Anda di halaman 1dari 7

Nama :

1. Anggi Indrawan

(7311412016)

2. Moh. Nova Tri Puji Husni Ambara

(7311412024)

Jurusan/Prodi : MANAJEMEN KEUANGAN 2012

5 Kekuatan Bersaing Perusahaan Menurut Porters

1. Ancaman masuk pendatang baru


a) Skala ekonomi adalah prinsip pengurangan biaya, dimana jika produk dihasilkan dengan
jumlah yang semakin besar, maka biaya per unit produknya semakin rendah.
b) Diferensiasi produk : perusahaan mempunyai identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan
karena perbedaan produk, iklan, pelayanan pelanggan dll sehingga akan menciptakan
penghalang bagi pendatang baru untuk mendapatkan pelanggan.
c) Identitas brand : semakin kuat suatu brand tertanam dibenak konsumen maka semakin
sulit bagi pendatang baru untuk masuk dan bersaing dengan perusahaan terebut.
d) Swiching cost : besarnya biaya yang harus dikeluarkan pendatang baru untuk beralih dari
satu pemasok ke pemasok yang lain akan menciptakan penghalang untuk masuk.

Hambatan masuk tercipta karena adanya biaya peralihan pemasok, yaitu biaya yang harus
dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk
pemasok lain. Biaya peralihan inni meliputi biaya melatih kembali karyawan, biaya
peralatan pelengkap yang baru, desain ulang produk, bahkan biaya psikologis yang dapat
merusak hubungan. Jika biaya peralihan ini tinggi, pendatang baru harus menawarkan
penyempurnaan yang besar dalam hal biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih dari
pemasok lama.
e) Biaya beralih pemasok : besarnya biaya yang harus dikeluarkan pendatang baru untuk
beralih dari suatu pemasok ke pemasok yang lain akan menciptakan penghalang untuk
masuk.
f) Persyaratan modal : kebutuhan investasi yang besar merupakan penghalang untuk masuk
ke suatu industry, terutama jika modal tersabut diperlukan untuk biaya periklanan,
kegiatan penelitian dan pengembangan.
g) Akses saluran distribusi : mendapatkan pelanggan dan jalur pemasok yang tapat adalah
tantangan bagi pendatang baru. Terutama apabila pesaig telah terikat dengan jalur
distribusi yang ada,sehingga terkadang pendatang baru harus menciptakan jalur distribusi
yang benar-benar baru.
h) Keunggulan biaya mutlak : biaya yang dikeluarkan oleh pendatang baru merupakan biaya
yang besar karena perusahaan harus memulai semuanya dari awal, mulai dari biaya untuk
membeli peralatan produksi, biaya tanah, gedung, iklan dll . Karena biaya yang
dikeluarkan tinggi maka harga produkpun akan tinggi. Dengan demikian perusahaan
lama akan memiliki keunggulan biaya mutlak jika dibandingkan pendatang baru.
i) Proprietary learning curve (kurve belajar/pengalaman) : pada beberapa bisnis adanya
kecenderungan bahwa biaya satuan (unit cost) menurun sejalan dengan diperolehnya
pengalaman kumulatif dalam menghasilkan produk oleh perusahaan.
j) Kebijakan pemerintah : kebijakan-kebijkan pemerintah dalam penyelenggaraan jaringan
bias merupakan salah satu hambatan untuk masuk. Misalnya peraturan mengenai
perizinan, besarnya BHP, yang harus dibayarkan dalam penyelenggaraan jaringan dan
lain-lain.
k) Expected retaliation(pembalasan yang harapkan) : harapan pendatang baru yang
berpotensi atas reaksi atau respon dari pesaing pesaing yang telah ada juga akan

mempengaruhi ancaman masuk. Jika pesaing pesaing yang telah ada diharapkan
merespons dengan cara memaksa pendatang baru masuk ke dalam industry dengan tidak
menyenangkan, maka pintu masuk dapat saja menakutkan. Kondisi yang menandai
kemungkinan pembalasan dan masuk ke industry menjadi menakutkan adalah sbb:
Sejarah akan pembalasan dari pendatang baru
Perusahaan yang mapan dengan sumber daya yang besar untuk memberikan
perlawanan balaik.
Perusahaan yang mapan dengan komitmen yang besar terhadap industry dan
asset non liquidnya di industry.
Pertumbuhan industry yang lambat, dimana membatasi kemampuan industry
untuk menyerap perusahaan baru tanpa menekan performansi penjualan dan
keuangan perusahaan yang mapan.

