Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Batubara merupakan batuan sedimen non klastik yang mengandung
unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (N) yang
digunakan sebagai bahan bakar dunia. Batubara terbentuk melalui dua tahapan
yaitu proses penggambutan dan coalifikasi. Pada proses pembentukan batubara
terdapat proses sedimentasi bersamaan mineral lain seperti pirit, gypsum, silica,
markasit ataupun anhidrit yang dapat menyebabkan terjadinya pengotor
batubara. Pengotor batubara tidak hanya terjadi pada saat pembentukan batubara
namun juga pada saat proses penambangan sehingga batubara tercampur dengan
material lain.
Untuk meningkatkan kualitas batubara maupun nilai jual dapat
dilakukan dengan proses kominusi dan pencucian batubara. Dalam proses
kominusi batubara memiliki dua tahapan yaitu crushing dan grinding. Crushing
merupakan

tahap

peremukan

sedangkan

Grinding

merupakan

tahap

penggerusan dengan tujuan mereduksi ukuran butir batubara. Setelah batubara


direduksi ukurannya dilakukan tahap screening dengan proses pengayakan yang
bertujuan untuk menyamakan ukuran butir batubara sesuai dengan permintaan
pasar.
Setelah tahapan preparasi selesai dilakukan selanjutnya dilakukan proses
pencucian batubara. Pencucian batubara

biasanya dilakukan sesuai dengan

permintaan pasar. Tujuan dari proses pencucian batubara adalah untuk


meningkatkan kualitas batubara dengan mengurangi nilai kadar abu (ash).

1.2. Rumusan Masalah


Dalam makalah ini, kami akan mengangkat masalah yang berkaitan
dengan hal sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan operasi kominusi dan operasi pengayakan ?
1

b. Bagaimana tahapan dari operasi kominusi dan operasi pengayakan?


c. Apa saja alat yang digunakan dalam operasi kominusi dan operasi
pengayakan ?
d. Mengapa tahapan ini dilakukan sebelum melakukan pencucian batubara ?

1.3. Maksud dan Tujuan Makalah


Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini dalah sebagai
berikut.
a. Mengetahui operasi kominusi dan operasi pengayakan.
b. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pengoperasian proses kominusi dan
pengayakan.
c. Mengetahui alat yang digunakan dalam proses kominusi dan proses
pengayakan.
d. Mengetahui tujuan dari operasi kominusi dan operasi pengayakan dalam
pencucian batubara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Operasi Kominusi (Preparasi)


Kominusi merupakan proses mereduksi ukuran butir agar menjadi lebih
kecil dan dapat digunakan dalam proses selanjutnya. Kominusi adalah salah
satu tahapan dari preparasi. Dalam pengertian lain kominusi juga diartikan
sebagai proses reduksi ukuran bijih mineral menjadi ukuran yang lebih kecil.
Kegiatan Kominusi dilakukan dalam dua tahapan yaitu crushing dan grinding.
Alat yang digunakan berupa Crusher Dan Juga Grinding Mill.

2.1.1

Kriteria Kominusi
Kominusi adalah istilah umum yang sering digunakan untuk operasi

penghancuran, contohnya adalah mesin pemecah (crusher) atau mesin


penggiling (grinder). Adapun syarat dari pemecah atau penggiling yang ideal
yaitu :
a. Memiliki kapasitas besar
b. Memerlukan masukan daya kecil persatuan hasil
c. Menghasilkan hasil dengan satu ukuran tertentu atau dengan distribusi
ukuran tertentu sesuai yang dikehendaki.
Cara yang lazim digunakan untuk mengkaji unjuk kerja peralatan
proses adalah dengan memasang suatu operasi ideal sebagai standart, dan
membandingkan karakteristik peralatan yang ada dengan unit.

