TATACARA PENAMAAN
- Penamaan kehidupan/fosil menggunakan bahasa latin atau yang dianggap latin
- Nama kehidupan/fosil tingkatan genus terdiri dari satu kata,
- Nama kehidupan/fosil tingkatan spesies terdiri dari dua kata
- Nama kehidupan/fosil tingkatan subspesies terdiri dari tiga kata
- Nama genus diawali huruf kapital sedangkan spesies dan subspecies diawali huruf kecil
12/03/2009
-
Contoh:
1. Glorotalia menardii exilis BLOW, 1969
Makna: Penamaan fosil hingga subspecies ditemukan oleh BLOW pada tahun 1969
2. Globorotalia humerosa n.sp. TAKAYANAGI & SAITO, 1962
n.sp artinya spesies baru dan dipublikasikan pertama kali oleh TAKAYANAGI & SAITO pada tahun 1962
3. Ammobaculites spp.
Makna: mempunyai macam-macam spesies
4. Globorotalia cf tumida
cf = Confer, artinya apakah bentuk ini betul Globorotalia tumida tetapi dapat dibandingkan dengan spesies ini
5. Globorotalia ruberr elongates (dORBIGNYI), 1862
Makna: penemu pertama dari fosil adalah dORBIGNYI dan pada tahun 1862 fosil tersebut diubah oleh ahli lain yang
menemukannya, sebagai penghormatan pada penemu pertama maka nama penemu pertama ditulis dengan tanda kurung.
KEHIDUPAN ORGANISME
Tempat tinggal (Habitat) dan Kebiasaan (Habit)
Semua tempat tinggal dan lingkungan yang dapat mendukung ditempat oleh populasi tumbuhan dan hewan.
Secara umum dikenal tiga tempat tinggal kehidupan: Udara air, Darat land, Air water
Berdasarkan cara hidupnya, kehidupan binatang/ tumbuhan dikelompokkan menjadi:
1. Soliter; Individu satu dengan lain hidup terpisah, misalnya reptile, ikan
2. Berkoloni; Individu hidup berkelompok, membentuk suatu tempat yang tidak terpisah satu dengan yang lain,
misalnya coelenterata, bakteri
Berdasarkan cara hidupnya, terhadap golongan kehidupan yang berbeda, binatang/ tumbuhan dikelompokkan:
1. Simbiosis Parasitis; dua golongan kehidupan yang berlainan, salah satu diantaranya merugikan
2. Simbiosis Mutualistis; dua golongan kehidupan yang berlainan namun keduanya saling mendapatkan manfaat
Berdasarkan tempat hidup dan kemungkinan bergerak pindah, dikelompokkan menjadi:
A. Hidup secara Bentos
1. Bentos Sesil; Hidup di dasar dan menambatkan diri pada benda yang tetap, contoh karang
2. Bentos Vagil; Hidup di dasar dan masih memungkinkan untuk berpindah tempat dengan kekuatan sendiri, contoh
kerang, siput.
B. Hidup secara Pelagos
Cara hidup mengambang, mengapung di permukaan air dikelompokkan menjadi:
1. Plangton; Hidup mengapung dan dapat berpindah tempat secara pasif terbawa oleh arus air, contoh: foraminifera
2. Nekton; Hidup mengapung dan dapat berpindah tempat secara aktif dengan kekuatan sendiri. Contoh: ikan,
kura-kura, cumi-cumi.
Berkembang Biak; Cara berkembang biak binatang/ tumbuhan dengan cara:
- Seksual/ kawin ( Jenis kehidupan tingkat rendah dan tinggi)
- Aseksual/ tidak kawin ( membelah diri, bertunas/budding)
Lingkungan Hidup
1. Lingkungan Darat (continen)
2. Lingkungan Air (Aquatic); Fresh Water lake, river, Saline, Brackis
3. Lingkungan Laut (Marine)
- Hyposaline (air agak asin) salinitas <33%
- Normal Marine (air laut normal) salinitas 33-37 %
- Hypersaline (air sangat asin)-- >salinitas 37%
Pembagian Zona
Inner Neritik
Middle Neritik
Outer Neritik
Upper Bathyal
Lower Bathyal
Abysal
Kedalaman
0 20 meter
20 100 meter
100 200 meter
200 500 meter
500 2000 meter
2000 5000 meter
12/03/2009
Hadal
Gambar. Pembagian Zona Bathymetri (menurut Phleger, 1960)
>5000 meter
Faktor-faktor Ekologi:
1. Tersedianya oksigen yang cukup, tersedianya makanan
2. Suhu sekitar; sangat berkaitan dengan salinitas, kedalaman dan ketembusan cahaya matahari berpengaruh terhadap
jumlah (populasi).
3. Salinitas air; Kadar garam berpengaruh terhadap distribusi spesies organisme
4. Stabilitas airlaut/ tempat organisme hidup; sangat berkaitan dengan kedalaman yang mempengaruhi terhadap
kehidupan organism dari jenis maupun kelimpahannya, Pada laut dangkal variasi dan jumlah spesies bercangkang
gampingan sangat besar sedangkan pada laut dalam organism bercangkang gampingan semakin berkurang
5. Kejernihan air; berkaitan dengan pengaruh arus/gelombang yang berpengaruh terhadap turbulensii air yang
menyebabkan kekeruhan, selain itu juga berpengaruh terhadap kehidupan organism.
PROSES PEMFOSILAN
Apakah FOSIL itu??? Fosil merupakan Sisa-sisa organik yang terkubur secara alamiah, terawetkan pada suatu lapisan
sedimen yang terendapkan pada waktu berjuta-juta tahun yang lalu.
Proses Pemfosilan Organisme menjadi FOSIL Meninggalkan bagian keras (cangkang, tulang, dll), Bagian lunak (mata,
kulit, dll)
Dengan SYARAT:
1. Setelah Organisme mati, tidak dimangsa/ dimakan binatang lain
2. Mempunyai bagian yang resisten/keras, misalnya: Kalsit (CaCO 3) pada golongan coelenterate, Aragonit (CaCO 3) pada
golongan moluska, Silika (SiO2) pada golongan Radiolria, Chitine pada golongan foraminifera, Cellulosa
3. Rongga tumbuhan atau hewan yang dimasuki zat kersik (SiO2)
4. Organisme yang mati dan jatuh di lingkungan anaerob, daerah yang kurang atau sama sekali tidak mengandung zat
asam/ rawa-rawa
5. Daerah dengan supply oksigen kurang
6. Daerah yang tidak terganggu oleh struktur geologi