Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Masyarakat Madani
Tugas kelompok
Dosen : Jaka Siswanta, M.Pd.

Oleh :

1. Ani Muslikhah

(214-12-006)

2. Mujito

(214-12-013)

3. Ilmiana Sofia

(214-12-019)

4. Masadah

(214-12-023)

5. Agung Kardoyono

(214-12-025)

JURUSAN SYARIAH
PROGDI HUKUM EKONOMI SYARIAAH (HES)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2013

Bab I
Pendahuluan
1 . Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan kewarganegaraan

tentang

Masyarakat Madani.Dalam makalah ini Penulis akan mengenalkan pengertian Masyarakat


Madani, karakteristiknya dan bagaimana cara menerapkan konsep masyarakat madani dalam
kehidupan bernegara. Lalu kami juga ingin membuka wawasan tentang contoh contoh dan apa
saja yang dapat disebut sebgai Masyarakat Madani. Sedikit ulasan tentang

pengertian

Masyarakat Madani.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang
mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan
keduanya ibarat ikan dengan air, bab ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya
dikenal dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejarah
pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur-unsur di
dalamnya.

2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat kami
sampaikan antara lain :
a Hakikat Masyarakat Madani.
b.Karakteristik dari Masyarakat Madani.
c. Faktor-daktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan masyarakat madani.
d. Masyarakat Madani di Indonesia.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya adalah :
1. Apa itu yang disebut Masyarakat Madani?
2. Bagaimana karakteristik dari Masyarakat Madani?
3. Apa saja faktor yang mendorong dan menghambat dalam pertumbuhan Masyarakat
Madani?
4. Bagaimana Keadaan masyarakat madani di Indonesia
4.Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan karya tulis ini adalah menjelaskan bagaimana konsep masyarakat
madani didalam kehidupan..

BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Masyarakat Madani ( Civic Society )

Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil
atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah
Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban. Oleh
karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradab.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri
dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan
keduanya ibarat ikan dengan air.

2.Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :


1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka
dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan
informasikan kepada publik.
2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga
muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi
dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan
kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan
menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui
penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
(1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
(2) Pers yang bebas
(3) Supremasi hukum
(4) Perguruan Tinggi
(5) Partai politik
3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan
sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati
pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk
disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan
rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal
antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa,
intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki
kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan
perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

3.Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan Masyarakat Madani


Beberapa faktor pendorong timbulnya masyarakat madani;
a) Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi (menguasai) masyarakat agar
patuh dan taat pada penguasa.
b) Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan yang baik
(bodoh) sibandingkan dengan penguasa(pemerintah).
c) Adanya usaha untuk membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan
politik.Keadaan ini sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk mengemukakan
pendapat,karena ruang publik yang bebaslah,individu berada dalam posisi setara,dan
melakukan transaksi.
Beberapa faktor penghambat timbulnya masyarakat madani;
Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia
diantaranya :
a. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
b. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
c. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
d. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas
e. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
f. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman, pemberdayaan civil
society perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya sebagai berikut :
1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan
pendidikan
2. Sebagai advokasi bagi masyarakat yang teraniaya, tidak berdaya membela hak-hak dan
kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok buruh yang
digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain)

3. Sebagai kontrol terhadap negara


4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure group)
5. Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di
satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut terdapat
sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari sebuah jaringan
hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian, koperasi, kalangan
bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-organsasi lainnya.

4. Masyarakat Madani di Indonesia : Paradigma dan Praktik


Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani) bahkan jauh sebelum
negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah
beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam dalam perjuangan merebut
kemerdekaan, selain berperan sebagai organisasi perjuangan penegakan HAM dan perlawanan
terhadap kekuasaan kolonial, organisasi berbasis islam, seperti Serikat Islam (SI), Nadlatul
Ulama (NU) dan Muhammadiyah, telah menunjukan kiprahnya sebagai komponen civil society
yang penting dalam sejarah perkembangan masyarakat sipil di Indonesia.

Terdapat beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana seharusnya
bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia :
Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini menyatakan bahwa
sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam
masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Kedua, pandangan reformasi sistem politik demokrasi, yakni pandangan yang
menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada
pembangunan ekonomi, dalam tataran ini, pembangunan institusi politik yang demokratis lebih
diutamakan oleh negara dibanding pembangunan ekonomi.
Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama
pembangunan demokrasi, pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara dua
pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi, berbeda dengan
dua pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran
politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah.
Bersandar pada tiga paradigma diatas, pengembangan demokrasi dan masyarakat madani
selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan tersebut, sebaliknya untuk
mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan gabungan
strategi dan paradigma, setidaknya tiga paradigma ini dapat dijadikan acuan dalam
pengembangan demokrasi di masa transisi sekarang melalui cara :
1. Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas menengah
untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri secara politik dan

ekonomi, dengan pandangan ini, negara harus menempatkan diri sebagai regulator dan fasilitator
bagi pengembangan ekonomi nasional, tantangan pasar bebas dan demokrasi global
mengharuskan negara mengurangi perannya sebagai aktor dominan dalam proses pengembangan
masyarakat madani yang tangguh.
2. Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga
demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi, sikap pemerintah untuk tidak
mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang dilakukan oleh lembaga yudikatif
merupakan salah satu komponen penting dari pembangunan kemandirian lembaga demokrasi.
3. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara secara
keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan demokrasi yang dilakukan
secara terus-menerus melalui keterlibatan semua unsur masyarakat melalu prinsip pendidikan
demokratis, yakni pendidikan dari, oleh dan untuk warga negara.

Untuk Mengawal berdirinya masyarakat madani perlu didukung oleh hal-hal berikut ;
a.Lembaga Swadaya Masyarakat
Peranan LSM adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat dan
mengadakan empowering (pemberdayaan) kepada masyarakat seperti advokasi,pelatihan
program program pembangunan masyarakat.
b.Pers
Peranan Pers adalah media pengkritik dan sebagai bagian alat social control yang dapat
menganalisa dan mempublikasikan kebijakan pemerintah terhadap warga negaranya.
c.Supremasi hukum
Hukum harus ditaati oleh rakyat baik yang susuk dalam pemerintahan maupun tidak sehingga
dapat memberikan jaminan dan perlindungan dari penindasan individu dan kelompok.
d.Perguruan Tinggi
peranan PT yaitu melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tidak memihak rakyat
dan ikut menyuarakan aspirasi publik,serta mencari dan menciptakan ide-ide alternatif dan
konstruktif untuk menjawab problematika sosial.
e.Partai Politik
sebagai wahana warga Negara untuk menyalurkan aspirasi politik dan prasyarat bagi tegaknya
masyarakat madani.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1)

Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral
yang menjamin kesimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat, inisiatif
dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang
berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.

2)

Perwujudan masyarakat madani ditandai dengan karakteristik masyarakat madani, diantaranya


wilayah publik yang bebas, demokrasi, toleransi, kemajemukan dan keadilan sosial.

3)

Strategi membangun masyarakat madani di indonesia dapat dilakukan dengan integrasi


nasional dan politik, reformasi sistem politik demokrasi, pendidikan dan penyadaran politik.

4)

Masyarakat sipil mengejewantah dalam berbagai wadah sosial politik di masyarakat, seperti
organisasi keagamaan, organisasi profesi, organisasi komunitas, media dan lembaga pendidikan.

SARAN

Demikianlah pembahasan tentang masyarakat madani yang dapat kami paparkan, masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya, semoga para pembaca, pendengar dan Dosen
pembimbing dapat memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, demi
kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya

Daftar Pustaka
Prof Dr.Azyumardi Azra,MA.2003.Pendidikan Kewarganegaran (Civic
Education).Demokrasi ,Hak asasi Manusia dan masyarakat Madani.Prenada Media:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai