Anda di halaman 1dari 12

69

Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014

Perancangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada


Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera
Dedy Kuswanto*1, Yurida Ekawati2
3
Jurusan Teknik Industri, Fak Sains dan Teknologi
Universitas Ma Chung, Jl. Villa Puncak Tidar N-01, Malang 65651
Telp. (0341) 550171; Fax. (0341) 550175
2

e-mail: *1didedy13@gmail.com, yurida.ekawati@machung.ac.id

Abstrak
CV. Adimas Putera merupakan perusahaan percetakan yang ingin memperluas usahanya dengan
mendirikan sebuah digital printing yang berlokasi di daerah kabupaten Malang. Dalam
membangun usaha digital printing, investasi yang akan dikeluarkan oleh CV. Adimas Putera
tidaklah sedikit sehingga diperlukan sebuah analisis untuk menilai apakah bisnis yang akan
dijalankan nantinya akan memberikan keuntungan atau tidak. Pada analisis kelayakan tersebut
terdapat beberapa aspek yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya bisnis tersebut
dijalankan. Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis dan teknologi,
aspek organisasi dan manajemen, aspek pemasaran serta aspek keuangan. Analisis kelayakan
diawali dengan penentuan lokasi yang akan menjadi tempat usaha digital printing CV. Adimas
Putera selanjutnya akan dilakukan peramalan permintaan selama lima tahun ke depan. Tahap
berikutnya dalam analisis kelayakan ini akan dilakukan pemilihan jenis mesin, pembuatan struktur
organisasi serta pembuatan strategi pemasaran. Tahap terakhir akan dilakukan perhitungan NPV,
IRR dan Payback Periode. Dari hasil analisis kelayakan diketahui bahwa bisnis digital printing
CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Hal ini berdasarkan perhitungann NPV yang
bernilai negatif 371.770.903,51, IRR yang bernilai negatif 20%. Hasil penelitian ini berguna
untuk membantu CV. Adimas Putera dalam pengambilan keputusan investasi mendirikan usaha
digital printing.
Kata kunci Digital Printing, Analisis Kelayakan, Investasi

Abstract
CV. Adimas Putera is a printing company which intends to expand its business by establishing a
digital printing company located in Malang, East Java. In order to establish the digital printing
company, CV. Adimas Putera is required to put a considerable investment which needs an analysis
to measure whether the business will make profits or not. Within the feasibility analysis, there are
several aspects which are used to find out whether the business is feasible to be conducted or not.
The aspects are market aspect, technical and technology aspect, organization and management
aspect, marketing aspect and financial aspect. Feasibility analysis is initiated with determining the
digital printing business location. Then the next-5-years demand forecasting is undertaken after
the initial step. The next step within the feasibility analysis is selecting the machine types, creating
the organization structure and setting the marketing strategy. The final step is calculating the NPV,
the IRR, and the Payback Period. Based on the feasibility analysis, it is concluded that the digital
printing business of CV. Adimas Putera is not feasible to be conducted. The result is based on the
NPV calculation which has negative score of 371,770,903.51 and negative IRR of 20 percent. The
research result is beneficial to assist CV. Adimas Putera in taking investment decision to establish
the digital printing business.
Keywords Digital Printing, Feasibility Analysis, Investment
Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas
Putera
(Dedy Kuswanto)

70

IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


1. PENDAHULUAN

ada era modern ini usaha percetakan


telah mengalami banyak perubahan,
dimana pada era sebelumnya kegiatan
percetakan dilakukan dengan teknik sablon
sedangkan pada era modern ini kegiatan
percetakan banyak menggunakan mesin
digital printing. Kegiatan percetakan dengan
menggunakan
teknik
sablon
mulai
ditinggalkan karena proses pengerjaan
membutuhkan waktu yang lama serta
dibutuhkan jumlah yang besar untuk setiap
kali produksi. Berbeda dengan teknik sablon,
percetakan dengan digital printing memiliki
banyak kelebihan yakni proses pengerjaan
dilakukan dengan cepat, tidak perlu adanya
batasan minimum untuk setiap kali produksi
serta kualitas yang dihasilkan lebih bagus.
Selain itu usaha digital printing mampu
menjawab semua kebutuhan masyarakat akan
percetakan misalnya untuk membuat banner,
spanduk, brosur dan lain-lain. Kelebihankelebihan tersebut membuat usaha digital
printing menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan.
CV. Adimas Putera merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang
percetakan dengan menggunakan teknik
sablon dalam memproduksi secara massal
produk-produk seperti sticker, tatto dan
badge. Melihat peluang bisnis yang
menjanjikan dari usaha digital printing
membuat CV. Adimas Putera ingin
memperluas usahanya dengan mendirikan
digital printing yang berlokasi di daerah
kabupaten Malang.
Alasan dipilihnya
kabupaten Malang sebagai tempat perluasan
usaha dengan mendirikan digital printing
disebabkan menurut pemilik CV. Adimas
Putera, keberadaan kompetitor dalam bisnis
digital printing pada kabupaten Malang tidak
seketat seperti yang ada di kota Malang.
Dalam membangun usaha digital
printing investasi yang akan dikeluarkan oleh
CV. Adimas Putera tidaklah sedikit sehingga
diperlukan sebuah analisis yang mendalam
untuk menilai apakah bisnis yang akan
dijalankan nantinya akan memberikan
keuntungan atau tidak. Analisis yang dapat
dilakukan yakni analisis kelayakan usaha.
Analisis kelayakan usaha memiliki fungsi
sebagai pendeteksi keadaan bisnis yang akan

dijalankan sebelum melaksanakan investasi


(Subagyo, 2008). Dalam melaksanakan
analisis kelayakan usaha terdapat beberapa
aspek yang akan dievaluasi untuk
mengetahui layak atau tidaknya bisnis
tersebut dijalankan. Beberapa aspek tersebut
diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis
dan teknologi, aspek organisasi dan
manajemen, aspek pemasaran serta aspek
keuangan.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan
melakukan identifikasi masalah yang
nantinya akan menjadi topik dalam penelitian
ini. Identifikasi masalah dilakukan dengan
melakukan pengamatan awal pada obyek
penelitian yakni perusahaan percetakan CV.
Adimas
Putera.
Dalam
melakukan
pengamatan awal tersebut diketahui bahwa
CV. Adimas Putera ingin melakukan
perluasan usaha dengan mendirikan digital
printing yang berlokasi di daerah kabupaten
Malang. Untuk menghindari kesalahan dalam
melakukan investasi maka dalam mendirikan
usaha digital printing diperlukan sebuah
analisis kelayakan usaha berdasarkan
berbagai macam aspek yakni aspek pasar,
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen dan organisasi serta aspek
keuangan. Permasalahan-permasalahan yang
didapatkan pada saat pengamatan kemudian
dilakukanlah
studi
literatur
untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut.
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan
adalah melakukan pengumpulan data awal
melalui metode wawancara dan survei.
Setelah melakukan pengumpulan
data, maka langkah berikutnya yang
dilakukan adalah menentukan lokasi usaha
untuk bisnis digital printing. Untuk
menentukan lokasi usaha tidak semua
wilayah yang berada di kabupaten Malang
akan dilakukan survei namun hanya ada tiga
wilayah yang akan dilakukan survei yaitu
Pakisaji, Bululawang dan Kepanjen. Dalam
proses survei tersebut ketiga daerah tersebut
akan dinilai untuk menentukan lokasi mana
yang paling cocok bagi bisnis digital printing
dengan menggunakan metode factor rating.
Setelah mengetahui lokasi mana
yang akan menjadi tempat untuk usaha
digital printing maka pada tahap berikutnya

ISSN: 9772356441035

71

Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


akan dilakukan analisis kelayakan usaha
berdasarkan berbagai macam aspek. Aspek
pertama yakni aspek pasar. Pada aspek pasar
akan dilakukan peramalan permintaan untuk
tahun 2015 sampai tahun 2019. Peramalan
permintaan dilakukan dengan cara mencari
informasi mengenai data permintaan untuk
produk yang dihasilkan oleh mesin digital
printing pada tahun-tahun sebelumnya. Pada
aspek berikutnya yakni aspek teknis dan
teknologi akan dilakukan pengaturan segala
hal-hal teknis mulai dari menentukan jenis
mesin yang akan digunakan, merencanakan
membuat produk apa saja yang akan
ditawarkan serta membuat SOP yang
mengatur proses produksi dan yang terakhir
adalah merancang layout dari tempat usaha
digital printing.
Untuk
aspek
organisasi
dan
manajemen akan dilakukan pembuatan
struktur organisasi bagi bisnis digital
printing. Selain itu dalam aspek organisasi
dan manajemen juga akan dilakukan
perhitungan untuk mengetahui berapa jumlah
pekerja yang dibutuhkan pada bisnis digital
printing. Aspek selanjutnya adalah aspek
pemasaran, pada aspek pemasaran akan
dilakukan pembuatan strategi pemasaran
yang diformulasikan berdasarkan analisis
bauran pemasaran terhadap perusahaan jasa
yaitu product, price, place, promotion,
people, process dan physical evidence. Aspek
yang terakhir yang akan dianalisis adalah
aspek keuangan. Aspek keuangan dianalisis
untuk mengetahui apakah bisnis digital
printing dapat menguntungkan secara
finansial atau tidak. Pada aspek finansial
langkah pertama yang dilakukan adalah
membuat arus kas selama lima tahun ke
depan kemudian dari arus kas tersebut akan
dilakukan dilakukan perhitungan payback
period, NPV, dan IRR.

3.1 Menentukan Lokasi Usaha


CV. Adimas Putera memiliki rencana
untuk mengembangkan usahanya dengan
mendirikan sebuah digital printing yang
berlokasi di daerah kabupaten Malang.
Terdapat tiga pilihan lokasi yang nantinya
digunakan sebagai tempat berdirinya digital
printing CV. Adimas Putera yakni Pakisaji,
Kepanjen
dan
Bululawang.
Dalam
menentukan lokasi usaha terdapat kriteria
penilaian. Kriteria penilaian tersebut antara
lain kedekatan dengan pasar, lingkungan
sekitar, harga sewa, legalitas dan fasilitas
pendukung.
Kriteria-kriteria
tersebut
kemudian akan diberi bobot dengan
menggunakan metode AHP. Berikut ini
merupakan bobot dari masing-masing kriteria
berdasarkan perhitungan AHP:
Tabel 1 Bobot Akhir Tiap Kriteria
No

Kriteria

Bobot Akhir

Dekat dengan Pasar

43%

Lingkungan Sekitar

28%

Harga Sewa

4%

Legalitas

9%

Fasilitas Pendukung

15%
100%

Setelah menentukan bobot untuk


setiap kriteria, maka selanjutnya akan
dilakukan survei pada wilayah Pakisaji,
Kepanjen dan Bululawang. Survei dilakukan
untuk memberikan penilaian berdasarkan
kriteria penilaian yang telah ditentukan pada
ruko yang berada di ketiga wilayah tersebut.
Penilaian diberikan dengan menggunakan
rentang nilai 0-100. Hasil penilaian untuk
setiap kriteria kemudian akan dikalikan
dengan bobot. Wilayah yang akan dijadikan
tempat usaha bisnis digital printing
merupakan wilayah yang mendapatkan nilai
tertinggi. Berikut ini adalah tabel perhitungan
akhir untuk menentukan lokasi usaha:

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2 Perhitungan Akhir Penentuan Lokasi Usaha
Kepanjen
Pakisaji
Bululawang
Kriteria
Nilai Bobot Hasil Nilai Bobot Hasil Nilai Bobot Hasil
Dekat dengan
Market
90
43% 38,69
70
43% 30,09
85
43% 36,54
Lingkungan
Sekitar
60
28% 16,85
70
28% 19,66
85
28% 23,87
Harga
50
4%
2,17
90
4%
3,91
90
4%
3,91
Legalitas
90
9%
8,34
90
9%
8,34
90
9%
8,34
Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas
Putera
(Dedy Kuswanto)

