Karakteristik Biografis :
a. Usia :
Pengaruh Usia Terhadap :
Usia Terhadap Tingkat Pengunduran diri : Semakin Tua maka tingkat
pengunduran diri semakin rendah
Usia Terhadap Tingkat Keabsenan : Semakin Tua maka tingkat keabsenan akan
semakin rendah, namun tidak selalu demikian, karyawan tua mempunyai tingkat
keabsenan dapat dihindari lebih rendah disbanding yang muda, namun karyawan
tua mempunya tingkat kemangkiran tak terhindarkan lebih lebih tinggi.
b. Jenis Kelamin : tidak ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita, kecuali
jika dikaitkan dengan budaya setempat berkaitan dengan keabsenan, bahwa wanita lebih
memiliki tingkat kebasenan yang tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini berkaitan
dengan tanggungjawab dan fungsi dari seorang wanita dirumah tangga.
c. Status Perkawinan : tidak terdapat hubungan antara status perkawinan dengan
produktivitas, namun hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang telah menikah
mempunyai tingkat pengunduruan diri yang rendah, tingkat keabsenan yang rendah dan
lebih puas dengan pekerjaannya disbanding rekan sejawat yang belum menikah, hal ini
dapat dikaitkan dengan status perkawinan yang menuntut suatu tanggungjawab lebih
besar
d. Masa Kerja :
Masa kerja dengan produktivitas menunjukkan hubungan yang positif
Masa kerja dengan keabsenan menunjukkan hubungan yang negative
Masa kerja dengan tingkat pengunduran diri menunjukkan bahwa karyawan
senior semakin kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri
Masa kerja dan kepuasan kerja saling berkaitan positif
KEMAMPUAN
Kemampuan diartikan sebagai kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas
dalam pekerjaan tertentu.
Kemampuan seseorang tersusun dari dua factor :
a. kemampuan intelektual : Kapasitas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan mental
dapat dilihat dari tujuh dimensi yaitu : Kemampuan numeric, Pemahaman Verbal,
Kecepatan perceptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruangan,
memori.
Dalam dasawarsa terakhir terdapat hasil penelitian mengenai intelegensia yang
dapat melebihi kemampuan mental, dimana intelegensia dapat dipahami secara
lebih baik dengan menguraikannya menjadi empat sub-bagian; kognitif, social,
emosional, dan cultural.
b. kemampuan fisik : Kemampuan menjalankan tugas yang menuntut stamina,
keterampilan, kekuatan, dan karakteristik-karakteristik serupa.
KESESUAIAN PEKERJAAN-KEMAMPUAN
Pekerjaan-pekerjaan tertentu menuntut kemampuan tertentu pula
Ketidaksesuaian antara pekerjaan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
akan membawa dampak pada kinerja dari pekerjaan itu sendiri
Kemampuan yang rendah atas suatu tuntutan dari suatu pekerjaan akan
berdampak pada kegagalan dalam menghasilkan kinerja yang baik dari pekerjaan
tersebut.
Kemampuan yang lebih tinggi dari tuntutan pekerjaan dapat membawa dampak
pada ketidakefisienan bagi organisasi, dan juga dapat berdampak pada
ketidakpuasan karyawan tersebut.
PEMBELAJARAN
Definisi pembelajaran : Setiap perubahan perilaku yang relative permanent yang terjadi
sebagai hasil dari pengalaman.
Komponen pembelajaran :
Pertama pembelajaran melibatkan perubahan menjadi baik atau buruk
Kedua perubahan itu harus relative permanent
Ketiga perubahan tindakan/perilaku
Teori Pembelajaran
a. Pengkondisian klasik respon terkondisi melibatkan pembinaan ikatan antara
rangsangan terkondisi dengan rangsangan tak terkondisi
b. Pengkondisian operan Perilaku sukarela atau yang dipalajari sebagai lawan
dari perilaku refleksif atau tak dipelajari. (ex. Reward and punishment)
b. Keabsenan (kemangkiran)
Yaitu gagal atau tidak melapor untuk bekerja
c. Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan)
Yaitu penarikan diri secara sukarela dan tidak sukarela dari
suatu organisasi
d. Kepuasan kerja
Yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau
selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang
pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya
mereka terima.
B. Variabel-Variabel Independen
1. Variabel-variabel level individu
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status perkawinan
d. Masa kerja
2. Variabel-variabel level kelompok
3. Variabel-variabel level system organisasi
Stress Individu
Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang
dan mempengaruhi emosi, pikiran, serta kondisi keseluruhan dari
orang tersebut.
Faktor pemicu stress disebut stressor
Stressor dibagi menjadi dua, antara lain :
1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan)
a) Beban kerja berlebih (overload)
b) Desakan waktu (deadline)
c) Kualitas pembimbingan rendah/low supervise
Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi Lista Kuspriatni
Perilaku Keorganisasian 5
d) Iklim politis tidak aman/low comfort
e) Umpan balik kerja rendah/low feedback
f) Wewenang tidak memadai/low authority
g) Ketidakjelasan peranan/role ambiguity
h) Frustasi/putus asa
i) Konflik antar pribadi atau kelompok
j) Perbedaan nilai individu dan organisasi
k) Perubahan situasi kantor yang mengejutkan
2. Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan)
a) Krisis keuangan pribadi atau keluarga
b) Permasalahan-permasalahan tentang anak
c) Permasalahan-permasalahan tentang fisik
d) Permasalahan-permasalahan dalam perkawinan
e) Perubahan situasi rumah atau lingkungan
Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu :
1. Sifat stressor