Anda di halaman 1dari 13

ENDOKARDITIS

KONSEP DASAR
A. DEFINISI
1. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Endokarditis infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada endokardium
jantung atau pada pembuluh darah besar ditandai dengan adanya vegetasi (Team
Fakultas Kedokteran UI)
Endokarditis infektif adalah suatu infeksi ayng disebabkan oleh mikroba pada
jaringan endothelial jantung (Barbara Engran ; 1998)
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial
yang biasanya meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar,
septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet
yang disebut vegetasi, ini berisi makroorganisme. Vegetasi tersebut dapat terjadi
didaerah endokardial yang manapun, juga didaerah arteri besar.
2. ENDOKARDITIS NON INFEKTIF.
Endokarditis non infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh trombosit yang
disertai dengan vegetasi (Team Fakultas Kedokteran UI)
Endokarditis Non-infektif adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya bekuanbekuan darah pada katup jantung yang rusak. (internet google)
Berdasar jenis katub jantung yang terkena infeksi dibedakan menjadi dua yaitu:
1) native valve endokartis adalah infeksi pada katub jantung alam.
2) prostfektic valve endokarditis adalah infeksi pada katub jantung buatan.
B. ETIOLOGI
1. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Endokarditis Infektif merupakan akibat dari serangan bakteri, lesi atau
pertumbuhan berkembang diatas katub-katub jantung dan diatas endotelium.
Pertumbuhan ini tersusun atas fibrin, sel-sel darah, bahan-bahan nekrosis dan kolagen
disebut veruka.
Veruka kemungkinan hancur, mengalir dalam aliran darah dan berahir pada
pembuluah darah kecil di setiap organ yang mengakibatkan infark dan lesi vaskuler.
Streptococcus dan staphyloccus merupakan penyebab lebih dari 80% kasus. Pada
pasen pecandu obat-obatan yang menyuntik melalui intravena dan pasen dengan
katup buatan/katup yang telah cacat, insidennya lebih tinggi. Streptococcus viridans
alpha hemolytic merupakan organisme yang paling sering dan disusul dengan
staphylococcus coagulase positiv. Golongan jamur yang tersering ialah candida dan
aspergillus. Streptococcus viridan merupakan normal flora pada oropharynx dan ini

peka terhadap penicilin. Enterococcus dan group A beta streptococcus hemolitikus,


staphilococcus sering menyerang katup jantung yang normal dan menyebabkan
kerusakan yang cepat. Pada staphylococcus sring diikuti dengan infeksi pada organ
yang lain. Masuknya 2 kuman tersebut dapat melalui oropharynx, kulit, saluran
kencing, penyalahgunaan obat melalui parental nasokomial.
Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang mencemari
jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut pada katup jantung dan
menginfeksi endokardium. Yang paling mudah terkena infeksi adalah katup yang
abnormal atau katup yang rusak; tetapi katup yang normalpun dapat terinfeksi oleh
bakteri
yang
agresif,
terutamab
jika
jumlahnya
sangat
banyak.
Timbunan bakteri dan bekuan darah pada katup (vegetasi) dapat terlepas dan
berpindah ke organ vital, dimana mereka menyebabkan penyumbatan pada aliran
darah arteri. Penyumbatan seperti ini sangat serius, karena bisa menyebabkan stroke,
serangan jantung dan infeksi, juga merusak daerah tempat terbentuknya
penyumbatan.
2. ENDOKARDITIS NON INFEKTIF.
Resiko terjadinya endokarditis non-infektif ditemukan pada:
Lupus eritematosus sistemik
Kanker paru-paru, lambung atau pankreas
Tuberkulosis
Infeksi tulang
Penyakit yang menyebabkan penurunan berat badan yang banyak.
C. GEJALA DAN TANDA
1. ENDOKARDITIS INFEKTIF
A. Endokarditis Sub Akut
Timbul 2 minggu sesudah inkubasi
Keluhan-keluhan penderita : panas tidak terlalu tinggi, sakit kepala, anorexia, lemas dan berat
badan turun.
Tanda-tanda : iskimia di ekstremitas (akral dingin)
Endokarditis bakterialis subakut bisa menimbulkan gejala beberapa bulan sebelum katup jantung
rusak atau sebelum terbentuknya emboli.Gejalanya berupa kelelahan, demam ringan (37,2-39,2
Celsius),
penurunan
berat
badan,
berkeringat
dananemia.
Diduga suatu endokarditis jika seseorang mengalami demam tanpa sumber infeksi yang jelas,
jika ditemukan murmur jantung yang baru atau jika murmur yang lama telah mengalami
perubahan.
Limpa
bisa
membesar.
Pada kulit timbul binti-bintik yang sangat kecil, juga di bagian putih mata atau dibawah kuku jari