72

Kriteria
Fasilitas
Pendukung
Total

IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


Kepanjen
Nilai Bobot Hasil
90

15%

13,78
79,84

Berdasarkan
hasil
perhitungan
didapatkan bahwa untuk lokasi yang ideal
dalam mendirikan digital printing adalah di
daerah Bululawang. Untuk lokasi usaha bagi
bisnis digital printing dilakukan dengan
menyewa ruko yang ada di jalan Raya
Bululawang.
3.2 Penentuan Aspek Pasar
Setelah menentukan lokasi mana
yang akan menjadi tempat usaha bagi bisnis
digital printing maka langkah berikutnya
adalah menentukan cakupan pasar. Dalam
cakupan pasar akan dilakukan identifikasi
untuk menetapkan lokasi mana yang dapat
diambil untuk dijadikan target pasar.
Penentuan
cakupan
pasar
dilakukan
berdasarkan kedekatan jarak suatu wilayah
dengan tempat berdirinya usaha digital
printing CV. Adimas Putera. Berdasarkan
kedekatan jarak, wilayah yang dapat menjadi
cakupan pasar dari bisnis digital printing
adalah wilayah Bululawang, Pakisaji dan
Tajinan.
Tahap berikutnya yang dilakukan
dalam aspek pasar adalah mengumpulkan
data permintaan untuk setiap produk yang
dihasilkan mesin digital printing dari setiap
tempat kegiatan mencetak pada wilayah yang
menjadi cakupan pasar bagi bisnis digital
printing. Untuk wilayah Pakisaji terdapat
satu tempat percetakan, untuk wilayah
Bululawang terdapat dua tempat percetakan
dan untuk wilayah Tajinan terdapat satu
tempat percetakan. Dari setiap percetakan
tersebut akan dilakukan wawancara dengan
metode mystery shopping untuk mengetahui
permintaan setiap tahun dari produk yang
dihasilkan dengan mesin digital printing.
Data-data
permintaan
tersebut
kemudian akan menjadi acuan dasar dalam
melakukan peramalan permintaan mulai
tahun 2015 sampai tahun 2019. Pada tahun
pertama yakni tahun 2015 peramalan
permintaan
dilakukan
dengan
cara
menargetkan permintaan sebesar 95% dari
total penambahan permintaan tahun 2013

Nilai
90

Pakisaji
Bobot Hasil

Nilai

Bululawang
Bobot Hasil

15%

13,78
90
15% 13,78
75,79
86,45
untuk setiap produk yang dihasilkan pada
setiap percetakan. Untuk tahun kedua yakni
tahun
2016
peramalan
permintaan
berdasarkan presentase kenaikan agregat
permintaan produk pada setiap percetakan
tahun 2012-2013
Pada tahun ketiga yakni pada tahun
2017 peramalan permintaan dilakukan
dengan mengasumsikan bahwa tidak terjadi
peristiwa khusus atau peningkatan pangsa
pasar yang menyebabkan permintaan
cenderung stagnan. Pada tahun keempat
yakni pada tahun 2018 peramalan permintaan
juga diasumsikan bahwa
permintaan
cenderung stagnan. Untuk tahun terakhir
pada tahun 2019, diperkirakan terjadi
lonjakan permintaan untuk produk spanduk,
brosur dan sticker disebabkan pada tahun
2019 terdapat peristiwa besar yakni pemilu.
Untuk produk banner terjadi peningkatan
permintaan hingga 100%, untuk produk
sticker terjadi peningkatan hingga mencapai
75% dan untuk produk brosur terjadi
peningkatan hingga 20% dari tahun
sebelumnya. Berikut ini merupakan tabel
peramalan permintaan untuk tahun 2015
sampai 2019.
Tabel 3 Data Peramalan Permintaan
Tahun (produk/tahun)
Produk

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

2015

2016

2017

2018

2019

Banner

54

68

60

65

70

Spanduk

999

1648

1700

1750

3500

Sticker

2688

4030

4250

4500

7880

Brosur

950

1520

1600

1700

2040

3.3 Penentuan Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek berikutnya yang akan dibahas
dalam analisis kelayakan usaha adalah aspek
teknis dan teknologi. Pada aspek ini akan
dibahas mengenai hal-hal teknis berkaitan
dengan pembangunan usaha digital printing
milik CV. Adimas Putera. Untuk tahap yang
pertama akan dilakukan pemilihan jenis
mesin digital printing yang akan digunakan
dalam kegiatan mencetak. Terdapat empat
pilihan tipe mesin yang direkomendasikan

ISSN: 9772356441035

Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


oleh PT Laysander selaku distributor mesin
digital printing. Berikut ini penjelasan
mengenai empat tipe mesin tersebut.
a. Liyu PZ Maxima
Mesin Liyu PZ Maxima merupakan
mesin yang cocok digunakan untuk
memproduksi skala besar disebabkan
kecepatan cetaknya yang tergolong tinggi.
Selain itu apabila dilihat dari resolusi print
yang dihasilkan yakni mencapai 1440 dpi,
mesin ini dapat dikategorikan sebagai mesin
yang mampu mencetak secara halus. Harga
dari mesin ini adalah Rp 210.000.000,-/unit.
b. Liyu PS Innova
Liyu PS Innova merupakan mesin
yang terbaik di kelasnya. Hal ini disebabkan
dengan print head yang dimiliki yang
mampu memproduksi secara massal dengan
kecepatan cetaknya yang mencapai 110
m2/jam. Selain itu dengan menggunakan
mesin ini mampu menghasilkan produk
dengan resolusi hingga mencapai 1600 dpi.
Selain itu kelebihan dari mesin ini yakni jenis
print head yang berupa Spectra Polaris lebih
awet dibandingkan dengan jenis print head
yang lain. Harga dari mesin ini adalah Rp
260.000.000,-/unit.
c. Liyu PTP Apollo
Untuk mesin liyu PTP Apollo dilihat
dari spesifikasi di atas dapat dikatakan bahwa
mesin tersebut bisa dibilang mesin standar di
kelasnya. Hal ini disebabkan apabila dilihat
dari kecepatan cetak maupun dari resolusi
gambar yang dihasilkan tergolong standar
bila dibandingkan dengan jenis mesin yang
lainnya. Harga dari mesin ini adalah Rp
180.000.000,-/unit.
d. Liyu PE Evolution
Liyu PE Evolution merupakan jenis
mesin yang tergolong paling bawah pada
kelasnya. Hal ini disebabkan dengan
kecepatan mencetak dan resolusi yang
standar yang dihasilkan, mesin ini memiliki
jenis print head yang kurang awet dalam
penggunaanya. Harga dari mesin ini adalah
Rp 170.000.000,-/unit.
Berdasarkan hasil diskusi dengan
pemilik CV. Adimas Putera, mesin yang
nantinya akan digunakan untuk menjalankan
usaha digital printing adalah mesin Liyu PS
Innova. Pemilihan mesin Liyu PS Innova
berdasarkan
beberapa
pertimbangan,
pertimbangan yang pertama adalah hasil

73
perhitungan NPV untuk setiap mesin. Dari
hasil perhitungan NPV dengan nilai i sebesar
10%, NPV yang dihasilkan untuk tipe Liyu
PS Innova sebesar 305,079 juta dan untuk
mesin Liyu PZ Maxima NPV yang
dihasilkan adalah 300,568 juta sedangkan
untuk mesin Liyu PTP Apollo NPV yang
diperoleh sebesar 270,566 juta. Dilihat dari
perhitungan NPV maka jenis mesin yang
akan dipilih adalah yang memiliki NPV
paling kecil yakni mesin Liyu PTP Apollo
namun dengan mempertimbangkan bahwa
mesin Liyu PS Innova memiliki kualitas
yang baik dan memiliki kecepatan mencetak
yang lebih tinggi dari Liyu PTP Apollo
sehingga nantinya lebih menguntungkan
apabila digunakan. Selain itu juga,
pertimbangan dalam memilih mesin Liyu PS
Innova adalah harga jual dari mesin tersebut
lebih tinggi dibandingkan dengan mesin yang
lainnya.
Setelah memilih jenis mesin yang
akan digunakan maka langkah berikutnya
adalah menentukan produk yang ditawarkan.
Mesin Liyu PS Innova dapat mencetak pada
beberapa media diantaranya adalah flexy
(frontlite dan backlite), sticker (vinyl dan one
way) dan art paper. Kemampuan mencetak
dalam beberapa media tersebut membuat
mesin Liyu PS Innova dapat menghasilkan
berbagai macam produk. Berikut ini
merupakan produk-produk yang ditawarkan
kepada konsumen digital printing CV.
Adimas Putera:
a. Banner
Banner merupakan salah satu media
promosi yang dicetak dengan digital printing
yang berbentuk potrait atau vertikal. Banner
dicetak dengan menggunakan media frontlite.
Digital printing milik CV. Adimas Putera
menyediakan dua jenis banner yakni roll
banner dan x-banner.
b. Spanduk
Spanduk merupakan media promosi
yang dicetak dengan digital printing
berbentuk vertikal maupun horisontal yang
biasanya diletakkan di tepi jalan. Untuk
media yang digunakan dalam mencetak
spanduk adalah flexy frontlite.
c. Sticker
Sticker merupakan media promosi
dimana
dalam
penggunaanya
akan
ditempelkan pada sebuah media datar. Pada

Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas
Putera
(Dedy Kuswanto)

74

IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014

digital printing milik CV. Adimas Putera


menyediakan dua jenis sticker yakni vinyl
dan one way vision.
d. Brosur
Brosur merupakan media promosi
yang terbuat dari kertas yang isinya berupa
informasi dan penawaran mengenai jasa atau
produk. Bahan yang digunakan dalam
mencetak brosur ini adalah art paper.
Tahapan terakhir dalam aspek teknis
dan teknologi adalah membuat layout dari
tempat usaha digital printing CV. Adimas
Putera. Tempat usaha digital printing CV.
Adimas Putera rencananya akan didirikan di
sebuah ruko berlantai dua yang berada di
Jalan Raya Bululawang yang berukuran 4 m
x 15m. Dalam ruko tersebut terdapat
sembilan ruangan yang akan diatur
penempatannya yakni tempat tunggu, front
office, editing, pantry, toilet, mushola, ruang
penyimpanan bahan baku, produksi dan
finishing. Pembuatan layout dilakukan
dengan menggunakan metode ARD (Activity
Relationship Diagram) (Apple, 1990).
Berikut ini adalah gambar ARD untuk layout
tempat usaha digital printing:
1. Tempat Tunggu
2. Front Office
3. Editing
4. Pantry
5. Toilet
6. Mushola
7. Produksi
8. Ruang Penyimpanan
9. Finishing

1
2

E
E

3
O

4
U

O
U

O
E

U
I

U
U

O
A

8
O

I
O

U
U

7
U

O
I

6
O

5
U

9
1

2
3

8
9

Gambar 1 ARD Digital Printing


Selain menentukan ARD, dalam
pembuatan layout sebuah tempat usaha
diperlukan
juga
penentuan
space
requirement. Penentuan space requirement
digunakan untuk menentukan luas dari setiap
ruangan yang ada di dalam sebuah layout.
Berikut ini adalah space requirement dari
setiap ruangan yang ada pada layout tempat
usaha digital printing CV. Adimas Putera:
a. Tempat Tunggu
Luas dari ruang tempat tunggu
dialokasikan sebesar 0,46x2,10 m. Hal ini
berdasarkan dari ukuran tempat duduk ruang
tunggu empat seat yang akan digunakan.

b.

Front office
Luas dari front office dialokasikan
sebesar 2 m x 4 m. Dengan ukuran tersebut
kebutuhan ruang dari front office sudah
mencukupi.
c. Editing
Untuk ruangan editing dialokasikan
sebesar 0,48 m x 2,2 m. Hal ini berdasarkan
dari dua ukuran dari meja komputer yang
akan digunakan yakni 1,10 m x 4,8 m.
d. Pantry
Untuk
ukuran
dari
pantry
dialokasikan sebesar 2 m x 2 m. Dengan
ukuran tersebut kebutuhan ruang dari pantry
sudah mencukupi.
e. Toilet
Ukuran dari toilet dialokasikan
sebesar 2 m x 2 m. Dengan ukuran tersebut
kebutuhan ruang dari toilet sudah
mencukupi.
f. Mushola
Untuk ukuran mushola dialokasikan
sebesar 1,5 m x 2 m. Dengan ukuran tersebut
mushola dapat menampung sekitar tiga orang
untuk keperluan ibadah.
g. Ruang Penyimpanan Bahan Baku
Untuk ruang penyimpanan bahan
baku dialokasikan sebesar 2 m x 2 m. Hal ini
berdasarkan ukuran minimal yang disarankan
oleh pihak PT. Laysander untuk ruang
penyimpanan bahan baku.
h. Ruang Produksi
Ruang produksi dialokasikan sebesar 4
m x 7,5 m. Hal ini berdasarkan ukuran yang
disarankan oleh PT Laysander dengan mesin
yang berukuran 1,6 m x 5,2 m.
i. Ruang Finishing
Ruang finishing dialokasikan sebesar 4
m x 4 m. Hal ini berdasarkan ukuran minimal
yang disarankan oleh pihak PT. Laysander
untuk ruang finishing.
3.4 Penentuan Aspek Organisasi dan
Manajemen
Aspek selanjutnya yang akan dibahas
dalam analisis kelayakan usaha adalah aspek
organisasi dan manajemen. Pada aspek ini
akan dibahas mengenai pengaturan sumber
daya manusia yang akan menjalankan sistem
dalam usaha digital printing CV. Adimas
Putera
meliputi
pembuatan
struktur
organisasi dan penentuan jumlah pekerja.
Dalam merancang sebuah struktur
organisasi yang akan digunakan pada sebuah
ISSN: 9772356441035

