Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

Akut Abdomen
Disusun oleh:
Hermas Irawan 0310020
Yeli Erna Fratiwi 0410065
Bayu Indrayana 0510056
Nita Kristiani 0510102
Ajeng Annamayra 0710188
Rudi Chandra 0710209

Pembimbing:
Dr. Danny G. S, Sp.B

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT SARTIKA ASIH
2012

PENDAHULUAN
Akut abdomen ialah kondisi dimana gejala utamanya adalah nyeri
perut, terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa, untuk
penanggulangannya biasanya diperlukan tindakan pembedahan.
Keadaan klinis ini menimbulkan tantangan bagi seorang dokter
karena memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh dan cepat untuk
menentukan keputusan untuk intervensi operasi. Keputusan ini harus
cepat ditegakkan karena setiap keterlambatan yang terjadi dapat
menimbulkan penyulit yang berakibat meningginya angka morbiditas dan
mortalitas.
Pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi abdomen beserta
isinya sangat menentukan dalam menyingkirkan satu demi satu dari
sekian banyak kemungkinan yang dapat menjadi penyebab nyeri perut
akut.
Aturan utama pada nyeri abdomen adalah nyeri yang sangat hebat,
yang tampak pada pasien yang sebelumnya sehat dan berlangsung
sedikitnya selama 24 jam dan kadang memerlukan tindakan operasi.
Banyak penyakit juga, diluar masalah intraabdomen dan tidak
berhubungan dengan pembedahan, dapat menghasilkan akut abdomen dan
nyeri tekan abdominal. Dan juga diagnosis yang terkait dengan akut
abdomen bervariasi sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya (Brown
S.P, 1990; Dombal FT, 1992). Selain itu penyebab non bedah juga dapat
memungkinkan.

Hal

ini

penting

untuk

menjaga

kemungkinan

kemungkinan dalam pikiran ketika mengevaluasi pasien dengan akut


abdomen.

Sangat

penting

tidak

hanya

mempersempit

differensial

diagnosis menjadi satu pilihan utama tetapi juga penting untuk


menentukan apakah pasien membutuhkan tindakan operasi atau tidak.

AKUT ABDOMEN
2.1.

Definisi

Akut abdomen didefinisikan secara umum sebagai proses yang terjadi


intraabdominal yang menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan timbul mendadak,
yang dapat cepat memburuk dan mengancam nyawa dan membutuhkan tindakan
operasi.
Definisi lainnya adalah suatu proses intraabdominal yang menyebabkan rasa
sakit yang parah dan sering memerlukan intervensi bedah. Ini adalah kondisi yang
memerlukan penilaian atau keputusan yang cukup mendesak untuk tindakan
selanjutnya
Istilah akut abdomen menunjukkan keadaan rasa sakit yang tiba-tiba dan hebat
pada abdomen yang berlangsung kurang dari 24 jam.
2.2. Etiologi
Secara luas, penyebab terjadinya akut abdomen dapat berasal dari penyebab
bedah (surgical acute abdominal conditions) dan penyebab non bedah (non
surgical acute abdominal conditions).
Tabel 1. Surgical Acute Abdominal Conditions
Hemorrhage
Solid organ trauma
Leaking or ruptured arterial aneurysm
Ruptured ectopic pregnancy
Bleeding gastrointestinal diverticulum
Arteriovenous malformation of gastrointestinal tract
Intestinal ulceration
Aortoduodenal fistula after aortic vascular graft
Hemorrhagic pancreatitis
Mallory-Weiss syndrome
Spontaneous rupture of spleen
Infection
Appendicitis
Cholecystitis
Meckel's diverticulitis
Hepatic abscess
Diverticular abscess
Psoas abscess
Perforation
Perforated gastrointestinal ulcer
Perforated gastrointestinal cancer

Boerhaave's syndrome
Perforated diverticulum
Obstruction
Adhesion related small or large bowel obstruction
Sigmoid volvulus
Cecal volvulus
Incarcerated hernias
Inflammatory bowel disease
Gastrointestinal malignancy
Intussusception
Ischemia
Buerger's disease
Mesenteric thrombosis or embolism
Ovarian torsion
Ischemic colitis
Testicular torsion
Strangulated hernias
Tabel 2. Nonsurgical Causes of Acute Abdomen
Endocrine and Metabolic Causes
Uremia
Diabetic crisis
Addisonian crisis
Acute intermittent porphyria
Hereditary Mediterranean fever
Hematologic Causes
Sickle cell crisis
Acute leukemia
Other blood dyscrasias
Toxins and Drugs
Lead poisoning
Other heavy metal poisoning
Narcotic withdrawal
Black widow spider poisoning
Secara khusus, keadaankeadaan yang dapat menyebabkan akut abdomen
yang berhubungan dalam bedah dapat dibagi menjadi 6 bagian besar kategori :
1. Inflamasi

