Referensi Kimia Air
Referensi Kimia Air
dan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap akurasi
penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter. Disamping itu, sebagaimana lazimnya alat yang
digital, peranan kalibrasi alat sangat menentukan akurasinya hasil penentuan. Berdasarkan
pengalaman di lapangan, penentuan oksigen terlarut dengan cara titrasi lebih dianjurkan untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat.Alat DO meter masih dianjurkan jika sifat penentuannya hanya
bersifat kisaran.
Kelemahan Metode Winkler dalam menganalisis oksigen terlarut (DO) adalah dimana dengan cara
WINKLER penambahan indikator amylum harus dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi agar
amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar bereaksi untuk kembali ke
senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena
I2mudah menguap. Dan ada yang harus diperhatikan dari titrasi iodometri yang biasa dapat menjadi
kesalahan pada titrasi iodometri yaitu penguapan I2, oksidasi udara dan adsorpsi I2 oleh endapan.
diberikan penurunan oksigen terlarut akibat dari proses respirasi ikan atau perombakan bahan
organik akan segera teratasi. Aerasi diharapkan dapat mensuplai kebutuhan oksigen untuk
dekomposisi dan respirasi ikan.
Hukum Proust (Ketetapan Perbandingan)
Menyatakan bahwa dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur
penyusunannya selalu tetap. Contoh :
Fe
FeS
Keterangan
7g
4g
11 g
8g
4g
11 g
Sisa Fe = 1 gram
14 g
9g
22 g
Sisa S = 1 gram
22 g
14 g
33 g
Sisa Fe = 1 gram,
Sisa S = 2 gram
Besi (Fe) dan belerang (S) akan bereaksi membentuk besi-belerang (FeS) dengan perbandingan
massa selalu 7 : 4.
H2
O2
H2O
Keterangan
1g
8g
9g
2g
8g
9g
Sisa H2 = 1 gram
2g
17 g
18 g
Sisa O2 = 1 gram
4g
25 g
27 g
Sisa H2 = 1 gram,
Sisa O2 = 1 gram
Hidrogen (H) akan bereaksi dengan oksigen (O) membentuk molekul air (H2O) dengan
perbandingan massa selalu 1 : 8.
Jadi molekul oksigen memiliki konstanta 8 terhadap air.
Oksigen yang dikonsumsi dalam uji BOD ini dapat diketahui dengan
menginkubasikan contoh air pada suhu 20 0C selama lima hari. Untuk
memecahkan bahan-bahan organik tersebut secara sempurna pada suhu 20 0C
sebenarnya dibutuhkan waktu lebih dari 20 hari, tetapi untuk prasktisnya
diambil waktu lima hari sebagai standar. Inkubasi selama lima hari tersebut
hanya dapat mengukur kira-kira 68 persen dari total BOD (Sasongko, 1990).
pencemaran organik. Apabila ion logam yang beracun terdapat dalam sampel
maka aktivitas bakteri akan terhambat sehingga nilai BOD menjadi lebih
rendah dari yang semestinya (Mahida, 1981). Pada Tabel di bawah. dapat dilihat
waktu yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik di dalam air.
Pegang botol pada bagian agak kebawah (1/2 bagian dari botol).
Bungkusan tutup botol baru dibuka dengan mukanya menghadap kebawah, lalu
botol langsung ditutup.