2.2

Karakteristik Hasil-hasil Kominusi


Tujuan dari pemecahan dan penggilingan adalah untuk menghasilkan
partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel yang lebih kecil diperlukan
baik oleh karena permukaannya yang besar atau oleh karena bentuk ukuran dan
jumlahnya. Salah satu ukuran effisiensi operasi didasarkan atas energi yang
3

diperlukan untuk membuat permukaan tambahan, luas permukaan satu-satuan


massa partikel meningkat sangat besar dengan diperkecilnya ukuran partikel.
Berbeda dengan pemecah dan penggiling ideal, dalam keadaan
sebenarnya unit itu tidak menghasilkan produk yang seragam, baik kalau
umpannya seragam maupun tidak. Hasil dari unit nyata selalu terdiri dari
campuran partikel yang ukurannya berkisar dari maksimum tertentu sampai
minimum yang submikroskopik. Beberapa mesin yang termasuk golongan
penggiling, dirancang untuk mengendalikan ukuran partikel terbesar yang
boleh terdapat didalam hasil, sedang partikel yang ukuran terkecil, tidak
dikendalikan. Pada beberapa jenis penggiling jumlah halusan diusahakan
minimum, namun tidak bisa di eliminasi jika umpannya homogen, baik dalam
hal bentuknya maupun dalam struktur kimia dan fisik. Untuk setiap satuan
pada hasil mungkin sama, tetapi biasanya butir-butir dalam hasil itu sangat
beragam dalam jumlah dan besarnya.
Ratio diameter partikel terkecil dan terbesar didalam hasil kominusi
adalah sekitar 104. Oleh karena besarnya variasi dalam ukuran masing-masing
partikel, hubungan yang mungkin memadai untuk partikel berukuran seragam
harus dimodifikasi bila kita terapkan untuk campuran seperti itu.

2.3

Efisiensi Pemecahan
Ratio energi permukaan yang baru terbentuk terhadap energi yang
diserap oleh zat padat disebut efisiensi pemecahan. Energi permukaan yang
terbentuk pada waktu pemecahan adalah kecil saja dibandingkan dengan total
energi mekanik yang tersimpan dalam bahan pada waktu rengkahnya dan
kebanyakan dari energi mekanik itu diubah menjadi kalor.

2.4

Analisis Ayakan
Analisis ayakan bertujuan dalam proses pemisahan ukuran. Analisis
ayakan pada material terdapat dua tempat pengamatan yaitu yang terdapat atau
tertahan diatas ayakan (screen) dan material yang lolos dari ayakan. Ayakan
atau screen standar yang digunakan untuk mengukur besarnya partikel dalam
jangkauan ukuran antara 3 sampai 0,0015 inci. Ayakan biasanya terbuat dari
anyaman kawat sedang rapat ayaman (mesh) dan ukuran kawatnya dibakukan
dengan teliti. Bukaan ayak itu terbentuk bujur sangkar setiap ayakan
didefinisikan menurut rapat ayak perinci.
Dalam melakukan analisis, seperangkat alat ayak standar disusun
secara deret dalam suatu tumpukan, dimana ayak yang anyaman paling rapat
ditempatkan paling bawah dan anyaman paling besar ditempatkan paling atas.
Contoh yang dianalisis lalu dimasukkan kedalam ayakan paling atas dan
pengayak diguncang secara mekanis selama beberapa waktu tertentu. Partikel
yang tertahan pada setiap ayakan dikonversikan menjadi fraksi massa atau
persen massa dari contoh keseluruhannya (persen kumulatif).

2.5

Proses Pencampuran
Pencampuran adalah operasi yang sangat penting bahkan dapat dikatakan
fundamental, hampir dalam setiap proses kimia. Pencampuran zat padat
(mixing) dalam beberapa hal sangat serupa dengan pencampuran zat cair yang
berviskositas rendah. Dalam kedua proses itu terjadi saling campur antara
kedua komponen terpisah atau lebih, sehingga membentuk hasil yang agak
seragam.
Namun perbedaan penting antara kedua proses-proses itu. Pencampuran
zat cair bergantung pada pembentukan arus aliran yang membawa bahan yang
belum bercampur kedalam zona pencampuran disekitar impeler. Pada zat padat
partikulat, arus demikian tidak bisa terjadi.

Salah satu jenis pencampuran adalah blender tromol kembar (twin-shell


blender), terbuat dari dua silinder yang dihubungkan sehingga membentuk V
dan berputar pada sumbu horizontal. Blender trombol kembar ini lebih efektif
untuk beberapa operasi pencampuran.

2.6

Crushing
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batubatu ke batu-batu kecil, kerikil, atau debu batu. Crushers dapat digunakan
untuk mengurangi ukuran, atau mengubah bentuk, bahan limbah sehingga
mereka dapat lebih mudah dibuang atau didaur-ulang, atau untuk mengurangi
ukuran yang solid campuran bahan baku (seperti di batu bijih), sehingga
potongan-potongan

komposisi

yang

berbeda

dapat

dibedakan.

Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan material yang akan


digiling/dihancurkan.

2.6.1

Klasifikasi Crusher

Berikut ini adalah klasifikasi crusher :


a. Primary Crusher ( Primary Breaking)
1. Jaw Crusher
Jaw crusher digunakan untuk menghancurkan berbagai material,
terutama batuan jenis pertambangan seperti batu granit, kokas, batu
bara, bijih mangan, bijih besi, ampelas, melebur aluminium, oksida,
kalsium karbida menyatu, batu kapur, kuarsit, paduan, dll. Kompresi
terbesar perlawanan dari material yang akan hancur adalah 320MPa.
Jaw Crusher banyak digunakan di pertambangan, metall-urgical
industri, bahan bangunan, jalan raya, kereta api dan industri kimia.

Gambar 2.1 Spesifikasi Jaw Crusher

2. Gyratory Crusher
Gyratory crusher diperlihatkan (pada gambar 1.2) dibuat lebih
lebar dan luas dalam bidang dari bijih lebar yang keras dan aplikasi
penghancur mineral. Pada dasarnya seperti pada adukan semen dan
palu penghancur. Kepala penghancur dapat dipindahkan seperti bentuk
kerucut yang dipotong ujungnya dan didalam sebuah selubung kerucut
yang dipotong ujungnya. Kepala penghancur berputar secara eksentris
dan bahan penghancur yang terjerat diantara campuran kerucut yang
keluar dan bagian dalam kerucut yang berputar.

Gambar 2.2 Gyratory Crusher

b. Secondary Crusher
1. Cone Crusher
Cone Crusher cocok untuk menghancurkan berbagai macam
bijih dan batu dengan kekerasan menengah. Hal ini merupakan
keunggulan yang dapat diandalkan konstruksi, produktivitas yang
tinggi, penyesuaian yang mudah dan kurang biaya operasi.

Gambar 2.3 Cone Crusher


2. Roll Crusher
Roll crushers memiliki maksimum teoritis pengurangan rasio
4:1. Jika 2 inci partikel diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran
terkecil yang bisa diharapkan dari crusher adalah 1 / 2 inci. Roll
crushers hanya akan menghancurkan materi ke ukuran partikel
minimum sekitar 10 Mesh (2 mm). Sebuah roll crusher meremukkan
menggunakan kompresi, dengan dua rol berputar mengenai suatu poros,
terhadap kesenjangan antara roll. Kesenjangan antara gulungan diatur
ke ukuran produk yang diinginkan, dengan kesadaran bahwa partikel
pakan terbesar hanya dapat 4 kali kesenjangan dimensi. Partikel ditarik
ke dalam celah antara gulungan oleh gerakan berputar dan membentuk
sudut gesekan antara gulung dan partikel, yang disebut sudut nip. Dua
gaya gulungan partikel antara permukaan yang berputar mereka ke
8

daerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah tulang dari kekuatan
kompresi yang disajikan oleh gulungan berputar. Beberapa keuntungan
utama roll crushers yang mereka berikan sangat bagus dan distribusi
ukuran produk yang mereka hasilkan sangat sedikit debu atau denda.
Rolls crushers secara efektif digunakan dalam menghancurkan mineral
bijih di mana tidak terlalu kasar dan mereka juga digunakan dalam
produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive pertambangan bijih
logam, seperti emas. Batubara mungkin adalah pengguna terbesar roll
crushers, saat ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll crushers,
baik tunggal atau roll ganda sebagai crushers utama, mengurangi
batubara ROM. Biasanya, crushers ini akan memiliki bentuk gigi atau
dibesarkan di muka gulungan. (Roll crushers digunakan untuk mineral
dan bijih logam memiliki gulungan dihadapi halus).

Gambar 2.4 Roll Crusher

c. Jenis Alat Crusher


1. Dodge Crusher
Sebuah pandangan penampang Dodge-jenis crusher rahang
ditunjukkan pada Gambar 1.7 dibawah. Mekanisme mesin ini sangat
sederhana sehingga hampir tidak perlu untuk memperbesar atas apa
yang dapat diperoleh dari pemeriksaan luka.

