DEFINISI
Sindroma yang mengenai kulit, selaput
lendir orifisium dan mata
Keadaan umum bervariasi dari ringanberat
Kelainan di kulit berupa eritema,
vesikel/ bula dapat disertai purpura
Oleh
Purbianto
ETIOLOGI
Secara pasti belum diketahui
Alergi obat secara sistematik; penisilin dan
semisintetiknya, streptomisin, sulfonamida,
tetrasiklin, antipiretik/analgetik (derivat
salisil/pirazolon, metamizol, metampiron dan
parasetamol), klorpromasin, karbamazepin,
kinin antipirin, tegretol dan jamu)
Penyebab lain: infeksi (bakteri, virus, jamur,
parasit); neoplasma, pasca vaksinasi, radiasi
dan makanan.
PHATOFISIOLOGI
Belum jelas, diduga disebabkan oleh reaksi alergi
tipe III dan IV
Reaksi Tipe III
Terjadi akibat terbentuknya kompleks antigenantibodi membentuk mikropresipitasi
Gejala Klinis
Sindrom ini jarang dijumpai pada usia < 3 tahun
Keadaan umum bervariasi dari ringan - berat
Pada yang berat kesadaran menurun; soporus - koma
Mulainya penyakit akut dapat disertai gejala prodromal berupa:
Demam tinggi
Nyeri kepala
Nyeri tenggorok
Malaise
Batuk & pilek
Pada sindrom ini terlihat adanya trias kelainan berupa :
1. Kelainan kulit
2. Kelainan selaput lendir di oritisium
3. Kelainan mata
Reaksi Tipe IV
Limfosit T yang tersensitisasi
Limfokin dilepaskan
Reaksi radang
1. Kelainan Kulit
Eritema, vesikel dan bula yang dapat pecah erosi yang luas
Dapat terjadi purpura
Bentuk yang berat kelainannya generalisata
3. Kelainan Mata
Kelainan mata merupakan 80% dari seluruh kasus, yang tersering
adalah konjungtivitas kataralis/ purulent, perdarahan, ulkus
kornea, iritasi
Pemeriksaan Penunjang
KOMPLIKASI
LABORATORIUM
PENATALAKSANAAN
Keadaan umum baik dan lesi tidak menyeluruh cukup diberikan
prednison 30-40 mg/hr
Keadaan buruk dan lesi meyeluruh
1. Gunakan kortikosteroid sebagai tindakan life-saving
2. Umumnya digunakan dexametason IV dosis permulaan : 4-6 5
mg/ hari
3. Setelah masa krisis (2 - 3 hari) teratasi, keadaan umum
membaik dan tidak timbul lesi baru dan lesi lama tampak
mengalami involusi, turunkan dosis setiap hari 5 mg hingga
menca-pai dosis 5 mg/ hari.
4. Lalu ganti dengan tablet prednison keesokan harinya dengan
dosis 20 mg/ hari. Sehari kemudian turunkan 10 mg/ hari lalu
stop. Lama pengobatan 10 hari.
Tindakan lainnya
Untuk mencegah infeksi akibat turunnya imunitas digunakan
antibiotik spektrum luas & bersifat bakterisidal (gentamisin 280
mg, siprofloksasin 2x400 mg iv dan klindamisin 2x600 mg iv/hr)
Untuk mengurangi efek samping penggunaan kortikosteroid
diberikan diit rendah garam tinggi protein, juga diberikan KCl 3
500 mg/ hari, jika terjadi penurunan K
Hal yang diperhatikan ialah mengatur keseimbangan
cairan/elektrolit dan nutrisi, terlebih karena klien sukar/tidak bisa
menelan akibat lesi di mulut dan tenggorokan atau kesadaran
yang turun, untuk itu diberikan infus misal glukosa 5% .
Jika perkembangan tidak memuaskan dalam 2 - 3 hari, berikan
transfusi darah sebanyak 300 cc selama 2 hari berturut-turut.
Pada kasus dengan purpura yang luas dapat ditambahkan Vit C
500 mg atau 1000 mg sehari, iv dan hemostatik
Terai topikal; untuk lesi mulut dapat digunakan kenalog in
orabase, untuk lesi kulit yang erosif dapat diberikan sofraatulle
atau krim sulfadiazin perak
Asuhan Keperawatan
Pemeriksaan Fisik
Pengkajian
Mulut
Bibir
Genetalia
Lidah
Mata hidung
Rektum
Gejala pradromal
Demam bervariasi
Serak
Vomiting
Malaise
Nyeri dada
Diare