Anda di halaman 1dari 10

BAB I

DASAR PEMILIHAN TERAPI


A. Pengkajian
Lanjut usia adalah orang dengan usia lebih dari 60 tahun (UU no 8 tahun 1998).
Jumlah lanjut usia dari tahun ke tahun semakin meningkat, diperkirakan pada tahun
2020 penduduk dunia sebanyak 47 % adalah lanjut usia. Seriring dengan bertambahnya
usia seseorang, terjadi penurunan fungsi organ secara fisiologis, hal ini menyebabkan
lanjut usia semakin rapuh, dan rentan terhadap gangguan kesehatan.
Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Mulia 04 Budi Mulia adalah salah satu
panti social di bawah binaan Dinas Sosial DKI Jakarta yang bertugas memelihara dan
melindungi lanjut usia yang di binanya. Lanjut usia yang tinggal di PSTW Budi Mulia
04 Panti adalah sejumlah kurang lebih 90 orang lanjut usia. Masalah kesehatan yang
banyak terjadi adalah riwayat stroke, hipertensi, osteoarthritis, dermatitis, diabetes
mellitus, dan penyakit lainnya. Lanjut usia yang tinggal di panti ini rata-rata
memerlukan bantuan mulai dari bantuan ringan sampai total, hanya sedikit lanjut usia
yang benar-benar mampu mandiri. Kegiatan lanjut usia yang dapat diikuti lanjut usia di
panti ini meliputi senam, pengajian, aktivitas Terapi aktivitas kelompok (TAK), namun
tingkat motivasi dari lanjut usia untuk mengikuti kegiatan itu masih perlu ditingkatkan.
Tingkat sosialisasi dari lanjut usia juga masih perlu ditingkatkan, mayoritas lanjut usia
hanya berdiam diri di kamarnya, hanya sebagian kecil yang mengobrol dengan temantemannya. Selain itu, pada pasien pasca stroke belum ada latihan rentang gerak secara
intensif, selain senam bersama.
Rentang aktivitas yang semakin menurun pada lanjut usia dapat menyebabkan
berbagai masalah, seperti penurunan kognitif yang semakin cepat (demensia), masalah
social seperti isolasi social, depresi, penurunan kekuatan otot, kontraktur atau defromitas
pada lanjut usia yang mengalami stroke, dan sebagainya.
Berangkat dari masalah itulah kami ingin melakukan terapi okupasi pada lanjut
usia, yang bertujuan untuk meningkatkan rentang aktivitas yang kami buat dalam
permainan kami, dan diharapkan klien lanjut usia mampu meningkatkan rasa

sosialisasinya, melatih kognitif klien, dan meningkatkan latihan gerak melalui terapi
yang akan kami berikan.

B. Jenis Terapi yang akan diberikan


Jenis terapi yang akan diberikan kepada lanjut usia di PSTW Budi Mulia 04
Margagauna adalah terapi okupasi. Terapi okupasi adalah terapi yang ditujukan pada
orang dengan ketidakmampuan secara fisik, mental maupun kebutuhan social, baik sejak
lahir atau sebagai hasil kecelakaan, sakit karena proses penuaan, untuk mencapai
semaksimal mungkin sebaiik-baiknya kehidupan (College of Occupational Therapists,
2008)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Terapi Okupasi
B. Tujuan Terapi Okupasi
C. Jenis Terapi Okupasi
D. Manfaat Terapi Okupasi
E. Sasaran Terapi Okupasi
F. Proses Pelaksanaan Terapi Okupasi
G. Hasil Penelitian Terkait

BAB III
PERENCANAAN TERAPI MODALITAS
A. Waktu Pelaksanaan
1) Hari/ Tanggal

: Kamis/ 05 January 2012

2) Waktu

: Pukul 10.00-10.45 WIB

Alokasi waktu

: Persiapan dan pengarahan 5 menit


Permainan 30 menit
Express Feeling 5 menit
Penutupan 5 menit

3) Tempat

: Aula PSTW Budi Mulia 04 Margaguna

B. Sasaran
1. Karakteristik/ kriteria

Klien dapat diajak bekerjasama, mampu berjalan, dan beraktivitas mandiri.

Klien yang tidak mengalamai gangguan verbal (Klien tidak inkoheren)

Klien tidak disorientasi

Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan.

2. Proses Seleksi

Pengkajian oleh mahasiswa

Penyeleksian klien berdasarkan ruangan yang kooperatif

Mengklarifikasi klien dan bekerjasama dengan perawat ruangan.

Mengadakan kontrak dengan klien untuk mengikuti Terapi Okupasi

Membawa klien ke tempat terapi okupasi

3. Jumlah Klien
Jumlah Klien dalam TAK ini adalah sejumlah 14 orang (perwakilan 2 orang setiap
ruangan)
a) Ruang Melati

: 2 orang

b) Ruang Kenanga

: 2 orang

c) Ruang Cempaka

: 2 orang

d) Ruang Mawar

: 2 orang

e) Ruang Anggrek

: 2 orang

f) Ruang Kutilang

: 2 orang

g) Ruang Cendrawasih : 2 orang

C. Metode Tindakan
1) Peserta terapi di bagi menjadi dua kelompok
2) Setting Tempat

Keterangan:

: Leader

: Co Leader

: Klien

: Fasilitator

3). Metode dan Media


a. Metode yang digunakan antara lain

Mendengarkan music

Menentukan Leader

Melatih kognitif

Membentuk kelompok

Water Estafet

b. Media

Lagu

Air

Aqua gelas

D. Pembagian Tugas antar Anggota Kelompok


1) Tim Terapis

Setting klien dibagi menjadi 2 kelompok

Ruangan nyaman dan tenang

Tim terapis dan uraian tugas


Leader

: Ristiyani

Uraian Tugas :
Menyiapkan proposal kegiatan TAK, menyampaikan tujuan, dan peraturan
kegiatan

terapi

aktifitas

kelompok

sebelum

kegiatan

dimulai.

Menjelasakan permainan, mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam


kelompok dan memperkenalkan dirinya. Mampu memimpin terapi
aktifitas kelompok dengan baik dan tertib dan mentralisir bila ada masalah
yang timbul dalam kelompok.
Co Leader

: Tintin Farihati

Uraian Tugas :
Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
Fasilitator

: Winda Novita, Sawitri, Rustiana Tasya

Uraian Tugas :
Memfasilitasi klien yang kurang aktif, berperan sebagai role model bagi
klien selama kegiatan berlangsung, mempertahankan kehadiran peserta.
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, membantu leader
memfasilitasi anggota kelompok.
Observer

: Rika Yunita, Susanti

Uraian Tugas :
Mengobservasi jalannya/ proses kegiatan, mencatat perilaku verbal dan
non verbal klien selama kegiatan berlangsung.

E. Rencana Metode Evaluasi


1. Persiapan (2 menit)

a. Memilih klien sesuai kriteria, yaitu klien yang beradi di 7 ruang PSTW baik ruang
laki-laki maupun perempuan.
b. Membuat kontrak dengan klien yang telah dipilih
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi (3 menit)
a. Salam Terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan perasaan dan kabar klien saat ini
2. Menanyakan pengalaman klien pernah atau tidak mengikuti terapi okupasi
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,
2. Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis.

Lama kegiatan 45 menit.

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampe akhir.

3. Tahap Kerja (30 menit)


a. Terapis menjelaskan langkah permainannya:
b. Terapis memutar lagu sambil memainkan water estafet, peserta yang kalah dipilih
sebagai leader untuk bermain permainan berikutnya.
c. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien.

4. Terminasi (10 menit)


a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah melakukan permainan
Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok dan reinforcement positif
terhadap klien yang positif.

b. Rencana tindak lanjut


Terapis menganjurkan klien untuk melakukan gerakan-gerakan senam yang telah
dipelajari.
c. Kontrak
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk terapi berikutnya.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat untuk terpai berikutnya.

Lembar Evaluasi
No

Aspek yang dinilai

Nama Klien

BAB IV
TINDAKAN, EVALUASI DAN REKOMENDASI

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai