Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI BAHASA KTI

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
1.

Pramesti Fibria Iman Sari

P07124112030

2.

Puspita Ayu Aryati

P07124112031

3.

Rimbayu Ivanda Sari

P07124112032

4.

Rina Dewihapsari

P07124112033

5.

Ririh Setia Mulyana

P07124112034

Reguler A Semester V

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
2014

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menuju dewasa. American
Academy of Child and Adolescent Psychology membagi usia remaja menjadi tiga kelompok,
yaitu remaja awal (12-14 tahun), remaja pertengahan (14-17 tahun) dan remaja akhir (17-19
tahun). Pada saat ini sekitar 20 persen dari total jumlah penduduk dunia sejumlah
6.868.638.152 orang, adalah remaja yang berusia 10-19 tahun dan 85% dari mereka berada
di negara berkembang (International Data Base, 2010).
Perkembangan fisik termasuk organ seksual yaitu terjadinya kematangan serta
peningkatan kadar hormon reproduksi atau hormon seks baik pada laki-laki maupun pada
perempuan yang akan menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara
keseluruhan. Pada kehidupan psikologis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai
pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis (Santrock, 2003). Perilaku seksual
pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh
dua orang, pria dan wanita di luar perkawinan yang sah (Sarwono, 2007).
Di sejumlah negara di dunia, seperempat bahkan lebih dari penduduk yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan telah aktif berhubungan seksual sebelum berumur 15
tahun. Survei Demografi Kesehatan menunjukkan bahwa di 60 negara berkembang,
diantaranya Sub Sahara Afrika, India, Amerika Latin, Karibia, Swedia dan Amerika Serikat,
25 persen remaja berumur 15-19 tahun memulai berhubungan seks sebelum berumur 15
tahun (IWHC, 2007).
Remaja, baik yang menikah maupun belum menikah, menghadapi berbagai
masalah yang potensial dalam hubungannya dengan seksualitas dan kesehatan reproduksi
mereka. Hal ini termasuk konsekuensi kehamilan yang tidak dikehendaki yang mungkin
menghasilkan aborsi yang tidak aman. Kehamilan dini (di bawah umur 16 tahun)
diasosiasikan resiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Hubungan
seksual tanpa perlindungan juga mengekspos remaja pada risiko penyakit menular seksual
(STDs), termasuk juga infeksi HIB (Tukiran, 2010).

Pembahasan
Berdasarkan sumber yang kami dapatkan, bahasa karya ilmiah mempunyai berbagai
karakteristik, antara lain: logis, sistematis, objektif, tuntas dan menyeluruh, seksama, jelas,
sahih, terbuka, bersifat umum, dan menggunakan bahasa standar.
Menurut kami, karya tulis di atas sudah bersifat logis, sistematis, objektif, tuntas dan
menyeluruh, seksama, jelas, sahih, terbuka, dan bersifat umum, namun masih belum
memenuhi tata bahasa dan tata kalimat yang kurang tepat.
Sebagai contoh, penggunaan tanda baca koma yang dipakai antara unsur-unsur
dalam perincian kalimat seperti dalam kalimat: Masa remaja merupakan masa peralihan
dari anak menuju dewasa. American Academy of Child and Adolescent Psychology
membagi usia remaja menjadi tiga kelompok, yaitu remaja awal (12-14 tahun), remaja
pertengahan (14-17 tahun) dan remaja akhir (17-19 tahun). dan Survei Demografi
Kesehatan menunjukkan bahwa di 60 negara berkembang, diantaranya Sub Sahara Afrika,
India, Amerika Latin, Karibia, Swedia dan Amerika Serikat, 25 persen remaja berumur 15-19
tahun memulai berhubungan seks sebelum berumur 15 tahun. Seharusnya sebelum kata
dan disisipi tanda koma.
Penulisan

tanda

koma

yang

kurang

tepat

juga

terdapat

dalam

kalimat:

Perkembangan fisik termasuk organ seksual yaitu terjadinya kematangan serta peningkatan
kadar hormon reproduksi atau hormon seks baik pada laki-laki maupun pada perempuan
yang akan menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara keseluruhan.
Perbaikan tanda koma disisipkan setelah kata hormon seks sehingga ketika dibaca, tidak
menimbulkan arti yang ambigu.
Penulisan sumber kutipan dalam karya ilmiah di atas juga kurang tepat. Berdasarkan
buku Memahami Persoalan Seputar Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis oleh Sidik
(2010:81), penulisan sumber kutipan mencakup nama pengarang, tahun terbit, dan
halaman. Pada karya tulis ilmiah di atas, penulisan kutipan hanya mencakup nama
pengarang dan tahun terbit saja. Sebagai contoh: pada karya tulis ilmiah diatas, tertulis
(Tukiran, 2010). Seharusnya kutipan tersebut dilengkapi dengan halaman yang dikutip.
Pada penulisan bilangan pecahan, penulis tidak konsisten dalam menuliskan persen
yaitu sebagian dengan lambang (%) dan kata persen. Sebagai contoh: Pada saat ini
sekitar 20 persen dari total jumlah penduduk dunia sejumlah 6.868.638.152 orang, adalah
remaja yang berusia 10-19 tahun dan 85% dari mereka berada di negara berkembang.

Kalimat yang tidak efektif masih ditemukan pada karya tulis ilmiah di atas. Sebagai
contoh pada kalimat: Hal ini termasuk konsekuensi kehamilan yang tidak dikehendaki yang
mungkin menghasilkan aborsi yang tidak aman. Penulis terlalu banyak menggunakan kata
yang sehingga kalimat tersebut menjadi kurang efektif.
Pada kalimat: Remaja, baik yang menikah maupun belum menikah, menghadapi
berbagai masalah yang potensial dalam hubungannya dengan seksualitas dan kesehatan
reproduksi mereka. juga kurang efektif karena beberapa kata yang tidak berarti masih
disisipkan seperti kata belum menikah dapat dituliskan hanya kata belum saja dan pada
kata masalah yang potensial dapat ditulis masalah potensial saja.

Karya tulis ilmiah setelah dilakukan perbaikan:


Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menuju dewasa. American
Academy of Child and Adolescent Psychology membagi usia remaja menjadi tiga kelompok,
yaitu remaja awal (12-14 tahun), remaja pertengahan (14-17 tahun), dan remaja akhir (17-19
tahun). Pada saat ini sekitar 20 persen dari total jumlah penduduk dunia sejumlah
6.868.638.152 orang, adalah remaja yang berusia 10-19 tahun dan 85 persen dari mereka
berada di negara berkembang (International Data Base, 2010).
Perkembangan fisik termasuk organ seksual yaitu terjadinya kematangan serta
peningkatan kadar hormon reproduksi atau hormon seks, baik pada laki-laki maupun
perempuan yang akan menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja secara
keseluruhan. Pada kehidupan psikologis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai
pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis (Santrock, 2003). Perilaku seksual
pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh
dua orang, pria dan wanita di luar perkawinan yang sah (Sarwono, 2007).
Di sejumlah negara di dunia, seperempat bahkan lebih dari penduduk yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan telah aktif berhubungan seksual sebelum berumur 15
tahun. Survei Demografi Kesehatan menunjukkan bahwa di 60 negara berkembang,
diantaranya Sub Sahara Afrika, India, Amerika Latin, Karibia, Swedia, dan Amerika Serikat,
25 persen remaja berumur 15-19 tahun memulai berhubungan seks sebelum berumur 15
tahun (IWHC, 2007).
Remaja, baik yang menikah maupun belum, menghadapi berbagai masalah
potensial dalam hubungannya dengan seksualitas dan kesehatan reproduksi mereka. Hal ini
termasuk konsekuensi kehamilan tidak dikehendaki yang mungkin menghasilkan aborsi
tidak aman. Kehamilan dini (di bawah umur 16 tahun) diasosiasikan resiko tinggi terhadap
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Hubungan seksual tanpa perlindungan juga
mengekspos remaja pada risiko penyakit menular seksual (STDs), termasuk juga infeksi HIB
(Tukiran, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

--------. Memahami Persoalan Seputar Bahasa dan Sastra Indonesia.


Anisah Nur Septia. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Seks Pranikah dan jenis Media
Massa dengan Perilaku Seks Pranikah pada Siswa Kelas X SMKN 4 Yogyakarta Tahun
2012.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Anda mungkin juga menyukai