Di satu sisi, mesin Dodge adalah kebalikan dari tindakan yang


kita telah membahas; yang bergerak rahang, yang berputar pada sebuah
titik di bawah discharge pembukaan, memiliki gerakan minimal pada
pembukaan, dan gerakan maksimum pada pembukaan penerima.
Karena tersedak-titik dan titik paling gerak bertepatan di crusher
ini, maka diharapkan bahwa akan kurang kapasitas, jika dibandingkan
dengan ukuran yang sama dari jenis Blake-crusher. Mesin Dodge
memiliki nilai-nilai kesederhanaan, biaya rendah, dan kemudahan
penyesuaian dan pemeliharaan, tetapi, karena kapasitas yang rendah,
bidang dibatasi untuk agak sempit batas.
Crusher Dodge cocok dengan sejumlah aplikasi berkapasitas
rendah, seperti operasi pertambangan kecil, pengambilan sampel
tanaman, laboratorium, dan berbagai aplikasi khusus di mana produk
tersebut dibutuhkan kecil, tetapi di mana terlibat tonase tidak
membenarkan operasi dua tahap. Mesin ini mampu membuat
perbandingan yang sangat besar-dari pengurangan, yang merupakan
fitur penting bagi jenis aplikasi yang diuraikan.

Gambar 2.5 Dodge Crusher

10

2. Impact Crusher

Gambar 2.6 Impact Crusher


Berurusan dengan materi dengan panjang sisi 500mm, tidak
lebih dari tekanan anti 350Mpa kekuatan, Impact Crusher dapat
digunakan secara luas di menengah pertama dan menghancurkan.
Selama proses operasi, rotor dalam kecepatan tinggi akan
membawa oleh motor listrik. Material akan ditimpa oleh Hammer
Monitor akan hancur, dan kemudian akan balas ke kapal untuk
menghancurkan kedua, kemudian akan dibuang melalui lubang
pembuangan.
Manfaat dan Keuntungan:
Struktur sederhana, Non Sambungan kunci, kromium tinggi Flat
Hammer,

dampak

khusus

piring,

menyederhanakan

proses

penghancuran, dan tinggi efisiensi dan konservasi energi, Cubic Shape


untuk produk akhir. Pembuangan pembukaan dapat disesuaikan. Ia
digunakan secara meluas dalam air dan listrik, tol, pasir dan batu,
menghancurkan ladang.

11

3. VSI Crusher

Gambar 2.7 VSI Crusher

VSI crusher dirancang oleh ahli Jerman terkenal MBS dan


setiap indeks dalam VSI crusher adalah standar terkemuka di dunia.
VSI SBM crusher crushing menggabungkan tiga jenis dan dapat
dioperasikan 720 jam terus-menerus. Saat ini, telah mengganti VSI palu
crusher crusher rol crusher, bola roller mill, dll dan menjadi mainstream
manking pasir equipmentin bisnis.
Penggunaan VSI Crusher :
Digunakan dalam menghancurkan baik dari ming industri seperti bahan
bangunan, metalurgi, insinyur kimia, ming, anti-api bahan, semen dll.
Tergantung pada tujuan penggunaannya.

4. Hammer Mill
Hammer mill merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menghancurkan material menjadi partikel-partikel yang halus. Prinsip
dasar pengoperasiannya sangat mudah. Hammer mill pada dasarnya
merupakan sebuah wadah terbuat dari besi yang berisi poros, baik
secara vertical maupun horizontal, yang berputar. Pada poros tersebut
terdapat hammer. Hammer adalah bagian yang berfungsi untuk
12

menghancurkan material-material. Biasanya crusher ini mempunyai 84


buah hammer yang terdapat pada 12 rangkaian hammer axle pada
hammer axle ini terdapat hammer-hammernya. Hammer terpasang
bebas agar dapat mengayun pada pusat poros.
Poros akan berputar dengan kecepatan tinggi, sementara
material akan masuk dari mulut hammer mill ( feed hopper). Material
akan terkena hammer dan akan hancur, kemudian dikeluarkan
berdasarkan ukuran akhir material tersebut.

