Akut Abdomen
Disusun oleh:
Hermas Irawan 0310020
Yeli Erna Fratiwi 0410065
Bayu Indrayana 0510056
Nita Kristiani 0510102
Ajeng Annamayra 0710188
Rudi Chandra 0710209
Pembimbing:
Dr. Danny G. S, Sp.B
PENDAHULUAN
Akut abdomen ialah kondisi dimana gejala utamanya adalah nyeri
perut, terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa, untuk
penanggulangannya biasanya diperlukan tindakan pembedahan.
Keadaan klinis ini menimbulkan tantangan bagi seorang dokter
karena memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh dan cepat untuk
menentukan keputusan untuk intervensi operasi. Keputusan ini harus
cepat ditegakkan karena setiap keterlambatan yang terjadi dapat
menimbulkan penyulit yang berakibat meningginya angka morbiditas dan
mortalitas.
Pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi abdomen beserta
isinya sangat menentukan dalam menyingkirkan satu demi satu dari
sekian banyak kemungkinan yang dapat menjadi penyebab nyeri perut
akut.
Aturan utama pada nyeri abdomen adalah nyeri yang sangat hebat,
yang tampak pada pasien yang sebelumnya sehat dan berlangsung
sedikitnya selama 24 jam dan kadang memerlukan tindakan operasi.
Banyak penyakit juga, diluar masalah intraabdomen dan tidak
berhubungan dengan pembedahan, dapat menghasilkan akut abdomen dan
nyeri tekan abdominal. Dan juga diagnosis yang terkait dengan akut
abdomen bervariasi sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya (Brown
S.P, 1990; Dombal FT, 1992). Selain itu penyebab non bedah juga dapat
memungkinkan.
Hal
ini
penting
untuk
menjaga
kemungkinan
Sangat
penting
tidak
hanya
mempersempit
differensial
AKUT ABDOMEN
2.1.
Definisi
Boerhaave's syndrome
Perforated diverticulum
Obstruction
Adhesion related small or large bowel obstruction
Sigmoid volvulus
Cecal volvulus
Incarcerated hernias
Inflammatory bowel disease
Gastrointestinal malignancy
Intussusception
Ischemia
Buerger's disease
Mesenteric thrombosis or embolism
Ovarian torsion
Ischemic colitis
Testicular torsion
Strangulated hernias
Tabel 2. Nonsurgical Causes of Acute Abdomen
Endocrine and Metabolic Causes
Uremia
Diabetic crisis
Addisonian crisis
Acute intermittent porphyria
Hereditary Mediterranean fever
Hematologic Causes
Sickle cell crisis
Acute leukemia
Other blood dyscrasias
Toxins and Drugs
Lead poisoning
Other heavy metal poisoning
Narcotic withdrawal
Black widow spider poisoning
Secara khusus, keadaankeadaan yang dapat menyebabkan akut abdomen
yang berhubungan dalam bedah dapat dibagi menjadi 6 bagian besar kategori :
1. Inflamasi
Kategori inflamasi ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bakterial dan
kimiawi. Contoh yang sering terjadi dari bakterial seperti appendicitis
akut, divertikulitis, dan beberapa kasus PID. Contoh yang kimiawi adalah
seperti perforasi, ulkus peptikum dimana kandungan asam lambung
menyebabkan reaksi peritoneal.
2. Mekanik
Contoh penyebab mekanik seperti keadaan obstruksi. Contohnya hernia
inkarserata, perlengketan, intussusepsi, malrotasi usus dengan volvulus,
atresia kongenital atau stenosis usus. Penyebab tersering obstruksi
mekanik usus besar adalah Ca Colon.
3. Neoplasma
4. Vaskular
Kelainan vaskular yang menyebabkan keadaan akut abdomen contohnya
adalah thrombosis atau embolisme A. mesenterika. Ketika aliran darah
terhenti, timbul nekrosis jaringan, dengan ganggren usus yang terjadi pada
usus.