tangan.Bintik-bintik ini merupakan perdarahan yang sangat kecil yang disebabkan oleh emboli
kecil yang lepas dari katup jantung. Emboli yang lebih besar dapat menyebabkan nyeri perut,
penyumbatan mendadak pada arteri lengan atau tungkai, serangan jantung atau stroke.
Gejala
lainnya
dari
endokarditis
bakterialis
akut
dan
subakut
adalah:
menggigil
nyeri
sendi
kulit
pucat
denyut
jantung
yang
cepat
kebingungan
adanya
darah
dalam
air
kemih.
Endokarditis pada katup jantung buatan dapat bersifat akut maupun subakut.
Dibandingkan dengan infeksi pada katup yang asli, infeksi pada katup buatan lebih mudah
menyebar ke otot jantung di dasar katup dan melonggarkan katup. Perlu segera dilakukan
pembedahan untuk mengganti katup karena gagal jantung yang disebabkan oleh kebocoran katup
yang berat bisa berakibat fatal. Atau bisa terjadi gangguan pada sistem konduksi listrik jantung
yang mengakibatkan melambatnya denyut jantung dan menyebabkan penurunan kesadaran
secara mendadak atau bahkan kematian.
B. Endokarditis Akut
Gejala : lebih berat dalam waktu singkat
Tanda : pasien kel;ihatan sakit, biasanya anemis, kurus dan pucat. Panas paling umum pada
endokarditis
Pemeriksaan fisik : adanya bising menunjukkan adanya lesi jantung. Walaupun tidak ada
bising, tidak menghilangkan kemingkinan adanya endokarditis.
Tanda-tanda oleh karena kelainan vaskuler, seperti :
1. Ptechiae : becak pada kulit kelainan vaskuler
2. Splinter hemorrhages : becak kemerahan dibawah kulit
3. Osler Node : nodulus berwarna kemerahan yang mentol dan sakit. Terdapat pada kulit tangan
atau kaki, terutama pada ujung jari.
4. Janeway Les ions : becak kemerahan pada telapak tangan/ kaki
Tanda-tanda pada mata :
Ptechrae konjungtiva, perdarahan pada retina, kebutaan, tanda endofpalmitis, panoftalmitis.
Pemeriksaan EKG :
Tergantung pada kelainan dasar pada jantungnya. Bila ada gangguan konduksi, meunjukkan
kemungkinan terjadi abses/ endokarditis.
Endokarditis bakterialis akut biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam tinggi (38,9-40,9
Celsius), denyut jantung yang cepat, kelelahan dan kerusakan katup jantung yang cepat dan

luas. Vegetasi endokardial (emboli) yang terlepas bisa berpindah dan menyebabkan infeksi
tambahan
di
tempat
lain
Penimbunan nanah (abses) dapat terjadi di dasar katup jantung yang terinfeksi atau di tempat
tersangkutnya emboli yang terinfeksi. Katup jantung bisa mengalami perforasi (perlubangan) dan
dalam waktu beberapa hari bisa terjadi kebocoran besar. Beberapa penderita mengalami syok;
ginjal dan organ lainnya berhenti berfungsi (sindroma sepsis). Infeksi arteri dapat memperlemah
dinding
pembuluh
darah
dan
meyebabkan
robeknya
pembuluh
darah.
Robekan ini dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi di otak atau dekat dengan
jantung. (internet google)
PATOFISIOLOGI
Terjadinya endokarditis karena menempelnya mikro organisme dari sirkulasi
darah pada permukaan endokardial, kemudian mengadakan multiplikasi, terutama
pada katup-katup yang telah cacad. Penempelan bakteri-bakteri tersebut
akanmembentuk koloni, dimana nutrisinya diambil dari darah. Adanya koloni bakteri
tersebut memudahkan terjadinya thrombosis, kejadian tersebut dipermudah oleh
thromboplastin, yang ditimbulkan oleh lekosit yang bereaksi dengan fibrin. Jaringan
fibrin yang baru akan menyelimuti koloni-koloni bakteri dan menyebabkan vegetasi
bertambah. Daerah endokardium yang sering terkena yaitu katup mitral, aorta.
Vregetasi juga terjadi pada tempat-tempat yang mengalami jet lessions, sehingga
endothelnya menajdi kasar dan terjadi fibrosis, selain itu terjadi juga turbulensi yang
akan mengenai endothelium. Bentuk vegetasi dapat kecil sampai besar, berwarna
putih sampai coklat, koloni dari mikroorganisme tercampur dengan platelet fibrin
dimana disekelilingnya akan terjadi reaksi radang. Bila keadaan berlanjut akan
terjadi absces yang akan mengenai otot jantung yang berdekatan, dan secara
hematogen akan menyebar ke seluruh otot jantung. Bila absces mengenai sistim
konduksi akan menyebabkan arithmia dengan segala manifestasi kliniknya. Jaringan
yang rusak tersebut akan membentuk luka dan histiocyt akan terkumpul pada dasar
3 vegetasi. Sementara itu endothelium mulai menutupi permukaan dari sisi peripher,
proses ini akan berhasil bila mendapat terapi secara baik. Makrophage akan
memakan bakteri, kemudian fibroblast akan terbentuk diikuti pembentukan jaringan
ikat kolagen.

Pada jaringan baru akan terbentuk jaringan parut atau kadang-kadang terjadi ruptur
dari chordae tendinen, oto papillaris, septum ventrikel. Sehingga pada katup
menimbulkan bentuk katup yang abnormal, dan berpengaruh terahdap fungsinya.
Permukaan maupun bentuk katup yang abnormal/cacad ini akan memudahkan
terjadinya infeksi ulang. Vegetasi tersebut dapat terlepas dan menimbulkan emboli
diberbagai organ.
Pasen dengan endokarditis biasanya mempunyai titer antibodi terhadap
mikroorganisme penyebab, hal tersebut akan membentuk immune complexes, yang
menyebabkan gromerulonephritis, arthritis, dan berbagai macam manifestasi
kelainan mucocutaneus, juga vasculitis

E. PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar dalam pengobatan endokarditis adalah memebasmi kuman penyebab secepat
mungkin, tindakan operasi pada saat yang tepat bila diperlukan danmengobati komplikasi yang
terjadi
B. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Data Dasar Pasien
1. Aktivitas/istirahat :
Data subyektif : Keletihan, kelemahan
Data obyektif : Takikardia
Tekanan darah menurun
Dispnoe pada saat aktivitas
Sirkulasi
data subyektif :
Mempunyai riwayat demam rematik, keturunan penyakit jantung, pernah operasi jantung, bypass
sering berdebar

data obyektif :
Takikardi, disritmi , friction rub perikardia, murmur, disfungsi otot-otot
papila,irama gallop S3/S4 , edem
Peningkatan vena jugularis,ptekia (konjungtiva dan membran mukus)
Perdarahan pada bagian tertentu
Oslers nodes pada jari/jari kaki
Janeway lessions (telapak tangan,dan kaki)
2. Eliminasi
data subyektif :
Riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal
Riwayat frkwensi pemasukkan urin menurun
data obyektif :
Konsentrasi urine keruh/pekat
3. Kenyaman :
data subyektif:
Nyeri dada di bagian anterior (keras/tajam) sewaktu inspirasi , batuk,
beraktivitas, berbaring ; sakit berkurang bila duduk , Nyeri dada berpindah-pindah ke belakang,
tidak berkurang dengan pemberian gliserin.
data obyektif:
Gelisah
4. Respirasi :
data subyektif:
Napas pendek ,memburuk pada malam hari (miokarditis)
data obyektif:
Dyspnea nocturnal
Batuk

Inspirasi wheezing
takipnea
creackles dan ronchi lemah
Respirasi lambat

5. Keamanan:
data subyektif:
Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur atau parasit, trauma dada, kanker yang menyebar ke dada,
penyakit baru di gigi, pernah dilakukan endoskopi GI/GU, pernah mendapat terapi sistim
kekebalan contoh: immunosupressin, SLE, penyakit kolagen.
data obyektif:
demam
6. Kebutuhan belajar :
bantu dalam pengolahan makanan
rekreasi
transportasi
self care/kebutuhan pribadi
kelangsungan kebutuhan rumah tangga (ibu rumah tangga)
b. Tes Diagnostik
EKG menunjukkan adanya iskemia, hipertropi, blok konduksi, disritmia
(elevasi ST), PR depresi
Echocardiografi: adanya efusi perikardial, hipertropi pericardial disfungsi katub, dilatasi
atrium
Enzim jantung: peningkatan CPK, tapi MB inzuenzim tidak ada
Angiografi: terlihat stenosis katup dan regurgitasi dan atau menurunnya gerakan
Rontgen: terlihat pembesaran jantung, infiltrat pulmonal
CBC : terjadi proses infeksi akut / kronik ; anemia
Kultur darah : untuk mengisolasi penyebab bakteri , virus dan jamur
ESR: elevasi secara umum
Titer ASO : demam rematik (kemungkinan faktor pencetus)
Titer ANA : positif dengan penyakit autoimmun contoh: SLE (kemungkinan faktor pencetus)

BUN: mengevaluasi uremia (kemungkinan faktor pencetus)


Perikardiosentesis: cairan perikardial diperiksa untuk mengetahui penyebab infeksi,
bakteri,TBC, virus atau infeksi jamur, SLE, penyakit rematik, keganasan
c. Prioritas Keperawatan
1. Timbulnya nyeri
2. Peningkatan istirahat dan membantu perawatan diri
3. Kaji pengobatan / penyebab yang mendasari
4. Mengatur sistim penyakit yang mendasari/ dan mencegah komplikasi
5. Petunjuk penyebab penyakit, pengobatan dan pencegahan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa I. Nyeri akut sehubungan dengan peradangan miokardium atau perikardium, efek
sistemik dari infeksi, dan iskemi jaringan.(miokardium). Ditandai dengan :
Nyeri dada yang menjalar ke leher atau punggung.
Nyeri sendi (joint pain)
Nyeri bertambah saat inspirasi dalam, melakukan aktifitas, dan merubah posisi.
Demam atau kedinginan.
Kriteria evaluasi :
Klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah nyeri.
Klien dapat mengontrol dan melaporkan nyeri yang timbul
Klien dapat mendemostrasikan tehnik relaksasi dan berbagai aktivitas yang diindikasikan untuk
keadaan individual.
Tindakan keperawatan

Rasional

Independen:
Observasi adanya nyeri dada ,
catat waktu , faktor faktor
penyulit / pencetus, catat
tanda tanda nonverbal dari
rasa tidak nyaman seperti
kelemahan, ketegangan otot

Lokasi nyeri perikarditis pada bagian substernal


menjalar ke leher dan punggung. Tetapi berbeda dengan
nyeri iskemi miokardial /infark. Nyeri tersebut akan
bertambah pada saat inpirasi dalam, perubahan posisi,
dan berkurang pada saat duduk/bersandar ke depan.
Catatan: Nyeri dada ini ada atau tidaknya pada

dan menangis.

endokarditis/miokarditis tergantung adanya iskemi.

Pelihara atau ciptakan


lingkungan yang tenang dan
tindakan yang menyenangkan
seperti perubahan posisi, beri
kompres dingin atau hangat,
dukungan mental, dan
sebagainya.

Tindakan tindakan tersebut dapat mengurangi


ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien.

Kolaboratif:
Berikan obat obatan sesuai
indikasi:
Nonsteroid, seperti:
ndometachin (indosin), ASA
(aspirin).
Antipiretik, seperti: ASA /
Asetaminophen (Tylenol) ,
Steroid.
Berikan oksigen sesuai
indikasi.

Dapat mencegah timbulnya nyeri atau mengurangi


respon inflamasi.
Untuk mengurangi demam dan memberikan rasa
nyaman.
Berikan untuk gejala lebih lanjut.
Memaksimalkan kemampuan pemakaian oksigen untuk
mengurangi ketidaknyamanan sehubungan dengan
iskemia.

Diagnosa III. Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan implamasi dan degenerasi sel-sel otot
miokarditis, restriksi pengisian jantung (kardiak output)
Ditandai dengan :
Keluhan kelemahan/kelelahan/sesak saat beraktifitas
Perubahan tanda-tanda vital saat aktifitas
Tanda-tanda CHF .
Kriteria evaluasi:
Peningkatan kemampuan aktifitas.
Pengurangan tanda-tanda fisiologik yang tidak sesuai
Mengungkapkan pentingnya aktifitas yang terbatas

Tindakan keperawatan

Rasional
Miokarditis menyebabkan imflamasi dan
memungkinkan gangguan pada sel-sel otot
yang dapat mengakibatkan CHF.

Kaji respon aktifitas pasien. Catat


adanya/timbulnya dan perubahan keluhan
seperti kelemahan, kelelahan dan sesak
napas saat beraktifitas.

Penurunan pengisian jantung/kardiak


output akan menyebabkan cairan
terkumpul pada rongga perikardial (bila
ada perikarditis) yang pada akhirnya
endokarditis dapat menimbulkan gangguan
fungsi katub dan kecendrungan penurunan
kardiak output.

Monitor denyut atau irama jantung /nada,


takanan darah dan jumlah pernapasan,
sebelum/sesudah dan selama aktifitas
sesuai kebutuhan.

Membantu menggambarkan tingkat


dekompensasi jantung dan paru.
Penurunan tekanan darah, takikardi, dan
takipnea adalah indikasi gangguan aktifitas
jantung.

Independen:

Kendalikan perubahan infeksi selama fase


akut pada erikarditis/endokarditis.

Pertahankan bedrest selama periode


demam dan sesuai indikasi.

Catatan: Demam meningkatkan kebutuhan


dan kosumsi oksigen, karenanya
meningkatkan kerja jantung dan
mengurangi kemampuan beraktifitas.

Rencanakan perawatan dengan pengaturan


istirahat/periode tidur.

Memelihara keseimbangan kebutuhan


aktifitas jantung, meningkatkan proses
penyembuhan dan kemampuan koping
emosional.

Kaji kemampuan pasien dengan program


latihan berkala sesegera mungkin untuk
turun dari tempat tidur. Catat respon gejala
vital dan peningkatan kemampuan
beraktifitas.

Evaluasi respon emosional terhadap


situasi/pemberian support.

Kolaborasi:
Berikan terapi oksigen sesuai indikasi.

Kecemasan akan timbul karena infeksi dan


kardiak respon (psikologik). Tingkat
kekhawatiran dan kebutuhan pasien akan
koping emosional yang baik ditimbulkan
oleh kemungkinan sakit yang mengancam
kehidupan. Dukungan dan support
dibutuhkan untuk menghadapi
kemungknan frustasi karena hospitalisasi
yang lama/periode penyembuhan
Peningkatan kemapuan oksigenisasi pada
miokarditis mengimbangi peningkatan
komsumsi oksigen. Dapat terlihat pada
aktifitas.

Diagnosa III. Potensial penurunan cardiak output sehubungan dengan peningkatan/penumpukan


cairan pada rongga perikardium, stenosis/insufisiensi katub, penekanan/kontriksi fungsi
ventrikel, dan degenerasi otot-otot jantung.
Ditandai oleh :
(tidak dicantumkan ; tanda-tanda dan gejala -gejala hanya untuk diagnosa yang aktual).
Kriteria evaluasi:
Berkurangnya keluhan sesak napas/dyspnea, angina dan disritmia.
Identifikasi perilaku untuk mengurangi kerja jantung.
Tindakan keperawatan

Rasional

Independen :
Monitor jumlah dan irama nadi/jantung

Takikardi dan disritmia dapat terjadi


sebagai usaha jantung untuk meningkatkan
output sebagai respon terhadap demam,
hipoksia, dan asidosis sehubungan dengan
iskemia.

Auskultasi suara jantung.Catat bunyi


murmur, S3 dan S4 Gallop

Membantu deteksi dini adanya kompliksi


seperti CHF dan kardiak tamponade.

Pertahankan bedrest dalam posisi semi

Mengurangi kerja jantung dan

fowler.

memaksimalkan cardiac output

Berikan tindakan untuk rasa nyaman


seperti perubahan posisi dan perubahan
aktifitas.

Meningkatkan relaksasi dan memberikan


perhatian.

Berikan tehnik manegament stres seperti


latihan napas .

Berguna untuk mengontrol kecemasan,


meningkatkan relaksasi dan mengurangi
kerja jantung dan cardiac output.

Observasi adanya nadi yang cepat,


hipotansi, peningkatan CVP/JVD,
perubahan suara jantung, penurunan
tingkat kesadaran.

Manifestasi klinik pada cardiac tamponade


yang mungkin terjadi pada perikarditis
ketika akumulasi cairan eksudat pada
rongga perikardial mengurangi pengisian
jantung dan cardiac output.

Evaluasi keluhan kelelahan, sesak napas,


prepitasi, nyeri dada yang terus -menerus.
Catat adanya pertambahan suara
pernapasan, demam.

Manifestasi CHF akibat endokarditis


(infeksi/disfungsi katub) atau miokarditis
(disfungsi otot-otot miokardial akut)

Kolaborasi:
Berikan terapi oksigen sesuai indikasi

Meningkatkan penggunakan oksigen untuk


fungsi miokardial dan mengurangi efek
metabolisme anaerob yang dapat terjadi
sebagai akibat dari hipoksia dan asidosis.
Dapat diberikan untuk meningkatkan
kontraksi otot jantung dan mengurangi
kerja jantung yang berlebihan pada CHF
(miokarditis).

Berikan terapi sesuai indikasi seperti


diuretika dan digitalis.
Berikan antibiotika dan antimicroba
intravena
Persiapkan klien untuk operasi sesuai
indikasi.

Diberikan untuk patogen tertentu (pada


endokarditis, perikarditis, miokarditis)
untuk mencegah kerusakan/gangguan lebih
lanjut.
Penggantian katub perlu untuk
memperbaiki cardiac output (perikarditis).
Perikardiaktomi mungkin juga dilakukan

karena adanya akumulasi yang berlebihan


cairan perikardial atau adanya jaringan
parut dan kontriksi fungsi jantung
(perikarditis)

DAFTAR PUSTAKA
Engram Barbara. Medikal surgikal nursing care plans. Vol.1.1998. Jakarta : EGC
Engram Barbara. Medikal surgikal nursing care plans. Vol.2.1998. Jakarta : EGC
Engram Barbara. Medikal surgikal nursing care plans. Vol.3.1998. Jakarta : EGC
Rilantono, Lily Ismuldiati dkk. Buku Ajar Kardiologi. 1996. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Idonesia.
Media Masa. www. G

Anda mungkin juga menyukai