OH
OH
HO
OH
H
C6H 5OCHN
H
C6H 5
O
OH
OH
OAc
OH
OCOC 6H5
Castanospermin (2)
Taksol (1)
O
CH 3O2C
O
OH
OH
O
O
H
HO
CH 3O2C
OH
O
H
O
H
O
Azadirachtin (3)
Artemisinin (4)
9.
7.
8.
Uji toksikologi
Sintesis parsial dan sistesis total
Preparasi
turunan
berguna
untuk
mempelajari hubungan aktivitas struktur
kimia
Sintesis
Penentuan struktur
Tumbuhan obat
Ekstrak
Senyawa murni
Toksikologi
biesai
biesai
Modifikasi struktur
biesai
Bagian tumbuhan
(daun,kulit batang, bunga dll)
Ekstraksi dengan Metanol
atau etanol,
Esktrak MeOH/Etanol
Partisi dengan etilasetatair = 1 : 1
Lapisan etlasetat
Lapisan air
Diuapkan
Ekstrak etilasetat
Ekstrak air
Ekstrak n-BuOH
Gambar 3. Cara umum ekstrak jaringan tumbuhan dan fraksinasi ke dalam golongan pelarut yang berlainan
Metoda-metoda Pemisahan
Kunci program yang berhasil adalah
dilibatkannya pencarian komponen tumbuhan
bioaktif secara biologi dengan pemilihan teknik
kromatografi untuk memisahkan senyawasenyawa murni.
Tujuannya adalah untuk
memperoleh hasil maksimum dengan usaha
minimum (melalui pengurangan waktu dan biaya
prosedur pemisahan).
Teknik pemisahan
preparatif dapat memakan banyak waktu,
khususnya bila terdapat campuran senyawa
kompleks.
Beberapa teknik baru seperti
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT),
Kromatografi cair spektrometri masa (KCSM),
Kromatografi gas spektrometri masa (KGSM)
sudah banyak diperkenalkan dan menunjukkan
keunggulan, yaitu analisis yang cepat dan mudah
untuk memecahkan masalah-masalah pemisahan
yang sulit (12,13). Akan tetapi tidak ada teknik
yang umum dapat memecahkan setiap masalah
dalam teknik isolasi. Setiap metode mempunyai
keunggulan dan keterbatasan, sehingga untuk
memperoleh hasil terbaik dapat dilakukan
kombinasi dua atau lebih metode-metode diatas.
Aktivitas
Antibakteri
Antijamur
3
4
5
6
7
Anti mitotic
Larvasida
Molusidal
Target
Bakteri patogen manusia/tumbuhan
(Staphylococcus auerus, E. coli, Erwinia spp.)
Jamur patogen manusia/tumbuhan
(Candida albicans, Aspergillus spp., Cladosporium spp._
Artemia salina
Sel kentang (S. tuberosum), akar umbi yang ditransformasi
oleh Agrobacterium tumefasciens)
Strongylacentrotus spp.
Spodoptera spp., Epilachma varivestis
Biomphalaria glabrata
Penutup
Strategi pencarian senyawa bioaktif
baru untuk obat-obatan dari bahan alami
Indonesia adalah merupakan kunci sukses
penelitian dan pengembangan obat tradisional
Indonesia menjadi suatu obat kemoterapi yang
dikenal secara nasional maupun internasional.
Diperlukannya kerja sama yang baik antara
berbagai disiplin ilmu seperti kimia bahan alam,
botani, farmakologi, farmakognosi maupun
toksikologi adalah suatu keharusan untuk
mencapai target ini. Sehingga tidak ada lagi yang
penelitian yang mubazir, dimana seorang peneliti
bidang kimia bahan alam menyatakan telah
menemukan senyawa baru tetapi tidak
mengetahui
kegunaan senyawa
tersebut,
sedangkan seorang peneliti bidang farmakologi
menemukan suatu senyawa yang berpotensi
untuk obat tetapi tidak mengetahui struktur kimia
senyawa tersebut.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
13. Rifai,
M.A
dan
J.
Anggadiredja,
Keanekaragaman Plasma Nuftah Tumbuhan
Obat Indonesia, Penanganan Penelitian,
Pengembangan,
Pemanfaatan
dan
Pelestariannya, Buletin DRN 30, 1996, 1 40
14. Schroeder, D.R., dan K. Nakanishi, 1987.
Journal of Natural Product 50, 241 244
15. Shoemaker, R.J., A. Monks, M.C. Alley,
D.A. Scudiero, D.L. Fine, T.L. McLamore,
B.J.Abbott, K.D. Paull, J.G.Mayo, dan
M.R.Boyd, Development of Human Tumor
Cell Line Panels for Use in Disease-oriented
Drug Screening.
Dalam Prediction of
Response to cancer Therapy (Ed. T.C.Hall),
1988, 265-286)
16. Silverstein, R.M., C. Bassler, dan T.C.
Morrill, Spectrometric Identification of