5. Defek Kongenital
Defek kongenital dapat memerlukan tindakan operasi segera kapan saja
dari sejak saat kelahiran (contoh: atresia duodenum, omphalocele atau
hernia diaphragmatica) sampai bertahun-tahun setelahnya seperti pada
malrotasi usus kronik.
6. Trauma
Penyebab traumatik dari akut abdomen bervariasi dari luka tusuk dan
tembak sampai luka tumpul abdominal yang menyebabkan keadaan seperti
ruptur lien. Riwayat kejadian trauma harus jelas. 1
2.3.
N. frenikus
Pleksus seliakus
Tingkat
Persarafan
C 3-5
Th 6-9
Pleksus mesenterikus
N.
splanknikus
Th 10-11
Th 11 L1
Buli-buli, rektosigmoid
kaudal
Pleksus hipogastrikus
S2 - S4
Saraf
Pancreas,
3. Nyeri pindah
Berkembang sesuai dengan proses patologinya.
Trias kolik : nyeri perut yang kumatan, mual muntah, gerak paksa.
Keadaan yang memperberat dan memperingan
a. Posisi yang nyaman
berbaring terlentang tanpa bergerak pada peritonitis
berjalan dengan membungkuk Appendicitis,
pasien berbaring dengan kaki menekuk peradangan yang
merangsang M. psoas (Appendicitis, Abscess M. psoas)
Nyeri yang bertambah pada saat bernafas : nyeri Pleuritis, Peritonitis, Abscess
peritoneum, distensi abdomen karena obstruksi intestinal, Cholecystitis
b. Karakteristik dari muntah
tidak disertai cairan empedu : Stenosis pylorus.
berulang bercampur empedu : awal obstruksi usus halus proksimal.
pada obstruksi usus halus distal dan obstruksi usus besar, muntah
yang terjadi didahului dengan rasa mual yang berkepanjangan,
akhirnya muntah disertai faeces.
c. Waktu muntah
sangat berat dan persisten : strangulasi dari usus halus atau
Pancreatitis akut.
timbul pada puncak nyeri: kolik renal atau kolik intestinal.
Pada akut abdomen biasanya muntah timbul setelah rasa nyeri,
sedangkan pada
gastroenteritis, muntah timbul mengawali rasa nyeri.
2.4.
Diagnosis
Nyeri, anoreksia, mual, muntah, disfagi, penurunan berat badan, perut
kembung, diare, konstipasi merupakan manifestasi khas suatu kelainan
akut abdomen. Tanda penting pada pemeriksaan fisik mencakup nyeri
tekan 'defence musculair' dan perubahan dalam peristaltik usus, rigidity,
teraba massa, perdarahan, maupun ikterus. Tetapi perbedaan klinis bukan
untuk membedakan antara nyeri abdomen akuta dan nonakuta, tetapi
antara abdomen bedah dan abdomen nonbedah. Identifikasi abdomen
bedah tergantung atas penggunaan tiga komponen diagnostik dasar:
Pancreatitis
Appendicitis (dini)
Hepatitis atau Abscess hepar
Extra abdomen :
o Pleuritis,
Pneumonia
lobaris
inferior, Pneumothorax
o Pericarditis, Infark miokard, Angina
o Pyelonephritis, Colik renal
Nyeri perut tengah:
Gangguan (dini)
Obstruksi usus halus atau gangren
Pancreatitis
Gastroenteritis
Emboli mesenterium/thrombosis
Diseksi aorta
Adenitis mesenterik
Diverticulitis sigmoid (dini)
Konstipasi
obstruksi usus besar akan bisa BAB dan flatulen sama sekali,
obstruksi pada usus halus dapat tidak menimbulkan konstipasi.
Diare
Diare yang disertai darah Colitis ulserativa, Crohns disease,
disentri Basiler atau Amuba.
10
11
o Borborygmi
yang
konstan,
cukup
keras,
intensitas
dibawahnya
defence muskular bervariasi tergantung perangsangan, jenis iritan
Meraba pulsasi.
o Pulsasi yang lambat, penuh, dan regular menunjukkan
respon penderita baik walau tidak mengesampingkan
kemungkinan infeksi peritoneal yang hebat
o Pulsasi yang meninggi, cepat, tidak teratur menunjukkan
sifat khas dari infeksi abdominal yang progresif
o Pulsasi cepat dan kecil peritonitis lanjut
Pemeriksaan Rektum dan Genitalia
Dilakukan paling akhir, namun jangan sampai terlupakan
12
dapat
diketahui
dengan
menyuruh
panderita
13
14
berarti
tidak
ada
perdarahan
intraperitoneal
Tabel. 4 Abdominal Examination Signs
SIGN
DESCRIPTION
DIAGNOSIS/CONDITION
Aaron sign
Acute appendicitis
Bassler sign
Chronic appendicitis
Blumberg's
sign
Peritoneal inflammation
Intra-abdominal source of
abdominal pain
Chandelier
sign
Choledocholithiasis
Claybrook
sign
Portal hypertension
Hemoperitoneum
Hemoperitoneum
Fothergill's
sign
15
SIGN
DESCRIPTION
DIAGNOSIS/CONDITION
Kehr's sign
Mannkopf's
sign
Absent if malingering
Ransohoff
sign
Yellow discoloration of
umbilical region
Rovsing's
sign
Acute appendicitis
16
M.psoas,
Abscess
M.psoas,
ataupun
Abscess
retroperitoneal.
Bayangan opak sepanjang canalikuli dan Tractus urinarius batu
saluran kemih.
Foto polos abdomen posisi telentang dan tegak menunjukkan
obstruksi gaster, obstruksi usus halus proksimal, tengah dan distal,
dan obstruksi colon.
Ultrasonografi
Evaluasi yang cepat, aman, murah pada hepar, kandung empedu,
ductus biliaris, limpa, pancreas, appendix, ginjal, ovarium, dan uterus.
USG transabdominal dan intravaginal evaluasi ovarium, adnexa,
dan uterus
Mendeteksi distribusi cairan intra abdominal
USG color Doppler evaluasi pembuluh darah intra abdominal dan
retroperitoneal
Kelemahannya : banyaknya udara pada abdomen dapat menganggu
gambaran sonografi organ abdomen
CT SCAN
Tulang, udara dan lemak tidak menganggu gambaran CT SCAN
sangat berguna untuk evaluasi keluhan abdomen pada pasien yang
belum jelas indikasinya untuk laparatomi atau laparaskopi
berguna untuk mengidentifikasi udara bebas intraperitoneal yang
sangat sedikit dan lokasi daerah inflamasi yang memerlukan tindakan
operasi segera (appendicitis, tubo ovarian abscess) atau tunda operasi
(diverticulitis, pancreatitis, abscess hepatikum)
2.5. Differential Diagnosis
Pemeriksaan fisik, laboratorium dan radiografi sangat penting untuk
menemukan penyakit yang berhubungan dengan kasus bedah. Differential
diagnosis harus ditegakkan untuk mempersempit ruang lingkup gejala
17
18
o Gastritis akut
o Adenitis mesenterica
o Infeksi paras
2. Kelainan pada hepar, limpa, dan traktus biliaris
o Cholecystitis akut
o Cholangitis akut
o Hepatic abscess
o Ruptur tumor hepar
o Ruptur spontan limpa
o Infark splenicus
o Kolik biliaris
o Hepatitis akut
3. Kelainan pancreas
o Pancreatitis akut
4. Kelainan saluran kemih
o Kolik ureter atau ginjal
o Pyelonephritis akut
o Cystitis akut
o Infark Renalis
5. Kelainan ginekologis
o Ruptur kehamilan ektopik
o Tumor Ovarium
o Ruptur kista folikel ovarium
o Salpingitis akut
o Dysmenorrhea
o Endometriosis
6. Kelainan vaskuler
o Ruptur aneurisma aorta dan visceral
o Colitis iskhemik akut
o Thrombosis mesenterica
7. Kelainan peritoneal
o Abscess intra abdominal
o Peritonitis primer
o Peritonitis tuberculosa
8. Kelainan retroperitoneal
o Perdarahan peritoneal
2.6.