2. Persaingan antar perusahaan yang ada


1) Pertumbuhan industry : ketika pertumbuhan industri lamban maka akan mengubah
persaingan menjadi ajang untuk perusahaan yang ingin melakukan ekspansi.
2) Biaya tetap : biaya tetap yang tinggi menciptakan tekanan yang berat terhadap semua
perusahaan untuk mengisi kapasitas yang sering kali menyebabkan penurunan harga
yang cepat pada saat terjadi kapasitas berlebih.
3) Intermittent overcapacity : ketika kapasitas produksi berlebih maka perusahaan terpaksa
menurunkan harga dan persaingan akan lebih selektif lagi.
4) Product differences : ketika diferensiasi produk kurang, maka produk dan jasa akan
dipandang sebagai komoditas,maka pilihan oleh pembeli banyak didasarkan atas harga
dan pelayanan, dan desakan untuk persaingan harga dan pelayanan yang tajam dapat
terjadi.
5) Identitas brand : ketika sebuah brand sudah tertanam kuat dalam benak konsumen maka
akan semakin sulit bagi produk pesaing untuk masuk dalam pasar konsumen tersebut.
Dengan demikian persaingan akan semakin kuat karena masing perusahaan akan
memikirkan strategi untuk mempertahankan brand dibenak konsumen disamping
perusahaan lain memikirkan stategi untuk menggeser brand tersebut.

6) Switching cost : biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli ketika beralih dari prduk
sejenis dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya.
7) Konsentrasi dan jumlah pesaing yang seimbang : banyaknya pesaing dengan kekuatan
yang seimbang akan meningkatkan intensitas dalam kompetisi.
8) Informasi yang kompleks : semakin kompleks informasi perusahaan yang diketahui
pesaingnya maka semakin besar peluang perusahaan dalam menyusun strategi bersaing
untuk mengungguli pesaingnya.
9) Pesaing yang bermacam-macam : dengan keberagaman competitor maka strategi yang
digunakanpun semakin beragam. Dengan demikian, persaingan antar perusahaaan akan
semakin selektif dalam mendapat pelangan.
10) Hambatan keluar : ketika hambatan untuk meninggalkan industry semakin besar maka
persaingan akan semakin besar pula.
3. Ancaman produk pengganti
a) Harga relative : semakin menarik alternative harga yang ditawarkan oleh produk
pengganti maka semakin ketat pembatasan laba dari suatu industry.
b) Switching cost : biaya yang dikeluarkan untuk beralih ke produk pengganti.
c) Kecenderungan pembeli terhadap produk pengganti : semakin mudah produk pengganti
ditemukan maka akan meningkatkan kecenderungan pembeli untuk beralih ke produk
pengganti.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok
1) Differentiation of input : Differentasi pada input atau masukan menenimbulkan tidak
seimbangnya jumlah input dan output. Jika input berkurang maka akan menimbulkan
ouput yang dihasilkan rendah. Oleh karna itu pemasok sangat penting dalam menetukan
produksi. Contoh setiap perusahaan misalnya canon perlu menjaga hubungan baik
dengan para supplier. Jika hubungan dengan supplier tidak dijaga dengan baik, maka
perusahaan akan susah memperoleh bahan baku untuk industri karna sulit untuk
menemukan pengganti supplier yang produknya sesuai dengan kenutuhan perusahaan.
2) Swiching cost pemasok dan perusahaan industry : kemampuan pemasok yang tinggi
untuk beralih pada perusahaan industry lain akan mengakibatkan penawaran pemasok
menjadi tinggi pula.

3) Persentase bahan pengganti : apabila persentase bahan pengganti yang dapat diperoleh
oleh industry kecil maka pemasok mempunyai kekuatan yang besar untuk melakukan
penawaran bahan.
4) Konsentrasi pemasok : ketika konsentrasi pemasok hanya tertuju pada satu perusahaan
industry dimana industry tersebut juga dapat dengan mudah menemukan pemasuk lain
maka kekuatan penawaran pemasok menjadi kecil.
5) Importance of volume to supplier : semakin banyak volume bahan yang diminta oleh
perusahaan maka semakin penting keberadaan perusahaan itu bagi pemasok sehingga
kekuatan penawaran pemasok menjadi kecil.
6) Biaya relatif terhadap jumlah pembelian dalam industry: Biaya relatif terhadap
pembelian di dalam industri merupakan biaya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.
Dengan adanya biaya relatif ini maka bisa ditentukan berapa total pembelian input dan
nanti aka di jumlahkan dalam perhitungan biaya produksi.
7) Dampak dari input dalam biaya : dampak biaya pemasukan dan perbedaannya adalah
dalam menentukan total cost produksi. Jika ada perbedaan antara biaya pemasukan dan
pengeluaran, selisihnya merupakan laba. Perusahaan harus menghitung biaya input yang
dicatat perusahaan dengan biaya input yang dicatat oleh pemasok. Jangan samapai
terjadi perbedaan. Setiap barang yang masuk dan keluar dalam perusahaan harus
dihitung teliti untuk menghindari kerugian
8) Ancaman integrasi ke depan terhadap ancaman integrasi ke belakang : Ancaman
integrasi relatif terhadap ancaman integrasi ke belakang oleh perusahaan dalam industri
harus diperhatikan. Janga smapi perusahaan menjadi rugi. Segala bentuk ancaman yang
mengancam perusahaan harus dicarikan solusinya. Untuk menjadi perusahaan yang
besar harus berani dalam menghadapi ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada
untuk meningkatkan penjualan.
5. Kekuatan tawar pembeli
a) Kekuatan tawar menawar : daya tawar pembeli pada industry berperan dalam
memberikan penawaran untuk peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan membuat
competitor saling bersaing satu sama lain.

