Anda di halaman 1dari 15

BAB 9.

GEOMETRI DIMENSI DUA


Kegiatan Belajar 1 : Sudut

A. Pengertian Sudut
Sudut adalah bangun yang dibentuk dari ruas garis yang bertemu pada suatu titik. Titik
pertemuannya disebut titik sudut. Kedua ruas garisnya disebut kaki sudut / sisi sudut.
Perhatikan gambar berikut :
A
AOB = = 65
sudut refleks AOB = 295
O 65

B. Macam-macam Satuan Sudut


1. Satuan Derajat ()
1 =

1
keliling lingkaran sehingga 1 keliling lingkaran = 360.
360

1 = 60 (60 menit) dan 1 = 60 (60 detik)


2. Satuan radian (rad)
1 rad adalah besarnya sudut pusat suatu lingkaran yang panjang busur dihadapan sudut itu
sama dengan panjang jari-jarinya.
180 = rad sehingga 1 keliling limgkaran = 2 rad.
3. Satuan Centisimal / gone / grade (g)
1g =

1
keliling lingkaran sehingga 1 keliling lingkaran = 400g.
400

C. Mengkonversikan Satuan Sudut


Contoh:
Nyatakan : (i) 30 dalam satuan radian
(ii)

2
radian dalam derajat
3

(iii) 57,215 dalam derajat, menit dan detik


(iv) 655025 dalam desimal derajat
(v) 45 ke satuan grade
(vi)

1
radian ke satuan grade
5

Jawab:
30
1
rad = rad
180
6
2
2
rad =
(ii)
.180 = 120
3
3
215
(iii) 57,215
= 57 +
.60
1000

(i) 30 =

= 57 + 12,9
= 57 + 12 +

9
.60
10

= 57 + 12 + 54
= 571254
10

(iv) 655025

50
24


60
3600

= 65 +

= 65 + 0,83 3 + 0,00 6
= 65,84
45
. 200g = 50g
180
1
1
rad =
(vi)
. 200g = 40g
5
5

(v) 45 =

D. Jenis-jenis Sudut
1. Sudut lancip : 0 < < 90
2. Sudut siku-siku : = 90
3. Sudut tumpul : 90 < < 180
4. Sudut pelurus : = 180

Latihan 9.1
1. Nyatakan ke dalam satuan radian !
a. 15,3
b. 60
2. Nyatakan ke dalam satuan derajat 1
a.

2
rad
3

b.

1
rad
2

c. 120g

d. 240g

c. 25g

d. 100g

3. Nyatakan ke dalam satuan grade/gon !


a.30

b. 42

c.

1
rad
6

4. Nyatakan derajat berikut ke dalam derajat, menit, dan detik 1


a. 45,5
b. 60,75
c. 60,42

d.

2
rad
6

d. 50,36

Kegiatan Belajar 2 : Keliling dan Luas Bangun datar

A. Macam-macam Bangun datar Beraturan


1. Segitiga
Berdasarkan sisinya segitiga dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a) Segitiga sembarang
b) Segitiga sama kaki
c) Segitiga sama sisi
Berdasarkan sudutnya segitiga dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a) Segitiga lancip
b) Segitiga tumpul
c) Segitiga siku-siku
C
b
A
L=

a
c

1
a.t
2

a = panjang
alas
t = tinggi
11

1
a b Sin C
2
1
=
a c Sin B
2
1
=
b c Sin A
2

L=

L=

s ( s a )( s b)( s c)

dengan s =

1
(a+b+c)
2

K=a+b+c

2. Persegi Panjang
L= p.l
l
p

K= 2(p+l)
p = panjang
l = lebar

3. Persegi
L = s2
s

K = 4s

s
4. Jajar Genjang

s = sisi

C
t

L= a.t
K = 2 (AB + BC)

B
a

a = panjang alas
t = tinggi

5. Belah Ketupat
B
L=

s
A

d2

C
s

d1

1
d1 . d2
2

K = 4s
d1 = AC = diagonal
pertama
d2 = BD = diagonal kedua
s = sisi

D
6. Layang-Layang
B
B
A

L=

d1d
D

1
d1 . d2
2

K = 2 (AB + AD)
d1 = AC = diagonal
pertama
d2 = BD = diagonal kedua

7. Trapesium
12

Trapesium dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :


a) Trapesium sembarang
b) Trapesium sama kaki
c) Trapesium siku-siku
A
D

C
L=

1
(AB + CD) . t
2

K = AB + BC + CD +DA

8. Lingkaran
K=2r=d
r = jari-jari
d = diameter

C
Q

B
E

APC AC L juringAPC

BPC BC L juringBPC

LjuringAPC =

L= r =
2

AC =

360

360

r2

2r

Ltembereng = Ljuring - Lsegitiga

9. Segi-n Beraturan
Jika r adalah jari-jari lingkaran pada segi-n beraturan, maka :
Lsegi-n =

n 2
360
r Sin
2
n

Jika sisinya s dan sudut kelilingnya ada n, maka :

