olivin,
dan lain sebagainya.
Batuan beku dapat dibagi menjadi :
A; Batuan Beku Ekstrusi
Batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi
secara langsung dari lubang kepundan gunungapi atau melalui rekahan baik di darat maupun
di bawah muka air laut secara lelehan aliran ataupun ledakan. Pada saat mengalir di
permukaan masa tersebut membeku relative cepat dengan melepaskan kandungan gasnya,
oleh karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya (vesikuler).
Magma yang keluar di permukaan atau lava setidaknya ada dua jenis : Lava Aa dan Lava
Pahoehoe. Lava Aa terbentuk dari masa yang kental, memiliki tekstur permukaan yang kasar
dan jauh dengan sumbernya, sedangkan lava Pahoehoe terbentuk oleh masa yang encer,
dengan tekstur permukaan porfiritik halus tersusun oleh lapisan gelas tipis obsidian, dan
dekat dengan sumbernya (Sri Mulyaningsih, 2013).
1
1
2014
2014
Batuan hasil pembekuan magma di bawah permukaan bumi, ukuran mineralnya kasar,
> 1 mm atau 5 mm.
tidak diketahui batas bawahnya, yang memiliki penyebaran > 100 km 2, apabila kurang
dari 100 km2 dikenal dengan stock sedangkan yang lebih kecil dan relatif membuat
disebut boss. Ketiganya merupakan peristilahan dalam batuan plutonik.
b; Intrusi berbentuk tabular yang memotong struktur setempat (diskordan) disebut
dyke/korok sedangkan yang konkordan disebut sill atau lakolit kalau cembung ke
atas.
c; Intrusi berdimensi kecil dan membulat sering dikenal dengan intrusi silinder atau
pipa (pipe).
1; Pengenalan Magma
Magma adalah cairan atau silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobile,
bersuhu antara 9000 12000 C atau lebih berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung
bumi bagian atas (F.F. Grouth, 1947; Tumer dan verhogen, 1960, H. William, 1962).
Komposisi kimiawi magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari :
2
2
2014
2014
magma, jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma, sehingga merupakan mayor
element, terdiri dari SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.
b; Senyawa volatile yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi
gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.
c; Unsur-unsur lain yang disebut unsure jejak (trace element) dan merupakan minor
element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.
(Dally 1933, Winkler 1957, Vide W.T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu magma asli
(primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses differensiasi menjadi
magma yang bersifat lain.
(Bunsen 1951, W. T. Huang 1962) mempunyai pendapat bahwa ada dua jenis magma
primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran dari dua
magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.
2; Evolusi Magma
Magma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai
berikut :
;
;
;
Dari magma dengan kondisi tertentu ini selanjutnya mengalami diffrensiasi magma.
Differensiasi magma ini meliputi semua proses yang mengubah magma dari keadaan awal
yang homogeny dalam skala besar menjadi masa batuan beku dengan komposisi yang
bervariasi.
Proses-proses differensiasi magma meliputi :
3
3
;
;
2014
2014
Fragnisasi adalah pemisahan kristal dari larutan magma, karena proses Kristalisasi
berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat
mengikuti perkembangan.komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama
karena adanya perubahan temperature dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba.
Crystal Settling / Gravitional Settling adalah pengendapan kristal oleh gravitasi dari
kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperkaya magma pada bagian dasar
waduk, disini mineral silikat berat akan terletak di bawah mineral silikat ringan.
Liquid Immisibillity adalah larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah
menjadi larutan yang masing-masing akan membeku membentuk bahan yang
heterogen.
Crystal Flotation adalah pengembangan kristal ringan dari Sodium (Na) dan
Potassium (K) yang akan memperkaya magma pada bagian atas dari waduk magma.
Vesiculation adalah proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2,
SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu naik kepermukaan membentuk gelembunggelembung gas dan membawa serta komponen volaltile Sodium (Na) dan Potasium
(K).
Diffusion adalah bercampurnya batuan dinding dengan magma di dalam waduk
magma secara lateral.
2014
2014
Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kritalisasi dari
mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu :
a; Golongan mineral berwwarna gelap atau mafik mineral
b; Golongan mineral berwarna terang atau felsik mineral
Dalam proses pendinginan magma, dimana magma itu tidak langsung semuanya
membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat.
Penurunan temperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral
tertentu yang sesuai dengan temperaturnya pembentukan mineral dalam magma karena
penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen.
Mineral sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk
dalam temperatur sangat tinggi adalah mineral Olivin, akan tetapi jika magma tersebut jenuh
oleh SiO2 maka mineral Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Mineral Olivin dan mineral
Piroksen merupakan pasangan Incongruent Melting dimana setelah pembentukannya
mineral Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk mineral Piroksen. Temperatur
menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesaui dengan temperaturnya. Mineral yang
terakhir terbentuk adalah Biotit, terbentuk dalam temperatur yang rendah.
Discontinue series
14000C
Continue series
Ultrabasa
Olivin
(Mg-Fe Silikat)
Pyroxene
(Ca-Mg-Fe-Na-Al-Ti Siliikat)
Basa
Bitownit (Ca-Na-Al Siliikat)
Labradorit (Ca-Na-Al Siliikat)
9000C Hornblende
(Ca-Na-Mg-Fe-Al-OH Siliikat)
Intermediet
Asam
6000C
5
5
2014
2014
Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini
paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anortite adalah mineral yang pertama kali terbentuk
pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau Basalt.
Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit atau Andesit.
Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah Albit, mineral ini banyak
tersebar pada batuan asam seperti Granit atau Riolit.
Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret : Solid Solution yang
merupakan reaksi menerus, artinya kristalisasi Ca-Plagioklas Na-Plagioklas, jika reaksi
setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anortite adalah jenis Plagioklas yang kaya
Ca, sering disebut juga Calcic Plagioklas, sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na
Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas.
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke
mineral Muskovit dan yang terakhir mineral Kuarsa, maka mineral kuarsa merupakan mineral
yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan sebaliknya mineral
yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah
menjadi mineral lain.
Garis putus-putus merupakan batasan golongan batuan yang ditandai dengan
komposisi mineral yang dominan dalam pembatasannya, misalnya Kuarsa, Muskovit, Biotit,
Kalium Feldspar tergolong ke dalam Batuan Asam. Selanjutnya amati apakah batuan tersebut
Plutonik atau Vulkanik, lalu perhatikan antara perbandingan Plagioklas dengan Kalium
Feldspar.
menjadi dua : yaitu Batuan beku vulkanik dan Batuan beku plutonik
6
6
2014
2014
Batuan beku vulkanik adalah batuan beku yang terbentuk di atas atau di dekat
permukaan bumi (intrusi dangkal). Menurut Williams, 1983 batuan beku yang berukuran
kristal < 1 mm adalah kelompok batuan vulkanik, terutama kehadiran masa gelas.
Batuan beku yang terbentuk pada kedalaman yang sangat besar dan mempunyai
ukuran kristal > 1 mm.
(tiga), yaitu :
a; Over saturated rock, apabila batuan tersebut lewat jenuh silika
7
7
2014
2014
Contoh : batuan yang non-feldspatoid yaitu batuan yang tidak muncul mineral
felspatoid biasanya pada fase Olivin magnesian.
Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar, seperti lava
bantal yang berbentuk di lingkungan air (laut), seperti lava bongkah, struktur aliran dan lainlain. Suatu bentuk struktur batuan sangat erat sekali dengan waktu terbentuknya.
Macam-macam struktur batuan beku adalah :
a; Massif, apabila tidak menunjukan adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam
b;
c;
d;
e;
f;
8
8
tubuhnya.
Pillow lava atau lava bantal, merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi
tertentu, yang dicirikan oleh masa berbentuk bantal dimana ukuran dari bentuk ini
adalah umumnya 30 60 cm dan jarak berdekatan, khas pada vulkanik bawah laut.
Struktur Kekar, merupakan kenampakan bidang bidang pemisah dalam sistem
tertentu yang terbagi atas :
- Kekar Tiang, kenampakan membentuk belahan belahan tubuh batuan beku
menjadi kolom kolom yang memotong secara tegak (membentuk meniang).
- Kekar Lembar atau Lempeng, yaitu bentukan bentukan retakan yang
memotong sejajar permukaan bumi menghasilkan struktur perlapisan dan
umumnya akan semakin tipis mendekati permukaan bumi (membentuk
lempeng atau lembaran).
Vesikuler, merupakan struktur batuan beku ekstrusi yang ditandai dengan lubanglubang sebagai akibat pelepasan gas selama pendinginan, dalam struktur versikuler
terbagi atas :
- Scoria, adalah struktur batuan yang terjadi pada magma berjenis basa dimana
lubang lubang akibat pelepasan gas (vesikuler) tidak beraturan.
- Pumice, adalah struktur batuan yang membentuk lubang lubang sebagai
hasil keluarnya gas pada magma berjenis asam.
Amygdaloidal, struktur dimana lubang-lubang keluar gas terisi oleh mineral-mineral
sekunder seperti zeolit, karbonat dan bermacam silika.
Struktur Weldeel, adalah struktur pada batuan beku dengan kenampakan lubang
lubang yang merupakan bentukan akibat bekas bekas mineral yang terlepas dari
batuan induk karena proses pencucian.
Lab. Geologi Dinamik
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2014
Lab. Geologi Dinamik
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2014
2014
2014
g; Xenolith, struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk
atau tertanam ke dalam batuan beku. Struktur ini berbentuk sebagai akibat peleburan
tidak sempurna dari suatu batuan samping di dalam magma yang menerobos.
h; Xenokris, merupakan kristal yang berasal dari batuan dinding yang masuk ke dalam
tubuh batuan oleh karena magma yang menerobos.
i; Struktur Aliran, struktur yang memperlihatkan akibat lava yang berjenis homogen
dalam proses terbentuknya (perjalanan menuju permukaan) terjadi perubahan seperti
komposisi, gas, visikositas, dan derajat kristalisasi sehingga menjadikan tidak
homogen dan membentuk seperti aliran.
j; Autobreccia, struktur pada lava yang memperlihatkan fragmen-fragmen dari lava itu
sendiri.
Tekstur dalam batuan beku merupakan hubungan antar mineral atau mineral
dengan masa gelas yang membentuk masa yang merata pada batuan. Selama pembentukan
tekstur dipengaruhi oleh kecepatan dan stadia kristalisasi, suhu (temperatur), komposisi
kandungan gas, kekentalan magma dan tekanan. Sehingga tekstur merupakan fungsi dari
sejarah pembentukan batuan beku.
Sehingga dalam hal ini tekstur tersebut menunjukan Derajad kristalisasi (dergree of
crystalllinity), ukuran butir (grain size), granularitas dan kemas (fabric), Williams, 1982;
Huang, 1962.
a; Derajat Kristalisasi
Derajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara masa kristal dan masa
gelas dalam batuan, ada tiga derajat kristalisasi, yaitu :
; Holokristalin
: apabila batuan tersusun seluruhnya oleh masa kristal
; Hipokristalin
: apabila batuan tersusun oleh masa kristal dan gelas
; Holohylalin
: apabila batuan seluruhnya tersusun oleh masa gelas
b; Granularitas
Granularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat
halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikriskop, tetapi dapat pula
sangat kasar, umumnya dikenal dua kelompok ukuran butir :
; Afanitik
9
9
2014
2014
Apabila ukuran butir individu kristal sangat halus, sehingga tidak dapat dibedakan
dengan mata telanjang.
; Fanerik
Kristal individu yang termasuk kristal fanerik dapat dibedakan menjadi ukuranukuran :
Halus, ukuran diameter rata-rata kristal individu < 1 mm
Sedang, ukuran diameter kristal 1 mm 5 mm
Kasar, ukuran diameter kristal 5 mm 30 mm
Sangat kasar, ukuran diameter kristal > 30 mm
c; Kemas
;
Kemas meliputi bentuk butir dan susunan hubungan kristal dalam suatu batuan.
Bentuk kristal
Ditinjau dari pandangan dua dimensi, dikenal tiga macam :
Euhedral, apabila bentuk kristal dan butiran mineral mempunyai bidang
kristal yang sempurna
Subhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian
bidang kristal yang sempurna.
Anhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian
bidang kristal yang tidak sempurna.
Secara tiga dimensi dikenal :
Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang
Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi
lain.
Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.
Relasi
Merupakan hubungan antara kristal satu dengan yang lain dalam suatu batuan dari
ukuran dikenal :
;
10
10
2014
2014
11
11
2014
2014
7; Komposisi Mineral
12
12
2014
2014
c; Mineral Tambahan
Amphibole
Anhidrit
Warna
Hitam cokelat
Putih, abu-abu, biru
pucat
Asbes
Biotit
Hitam cokelat
Cokelat merah-hitam
Gypsum
Halit
Kalsit
13
13
Belahan
2 arah
membentuk
membutir
Kilap arang
sudut lancip
Sempurna
Karena evaporasi
Kilap lemak
2 arah
Kilap kaca
2arah
Kilap kaca/lemak
Sempurna
Keterangan
Sempurna
Kilap kaca/mutiara
Lembar-lembar tipis
terjadi karena evaporasi
Sebagai garam evaporit
Kilap kaca, berbuih
dengan HCl
2014
2014
Umumnya pada batuan
Klorit
Hijau
Berlembar, memika
Sempurna
Kuarsa
Tidak berwarna
Muskovit
Putih transparan
Olivin
Hijau
Piroksen
Plagioklas
3 arah
Kilap kaca/lemak
1 arah
Kilap kaca/mutiara
Tidak
Kilap kaca
dan massif
Prosmatik pendek,
sempurna
2 arah saling
massif, membutir
Prismatik/tabular
tegak lurus
permukaannya halus
panjang, massif,
3 arah
Kilap kaca/lemak
membutir
KF > 2/3 Plagioklas KF > 2/3 < Plagioklas KF < 1/3 Plagioklas
Riolit
Riodasit
Dasit
Granit
Adamelit
Granodiorit
Intermediet
Vulkanik
Plutonik
KF > 2/3 Plagioklas KF > 2/3 < Plagioklas KF < 1/3 Plagioklas
Trachyt
Trachyandesit
Andesit
Syenit
Monzonit
Diorit
Berdasarkan Teksturnya
Basa
Vulkanik
Plutonik
Basalt
Gabro
Ultarbasa
Plutonik
14
14
2014
2014
ULTRABASA
BASA
INTERMEDIET
ASAM
SiO2
< 45%
45 52%
52 66%
>66%
Warna
Gelap
Gelap
Abu-abu
Terang
Mafik (40
Mafelsik (10
Indeks warna
Ultra mafik > 70%
Felsik 10%
70%)
40%)
Melanokratik
Hipermelanik
Mesokromatik
Mineralogi
(60-90%
Leukokratik (30% mafik)
(90% mafik)
(30% mafik)
mafik)
Magma/lava
Encer
Kental
Holo Hipokristalin
Holohyalin
hipokristalin
VesikulerVesikuler (kand. gas Vesikuler (kand. gas
skoria (kand.
Kecenderungan
sedang)
rendah)
gas tinggi)
V
tekstur
Tak adaU
Gelas umum
Gelas umum-banyak
sedikit gelas
L
AfirikPorfiritik
Porfiritik; vitroverik
K
porfiritik
A
Olivine,
N
piroksen,
Piroksen,
Biotit,<hornblende,
I
Fenokris
plagioklas hornblende, biotit, kuarsa, plagioklas,
K
basa,
plagioklas
fledspar alkali
feldspatoid
BASALT /
ANDESIT /
BASANIT /
Nama
TRAKIANDESIT / DASIT / RIOLIT
TEPRIT /
TRAKIT
SPILIT
Hornblende,
Olivine,
Biotit, kuarsa,
P
Olivine, piroksen,
piroksen <<,
Komposisi
piroksen,
feldspar alkali,
L
plagioklas, spinel,
plagioklas, biotit,
mineral
plagioklas
hornblende <<,
U
hornblende
feldspar, alkali
basa
plagioklas, muskovit
T
kuarsa <<
O
Tekstur
Holokristalin
DUNIT,
N
GABRO,
DIORIT,
GRANIT,
PERIDOTIT,
I
Nama
DIABAS /
MONZONIT,
ADAMELIT,
HORNBLENDIT,
K
DOLERIT
SYENIT
GRANODIORIT
SERPENTINIT
15
15
16
16
2014
2014
2014
2014
Struktur :
Massif/vesikuler/amygdaloidal/kekar akibat pendinginan dll
Tekstur
Granularitas/Besar butir
Tekstur
Fanerik
Afanitik
Derajad kristalisasi
Holokristalin
Holohyalin
Equigranular
Inequigranular
Porfiritik/Vitroverik
Panidiomorfik
Granular
Hipidiomorfik
Granular
Alotriomorfik
Granular
Fenokris
Komposisi mineral :
Kuarsa (%), cirri-cirinya, dll
Nama Batuan :
Granitoid / Syenitoid / Dioritoid,dll (gunakan diagram dari IUSGS)
17
17
18
18
2014
2014
19
19
2014
2014
Mineral Utama
Mineral Tambahan
Khas
(Glassy)Vitrofirik Mikrokristalin
Kuarsa 10%,
Kuarsa 10% Feldspatoid
10%
Feldspatoid
10%
K. Feldspar
10% total
Feldspar
Na- Plagioklas
25
30
20
Terutama :
Serpentin , Bijih
Hornblende,
Besi
Biotit Bijih Besi
Juga Hornblende, Biotit, Kuarsa, Juga Hornblende,
Aegirin, Na-Amfibol
Biotit
30
60
95
55
Terutama : Piroksen, Uralit,
Olivin
20
25
Diorit Kuarsa
(Tonalit)
Diorit
Porfiri
Diorit
Porfiri Gabro
Gabro, Norit,
Traktolit,
Anortit, Gabro
Kuarsa
Granit
Syenit
Syenit Nefelin
Monsonit
Kuarsa
( Adamelit)
Monsonit
Porfiri
Granit
Porfiri Syenit
Porfiri Syenit
Nefelin
Porfiri
Monsonit
Kuarsa
Porfiri Monsonit
Porfiri
Riolit
Porfiri Latit
Kuarsa
Porfiri Latit
Porfiri Latit
Nefelin
Porfiri Dasit
Porfiri
Andesit
Porfiri Basalt
Latit Kuarsa
(Delenit)
Latit (TrakitAndesit)
Latit Nefelin
Dasit
Andesit
Basalt
Riolit
Trakit
Fonolit
Kuarsa
Feldspatoid
10%
Kuarsa 10%
Kuarsa 10%
10% Piroksen
Feldspatoid Feldspatoid 10%
Kuarsa 10%
10%
10%
20
Ca-Plagioklas
Diabas
Afanitik
PorfiritikFanerik
Ekuigranular
&
Fanerik &
Indeks Warna
Kuarsa 10%
Kuarsa
Feldspatoid
Feldspatoid
10%
10%
10%
Teralit
Tefrit
Peridotit,
Hazburgit, Dunit,
Ijolit, Messorite
Pikrit, Piroksenit,
Serpentinit
Limburgit
Nefelit Lesitit,
Melilitit Olivin,
Nefelinit
: Ign-01
Jenis Batuan
Warna
: Cokelat
Struktur
: Masif
Tekstur
: Derajad Kristalisasi
Sketsa Sampel
Foto Sampel
: Holokristalin
Komposisi
B. Kristal
: Euhedral
Relasi
: Panidiomofik Granular
: Orthoklas
40%
Kuarsa
35%
Plagioklas
10%
Biotit
7%
Hornblende
6%
Nama Batuan
: Batuan Granit
Genesa
: Batuan beku granit pada sampel Ign-01 terbentuk pada zona Plutonik ...... dengan proses terbentuknya.... dst.