Kategori inflamasi ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bakterial dan
kimiawi. Contoh yang sering terjadi dari bakterial seperti appendicitis
akut, divertikulitis, dan beberapa kasus PID. Contoh yang kimiawi adalah
seperti perforasi, ulkus peptikum dimana kandungan asam lambung
menyebabkan reaksi peritoneal.
2. Mekanik
Contoh penyebab mekanik seperti keadaan obstruksi. Contohnya hernia
inkarserata, perlengketan, intussusepsi, malrotasi usus dengan volvulus,
atresia kongenital atau stenosis usus. Penyebab tersering obstruksi
mekanik usus besar adalah Ca Colon.
3. Neoplasma
4. Vaskular
Kelainan vaskular yang menyebabkan keadaan akut abdomen contohnya
adalah thrombosis atau embolisme A. mesenterika. Ketika aliran darah
terhenti, timbul nekrosis jaringan, dengan ganggren usus yang terjadi pada
usus.
5. Defek Kongenital
Defek kongenital dapat memerlukan tindakan operasi segera kapan saja
dari sejak saat kelahiran (contoh: atresia duodenum, omphalocele atau
hernia diaphragmatica) sampai bertahun-tahun setelahnya seperti pada
malrotasi usus kronik.
6. Trauma
Penyebab traumatik dari akut abdomen bervariasi dari luka tusuk dan
tembak sampai luka tumpul abdominal yang menyebabkan keadaan seperti
ruptur lien. Riwayat kejadian trauma harus jelas. 1
2.3.

Patofisiologi terjadinya Akut Abdomen


Setiap terjadinya nyeri perut dapat disebabkan oleh berbagai macam hal.
Berikut jenis jenis nyeri sesuai dengan letak nyeri yang dirasakan
pasiennya :
1. Nyeri viseral
Nyeri viseral perangsangan pada organ atau struktur dalam rongga
perut. Dapat terlokalisasi pada epigastrium, periumbilical, atau
hipogastrium sesuai asal usulnya
Tarikan / peregangan /kontraksi yang berlebihan pada otot iskemia
nyeri

Tidak dapat dengan tepat menunjukkan letak nyeri


Foregut : lambung, duodenum, sistem hepatobilier, pancreas nyeri

di ulu hati atau epigastrium


Midgut : usus halus dan usus besar sampai pertengahan Colon

transversum nyeri disekitar umbilicus.


Hindgut : pertengahan usus besar dari Colon transversum hingga
Colon sigmoid nyeri di sekitar perut bawah

Gambar 1. Nyeri visceral sesuai asal usul daerahnya


2. Nyeri somatik
Perangsangan pada bagian yang dipersarafi oleh saraf tepi sesuai
dengan akar saraf segmental yang menginervasi peritoneum.
Nyeri seperti ditusuk atau disayat dan pasien dapat menunjukkan
secara tepat letaknya dengan jari.
Tabel 3. Persarafan somatic organ viseral
Organ atau struktur

N. frenikus
Pleksus seliakus

Tingkat
Persarafan
C 3-5
Th 6-9

kandung empedu, usus halus


Apendiks, Colon proksimal, organ panggul
Colon distal, rektum, ginjal, ureter, testis

Pleksus mesenterikus
N.
splanknikus

Th 10-11
Th 11 L1

Buli-buli, rektosigmoid

kaudal
Pleksus hipogastrikus

S2 - S4

Bagian tengah diafragma


Tepi diafragma, lambung,

Saraf

Pancreas,

3. Nyeri pindah
Berkembang sesuai dengan proses patologinya.

Nyeri pada permulaan, lokasinya dapat berbeda dengan lokasi nyeri


pada saat penderita berobat.
4. Nyeri alih / referal
Suatu segmen persarafan melayani >1 daerah
Rasa nyeri pada daerah yang jauh dari lokasi organ yang mengalami
stimulus
Tabel 4. Locations of Referred Pain and Its Causes
Right Shoulder
Liver
Gallbladder
Right hemidiaphragm
Left Shoulder
Heart
Tail of pancreas
Spleen
Left hemidiaphragm
Scrotum and Testicles
Ureter

Gambar 2. Pola Penyebaran dari reffered pain


Sedangkan jenis jenis nyeri menurut karakteristiknya dibagi menjadi :
1. Nyeri Kontinu
rangsangan peritoneum parietal
dirasakan terus-menerus karena berlangsung terus misalnya reaksi radang
2. Nyeri Kolik
Nyeri viseral karena spasme otot polos organ berongga & hambatan pasase
dalam organ tsb

Trias kolik : nyeri perut yang kumatan, mual muntah, gerak paksa.
Keadaan yang memperberat dan memperingan
a. Posisi yang nyaman
berbaring terlentang tanpa bergerak pada peritonitis
berjalan dengan membungkuk Appendicitis,
pasien berbaring dengan kaki menekuk peradangan yang
merangsang M. psoas (Appendicitis, Abscess M. psoas)
Nyeri yang bertambah pada saat bernafas : nyeri Pleuritis, Peritonitis, Abscess
peritoneum, distensi abdomen karena obstruksi intestinal, Cholecystitis
b. Karakteristik dari muntah
tidak disertai cairan empedu : Stenosis pylorus.
berulang bercampur empedu : awal obstruksi usus halus proksimal.
pada obstruksi usus halus distal dan obstruksi usus besar, muntah
yang terjadi didahului dengan rasa mual yang berkepanjangan,
akhirnya muntah disertai faeces.
c. Waktu muntah
sangat berat dan persisten : strangulasi dari usus halus atau
Pancreatitis akut.
timbul pada puncak nyeri: kolik renal atau kolik intestinal.
Pada akut abdomen biasanya muntah timbul setelah rasa nyeri,
sedangkan pada
gastroenteritis, muntah timbul mengawali rasa nyeri.
2.4.

Diagnosis
Nyeri, anoreksia, mual, muntah, disfagi, penurunan berat badan, perut
kembung, diare, konstipasi merupakan manifestasi khas suatu kelainan
akut abdomen. Tanda penting pada pemeriksaan fisik mencakup nyeri
tekan 'defence musculair' dan perubahan dalam peristaltik usus, rigidity,
teraba massa, perdarahan, maupun ikterus. Tetapi perbedaan klinis bukan
untuk membedakan antara nyeri abdomen akuta dan nonakuta, tetapi
antara abdomen bedah dan abdomen nonbedah. Identifikasi abdomen
bedah tergantung atas penggunaan tiga komponen diagnostik dasar:

anamnesis, pemeriksaan fisik dan tes penyokong.


2.4.1. Anamnesis
Onset (nyeri tiba tiba, bertahap)
Sejak kapan mulai dirasakan?
Berapa lama nyeri berlangsung?

Nyeri (tajam, membakar, stabil, intermittent)


Apakah nyeri yang dirasakan timbul secara tiba-tiba atau bertahap?
Dimanakan lokasi awal nyeri, dan dimanakah lokasi nyeri saat ini?
Apakah lokasi nyeri berpindah?
Apakan nyeri menyebar ke lokasi lain?
Seperti apa nyeri yang dirasakan?
Apa yang dapat mengurangi nyeri?
Apa yang memperberat nyeri?
Muntah
Kapan mulai timbul muntah?
Bagaimana hubungan antara muntah & nyeri?
Seberapa sering pasien muntah?
Apa yang dimuntahkan?
Riwayat penyakit dahulu
Pernahkan mengalami keluhan nyeri yang serupa?
Defekasi
Adakah perubahan dalam defekasi?
Kapan BAB terakhir & seperti apa?
Riwayat Menstruasi
Gejala Lainnya
Nafsu makan, gangguan menelan, pe BB, pe lingkar pinggang,
demam
Lokasi nyeri :
nyeri perut atas
Ulkus gaster atau duodenum
Cholecystitis, Cholangitis

Pancreatitis
Appendicitis (dini)
Hepatitis atau Abscess hepar
Extra abdomen :
o Pleuritis,
Pneumonia

lobaris

inferior, Pneumothorax
o Pericarditis, Infark miokard, Angina
o Pyelonephritis, Colik renal
Nyeri perut tengah:
Gangguan (dini)
Obstruksi usus halus atau gangren