Lsegi-n =

(n 2).180

2n

(n 2).180

n.s 2 .Sin 2

2.Sin

B. Taksiran Luas daerah bidang Tak beraturan


Ada tiga aturan yang dipergunakan untuk mencari luas daerah bidang tak beraturan .
1. Aturan Trapesoida
13

Bangun daerah bidang tak beraturan dibagi menjadi beberapa bagian yang lebarnya sama.
Masing-masing bagian disebut pias / partisi.
Perhatikan gambar berikut :
A1

A2

A3
A4
An

y1

y2

y3

y4
yn

B1

B2

B3

B4

Bn

Satu bidang pias A1B1B2A2, luasnya mendekati trapezium dengan sisi sejajar y1 dan y2 serta
jaraknya d.
y1 y 2
.d
Luas pias A1B1B2A2
2

Demikian seterusnya untuk luas pias-pias berikutnya, sehingga luas total merupakn jumlah
dari msing-masing pias.
ordinatper tama ordinatter akhir

ordinatlai n
2

L lebar pias

y1 y n

y 2 y 3 y 4 ... y n 1
2

Ld

Contoh:
Tentukan luas daerah pada gambar di bwah ini dengan aturan trapesoida !
8

10

5
d=1

Jawab:
Enam pias vertical dengan ordinat : 0, 5, 8, 10, 8, 5, 0
y1 y 7

y2 y3 y4 y5 y6
2

Ld

00

5 8 10 8 5
2

36 satuan luas.

2. Aturan Mid Ordinat


Perhatikan gambar berikut :
G
A

E
d
14

y1
B

y2

y3

D
F

y1, y2, y3, menunjukkan ordinat-ordinat di tengah-tengah ordinat terdahulu.


Luas pias ABCD y1 x d
Luas pias CDEF y2 x d
Dan seterusnya.
Jadi y1 =

AB CD
CD EF
EF GH
, y2 =
, y3 =
, dan seterusnya.
2
2
2

Luas total = jumlah luas masing-masing pias.


L y1.d + y2.d + y3.d +
d (y1 + y2 + y3 + )
L d ( jumlah ordinat tengah )
Contoh:
Tentukan luas bangun pada gambar di bawah ini dengan aturan mid ordinat !

15

22

32

39

40

39

35

22

Jawab:
L d ( jumlah ordinat tengah )
8 ( 15 + 22 + 32 + 39 + 40 + 39 + 35 + 22 )
8 (244)
1952 satuan luas

3. Aturan Simpson
Perhatikan gambar berikut !
Y

2
15

3
4
n+1
y = f(x)
y1 y2 y3 y4

yn+1
X

Untuk mencari luas daerah di bawah kurva y = f(x) dengan sumbu X di antara x = a dan x =
b, sebagai berikut :
Bagilah gambar tersebut menjadi n buah trapezium yang genap, dengan lebar (s) sama dan
tingginya y1, y2, y3, , yn+1 dari interval [a,b].
Sehingga diperoleh luas daerah menurut kaidah Simpson adalah ;:
L

s
[(y1 + yn+1) + 4(y2 + y4 + ) + 2(y3 + y5 + )] dengan n bilangan genap
3
s
L
[(F + L) + 4E + 2R
3

Dengan F = ordinat pertama interval a


L = ordinat terakhir interval b
E = jumlah ordinat bernomor genap
R = jumlah ordinat bernomor ganjil
Contoh:
Tentukan luas daerah kurva yang dibatasi oleh kurva y = x 2 , garis x = 2, gari x = 6 dan
sumbu X, dengan menggunakan aturan Simpson !
Jawab:
y = x2

Y
36

25
16
9
4
,
1

,
2

,
3

,
4

,
5

,
6

s = 1, F = 4, L = 36, E = 9 + 25 = 34, R = 16
Substitusi ke rumus
s
[(F + L) + 4E + 2R
3
1

[(4 + 36) + 4(34) + 2(16)]


3
1
1

[40 + 136 + 32]

(208) 69,3 satuan luas


3
3

LATIHAN 9.2
1. Hitunglah daerah bangun datar gambar di bawah ini !
.
16

40 cm

10 cm
50 cm

2. Sebuah ruang dengan 15 m x 20 m akan dipasang keramik yang berukuran 20 cm x 20 cm.


Berapa jumlah keramik yang diperlukan ?
3. AB DE ; AD = 5 mm ; DC = 2 AD ; dan DC = DE. Carilah sudut-sudut yang belum
diketahui jika diketahui pula 1 = 40
C
5
3

D
1

E
2

4. Hitunglah luas daerah yang diperlihatkan oleh gambar di bawah ini dengan aturan
trapesoida, mid ordinat, dan Simpson !
D

15

10

12

13

16
B

Kegiatan Belajar 3 : Transformasi bangun Datar

Transformasi pada bidang ada 4 jenis yaitu ;


- Pergeseran (Translasi)
- Pencerminan (Refleksi)
- Perputaran (Rotasi)
- Perkalian (Dilatasi)
Transformasi isometri adalah suatu transformasi yang menghasilkaan bayangan yang kongruen
dengan bangun aslinya. Misal : translasi, refleksi, dan rotasi.
Catatan:
Jarak dan arah suatu pergeseran dapat ditentukan dengan : ruas garis berarah, misal RS atau
a

sebuah pasangan bilangan, misal .


b
Pencerminan ditentukan dengan suatu garis yang dianggap sebagai sumbu pencerminannya.
17

Perputaran ditentukan dengan :


- pusat putaran.
- besar dan arah sudut putar, misalnya searah atau berlawanan arah jarum jam.
Perkalian ditentukan dengan pusat dan factor skalanya. Misal [P,k] merupakan dilatasi
berpusat di P dan factor skala k.

A. Translasi (Pergeseran)
Suatu translasi yang memindahkan setiap titik a satuan ke kanan dan b satuan ke
a

atas dinyatakan dengan suatu pasngan bilangan bentuk kolom .


b
a

Translasi T: memetakan setiap titik (x,y) ke titik (x,y) sehingga x = x + a


b
dan y = y + b.
Ditulis T: (x,y) (x,y) = (x + a , y + b)
Dalam bentuk matriks kolom, ditulis :
x' x a x a


y' y b y b

Contoh:
Tentukan bayangan segi empat OABC dengan O(0,0), A(5,0), B(0,6) dan C(5,6) sebagai hasil
1

translasi !
3
Jawab:
1

3

O(0,0) O(1,3)
A(5,0) A(6,3)
B(0,6) B(1,9)
C(5,6) C(6,9)
Jadi bayangannya OABC dengan O(1,3), A(6,3), B(1,9), dan C(6,9).
Cara lain :
O A B C
0

O A B C

1

6
3

1

3
3

Jadi bayangannya OABC dengan O(1,3), A(6,3), B(1,9), dan C(6,9).

B. Refleksi (Pencerminan)
Pencerminan Terhadap sumbu X (Mx)
Y
(x,y)
18

X
(x,-y)

Mx memetakan setiap titik (x,y) ke titik (x,y) sehingga x = x dan y = -y.


Ditulis Mx : (x,y) (x,y) = (x,-y)
Jika x dan y dinyatakan dengan x dan y, didapat :
x = x = 1.x + 0.y
y = -y = 0.x + 1.y
yang dapat disajikan dengan matriks :
x'
1.x 0. y
1 0 x




y'
0.x 1. y
0 1 y
1 0
disebut matriks operator pencerminan terhadap sumbu X.
Matriks Mx =
0 1

Cara lain:
Y
-B(0,1)
,
A(1,0)

Gunakan titik A(1,0) dan B(0,1) sebagai pembentuk matriks awal, yaitu :
x A xB 1 0

y A y B 0 1
Pencerminan terhadap sumbu X
x' A x' B
1 0

A(1,0) A(1,0)
matriknya :
0 1
y' A y' B
B(0,1) B(0,-1)
Silahkan dicoba sendiri untuk :
Pencerminan terhadap sumbu Y
Pencerminan terhadap garis y = x
Pencerminan terhadap garis y = -x
Pencerminan terhadap titik asal O
Pencerminan terhadap garis x = a
Pencerminan terhadap garis y = b
Contoh:
Tentukan bayangan segi empat OABC dengan O(0,0), A(5,0), B(0,6) dan C(5,6) sebagai hasil
refleksi terhadap sumbu X !

Jawab:
1

Mx =
0

O A B C
1
Sehingga :
0

O A B C
5

0
=
6
0

19

Jadi bayangannya OABC dengan O(0,0), A(5,0), B(0,-6), dan C(5,-6).

