PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Batubara merupakan batuan sedimen non klastik yang mengandung
unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (N) yang
digunakan sebagai bahan bakar dunia. Batubara terbentuk melalui dua tahapan
yaitu proses penggambutan dan coalifikasi. Pada proses pembentukan batubara
terdapat proses sedimentasi bersamaan mineral lain seperti pirit, gypsum, silica,
markasit ataupun anhidrit yang dapat menyebabkan terjadinya pengotor
batubara. Pengotor batubara tidak hanya terjadi pada saat pembentukan batubara
namun juga pada saat proses penambangan sehingga batubara tercampur dengan
material lain.
Untuk meningkatkan kualitas batubara maupun nilai jual dapat
dilakukan dengan proses kominusi dan pencucian batubara. Dalam proses
kominusi batubara memiliki dua tahapan yaitu crushing dan grinding. Crushing
merupakan
tahap
peremukan
sedangkan
Grinding
merupakan
tahap
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
2.1.1
Kriteria Kominusi
Kominusi adalah istilah umum yang sering digunakan untuk operasi
2.2
2.3
Efisiensi Pemecahan
Ratio energi permukaan yang baru terbentuk terhadap energi yang
diserap oleh zat padat disebut efisiensi pemecahan. Energi permukaan yang
terbentuk pada waktu pemecahan adalah kecil saja dibandingkan dengan total
energi mekanik yang tersimpan dalam bahan pada waktu rengkahnya dan
kebanyakan dari energi mekanik itu diubah menjadi kalor.
2.4
Analisis Ayakan
Analisis ayakan bertujuan dalam proses pemisahan ukuran. Analisis
ayakan pada material terdapat dua tempat pengamatan yaitu yang terdapat atau
tertahan diatas ayakan (screen) dan material yang lolos dari ayakan. Ayakan
atau screen standar yang digunakan untuk mengukur besarnya partikel dalam
jangkauan ukuran antara 3 sampai 0,0015 inci. Ayakan biasanya terbuat dari
anyaman kawat sedang rapat ayaman (mesh) dan ukuran kawatnya dibakukan
dengan teliti. Bukaan ayak itu terbentuk bujur sangkar setiap ayakan
didefinisikan menurut rapat ayak perinci.
Dalam melakukan analisis, seperangkat alat ayak standar disusun
secara deret dalam suatu tumpukan, dimana ayak yang anyaman paling rapat
ditempatkan paling bawah dan anyaman paling besar ditempatkan paling atas.
Contoh yang dianalisis lalu dimasukkan kedalam ayakan paling atas dan
pengayak diguncang secara mekanis selama beberapa waktu tertentu. Partikel
yang tertahan pada setiap ayakan dikonversikan menjadi fraksi massa atau
persen massa dari contoh keseluruhannya (persen kumulatif).
2.5
Proses Pencampuran
Pencampuran adalah operasi yang sangat penting bahkan dapat dikatakan
fundamental, hampir dalam setiap proses kimia. Pencampuran zat padat
(mixing) dalam beberapa hal sangat serupa dengan pencampuran zat cair yang
berviskositas rendah. Dalam kedua proses itu terjadi saling campur antara
kedua komponen terpisah atau lebih, sehingga membentuk hasil yang agak
seragam.
Namun perbedaan penting antara kedua proses-proses itu. Pencampuran
zat cair bergantung pada pembentukan arus aliran yang membawa bahan yang
belum bercampur kedalam zona pencampuran disekitar impeler. Pada zat padat
partikulat, arus demikian tidak bisa terjadi.
2.6
Crushing
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batubatu ke batu-batu kecil, kerikil, atau debu batu. Crushers dapat digunakan
untuk mengurangi ukuran, atau mengubah bentuk, bahan limbah sehingga
mereka dapat lebih mudah dibuang atau didaur-ulang, atau untuk mengurangi
ukuran yang solid campuran bahan baku (seperti di batu bijih), sehingga
potongan-potongan
komposisi
yang
berbeda
dapat
dibedakan.
2.6.1
Klasifikasi Crusher
2. Gyratory Crusher
Gyratory crusher diperlihatkan (pada gambar 1.2) dibuat lebih
lebar dan luas dalam bidang dari bijih lebar yang keras dan aplikasi
penghancur mineral. Pada dasarnya seperti pada adukan semen dan
palu penghancur. Kepala penghancur dapat dipindahkan seperti bentuk
kerucut yang dipotong ujungnya dan didalam sebuah selubung kerucut
yang dipotong ujungnya. Kepala penghancur berputar secara eksentris
dan bahan penghancur yang terjerat diantara campuran kerucut yang
keluar dan bagian dalam kerucut yang berputar.
b. Secondary Crusher
1. Cone Crusher
Cone Crusher cocok untuk menghancurkan berbagai macam
bijih dan batu dengan kekerasan menengah. Hal ini merupakan
keunggulan yang dapat diandalkan konstruksi, produktivitas yang
tinggi, penyesuaian yang mudah dan kurang biaya operasi.
daerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah tulang dari kekuatan
kompresi yang disajikan oleh gulungan berputar. Beberapa keuntungan
utama roll crushers yang mereka berikan sangat bagus dan distribusi
ukuran produk yang mereka hasilkan sangat sedikit debu atau denda.
Rolls crushers secara efektif digunakan dalam menghancurkan mineral
bijih di mana tidak terlalu kasar dan mereka juga digunakan dalam
produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive pertambangan bijih
logam, seperti emas. Batubara mungkin adalah pengguna terbesar roll
crushers, saat ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll crushers,
baik tunggal atau roll ganda sebagai crushers utama, mengurangi
batubara ROM. Biasanya, crushers ini akan memiliki bentuk gigi atau
dibesarkan di muka gulungan. (Roll crushers digunakan untuk mineral
dan bijih logam memiliki gulungan dihadapi halus).
10
2. Impact Crusher
dampak
khusus
piring,
menyederhanakan
proses
11
3. VSI Crusher
4. Hammer Mill
Hammer mill merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menghancurkan material menjadi partikel-partikel yang halus. Prinsip
dasar pengoperasiannya sangat mudah. Hammer mill pada dasarnya
merupakan sebuah wadah terbuat dari besi yang berisi poros, baik
secara vertical maupun horizontal, yang berputar. Pada poros tersebut
terdapat hammer. Hammer adalah bagian yang berfungsi untuk
12
2.7
Grinding
Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari
bentuk besar/kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Untuk itu yg
namanya grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan. Sizing adalah
proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen.
13
b. Rod mill
Media grinding ini alat ini berupa batang-batang besi/baja yang
panjangnyya
sama
dengan
panjang
mill.Cara
kerjanya
dengan
14
c. Hammer mill
Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan
kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder.Umpan masuk
dari bagian puncak casing dan dihancurkan,selanjutnya dikeluarkan melalui
bukaan pada dasar casing.Umpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun
yang berada pada piring rotor.Kemudian pecahan ini terlempar pada anvil
plate di dalam sebuah casing sehingga dipecahkan lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.Lalu digosok menjadi serbuk.Akhirnya didorong oleh palu
ke luar bukaan.
d. Impactor
Impactor menyerupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi
dengan ayakan.Impactor merupakan mesin pemecah primer untuk batuan
dan biji,dengan kemampuan mengolah sampai 600 ton/jam.Partikel yang
dihasilkan hampir seragam menyerupai kubus.Pada impactor hanya terjadi
aksi pukulan.
15
16
2.7
Operasi Screening
Pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala
industri. Produk dari proses pengayakan ada 2 (dua), yaitu:
Ukuran lebih besar dari pada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
Ukuran yang lebih kecil dari pada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).
Ayakan (screen) yang berskala industri antara lain :
1.
Stationary grizzly
2.
Roll grizzly
3.
Sieve bend
4.
Revolving screen
5.
6.
Shaking screen
7.
Rotary shifter
17
d. Ukuran ayakan
e. Waktu pengayakan
f. Sifat bahan yang akan diayak
Permukaan ayakan
3.
Sudut kemiringan
19
a. Grizzly Screen
Grizzly merupakan suatu kisi-kisi yang terbuat dari batangan logam
yang sejajar dan dipasang pada rangka stasioner yang miring.Kemiringan
dan lintasan itu sejajar dengan arah panjang batangan.
Umpan yang sangat kasar,seperti yang keluar dari mesin pemecah
primer, jatuh pada ujung atas kisi.Bogkah-bongkah besar akan meluncur
menjadi ke ujung,bongkah kecil jatuh ke bawah ke suatu kolektor
(pengumpul) tersendiri.
b. Revolving Screen
Revolving screen sering disebut Trommel.Bentuknya dapat berupa
silinder atau kerucut yang miring terhadap horizontal.Kemiringan ayakan
dimaksudkan untuk memudahkan pengeluaran partikel kasar.
Berdasarkan prinsip kerjanya trommel dibagi atas tiga jenis :
1. Trommel dengan silinder tunggal
Ayakan jenis ini terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang
pada kedua keujungnya.Silinder tersebut diputar pada porosnya secara
horizontal.Silinder dibuat dari anyaman kawat atau pelat-pelat belubang.
20
2. Trommel Bertingkat
Trommel bertingkat ini lebih dikenal dengan Conical Trommel
memiliki bentuk potongan kerucut.Kemiringan pada ayakan jenis ini
berkisar antara 0,75 in sampai 3 in setiap panjang 1 feet,hal ini
tergantung pada sifat material yang akan diayak.Trommel jenis ini
sangat cocok untuk mengayak partikel yang kasar.
Conical trommel mempunyai ayakan yang tersusun secara
bertingkat.Di dekat ujung lubang pemasukan adalah ayakan yang
mempunyai mesh paling besar untuk melewatkan partikel yang sangat
halus terlebih dahulu.Kemudian ayakan dengan mesh sedang terletak di
tengah untuk melewatkan partikel yang agak kasar.Selanjutnya ayakan
21
memisahkan
material
hasil
ayakan.Material
yang
akan
22
24
Langkah langkah yang dilakukan dalam studi ketercucian batubara adalah sbb :
Mengambil contoh yang representative
Mengayak conto untuk mendapatkan fraksi fraksi tertentu, fraksi fraksi
tersebut adalah ;
o Egg coal Ukuran butir -2 inch +1 inch
o Nut Coal -1 inch +0,5 inch
o Pea Coal -0,5inch +0,25 inch
o Slag danFine ukurannya -0,25 inch
25
Melakukan uji endap apung ( Sink & Float ) masing masing fraksi.
Menentukan kadar abu dan belerang pada masing masing fraksi dan Bj.
Mengolah data dengan tabulasi terhadap data yang didapat.
Membuat kurva ketercucian
Menginterpretasikan data dan kurva.
Cairan berat yag dipakai pada studi ketercucian saat uji endap apung
antara lain Bromoform, Carbon Tetra Clorida, Calcium Tetra Clorida.
Test Sink & Float, alatnya beker gelas 1 2 liter prosesnya :
-
Bila digunakan media mulai dari kecil besar, maka pada saat batubara
dimasukkan kedalam bekergelas dengan cairan berSG 1,3 terdapat
batubara yang mengendap dan mengapung.
Hasil endap apung bagian yang mengendap dan mengapung pada masing
masing sort, sebelum penimbangan diambil perconto untuk uji sulfur
dan abu.
26
Diremuk
Diayak
Peremuk Kedua
Pengayakan
Pencucian
Batubara bersih
Batubara kotor
27
BAB III
PENUTUP
Batubara merupakan batuan sedimen non klastik yang mengandung unsurunsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (N) yang digunakan
sebagai bahan bakar dunia. Batubara terbentuk melalui dua tahapan yaitu proses
penggambutan dan coalifikasi. Pada proses pembentukan batubara terdapat proses
sedimentasi bersamaan mineral lain seperti pirit, gypsum, silica, markasit ataupun
anhidrit yang dapat menyebabkan terjadinya pengotor batubara. Pengotor batubara
tidak hanya terjadi pada saat pembentukan batubara namun juga pada saat proses
penambangan
sehingga
batubara
tercampur
dengan
material
lain.
Untuk
meningkatkan kualitas batubara maupun nilai jual dapat dilakukan dengan proses
kominusi dan pencucian batubara.
Sebelum dilakukan nya proses pencucian batubara harus ada beberapa tahap
yang dilakukan
29