Pancreatitis
Gastroenteritis
Emboli mesenterium/thrombosis
Diseksi aorta
Adenitis mesenterik
Diverticulitis sigmoid (dini)

Nyeri perut bawah :

Obstruksi Colon atau gangren


Gangguan
Adenitis mesenterik
Divertikulitis
Abscess pyosalphinx yang pecah
Tortio tubo-ovarian
Kehamilan ektopik

Konstipasi
obstruksi usus besar akan bisa BAB dan flatulen sama sekali,
obstruksi pada usus halus dapat tidak menimbulkan konstipasi.
Diare
Diare yang disertai darah Colitis ulserativa, Crohns disease,
disentri Basiler atau Amuba.

10

Nyeri abdomen yang disertai BAB dengan lendir dan darah


intussusepsi.
Jaundice kelainan pada traktus hepatobilier
Hematokezia atau hematemesis lesi gastroduodenal
Hematuria kolik uretra, sistitis
Disuria pielitis, adanya batu, hidronefrosis akut, Abscess pelvis
yang mengenai Vesika urinaria, Abscess appendiks yang mengiritasi
Ureter kanan.
menstruasi KET dan Endometriosis.
PID Leukorrhea dan Dismenore
2.4.2. Pemeriksaan Fisik
Bila pasien datang dengan nyeri abdomen, maka anamnesis yang
tepat dan teliti merupakan dasar yang penting untuk diagnosis., tetapi
keputusan tentang apakah dioperasi atau tidak, dibuat atas dasar
pemeriksaan fisik yang harus dilakukan dengan teliti dan sistematik.
6 Langkah pemeriksaan fisik yang dilakukan mencakup :
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Perkusi
4) Palpasi
5) Pemeriksaan rectum dan genitalis
6) Pemeriksaan tanda khusus
Inspeksi
Cek posisi penderita,
o Pada kolik berat tidak dapat berbaring dengan tenang
o Pada peritonitis berbaring tenang dengan kedua lutut
ditekuk
Ekspresi muka penderita
Frekuensi dan gerakan respirasi
Darmsteifung (gerakan peristaltik yang tampak dengan inspeksi)
distensi abdomen.
distensi abdomen dengan bekas luka op adhesi usus halus.
gerak peristaltik yang tampak pada dinding abdomen obstruksi
usus.
Auskultasi
Bising usus yang hilang ileus paralitik yang disebabkan oleh
karena iritasi peritoneal yang difus
Bising usus meningkat terjadi pada keadaan :

11

o Borborygmi

yang

konstan,

cukup

keras,

intensitas

bervariasi gastroenteritis akut.


o Kontraksi ritmis dari intestinal berupa borborygmi yang
berangsur angsur naik intensitasnya lalu turun kembali
obstruksi mekanis yang akut.
o Suara tinggi seperti bergema karena adanya kontraksi
periodik dari usus yang teregang oleh cairan didalamnya
obstruksi partial kronis usus halus bagian bawah dan pada
fase penyembuhan peritonitis difus.
bising usus meningkat yang disertai kolik obstruksi pada usus
halus atau adanya Pancreatitis pd fase awal.
bising usus yang menurun obstruksi usus tahap lanjut ataupun
Peritonitis difus.
Perkusi
Tentukan daerah nyeri
Ada tidaknya bagian yang redup yang ada bersama dengan daerah
nyeri massa tidak dikenal yang menggeser intestinum
Shifting dullness ciri perdarahan intraabdominal setelah suatu
trauma pada abdomen
Palpasi
spasme luas kedua musculus rectus iritasi peritoneal yang difus
Spasme segmental pada sebuah musculus rectus awal peritonitis
Menemukan suatu massa, dapat dilakukan pada penderita dengan
nyeri tekan bila sudah diberi narkose umum atau diberikan
morphine
nyeri tekan abdomen

iritasi/peradangan pada Peritoneum

dibawahnya
defence muskular bervariasi tergantung perangsangan, jenis iritan
Meraba pulsasi.
o Pulsasi yang lambat, penuh, dan regular menunjukkan
respon penderita baik walau tidak mengesampingkan
kemungkinan infeksi peritoneal yang hebat
o Pulsasi yang meninggi, cepat, tidak teratur menunjukkan
sifat khas dari infeksi abdominal yang progresif
o Pulsasi cepat dan kecil peritonitis lanjut
Pemeriksaan Rektum dan Genitalia
Dilakukan paling akhir, namun jangan sampai terlupakan