75

Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


perusahaan maka hal pertama yang akan
dilakukan adalah melakukan pembagian
kerja. Sebelum melakukan pembagian kerja
maka perlu diketahui rencana aktivitas apa
saja yang akan dilakukan dalam bisnis digital
printing CV. Adimas Putera. Berikut rencana
ini aktivitas-aktivitas apa saja yang akan
dilakukan dalam bisnis digital printing CV.
Adimas Putera:
a.
Mengatur segala macam kegiatan
produksi mulai dari bahan baku sampai
menjadi produk jadi.
b.
Mengatur keuangan dari keseluruhan
aktivitas perusahaan.
c.
Mengatur segala macam kegiatan
yang berhubungan dengan konsumen.
Setelah mengetahui rencana aktivitas
aktivitas apa saja yang akan dilakukan dalam
bisnis digital printing CV. Adimas Putera
maka ada tiga bagian yang ada dalam
struktur organisasi dalam bisnis digital
printing CV. Adimas Putera yaitu produksi,
keuangan dan penjualan. Tiga bagian ini
yang akan menjadi dasar dalam mendesain
struktur organisasi. Berikut ini desain
struktur organisasi dari bisnis digital printing
CV. Adimas Putera:

Dari struktur organisasi fungsional


yang akan dijalankan maka dalam tahap
berikutnya
akan
ditentukan
hierarki
organisasi. Dalam hirarki organisasi terdapat
penentuan berapa jumlah pekerja yang
berada pada bagian atau departemen (span of
control). Dalam menentukan jumlah pekerja
pada setiap bagian akan dilakukan sebuah
perhitungan namun perhitungan hanya
dilakukan pada pekerja pada bagian desain
disebabkan pekerjaan mendesain gambar
memiliki
beban kerja
yang tinggi
dibandingkan pekerja yang lain. Langkah
awal yang dilakukan dalam perhitungan
penentuan kerja adalah menghitung total
kebutuhan desain gambar berdasarkan
permintaan. Dalam contoh perhitungan total
kebutuhan desain akan menggunakan data
permintaan pada tahun 2015. Berikut ini
adalah contoh perhitungan total kebutuhan
desain gambar:

Pemilik
Manajer

Bagian Penjualan
dan Keuangan

Bagian Produksi

Desain

Cetak

Finishing

Front Office

Gambar 2 Struktur Organisasi


Digital Printing
Dilihat dari desain struktur organisasi
di atas dapat diketahui bahwa desain struktur
organisasi
menggunakan
pendekatan
fungsional, dimana struktur organisasi
terbagi dari tiga bagian yang berdiri sendiri
yaitu bagian produksi, penjualan dan
keuangan. Dalam desain struktur organisasi
ini pemilik akan langsung membawahi
bagian produksi yang terbagi atas desain,
cetak dan finishing serta bagian penjualan
dan keuangan.

Setelah mengetahui kebutuhan desain


gambar setiap bulannya maka tahap
berikutnya adalah menghitung kapasitas
pekerja tiap bulan. Perhitungan kapasitas
menggunakan beberapa asumsi yakni lama
waktu mendesain sebuah gambar adalah satu
setengah jam, waktu kerja ada 26 hari dan
jam kerja ada tujuh jam. Berikut ini adalah
contoh perhitungan kapasitas kerja pekerja
desain:

Dari perhitungan tersebut diketahui


bahwa kapasitas pekerja untuk satu pekerja
desain mampu memenuhi total kebutuhan
desain gambar setiap bulannya. Untuk
perhitungan penentuan pekerja desain pada
tahun berikutnya akan menggunakan
software Microsoft Excel, pada tahun kedua
yakni pada tahun 2016 sampai tahun 2018

Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas
Putera
(Dedy Kuswanto)

76
dibutuhkan dua orang desain sedangkan pada
tahun 2019 dibutuhkan tiga orang desain.
Untuk
jumlah
pekerja
pada
departemen produksi bagian cetak hanya
memerlukan satu operator yang bertugas
untuk mengoperasikan komputer server
dalam mencetak sebuah produk sedangkan
untuk bagian finishing juga hanya
memerlukan satu orang saja disebabkan
karena waktu yang dibutuhkan dalam proses
finishing untuk setiap produk tidak
membutuhkan waktu yang lama. Untuk
petugas front office juga hanya memerlukan
satu petugas saja disebabkan waktu yang
dibutuhkan dalam melayani konsumen
misalnya membuat nota tidak membutuhkan
waktu yang lama.