Gambar 2.8 Hammer Mill

2.7

Grinding
Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari
bentuk besar/kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Untuk itu yg
namanya grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan. Sizing adalah
proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen.
13

Proses grinding dan sizing banyak digunakan dalam industri


diantaranya proses penghancuran batu-batuan, bijih, pembuatan tepung,
pembuatan obat-obatan dll. Merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas
ukuran halus yang diinginkan.
Tujuan Grinding :
-

Mengadakan liberalisasi mineral berharga

Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri

Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses selanjutnya

Alat yang digunakan :


a. Ball mill

Gambar 2.9 Ball Mill


Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal dengan diameter
sama dengan panjangnya,yang dilapisi dengan suatu plat.Alat ini memiliki
suatu silinder yang terisi dengan bola baja.cara kerjanya yaitu dengan
diputar,sehingga material yang dimasukkan hancur oleh bola-bola
baja.Biasanya diameter ball mill sama dengan panjang ball mill.

b. Rod mill
Media grinding ini alat ini berupa batang-batang besi/baja yang
panjangnyya

sama

dengan

panjang

mill.Cara

kerjanya

dengan

diputar.sehingga batang baja terangkat llu jatuh dan menjatuhi material


yang ada dalam rod mill sehingga hancur.

14

c. Hammer mill
Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan
kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder.Umpan masuk
dari bagian puncak casing dan dihancurkan,selanjutnya dikeluarkan melalui
bukaan pada dasar casing.Umpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun
yang berada pada piring rotor.Kemudian pecahan ini terlempar pada anvil
plate di dalam sebuah casing sehingga dipecahkan lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.Lalu digosok menjadi serbuk.Akhirnya didorong oleh palu
ke luar bukaan.

d. Impactor
Impactor menyerupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi
dengan ayakan.Impactor merupakan mesin pemecah primer untuk batuan
dan biji,dengan kemampuan mengolah sampai 600 ton/jam.Partikel yang
dihasilkan hampir seragam menyerupai kubus.Pada impactor hanya terjadi
aksi pukulan.

Gambar 2.10 Impactor

15

e. High Medium Speed Grinder


Tekanan Tinggi Medium Speed Grinder (High Pressure Suspension
Mill), desain baru, dari VIPEAK digunakan untuk menggiling Barite,
kapur, kaolin, dan keramik dan terak, yang Moh's kekerasan adalah di
bawah 9,3 skala, tidak mudah terbakar dan non-bahan peledak. Prinsip
Kerja Tekanan Tinggi Sedang Speed Grinder:
Proses penggilingan Mill Utama adalah bahwa perangkat transmisi
membawa sepanjang Shaft Tengah mengemudi. Bagian atas poros
menghubungkan dengan Quincunx Rack, pada frame yang di-load dengan
roller perakitan, dan bentuk poros ayun. Pusat poros tidak berputar di
sekitar pusat rotasi, pada waktu yang sama berkisar sekitar grinding cincin,
dan itu sendiri juga berputar pada penggilingan rekening efek. Sistem
sekop, di bagian bawah roller, dimasukkan pada bagian bawah dari
Quincunx Rack. Dalam proses berputar dari sekop dan roller, bahan paking
akan diberi lapisan antara rol dan cincin. Luar gaya sentrifugal (gaya
kompresi) yang menghasilkan dalam proses ini akan memproses bahan
bubuk kecil-kecil, sehingga bubuk yang diinginkan diperoleh.
Kelebihan produk High Pressure Medium Speed Grinder:
(1) produk paten kami
(2) Produk ukuran dapat disesuaikan dalam kisaran 80-425 jerat
(3) Lebih baik desain, biaya rendah

16

Gambar 2.11 High Medium Speed Grinder

2.7

Operasi Screening
Pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala
industri. Produk dari proses pengayakan ada 2 (dua), yaitu:
Ukuran lebih besar dari pada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
Ukuran yang lebih kecil dari pada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).
Ayakan (screen) yang berskala industri antara lain :
1.

Stationary grizzly

2.

Roll grizzly

3.

Sieve bend

4.

Revolving screen

5.

Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck, etc.)

6.

Shaking screen

7.

Rotary shifter

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:


a. Jenis ayakan
b. Cara pengayakan
c. Kecepatan pengayakan

17

d. Ukuran ayakan
e. Waktu pengayakan
f. Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:


1. Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa
proses berikutnya.
2. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
3. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
4. Mencegah masuknya undersize ke permukaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran


ayakan adalah :
1. Ukuran bahan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang
lolos.
2. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan
memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya
berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
3. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi
screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
4. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit
akan menyumbat screen.
18

Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengayakan


1. Bentuk lubang ayakan
Bentuk lubang ayakan disesuaikan dengan bentuk dari material yang akan
diayak,pada umumnya bentuk partikel yang akan diayak berupa bulatan,
segiempat, kubus, balok, lonjong dan sebagainya.
2. Celah dan interval ayakan
mesh : jumlah celah (lubang ayakan) bujur sangkar tiap 1 in arah memanjang.
3. Ukuran partikel
4. Kapasitas ayakan dan keefektifan

kapasitas ayakan diukur dengan massa bahan yang diumpankan persatuan


waktu dan persatuan luas ayak (bisa dikendalikan dengan mengubah laju
umpan)

efektifitas ayakan adalah ukuran keberhasilan ayakan dalam memisahkan


bahan A dan B secara teliti (tergantung pada sifat pengoperasiannya)

Variabel-variabel dalam Proses Pengayakan :


1. Metode pengumpanan, umpan harus disebar merata dan mendekati ayakan
dalam arah parallel pada sumbu vertikal ayakan
2.

Permukaan ayakan

3.

Sudut kemiringan

4. Kecepatan putar, semakin cepat semakin tinggi kapasitas ayakan. Kecepatan


yang baik adalah 0,33 0,45 kali kecepatan kritis
5. Frekuensi getaran, tergantung dari ukuran dan jenisnya. Umpan digetarkan
dengan keras tetapi tidak membuat material terlempar ke udara

2.8 Alat yang Digunakan


Alat alat yang digunakan dalam proses screening adalah :

19

a. Grizzly Screen
Grizzly merupakan suatu kisi-kisi yang terbuat dari batangan logam
yang sejajar dan dipasang pada rangka stasioner yang miring.Kemiringan
dan lintasan itu sejajar dengan arah panjang batangan.
Umpan yang sangat kasar,seperti yang keluar dari mesin pemecah
primer, jatuh pada ujung atas kisi.Bogkah-bongkah besar akan meluncur
menjadi ke ujung,bongkah kecil jatuh ke bawah ke suatu kolektor
(pengumpul) tersendiri.

Gambar 2.12 Grizzly Screen

b. Revolving Screen
Revolving screen sering disebut Trommel.Bentuknya dapat berupa
silinder atau kerucut yang miring terhadap horizontal.Kemiringan ayakan
dimaksudkan untuk memudahkan pengeluaran partikel kasar.
Berdasarkan prinsip kerjanya trommel dibagi atas tiga jenis :
1. Trommel dengan silinder tunggal
Ayakan jenis ini terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang
pada kedua keujungnya.Silinder tersebut diputar pada porosnya secara
horizontal.Silinder dibuat dari anyaman kawat atau pelat-pelat belubang.
20

Pada trommel silinder tunggal,material dimasukkan ke lubang


pemasukan di sebelah kiri atas silinder.Trommel merupakan ayakan
yang diameter lubangnya makin ke kanan makin besar atau makin ke
kana ukuran mesh nya makin kecil.Material yang tidak dapat melewati
lubang ayakan yang terletak di ujung kanan dikeluarkan melalui lubang
silinder yang terletak di ujung kanan yang disebut lubang pengeluaran.

Gambar 2.13 Trommel Dengan Silinder Tunggal

2. Trommel Bertingkat
Trommel bertingkat ini lebih dikenal dengan Conical Trommel
memiliki bentuk potongan kerucut.Kemiringan pada ayakan jenis ini
berkisar antara 0,75 in sampai 3 in setiap panjang 1 feet,hal ini
tergantung pada sifat material yang akan diayak.Trommel jenis ini
sangat cocok untuk mengayak partikel yang kasar.
Conical trommel mempunyai ayakan yang tersusun secara
bertingkat.Di dekat ujung lubang pemasukan adalah ayakan yang
mempunyai mesh paling besar untuk melewatkan partikel yang sangat
halus terlebih dahulu.Kemudian ayakan dengan mesh sedang terletak di
tengah untuk melewatkan partikel yang agak kasar.Selanjutnya ayakan
21

yang paling kanan dekat lubang pengeluaran merupakan ayakan dengan


mesh terkecil untuk melewatkan partikel yang kasar.