C. Rotasi (Perputaran)
Y

A(r, +)
A (r, )

A (r, ) x = r Cos
y = r Sin
A(r, +) x = r Cos (+)
y = r Sin (+)
x = r Cos (+)
= r Cos Cos - r Sin Sin
= x Cos - y Sin
y = r Sin (+)
= r Sin Cos + r Cos Sin
= y Cos + x Sin
= x Sin + y Cos
Secara matriks dapat ditulis :

x'
xCos ySin
Cos


y'
xSin yCos
Sin

Sin x

Cos y

Sudut rotasi positif jika berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, dan negative jika
sesuai dengan arah perputaran jarum jam.
Contoh:
Tentukan bayangan segi empat OABC dengan O(0,0), A(5,0), B(0,6) dan C(5,6) sebagai hasil
rotasi di O sejauh 30 berlawanan dengan arah jarum jam !
Jawab:

Cos30 Sin30

RO,30 =

Sin
30

Cos
30


O A B C

1
2

1
2

12

3
2

1
2

12

3
2

1
2

5
2
5
2

3
3 3

C
5
2
5
2

3 3

3 3

Jadi bayangannya OABC dengan O(0,0), A( 52 3 , 52 ), B( 3,3

), dan C(

3 3, 52 3 3 )
Rotasi dengan Pusat P(a,b)
5
2

x = {(x-a) Cos - (y-b) Sin } - a


y = {(x-a) Sin + (y-b) Cos } b
atau
20

x'a
Cos


y 'b
Sin

Sin x a

Cos y b

Contoh:
Diketahui titik A(4,5), tentukan bayangannya akibat rotasi 90 dengan titik pusat P(1.1) !
Jawab:
x'1
Cos90 Sin90

Cos 90
y '1
Sin90
0 1 3
4
=

=
0 4
1
3
x'

4 1

4 1

5 1


y'
3 1
4
Jadi, bayangan titik A(4,5) akibat rotasi 90 dengan titik pusat P(1.1) adalah A(-3,4).

D. Dilatasi (Perkalian)
Suatu dilatasi dengan pusat O dan factor skala k dinyatakan dengan [O,k].
Dilatasi [O,k] memetakan setiap titik (x,y) ke titik (x,y) sehingga x = kx dan y = ky.
Ditulis [O,k] : (x,y) (x,y) = (kx,ky)
Y

A(kx,ky)
OA = k OA
A(x,y)

O
X
Jika x dan y dinyatakan dengan x dan y, didapat :
x = kx = k.x + 0.y
y = ky = 0.x + k.y
yang dapat disajikan dengan matriks :
x'
k .x 0. y
k 0 x



y'
0. x k . y
0 k y
k 0
disebut matriks operator dilatasi dengan pusat O dan factor skala k.
Matriks [O,k] =
0 k

Catatan:
Jika k>0 maka bangun asal dan bayangan letaknya sepihak terhadap pusat dilatasi.
Jika k<0 maka bangun asal dan bayangan letaknya berlainan pihak terhadap pusat
dilatasi.
Jika 0<k<1 maka dilatasi merupakan pengecilan.
Jika k<-1 atau k>1 dilatasi merupakan pembesaran.
Jika k = -1 maka dilatasi itu sama dengan pencerminan terhadap O dan sama dengan
rotasi 180 dengan pusat O.
Contoh:
Tentukan bayangan segi empat OABC dengan O(0,0), A(5,0), B(0,6) dan C(5,6) sebagai hasil
dilatasi [O,3] !
Jawab;
3

[O,3] =
0 3
O A B C
3

0 0

3 0

O A B
5

0
=
6 0

15

18

15

18

Jadi bayangannya OABC dengan O(0,0), A(15,0), B(0,18), dan C(15,18).


21

Dilatasi dengan Pusat P(a,b)


A(x,y) [ P ( a ,b ), k ] A (k(x-a) + a, k(y-b) + b)
atau
x ' a
k


y 'b
0

0 x a
x a

k

k y b
y b

x' k ( x a) a

y ' k ( y b) b

Contoh:
Diketahui titik A(5,9), tentukan hasil bayangannya karena dilatasi [P,3] dengan titik pusat
P(2,1) !
Jawab:
Dilatasi [P,3]
x'2
5 2
3.2 2
11

3.

y '1
9 1
3.8 1
25

Jadi, titik bayangan hasil dilatasi adalah: A(11,25).

E. Transformasi Linear
Transformasi linear adalah transformasi yang memetakan setiap titik (x,y) ke titik (x,y)
sedemikian sehingga :
x' ax by

x'
a

atau
y ' cx dy
y'
c

b x

d y

Contoh:
Diketahui dua buah titik dipetakan sebagai berikut :
(2,1) (5,1)
(0,1) (1,3)
Tentukan matriks transformasinya !
a b
(2,1) c d (5,1)
(0,1)
(1,3)
a

b 2
5
2a + b =5
d 1
1

b 0
1
b = 1 ; d = 3
d 1
3

2c + d = 1

Sehingga : a = 2 ; c = -1

Jadi matriks transformasinya


1 3

Tabel Matriks Transformasi


NO
1

TRANSFORMAS
I
Identitas

PEMETAAN

MATRIKS

(x,y) (x,y)

Translasi

(x,y) (x,y) = (x + a , y + b)

x'
x a

y'
y b

22

Mx

(x,y) (x,-y)

My

(x,y) (-x,y)

My=x

(x,y) (y,x)

My=-x

(x,y) (-y,-x)

Mo

(x,y) (-x,-y)

R(O,)

(x,y) (xCos - ySin, xSin + yCos)

Cos

Sin

D[O,k]

(x,y) (kx,ky)

1
0

1
1

Sin

Cos

Catatan:
Untuk memperoleh matriks transformai tunggal dari beberapa matriks transformasi, dapat
dilakukan dengan mengalikan matriks-matriks transformasi tersebut.
Contoh:
3

Jika T1 = dan T2 =
0
3,1) oleh T2oT1 !
Jawab:
T2oT1 = T1 + T2
3

1
menyatakan matriks translasi, maka tentukan bayangan titik A( 2

= + =
0
2
2
3

+ =
Sehingga :
1
2
3
Jadi, bayangan A(-3,1) oleh T1 + T2 adalah A(1,3)

Contoh:
Tentukan bayangan A(2,5) oleh pencerminan terhadap sumbu Y dilanjutkan terhadap sumbu
X!
Jawab:
1

Mx o My =
0
1

=
1
0

2
2

5
5

Jadi, bayangan A(2,5) oleh My dilanjutkan Mx adalah A(-2,-5).

LATIHAN 9.3
1. Diketahui segitiga ABC dengan titik-titik A(1,1), B(3,5) dan C(5,2). Tentukanlah bayangan
2
!
1

segitiga tersebut setelah digeser oleh T

2. Diketahui segi empat ABCD dengan titik-titik sudut A(1,2), B(1,5), C(3,4) dan D(5,1).
Tentukan bayangan segi empat ABCD tersebut akibat pencerminan terhadap sumbu X !
3. Diketahui segitiga ABC dengan titik-titik sudut A(0,1), B(3,0), dan C(5,4). Tentukanlah
bayangan segitiga tersebut akibat pencerminan terhadap titik asal !
4. Tentukanlah bayangan titik A(6,3) akibat diputar dengan aturan sebagai berikut:
a. 90 dengan pusat O(0,0).
23

b. 180 dengan pusat O(0,0).


c. 90 dengan pusat P(1,2).
d. -90 dengan pusat O(0,0).
5. Dengan menggunakan matriks operator, tentukan bayangan segitiga PQR dengan titik sudut
P(2,3), Q(-1,5) dan R(2,2) akibat pencerminan berikut:
a. terhadap sumbu X
b. terhadap sumbu Y
c. terhadap garis y = x
d. terhadap garis y = -x
e. terhadap titik asal
6. Diberikan segitiga sama kaki ABC dengan AB = 6 cm dan AC = 5 cm. Titik Odi tengah AC.
Tentukan hasil dilatasi segitiga ABC dengan pusat O dan factor dilatasi 2 !
7. Diberikan persegi ABCD dengan sisi 10 cm. Titik O perpotongan AC dan BD. Tentukan hasil
dilatasi persegi ABCD dengan pusat O dan factor dilatasi 34 !
8. Segitiga ABC siku-siku di A, AB = 6 cm dan AC = 8 cm. Titik O di tengah BC. Gambarkan
hasil dilatasi segitiga ABC dengan pusat O dan factor dilatai 3 !
9. Jajar genjang ABCD dengan AB = 8 cm dan AD = 6 cm. Gambarkan hasil dilatasi jajar
genjang tersebut apabila memiliki pusat A dan factor dilatasi 2 !
10. Layang-layang PQRS dengan diagonal PR QS berpotongan di O sehingga OP = OR = 2 cm,
OQ = 4 cm dan OS = 2 cm. Tentukan hasil dilatasi laying-layang PQRS dengan pusat O dan
factor dilatasi 2 !

24

Anda mungkin juga menyukai