19
No peritoneal signs
Peritoneal signs
Acidosis, laktat
Abdominal x - ray
CT scan
Arterial
ischemia
Pneumoperitoneum
Normal study
Consider
angio
OR
angio
Mesenteric
venous
thrombosis
No Pneumoperitoneum
Water soluble contrast
swallow
OR
Leak, not
contained
Contained
leak
No leak
anticoagulation
Gambar 5. Algorithm for the treatment of acute-onset severe, generalized abdominal pain.
CT, computed tomography; NG, nasogastric tube; NL, normal study; OR, operation.
Evaluate severity
mild
Supportive
treatment
moderete
Consider
CT
Antibiotics?, ERCP
Severe
No shock
CT
CT
CT directed therapy
20
Gambar 7.
Algorithm for the treatment of left upper quadrant abdominal pain. CT, computed tomography.
US
US
Gallstones
NL
Laparascopy
CT
Directed therapy
Gambar 8.
NL bile ducts
CT
Directed therapy
Directed therapy
Algorithm for the treatment of right upper quadrant abdominal pain. CT, computed tomography;
ERCP, endoscopic retrograde cholangiopancreatography; LFTs, liver function tests; NL, normal study; US,
ultrasound.
male
female
Gynecologic hx,
UTI>, appendicitis
Presentation
consistent with
appendicitis
CT
OR
Equivocal
presentation
CT
No appendicitis
appendicitis
Laparascopy/laparatomy
CT directed therapy
Laparascopy vs
laparatomy
CT directed therapy
Gambar 9. Algorithm for the treatment of right lower quadrant abdominal pain. CT,
computed tomography; hx, history; OR, operation; UTI, urinary tract infection.
History and physical
peritonitis
No peritonitis
divertikulitis
CT
Contained
abscess
perforation
Antibiotics +
percutaneus drainage
laparatomy
antibiotics
equivocal
CT
CT directed therapy
21
Elective
resection
Gambar 10.
Algorithm for the treatment of left lower quadrant abdominal pain. CT, computed tomography.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad TA, Shelbaya E, Razek SA, et al: Experience of laparoscopic
management
in
100
patients
with
acute
abdomen.
Hepatogastroenterology 2001; 48:733-736.A description of the usefulness of
laparoscopy in a large series of patients with acute abdomen. A good review of
this important diagnostic and therapeutic tool.
2. Cademartiri F, Raaijmaker RHJM, Kuiper JW, et al: Multi-detector row CT
angiography in patients with abdominal angina.
Radiographics 2004; 24:969-984.A good review of the CT characteristics of
acute mesenteric ischemia. This outlines the radiographic findings that have
greatly assisted in the diagnosis of this otherwise difficult condition.
3. Cope, Zachary. 2005. Early Diagnosis of The Acute Abdomen. Edisi 21.
Oxford University Press. New York. Hal 233 241
4. Dunphy J. Englebert, Botsford T W. 1998. Pemeriksaan Fisik Bedah. Edisi 5.
W B Saunders Company. Philadelphia. Hal 172 181
5. de Dombal FT: Computers, diagnoses and patients with acute abdominal pain.
Arch Emerg Med 1992; 9:267-270.
6. Graff LG, Robinson D: Abdominal pain and emergency department
evaluation. Emerg Med Clin North Am 2001; 19:123-136.Good review of the
spectrum of patients presenting with acute abdominal pain.
7. Lawrence W. Way, Gerard M. Doherty. 2003.Current Surgical Diagnosis and
Treatment. Eleventh edition. Vol I.Mc Graw-Hill companies. California. Hal
503 516.
22
23
24