12

Posisi lithotomic mengetahui kelainan pada cavum douglas


(lebih baik daripada posisi lateral)
Peradangan pada prostat dan vesikula seminalis memberikan gejala
serupa akut abdomen.
Pulsasi arteri uterine yang meningkat kehamilan
Krepitasi ligamentum latum selulitis akibat suatu septik abortus
Pemeriksaan hendaknya diulang kembali setelah diberikan narkose
jika ada alasan untuk menunjukkan lesi pelvis
Pemeriksaan Tanda Khusus
Nyeri batuk
Rebound Tenderness (nyeri tekan lepas)
o Rasa nyeri yang ditimbulkan dengan tekanan yang kuat pada
abdomen ditempat yang jauh dari proses inflamasi yang
dicurigai, kemudian tekanan dilepaskan tiba tiba.
Iliopsoas Test
o Penderita diminta memfleksikan articulatio coxae melawan
tahanan yang kita berikan. Kalau ada proses radang yang
letaknya dekat dengan m.psoas, dengan pemeriksaan tadi
penderita akan merasa sakit. Gangguan dalam derajat
rendah

dapat

diketahui

dengan

menyuruh

panderita

berbaring pada sisi yang berlawanan dan mengextensikan


paha pada posisi yang terkena seluas-luasnya.

Gambar 3. Iliopsoas Test


Obturator Test
o Di sini paha dilipat 90 kemudian diadakan endorotasi dan
exorotasi. Rasa nyeri pada hipogastrium dapat ditimbulkan
jika ada massa radang yang letaknya bersentuhan dengan
m.obturator internus. Hal ini mungkin positif jika ada

13

appendicitis pelvis ataupun timbunan cairan atau darah


dalam pelvis

Gambar 4. Obturator Test


Perkusi tinju pada dinding thorax anterior bawah.
o Hasil positif pada hepatitis akut, cholecystitis akut
o Rasa sakit yang sekejap tajam pada keadaan dimana ada proses
inflamasi akut dibawah diafragma atau hepar pada sisi kanan
atau disekitar lien dan lambung pada sisi kiri.
Nyeri tekan kontralateral
o Tekanan pada sisi berlawanan yang agak dalam menuju kea rah
sisi yang terkena akan memberikan rasa sakit kalau proses ini
intra abdominal
o Digunakan untuk membedakan penyakit intra thorakal yang
menyebabkan nyeri abdominal dengan rigiditas atau proses
peradangan akut pada abdomen kuadran atas.
Inspiratorry arrest (Murphy)
o Ciri khas cholecystitis akut
o Penderita bernapas panjang pada saat dimana kita adakan
tekanan yang dalam pada dinding abdomen kira kira di
daerah vesica fellea.
o Dapat positif pada hepatitis akut, atau kongestif hepar akibat
gagal jantung akut
Perubahan warna umbilicus (Cullen)
o Warna kulit umbilikus yang kebiru biruan terlihat jika ada
hemoperitoneum yang luas. Ini merupakan petunjuk mengenai
suatu kehamilan ektopik yang rupture.

14

o Positif juga pada keadaan dimana terdapat darah yang banyak


pada cavum peritonii.
o Cullen negative bukan

berarti

tidak

ada

perdarahan

intraperitoneal
Tabel. 4 Abdominal Examination Signs
SIGN

DESCRIPTION

DIAGNOSIS/CONDITION

Aaron sign

Pain or pressure in epigastrium


or anterior chest with persistent
firm pressure applied to
McBurney's point

Acute appendicitis

Bassler sign

Sharp pain created by


compressing appendix between
abdominal wall and iliacus

Chronic appendicitis

Blumberg's
sign

Transient abdominal wall


rebound tenderness

Peritoneal inflammation

Carnett's sign Loss of abdominal tenderness


when abdominal wall muscles
are contracted

Intra-abdominal source of
abdominal pain

Chandelier
sign

Pelvic inflammatory disease

Extreme lower abdominal and


pelvic pain with movement of
cervix

Charcot's sign Intermittent right upper


abdominal pain, jaundice, and
fever

Choledocholithiasis

Claybrook
sign

Ruptured abdominal viscus

Accentuation of breath and


cardiac sounds through
abdominal wall

Courvoisier's Palpable gallbladder in presence Periampullary tumor


sign
of painless jaundice
Cruveilhier
sign

Varicose veins at umbilicus


(caput medusae)

Portal hypertension

Cullen's sign Periumbilical bruising

Hemoperitoneum

Danforth sign Shoulder pain on inspiration

Hemoperitoneum

Fothergill's
sign

Abdominal wall mass that does Rectus muscle hematomas


not cross midline and remains
palpable when rectus contracted

15

SIGN

DESCRIPTION

DIAGNOSIS/CONDITION

Grey Turner's Local areas of discoloration


sign
around umbilicus and flanks

Acute hemorrhagic pancreatitis

Iliopsoas sign Elevation and extension of leg


against resistance creates pain

Appendicitis with retrocecal


abscess

Kehr's sign

Left shoulder pain when supine Hemoperitoneum (especially


and pressure placed on left upper from splenic origin)
abdomen

Mannkopf's
sign

Increased pulse when painful


abdomen palpated

Absent if malingering

Murphy's sign Pain caused by inspiration while Acute cholecystitis


applying pressure to right upper
abdomen
Obturator
sign

Flexion and external rotation of Pelvic abscess or inflammatory


right thigh while supine creates mass in pelvis
hypogastric pain

Ransohoff
sign

Yellow discoloration of
umbilical region

Ruptured common bile duct

Rovsing's
sign

Pain at McBurney's point when


compressing the left lower
abdomen

Acute appendicitis

Ten Horn sign Pain caused by gentle traction of Acute appendicitis


right testicle
2.4.3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb rendah perdarahan yang tersembunyi.
leukositosis infeksi.
syok hipovolemik. Pemeriksaan elektrolit, ureum dan kreatinin
AGD hipotensi, peritonitis generalisata, Pancreatitis, dan sepsis
untuk mengantisipasi terjadinya asidosis
Peningkatan amilase serum Pancreatitis
kelainan hepatobilier tes fungsi hati ( bilirubin serum, alkali
fosfatase, SGOT, SGPT, albumin dan globulin)
urinalisis deteksi infeksi traktus urinarius, hematuria, proteinuria,
atau hemokonsentrasi.
Foto Rontgen

16

bayangan udara pada rongga abdomen.


udara bebas bawah difragma perforasi organ berongga. Posisi
pasien miring kiri dapat mendeteksi 5 10ml udara dibawah dinding
abdominal lateral.
air fluid level obstruksi intestinal
Obliterasi bayangan M. psoas perdarahan dari cedera ginjal,
Pyomiositis

M.psoas,

Abscess

M.psoas,

ataupun

Abscess

retroperitoneal.
Bayangan opak sepanjang canalikuli dan Tractus urinarius batu
saluran kemih.
Foto polos abdomen posisi telentang dan tegak menunjukkan
obstruksi gaster, obstruksi usus halus proksimal, tengah dan distal,
dan obstruksi colon.
Ultrasonografi
Evaluasi yang cepat, aman, murah pada hepar, kandung empedu,
ductus biliaris, limpa, pancreas, appendix, ginjal, ovarium, dan uterus.
USG transabdominal dan intravaginal evaluasi ovarium, adnexa,
dan uterus
Mendeteksi distribusi cairan intra abdominal
USG color Doppler evaluasi pembuluh darah intra abdominal dan
retroperitoneal
Kelemahannya : banyaknya udara pada abdomen dapat menganggu
gambaran sonografi organ abdomen
CT SCAN
Tulang, udara dan lemak tidak menganggu gambaran CT SCAN
sangat berguna untuk evaluasi keluhan abdomen pada pasien yang
belum jelas indikasinya untuk laparatomi atau laparaskopi
berguna untuk mengidentifikasi udara bebas intraperitoneal yang
sangat sedikit dan lokasi daerah inflamasi yang memerlukan tindakan
operasi segera (appendicitis, tubo ovarian abscess) atau tunda operasi
(diverticulitis, pancreatitis, abscess hepatikum)
2.5. Differential Diagnosis
Pemeriksaan fisik, laboratorium dan radiografi sangat penting untuk
menemukan penyakit yang berhubungan dengan kasus bedah. Differential
diagnosis harus ditegakkan untuk mempersempit ruang lingkup gejala

17

akut abdomen yang membutuhkan intervensi bedah dan yang tidak


membutuhkannya.
Tabel 5. Findings Associated With Surgical Disease in the Setting of Acute
Abdominal Pain
Physical Exam and Laboratory Findings
Abdominal compartment pressure >30 mm Hg
Worsening distention after gastric decompression
Involuntary guarding or rebound tenderness
Gastrointestinal hemorrhage requiring >4 units of blood without stabilization
Unexplained systemic sepsis
Signs of hypoperfusion (acidosis, pain out of proportion to exam findings, rising
liver function tests)
Radiographic Findings
Massive dilation of intestine
Progressive dilation of stationary loop of intestine (sentinel loop)
Pneumoperitoneum
Extravasation of contrast from bowel lumen
Vascular occlusion on angiography
Fat stranding or thickened bowel wall with systemic sepsis
Diagnostic Peritoneal Lavage (1000 mL)
Greater than 250 white blood cells per milliliter
Greater than 300,000 red blood cells per milliliter
Bilirubin level higher than plasma level (bile leak)
Particulate matter (stool)
Creatinine level higher than plasma level (urine leak)
Berikut adalah macam macam kelainan yang memiliki gejala serupa
akut abdomen :
1. Kelainan pada saluran pencernaan
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Nyeri abdomen yang nonspesifik


Appendicitis
Obstruksi usus halus dan usus besar
Perforasi ulkus peptikum
Hernia incarcerata
Perforasi usus
Diverticulum Meckel
Boerhaave's syndrome
Diverticulitis
Inflammatory bowel disorders
Mallory-Weiss syndrome
Gastroenteritis

18

o Gastritis akut
o Adenitis mesenterica
o Infeksi paras
2. Kelainan pada hepar, limpa, dan traktus biliaris
o Cholecystitis akut
o Cholangitis akut
o Hepatic abscess
o Ruptur tumor hepar
o Ruptur spontan limpa
o Infark splenicus
o Kolik biliaris
o Hepatitis akut
3. Kelainan pancreas
o Pancreatitis akut
4. Kelainan saluran kemih
o Kolik ureter atau ginjal
o Pyelonephritis akut
o Cystitis akut
o Infark Renalis
5. Kelainan ginekologis
o Ruptur kehamilan ektopik
o Tumor Ovarium
o Ruptur kista folikel ovarium
o Salpingitis akut
o Dysmenorrhea
o Endometriosis
6. Kelainan vaskuler
o Ruptur aneurisma aorta dan visceral
o Colitis iskhemik akut
o Thrombosis mesenterica
7. Kelainan peritoneal
o Abscess intra abdominal
o Peritonitis primer
o Peritonitis tuberculosa
8. Kelainan retroperitoneal
o Perdarahan peritoneal
2.6.

Penatalaksanaan Akut Abdomen


History and physical
Acute onset

19

No peritoneal signs

Peritoneal signs

Acidosis, laktat

Abdominal x - ray

CT scan
Arterial
ischemia

Pneumoperitoneum

Normal study
Consider
angio

OR

angio

Mesenteric
venous
thrombosis

No Pneumoperitoneum
Water soluble contrast
swallow

OR
Leak, not
contained

Contained
leak

No leak

anticoagulation

Gambar 5. Algorithm for the treatment of acute-onset severe, generalized abdominal pain.
CT, computed tomography; NG, nasogastric tube; NL, normal study; OR, operation.

History and physical


Gradual onset
Amylase, lipase,
LFTs
Pancreatitis

Fever, abnormal LFTs,


cholangitis

Evaluate severity
mild
Supportive
treatment

moderete
Consider
CT

Antibiotics?, ERCP
Severe
No shock

Shock, respiratory failure


Consider peritoneal lavage

CT

Gambar 6. Algorithm for the treatment of gradual-onset severe, generalized abdominal


pain. CT, computed tomography; ERCP, endoscopic retrograde cholangiopancreatography;
LFTs, liver function tests.
History and physical

CT
CT directed therapy

20

Gambar 7.

Algorithm for the treatment of left upper quadrant abdominal pain. CT, computed tomography.

History and physical


LFTs, amylase, lipase
NL

LFTs, NL amylase, lipase

US

US

Gallstones

NL

Laparascopy

CT

Dilated bile ducts


CT vs ERCP

Directed therapy

Gambar 8.

NL bile ducts
CT

Directed therapy

Directed therapy

Algorithm for the treatment of right upper quadrant abdominal pain. CT, computed tomography;

ERCP, endoscopic retrograde cholangiopancreatography; LFTs, liver function tests; NL, normal study; US,
ultrasound.

History and physical

male

female
Gynecologic hx,
UTI>, appendicitis

Presentation
consistent with
appendicitis

CT

OR

Equivocal
presentation
CT

No appendicitis

appendicitis
Laparascopy/laparatomy

CT directed therapy

Laparascopy vs
laparatomy

CT directed therapy

Gambar 9. Algorithm for the treatment of right lower quadrant abdominal pain. CT,
computed tomography; hx, history; OR, operation; UTI, urinary tract infection.
History and physical
peritonitis

No peritonitis
divertikulitis

CT
Contained
abscess

perforation

Antibiotics +
percutaneus drainage

laparatomy

antibiotics

equivocal

CT

CT directed therapy

21

Elective
resection

Gambar 10.

Algorithm for the treatment of left lower quadrant abdominal pain. CT, computed tomography.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad TA, Shelbaya E, Razek SA, et al: Experience of laparoscopic
management
in
100
patients
with
acute
abdomen.
Hepatogastroenterology 2001; 48:733-736.A description of the usefulness of
laparoscopy in a large series of patients with acute abdomen. A good review of
this important diagnostic and therapeutic tool.
2. Cademartiri F, Raaijmaker RHJM, Kuiper JW, et al: Multi-detector row CT
angiography in patients with abdominal angina.
Radiographics 2004; 24:969-984.A good review of the CT characteristics of
acute mesenteric ischemia. This outlines the radiographic findings that have
greatly assisted in the diagnosis of this otherwise difficult condition.
3. Cope, Zachary. 2005. Early Diagnosis of The Acute Abdomen. Edisi 21.
Oxford University Press. New York. Hal 233 241
4. Dunphy J. Englebert, Botsford T W. 1998. Pemeriksaan Fisik Bedah. Edisi 5.
W B Saunders Company. Philadelphia. Hal 172 181
5. de Dombal FT: Computers, diagnoses and patients with acute abdominal pain.
Arch Emerg Med 1992; 9:267-270.
6. Graff LG, Robinson D: Abdominal pain and emergency department
evaluation. Emerg Med Clin North Am 2001; 19:123-136.Good review of the
spectrum of patients presenting with acute abdominal pain.
7. Lawrence W. Way, Gerard M. Doherty. 2003.Current Surgical Diagnosis and
Treatment. Eleventh edition. Vol I.Mc Graw-Hill companies. California. Hal
503 516.

22

8. Macari M, Balthazar EJ: The acute right lower quadrant: CT evaluation.


Radiol Clin North Am 2003; 41:1117-1136.A modern discussion of the role
of CT in the evaluation of patients with right lower quadrant abdominal pain.
9. Michael J. Zinner, Seymour I. Schwartz, Harold Ellis. 2001. Maingots
Abdominal Operations. Tenth Edition. Vol I. Singapore; Mc Graw-Hill
International. Hal 351 359
10. Paterson-Brown S, Vipond MN: Modern aids to clinical decision-making in
the acute abdomen. Br J Surg 1990; 77:13-18.
11. Tomnsend, Beauchamp, Evers, Mattox.2004. Sabiston Textbook of
Surgery,The Biological Basis of Modern surgical Practice. 17 edition.
Philadelphia, Pennsylvonia. Elsevier saunders.
12. Silen W: Cope's Early Diagnosis of the Acute Abdomen, 21st ed. New
York, Oxford University Press, 2005. This is a classic monograph stressing the
importance of history and physical examination in the diagnosis of the acute
abdomen. The presentation of nearly all diseases presenting as an acute
abdomen are presented. A must read for the surgical resident.
13. Snyder E., Walker, M., http://www.physicianeducation.org/downloads/PDF
%20Downloads%20for%20website/The%20Acute%20Abdomen.pdf
14. Steinheber FU: Medical conditions mimicking the acute surgical abdomen.
Med Clin North Am 1973; 57:1559-1567.This classic article nicely reviews
the various medical conditions that can present as an acute abdomen. It is well
written and remains pertinent to the evaluation of these patients.
15. http://www.ece.ncsu.edu/imaging/MedImg/SIMS/Module2/GE2_4.html
16. http://www.vin.com/proceedings/Proceedings.plx?
CID=WSAVA2003&PID=pr06540&O=Generic
17. http://www.gehealthcare.com/usen/education/proff_leadership/products/msuc
mea.html
18. http://www.netterimages.com/image/1648.htm

23

24

Anda mungkin juga menyukai