3.5 Penentuan Aspek Pemasaran


Dalam aspek pemasaran akan
dibahas mengenai strategi pemasaran yang
sesuai bagi bisnis digital printing milik CV.
Adimas Putera. Penentuan strategi pemasaran
dilakukan dengan cara membandingkan
seluruh aspek bauran pemasaran yang ada
pada usaha yang menjadi kompetitor bagi
bisnis digital printing. Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai strategi pemasaran yang
digunakan dalam usaha digital printing CV.
Adimas Putera berdasarkan tujuh bauran
pemasaran.
a. Product
Dari hasil survei dan wawancara
diketahui bahwa seluruh percetakan yang
menjadi kompetitor dari bisnis digital
printing
CV.
Adimas
Putera
juga
menawarkan produk seperti banner, spanduk,
sticker dan brosur namun pada produk yang
ditawarkan tersebut tidak terdapat klasifikasi
terhadap kualitas gambar. Hal ini berbeda
dengan digital printing CV. Adimas Putera,
dimana untuk produk yang ditawarkan
terdapat klasifikasi terhadap kualitas gambar
dan jenis kertas yang digunakan. Selain itu
produk yang ditawarkan juga memiliki varian
misalnya untuk produk banner terdapat dua
varian yakni x banner dan roll banner
sedangkan untuk sticker terdapat dua macam
yakni sticker vinyl dan one way vision.
b. Price
Dalam harga yang ditawarkan untuk
setiap produk, percetakan-percetakan yang
menjadi kompetitor menawarkan harga yang

IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


berbeda-beda. Untuk kisaran harga produk
spanduk dari setiap percetakan mulai dari Rp
17.000,00/m2 Rp 25.000,00/m2. Produk xbanner dari setiap percetakan ditawarkan
dengan kisaran harga mulai dari Rp
62.500,00 Rp 75.000,00. Untuk produk
sticker kisaran harga yang ditawarkan dari
setiap percetakan mulai dari Rp 1000,00/pcs
Rp 1250,00/pcs. Pada produk brosur
dengan ukuran A3 kisaran harga yang
ditawarkan mulai dari Rp 2000,00 Rp
4500,00. Dalam penetapan harga untuk
digital printing CV. Adimas Putera, harga
yang ditawarkan nantinya akan lebih murah
dibandingkan dengan perusahaan kompetitor.
Hal ini disebabkan karena digital printing
CV. Adimas Putera merupakan usaha yang
masih baru sehingga dengan menetapkan
harga yang lebih murah dibandingkan dengan
perusahaan kompetitor diharapkan konsumen
lebih memilih digital printing CV. Adimas
Putera.
c. Place
Pada percetakan yang menjadi
pesaing, cara yang dilakukan dalam
mendistribusikan produk kepada konsumen
seluruhnya sama yakni konsumen akan
mendatangi tempat percetakan untuk
memesan produk dan di kemudian hari akan
mengambil produk tersebut. Untuk digital
printing CV. Adimas Putera dalam
mendistribusikan produk kepada konsumen
ada dua cara yang dilakukan yakni konsumen
dapat datang langsung untuk memesan
produk dan cara yang kedua konsumen dapat
mengirimkan desain gambar melalui email
milik digital printing CV. Adimas Putera.
d. Promotion
Dari hasil survei yang telah
dilakukan kegiatan promosi yang dilakukan
oleh seluruh percetakan yang menjadi
pesaing masih sederhana yakni pada tempat
lokasi usaha dipasang spanduk yang
berisikan produk-produk yang ditawarkan
kemudian ada kartu nama dari pemilik dari
percetakan tersebut yang akan dibagikan
kepada konsumen. Untuk bisnis digital
printing CV. Adimas Putera kegiatan
promosi dilakukan dengan cara memasang
satu spanduk dengan ukuran 5 m x 3,2 m
pada pusat keramaian yakni pasar
Bululawang kemudian juga dilakukan
pemasangan spanduk untuk ukuran 1,5 m x
0,5 m di sepanjang jalan yang menjadi
ISSN: 9772356441035

77

Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


cakupan pasar bagi bisnis digital printing
CV. Adimas Putera.
e. People
Dari seluruh percetakan yang
menjadi kompetitor biasanya hanya terdapat
satu orang/pekerja yang menjalankan
keseluruhan kegiatan bisnis tersebut. Hal ini
berbeda dengan digital printing CV. Adimas
Putera dimana para pekerja sudah memiliki
bagian-bagian tersendiri. Pekerja-pekerja
yang nantinya bekerja dalam digital printing
CV. Adimas Putera nantinya akan dipilih
yang memiliki pengalaman di bidangnya.
f. Process
Dari seluruh percetakan yang
menjadi pesaing biasanya tidak ada
aturan/prosedur yang mengatur aktivitas
yang terjadi pada bisnis tersebut hal ini
disebabkan karena aktivitas bisnis pada
perusahaan pesaing bisa dibilang sederhana
yakni hanya melakukan aktivitas desain
gambar. Hal ini tentunya berbeda dengan
digital printing CV. Adimas Putera, aktivitas
dalam bisnis yang dijalankan oleh digital
printing CV. Adimas Putera cukup komplek
oleh sebab itu dibuat suatu SOP dan
pengaturan proses bisnis untuk mengatur
kegiatan bisnis yang dijalankan. Selain itu
juga untuk mengatur pekerja dalam
menjalankan tugasnya dibuat sebuah job
description untuk masing-masing pekerja.
g. Physical Evidence
Pada perusahaan kompetitor hampir
semua perangkat yang digunakan untuk
menunjang layanan hanya berupa printer dan
satu set komputer yang dibuat untuk
mendesain gambar. Hal ini tentunya berbeda
dengan digital printing CV. Adimas Putera,
pada digital printing CV. Adimas Putera
rencananya akan membeli mesin yang
berteknologi tinggi mampu mencetak dengan
cepat dan memiliki resolusi tinggi. Selain itu
akan terdapat dua printer dan dua set
komputer untuk membantu konsumen untuk
mendesain gambar.
3.6 Perhitungan Aspek Keuangan
Dalam perhitungan aspek keuangan
langkah pertama yang dilakukan adalah
menghitung biaya yang dikeluarkan untuk
usaha digital printing. Perhitungan biaya
tersebut meliputi perhitungan pajak bumi dan
bangunan, perhitungan gaji bagi pekerja,

perhitungan listrik dan perhitungan arus kas


awal.
Setelah menghitung biaya apa saja
yang dikeluarkan dalam usaha digital
printing
langkah
berikutnya
adalah
menghitung arus kas operasional selama lima
tahun ke depan. Arus kas operasional
nantinya akan berisi mengenai pemasukan
yang didapatkan dari data peramalan
permintaan selama lima tahun ke depan serta
pengeluaran biaya yang dikeluarkan. Dari
hasil perhitungan kas operasional didapatkan
bahwa selama lima tahun ke depan, Break
Even Point untuk bisnis digital printing baru
terjadi pada tahun kelima.
Tahap berikutnya akan dilakukan
menghitung arus kas bersih dari bisnis digital
printing selama periode lima tahun. Pada
periode kelima arus kas ditambahkan dengan
nilai sisa aset yang dimiliki oleh digital
printing CV. Adimas Putera. Berikut ini
adalah arus kas bersih dari bisnis digital
printing CV. Adimas Putera:
Tabel 4 Arus Kas Bersih
Tahun Ke-0
Tahun Pertama
Tahun Kedua
Tahun Ketiga
Tahun Keempat
Tahun Kelima