Gambar 2.14 Trommel Bertingkat

3. Trommel Silinder Gabungan


Trommel silinder gabungan merupakan trommel yang terdiri dari
dua permukaan ayakan atau lebih yang konsentris pada poros yang
sama.Semua permukaan ayakan berbentuk silinder.Permukaan ayakan
dengan lubang paling kasar terletak di silinder bagian dalam dan semakin
ke luar lubang ayakan makin halus.Panjang setiap silinder juga tidak
sama,makin keluar silinder makin pendek,hal ini untuk memudahkan
dalam

memisahkan

material

hasil

ayakan.Material

yang

akan

diayak,dimasukkan melalui lubang pemasukan pada silinder yang bagian


dalam.Setelah mengalami perputaran material yang paling kasar langsung
keluar dari silinder terdalam ke penampung 1,sedang material yang lolos
dari ayakan pertama menjadi umpan untuk ayakan kedua yang lubangnya
agak halus.Di sini material yang kasar keluar dari silinder ke dua ke
penampung IV.Material yang agak kasar dan halus menjadi umpan
diayakan ketiga pada silinder terluar.Material halus dari ayakan ketiga

22

langsung melewati lubang ayakan ke penampung IV,sedangkan material


yang agak kasar keluar dari silinder terluar ke penampung V.

Gambar 2.15 Trommel Silinder Gabungan


4. Shaking Screen
Ayakan ini mempunyai bingkai berbentuk segi empat,yang
digerakkan maju mundur.Keuntungan dari ayakan ini adalah hemat tempat
dan kebutuhan tenaganya rendah.Kerugian ayakan jenis ini ialah biaya
perawatan yang tinggi dan kapasitas ayakan rendah.

Gambar 2.16 Shaking Screen


23

2.9 Coal Washing Plant


Batubara hasil penambangan ada beberapa kemungkinan penanganan
yang berkaitan dengan pencucian sebelum dipasarkan :
1. Hasil penambangan langsung dipasarkan
2. Hasil Penambangan - crushing - screening washing dipasarkan
3. Hasil penambangan crushing screening dipasarkan
Alat alat yang dipakai dalam pencucian batubara antara lain : ayakan,
meja goyang, baum jig, flotasi. Sedangkan proses pencucian batubara secara
fisik yaitu :
Jigging : Pulsasi air menyebabkan batubara membentuk stratigrafi ( batubara
bersih akan berada diatas).Ukuran 3,4mm 7,6mm.
Meja Goyang : Partikel yang ringan akan jatuh kebawah, sedangkan yang
berat dialirkan kesamping. Ukuran partikel 0,15mm 6,4mm.
Sink & Float : Pemisahan karena Bj media berat mendekati Bj pemisah.
Batubara yang mempunyai Bj kecil akan mengapung dan dipisahkan. Ukuran
partikel 0,6mm 200mm.
Hidrosiklon : Pemisahan pada alat yang berbentuk kerucut. Material
dipengaruhi aliran air keatas dan gaya sentrifugal. Ukuran partikel 0,6mm
kebawah.
Humphrey Spiral : Alatnya berbentuk spiral. Ukuran partikel 3mm kebawah.
Washer : Batubara kotor dialirkan dalam suatu aliran air dalam lounder,
partikel berat (pengotor) akan mengendap sedang batubara akan mengapung
dan terbawa aliran air. 7,5mm.
Flotasi : Dengan bantuan Collector, frother, Modifier dengan adanya
gelembung udara batubara dapat dipisahkan dari pengotornya. Dapat
mengurangi jumlah pirit dan batubara halus dapat juga terambil.

24

Dalm pencucian Batubara ukuran memegang peranan penting, ada


keterkaitan antara ukuran dan metode pencucian. Apabila ukuran tidak sesuai
maka proses pencucian tidak akan optimal.
Sebelum batubara dicuci lebih dulu dilakukan Studi ketercucian batubara
( washibility test ). Tes ini dilakukan pada saat eksplorasi batubara sehingga
diketahui apakah batubara yang akan ditambang perlu dilakukan studi
ketercucian atau tidak.
Tujuan dilakukan Studi Ketercucian Batubara adalah :

Mendapatkan gambaran mengenai kelakuan berbagi fraksi batubara apabila


dilakukan pencucian dengan memakai medium yang beda beda.

Mengetahui perolehan batubara untuk fraksi tertentu.

Mendapatkan Berat Jenis media yang paling baik, sehingga didapatkan


medium yang paling baik untuk media pencucian dalam menapai persyaratan
tertentu.

Meramalkan kesulitan yang mungkin dialami pada proses pencucian, dengan


memakai media tertentu dan untuk mengetahui Bj pencucian yang paling
baik.

Langkah langkah yang dilakukan dalam studi ketercucian batubara adalah sbb :
Mengambil contoh yang representative
Mengayak conto untuk mendapatkan fraksi fraksi tertentu, fraksi fraksi
tersebut adalah ;
o Egg coal Ukuran butir -2 inch +1 inch
o Nut Coal -1 inch +0,5 inch
o Pea Coal -0,5inch +0,25 inch
o Slag danFine ukurannya -0,25 inch

25

Melakukan uji endap apung ( Sink & Float ) masing masing fraksi.
Menentukan kadar abu dan belerang pada masing masing fraksi dan Bj.
Mengolah data dengan tabulasi terhadap data yang didapat.
Membuat kurva ketercucian
Menginterpretasikan data dan kurva.
Cairan berat yag dipakai pada studi ketercucian saat uji endap apung
antara lain Bromoform, Carbon Tetra Clorida, Calcium Tetra Clorida.
Test Sink & Float, alatnya beker gelas 1 2 liter prosesnya :
-

Siapkan batubara dengan ukuran dan cairan berat dengan SG tertentu


(beda SG 0,1 )

Bila digunakan media mulai dari kecil besar, maka pada saat batubara
dimasukkan kedalam bekergelas dengan cairan berSG 1,3 terdapat
batubara yang mengendap dan mengapung.

Batubara yang mengendap dan mengapung dihitung.

Batubara dengan SG > 1,3 kemudian dimasukkan kedalam media dengan


SG 1,35 hasilnya terlihat batubara yang mengendap dan mengapung.

Bagian yang mengendap dimasukkan kedalam media dengan SG 1,4,


demikian seterusnya.

Hasil endap apung bagian yang mengendap dan mengapung pada masing
masing sort, sebelum penimbangan diambil perconto untuk uji sulfur
dan abu.

Didapatkan data dalam bentuk tabel

Didapatkan kesimpulan bahwa semakin baik batubara SGnya semakin


kecil.

26

Batubara hasil tambang

Diremuk

Diayak

Peremuk Kedua

Pengayakan

Pencucian

Batubara bersih

Batubara kotor

DIAGRAM ALIR PENCUCIAN BATUBARA

27

BAB III
PENUTUP

Batubara merupakan batuan sedimen non klastik yang mengandung unsurunsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (N) yang digunakan
sebagai bahan bakar dunia. Batubara terbentuk melalui dua tahapan yaitu proses
penggambutan dan coalifikasi. Pada proses pembentukan batubara terdapat proses
sedimentasi bersamaan mineral lain seperti pirit, gypsum, silica, markasit ataupun
anhidrit yang dapat menyebabkan terjadinya pengotor batubara. Pengotor batubara
tidak hanya terjadi pada saat pembentukan batubara namun juga pada saat proses
penambangan

sehingga

batubara

tercampur

dengan

material

lain.

Untuk

meningkatkan kualitas batubara maupun nilai jual dapat dilakukan dengan proses
kominusi dan pencucian batubara.
Sebelum dilakukan nya proses pencucian batubara harus ada beberapa tahap
yang dilakukan

yaitu kominusi dengan proses crusher dan grinding, tahap

selanjutnya yaitu screening setelah itu tahap pencucian batubara. Kominusi


merupakan proses mereduksi ukuran butir agar menjadi lebih kecil dan dapat
digunakan dalam proses selanjutnya. Kominusi adalah salah satu tahapan dari
preparasi. Setelah dilakukan kominusi dilakukan tahap crushing (pemecahan) dan
grinding (penggilingan). Tujuan dari pemecahan dan penggilingan adalah untuk
menghasilkan partikel-partikel yang lebih kecil. Setelah dilakukan tahap crushing dan
grinding dilakukan proses ayakan. Analisis ayakan bertujuan dalam proses pemisahan
ukuran. Analisis ayakan pada material terdapat dua tempat pengamatan yaitu yang
terdapat atau tertahan diatas ayakan (screen) dan material yang lolos dari ayakan.
Pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran
partikel.ijih), sehingga potongan-potongan komposisi yang berbeda dapat dibedakan.
Setelah dilakukan proses pengayakan baru dilakukan tahap pencucian batubara.
Tahap pencucian batubara biasa dilakukan tergantung dengan permintaan pasar
apakah batubara yang telah ditambang ingin di lakukan pencucian atau tidak.
28

Pencucian batubara bertujuan untuk meningkatkan kualitas batubara dari mineral


pengotornya.

29

Anda mungkin juga menyukai