b) Konsentrasi pembeli vs konsentrasi perusahaan : ketika konsentrasi pembeli hanya


terpusat pada satu perusahaan sedangkan perusahaan memiliki konsentrasi pembeli yang
banyak maka kekuatan penawan pembeeli menjadi kecil.
c) Volume pembeli : ketika pembeli membeli dalam jumlah besar dan sebagian besar hasil
penjualan perusahaan merupakan pembelian dari satu pembeli tertentu maka posisi
pembeli menjadi lebih tinggi.
d) Switching cost pembeli vs switching cost penjual : besarnya biaya switching cost
bergantung kepada siapa biaya itu dibebankan. Apabila switching cost ditanggung oleh
produsen (perusahaan) maka switching cost perusahaan menjadi besar dan switching cost
pembeli menjadi kecil.
e) Informasi pembeli : apabila pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai
produk misalnya informasi tentang permintaan, harga pasar yang actual, bahkan biaya
yang dikeluarkan penjual maka posisi penawaran pembeli menjadi lebih kuat.
f) Ability to backward integrate : Dalam strategi tawar-menawar suatu produk selalu
berdasarkan pada pengalaman belakang. Karna berdasarkan pengalaman yang sudahsudah bisa di pelajari sehingga sesuatu hal baik dan bagus untuk diterapkan slalu
dilaksanakan oleh perusahaan dan sesuatu yang tidak baik, untuk kedepan bisa diperbaiki
lagi sehingga dapat terus berkembang dan sukses.
g) Produk pengganti : apabila produk pengganti mudah ditemukan maka keukatan
penawaran pembeli menjadi lebih kuat dan akan memungkinkan pembeli untuk beralih
ke produsen lain apabila dirasa lebih menguntungkan pembeli.
h) Pull-trough : perusahaan untuk mempertahankan pelanggan harus melakukan usahausaha dan pembaharuan. Misalnya seperti kantor untuk servis pelanggan harus
dikondisikan dengan senyaman mungkin. Karyawan di bagian pelayanan juga harus
merupakan karyawan yang kompeten, ramah, dan murah senyum sehingga pelanggan
menjadi terkesan dan puas dengan layanan yang diberikan perusahaan.
i) Sensitivitas harga : semakin sensitive suatu harga terhadap adanya perubahan keadaan
ekonomi atau keadaan lainnya maka kekuatan penawaran pembeli akan semakin kecil.
j) Harga/total pembelian : pembelian produk merupakan suatu biaya bagi seorang pembeli
maka

pembeli

akan

cenderung

memilih

produk

dengan

harga

yang

murah/menguntungkan sehingga pembeli akan melakukan pembelian secara selektif.

lebih

k) Produk terdiferensiasi : apabila produk yang dijual merupakan produk yang


terdiferensiasi maka pembeli akan sulit untuk mencari penjual alternative dengan
penawaran yang lebih baik sehingga kekuatan penawan pembeli menjadi kecil.
l) Identitas brand : brand juga dapat menjadi salah satu lasan pembeli untuk menggunakan
produk sehingga pembeli akan cenderung memilih produk dengan brand yang
dianggapnya baik atau sesuai dengan kriteria yang mereka sukai. Ketika brand yang
digunakan produk sangat disukai olah pembeli maka kekuatan penawaran pembeli
menjadi kecil.
m) Dampak kualitas : semakin tinggi kualitas sutu produk maka penawaran pembeli akan
semakin kecil terutama karena pembeli sudah nyaman dengan produk tersebut.
n) Keuntungan pembeli : pembeli akan memilih produk yang memberikan keuntungan yang
lebih besar sehingga penawaran pembeli pada suatu perusahaan akan lebih tinggi dan
akan meningkatkan persaingan perusahaan sejenis.
o) Insentif pembuat keputusan :
Contoh : pembuat keputusan untuk produk canon bisa dengan memperhatikan penjualan
pada pada tahun terakhir atau bulan-bulan terakhir. Pembuat keputusan untuk
memproduksi produk canon bisa meramalkan permintaan dengan metode forecasting dan
bisa merencanakan kapasitas dengan metode agregat planning.

Sumber :
-

PDF. BAB 3. Porter 5 force diunduh dari http://lib.ui.ac.id/ pada tanggal 29


September 2014

PDF.

Strategi

dalam

industri

media

diunduh

dari

http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents pada tanggal 29 September 2014

Anda mungkin juga menyukai