Rp (380.392.100,00)
Rp (120.602.251,53)
Rp (27.337.281,97)
Rp (18.116.747,35)
Rp (77.133.579,78)
Rp 257.369.797,51

Arus kas bersih tersebut akan


digunakan dalam perhitungan investasi.
Perhitungan investasi yang dilakukan berupa
perhitungan nilai saat ini (NPV) dan dengan
cara membandingkan nilai MARR dengan
nilai IRR. Untuk melakukan perhitungan
investasi, perlu diketahui nilai MARR dari
proyek. Salah satu komponen dalam
perhitungan MARR adalah tingkat bunga
kredit (Rh). Tingkat bunga kredit untuk
proyek digital printing CV. Adimas Putera
menggunakan rata-rata tingkat bunga kredit
dari sembilan bank terkemuka di Indonesia
per akhir Maret 2014 yakni mencapai
10,83% (Bank Indonesia, 2013).
Setelah diketahui tingkat bunga
kredit digital printing CV. Adimas Putera,
dapat dilakukan perhitungan mencari nilai
MARR. Tingkat resiko yang digunakan
sebesar 11%, dikarenakan digital printing
CV. Adimas Putera merupakan bisnis yang
berbasis teknologi yang perubahannya sangat
cepat sehingga resiko yang ditimbulkan juga
tinggi. Berikut ini adalah perhitungan MARR

Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas
Putera
(Dedy Kuswanto)

78

IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014

untuk bisnis digital printing CV. Adimas


Putera:
Tabel 5 Perhitungan Nilai MARR
Bunga Kredit (Rh)
Tarif Pajak (T)
Kh (= Rh * (1-T))
Wh (sumber dana berupa pinjaman)
WACC (=Wh * Kh)

10,83%
25%
8%

bahwa untuk bisnis digital printing CV.


Adimas Putera perhitungan nilai IRR sebesar
-20%. Dengan nilai IRR sebesar -20% maka
pengembalian investasi yang dikeluarkan
sangat sulit untuk kembali sehingga bisnis
digital printing tidak layak untuk dijalankan.

1
8%

Resiko

11%

MARR (= WACC + Resiko)

19%

Nilai MARR tersebut kemudian akan


digunakan dalam perhitungan NPV, Payback
Periode dan IRR. Suatu bisnis dinyatakan
layak apabila nilai NPV bernilai positif
(Margaretha, 2005). Perhitungan NPV akan
menggunakan bantuan software Microsoft
Excel dengan menggunakan nilai i sebesar
19%. Dari perhitungan tersebut diketahui
bahwa nilai NPV untuk bisnis digital
printing CV. Adimas Putera adalah sebesar
negatif 371.770.903,51. Dengan nilai NPV
yang bernilai negatif maka dapat dikatakan
bahwa bisnis digital printing CV. Adimas
Putera tidak layak untuk dijalankan.
Perhitungan
berikutnya
untuk
menilai kelayakan investasi adalah Payback
Period. Payback Period dihitung untuk
mengetahui berapa lama investasi yang
dikeluarkan dalam suatu bisnis dapat
kembali. Berikut ini adalah perhitungan
payback Period untuk bisnis digital printing
CV. Adimas Putera:
Tabel 5 Perhitungan Payback Period
Periode Cash FLow
Cost of Fund
Cummulative
0
-380.392.100 -380.392.100,00
1 -120.602.251,53
-72.274.499
-573.268.850,53
2
-27.337.281,97 -108.921.081,60
-709.527.214,10
3
-18.116.747,35 -134.810.170,68
-862.454.132,13
4
-77.133.579,78 -163.866.285,10 -1.103.453.997,01
5
257.369.797,51 -209.656.259,43 -1.055.740.458,93

Dari tabel 5 diketahui bahwa selama


umur proyek, investasi yang dikeluarkan
untuk bisnis digital printing CV. Adimas
Putera tidak dapat kembali. Hal ini membuat
bisnis digital printing CV. Adimas Putera
tidak layak untuk dijalankan.
Untuk perhitungan berikutnya adalah
menghitung nilai IRR. Suatu proyek
dinyatakan layak apabila nilai IRR lebih
besar daripada nilai MARR. Untuk
perhitungan nilai IRR akan dilakukan dengan
menggunakan microsoft excel. Dari hasil
perhitungan Microsoft Excel didapatkan

3.7 Analisis Hasil Studi Kelayakan Usaha


Dari
hasil
studi
kelayakan
dinyatakan bahwa bisnis digital printing CV.
Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan.
Ketidaklayakan bisnis digital printing sendiri
disebabkan beberapa faktor. Bila ditinjau dari
faktor teknis yakni dalam pemilihan lokasi
usaha, wilayah yang menjadi lokasi usaha
dari digital printing CV. Adimas Putera
yakni wilayah Bululawang sulit sekali sekali
untuk dilakukan perluasan pasar ke wilayah
lain misalnya ke wilayah Turen maupun
Kepanjen. Kesulitan dalam mengambil pasar
untuk wilayah Turen dan Kepanjen
disebabkan karena jauhnya jarak antara
wilayah tersebut dengan digital printing CV.
Adimas Putera. Hal ini berimbas pada
permintaan pasar yang cenderung stagnan
tiap tahunnya.
Permintaan yang stagnan pada setiap
tahunnya membuat arus kas dari digital
printing CV. Adimas Putera terus bernilai
negatif (rugi). Break Even Point untuk bisnis
digital printing baru terjadi pada tahun
kelima namun hal tersebut terjadi disebabkan
karena adanya peristiwa khusus yakni
PEMILU yang diadakan pada tahun 2019
sehingga permintaan diramalkan akan
melonjak naik. Pada tahun-tahun selanjutnya
sudah tidak ada lagi peristiwa khusus yang
akan membuat permintaan akan melonjak
naik sehingga bisa dikatakan arus kas setelah
tahun 2019 juga akan bernilai negatif. Hal ini
membuat bisnis digital printing tidak layak
untuk dijalankan.
Faktor
teknis
lain
yang
mempengaruhi ketidaklayakan bisnis digital
printing CV. Adimas Putera adalah mahalnya
harga peralatan yang digunakan dalam
menjalankan bisnis digital printing CV.
Adimas Putera. Selain itu, peralatanperalatan yang digunakan menggunakan daya
listrik yang tinggi sehingga berpengaruh
terhadap tagihan untuk setiap tahunnya.
Biaya operasional lain yang juga tinggi ialah
biaya dalam menyewa ruko. Biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk pembelian peralatan,
ISSN: 9772356441035

79

Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014


tagihan listrik serta untuk sewa ruko sangat
membebani biaya operasional sehingga
pengeluaran untuk bisnis digital printing ini
sangat tinggi.
Faktor
berikutnya
yang
mempengaruhi ketidaklayakan bisnis digital
printing CV. Adimas Putera menyangkut
kompensasi/gaji yang diberikan kepada
pekerja. Pada awalnya, digital printing CV.
Adimas Putera ingin memberikan gaji bagi
pekerja sesuai dengan UMK yang sudah
ditetapkan namun dengan membayar gaji
sesuai UMK sangat memberatkan biaya
operasional. Oleh sebab itu digital printing
CV. Adimas Putera dalam menggaji para
pekerja sesuai dengan kebijakan pemilik
namun meskipun bisnis digital printing CV.
Adimas Putera dalam menggaji pekerja tidak
sesuai dengan UMK yang telah ditetapkan,
bisnis digital printing ini tetap saja tidak
layak untuk dijalankan.
Faktor lain di luar studi kelayakan
yang membuat bisnis digital printing CV.
Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan
adalah faktor perubahan teknologi. Bisnis
digital printing CV. Adimas Putera
merupakan salah satu bisnis yang
berbasiskan teknologi yang perubahannya
cepat. Dengan perubahan yang cepat tersebut
dikhawatirkan pada masa-masa mendatang,
orang dalam melakukan promosi sudah tidak
menggunakan produk yang dihasilkan oleh
digital printing namun sudah beralih ke
teknologi yang lain sehingga permintaan
untuk produk dari digital printing akan terus
menurun.
4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan topik analisis kelayakan
usaha untuk digital printing CV. Adimas
Putera maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah:
a.
Berdasarkan hasil penilaian dengan
melihat beberapa kriteria penilaian, lokasi
usaha untuk digital printing CV. Adimas
Putera akan berada di Jalan Raya
Bululawang.
b.
Dalam aspek pasar, wilayah yang
akan menjadi cakupan pasar bagi bisnis
digital printing adalah wilayah Bululawang,
Pakisaji dan Tajinan. Untuk data permintaan

untuk setiap produk, pada tahun pertama dan


tahun kedua terjadi peningkatan jumlah
permintaan namun pada tahun ketiga dan
keempat permintaan cenderung stagnan
sedangkan pada tahun kelima permintaan
melonjak naik.
c.
Dalam aspek teknis, mesin yang akan
digunakan dalam bisnis digial printing CV.
Adimas Putera adalah tipe mesin Liyu PS
Innova. Dari mesin tersebut menghasilkan
produk yaitu spanduk, brosur, banner dan
sticker.
d.
Pada
aspek
organisasi
dan
manajemen, struktur organisasi pada digital
printing CV. Adimas Putera terbagi menjadi
dua bagian yakni bagian produksi dan bagian
penjualan. Pada bagian produksi membawahi
pekerja dalam bidang desain, cetak dan
finishing sedangkan bagian penjualan
membawahi pekerja pada bidang front office.
e.
Pada aspek pemasaran, terdapat
beberapa strategi pemasaran berdasarkan
bauran pemasaran yang dibuat untuk
memenangkan
persaingan
terhadap
perusahaan kompetitor. Strategi-strategi
tersebut meliputi menawarkan varian produk
yang lebih banyak, menetapkan hargadi
bawah kompetitor, melakukan promosi di
daerah yang menjadi cakupan pasar dan
merencanakan membeli jenis mesin yang
berteknologi tinggi.
f.
Dilihat dari aspek keuangan,
diketahui bahwa bisnis digital printing CV.
Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan.
Hal ini bisa dilihat dari perhitungan NPV
yang bernilai -Rp 371.770.903,51, nilai IRR
sebesar -20%. Selain itu melalui perhitungan
Payback Periode juga diketahui bahwa
investasi yang dikeluarkan tidak dapat
kembali selama umur proyek dijalankan.
5. SARAN
Saran yang dapat diberikan kepada
perusahaan CV. Adimas Putera adalah
sebaiknya rencana CV. Adimas Putera dalam
membangun digital printing di kabupaten
Malang tidak perlu untuk direalisasikan. Hal
ini
disebabkan
karena
berdasarkan
perhitungan NPV, IRR dan Payback Periode
menunjukkan bahwa bisnis digital printing
CV. Adimas Putera tidak layak untuk
dijalankan. Selain itu usaha digital printing

Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas
Putera
(Dedy Kuswanto)

80

IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014

merupakan usaha yang memiliki resiko tinggi


disebabkan usaha ini berbasiskan teknologi
yang perubahannya sangat cepat sehingga
pada masa mendatang sulit sekali
memprediksi
apakah teknologi
yang
digunakan dalam digital printing masih
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Subagyo, A., 2008, Studi Kelayakan,
Gramedia., Jakarta.
Apple, J., M. 1990, Plant Layout and
Material Handling, Ed.3, diterjemahkan
oleh Mardiono, N., M., T, ITB, Bandung.
Bank
Indonesia,
2013,
Inflasi,
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/bidan-inflasi/Contents/ Penetapan .aspx,
diakses tanggal 3 Desember 2013.
Margaretha, F., 2005, Teori dan Aplikasi
Manajemen Keuangan: Investasi dan
Sumber Dana Jangka Panjang, Jakarta.,
2005.

ISSN: 9772356441035

Anda mungkin juga menyukai