Anda di halaman 1dari 10

PAPER

POWER STEERING

DISUSUN OLEH :

NAMA

:ISNADI

NIM

:I 8612024

DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

A. Perkembangan Sejarah Power Steering

Power steeringadalah sistem untuk mengurangi usaha kemudi dalam kendaraan


yang menggunakan sumber kekuatan eksternal untuk menggerakkan roda
depan. Diciptakan akhir tahun 1920 oeh Klara Gailis dan George Jessup di
Waltham, Massachusetts, USA. Namun diketahui telah tercatat (telah terdaftar
di kantor pematenan US) pada tanggal 30 Agustus 1932 oleh francais W.
Davis. Ada beberapa daftar pencipta lain yang berhubungan dengan penemuan
power steering yaitu oleh Charles F. Hammond (warga Amerika yang lahir di
Detroit) yang dicatat dengan pematenan yang sama, pertama kali dicatat
(terdaftar oleh kantor properti intelektual orang-orang kanada) pada tanggal 16
Februari 1954. Chrysler Corporation memperkenalkan secara komersial
pertama kali menyediakan sistem power steering tahun 1951 Chrysler Imperial
dengan nama Hydraguide. Banyak ban roda kendaraan sekarang yang
mempunyai power steering disebabkan oleh kecenderungan terhadap roda
kemudi depan. Banyak kendaraan terbesar dan terlebar semuanya wajib
meningkatkan usaha sistem kemudi. Kendaraan modern akan sulit sekali untuk
mengarahkan atau mengatur pada saat kecepatan rendah.
B. Jenis Power Steering
Power steering atau Penguat Tenaga kemudi pada dasarnya mempunyai dua
jenis yaitu tipe hidrolis konvensional (menggunakan tenaga mekanik mesin)
dan jenis elektrik atau Electric Power Steering (EPS). Pada power steering
yang menggunakan tenaga mesin, tenaga mesin di pakai untuk menggerakkan

pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa


digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama-sama bertujuan untuk
membangkitkan tekanan hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan piston
pada power cylinder dan memberikkan tambahan tenaga pada pinion dan rack.
Gaya pengemudian pada saat kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih
rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan kendaraan maka usaha yang
diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk memperoleh gaya
kemudi yang sesuai, beberapa mobil menggunakan power steering dengan
peralatan khusus yang dipasang
pada pompa vane pump atau gear
housing.
Power steering juga ada yang
dilengkapi dengan
terpasang
dimana

pada

sensor yang
gear

kecepatan

housing,
kendaraan

dideteksi dengan speed sensor dan


tekanan fluida yang bekerja pada
pompa

akan

berdasarkan

berubah
sensor

ubah

kecepatan.

Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump
merupakan tipe power steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe
pengindera rpm mesin, di atas kecepatan tertentu volume aliran fluida
diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa akan berkurang.
Komponen- komponen power steering pada umumnya meliputi :
1. Vane Pump
Vane

pump

membangkitkan

berfungsi
tekanan

untuk
hidraulis

dan di gerakkan oleh mesin atau


motor listrik.
Keterangan gambar :
1. Pump Shaft
2. Seal

3. Pump Housing
4. Front Thrust Plate
5. Pump Roter
6. Vanes
7. Punp Stator
8. Reservoir- Power Steering Fluida
9. O Ring, Seal
10. O Ring, Seal
11. Retaining Ring
12. Pressure Plate Spring
13. Rear Thrust Plate
14. Flow Control Valve
15. Metering Valve
2. Control Valve
Berfungsi untuk mengatur dan mengontrol tekanan hidrolis yang akan di
salurkan ke power cylinder control valve ini diatur oleh main shaft yang
digerakkan oleh steering wheel. Ada tiga jenis control valve yaitu Flapper
valve type (untuk tipe recirculating ball), Rotary valve typedan Spool valve
type(untuk tipe rack and pinion).

3. Power Cylinder
Berfungsi

untuk

mengubah

tekanan

hidrolis

menjadi

gerakan

mekanis

dengan

cara

meneruskan

tekanan

hidraulis dari control valve ke rack end


(steering lingkage
Pada dasarnya hanya ada dua jenis
power steering yaitu konvensional dan
elektrik.

Namun pada perkembangannya ada beberapa jenis lain, berikut adalah


beberapa jenis power steering:
1. Power Steering Konvensional
Penguat tenaga kemudi konvensional bekerja menggunakan sistem
hidrolik. Tekanan hidrolik biasanya dihasilkan oleh pompa balingbaling yang berputar. Aliran ke silinder dikontrol oleh katup yang
dioperasikan oleh roda setir. Biasanya beberapa sistem katup
mempunyai berbagai macam kesulitan. Tetapi semuanya memberikan
pengaruh roda setir untuk bergerak lebih jauh. Yang terpenting
membuka dengan mudah sebuah katup. Hal ini dilakukan sehingga
posisi roda setir sesuai dengan posisi roda kendaraan.

Power steering ini biasanya di gunakan pada mobil keluaran sebelum


tahun 2000 atau pada kendaraan operasional. Sistemnya masih
menggunakan hidrolik yaitu menggunakan oli sebagai pompa untuk
menekan

sehingga

kemudi

dikendalikan.
2. Penguat Tenaga Kemudi Elektrik

Merupakan

salah

satu

sistem terbaru dan banyak


diaplikasikan pada mobil
generasi baru. Pada sistem
power steering full electric,
motor

elektrik

bekerja

langsung dalam membantu

terasa

lebih

ringan

dan

mudah

gerakan kemudi sehingga seluruh sistem power steering electrical bekerja


secara electric kemudian disalurkan menjadi energi mekanik.
Letak sistem electric pada power steeringini adalah menempel pada batang
kemudi/rack dan gearbox steer. Mobil yang menggunakan power steering
jenis EPS ini adalah seperti Toyota Vios, Toyota Yaris, Suzuki Karimun,
Toyota Crown, Suzuki Swift dan Honda Jazz.
2. Servotronik
Servotronik memberikan kecepatan yang sebenarnya tergantung Power
steering, dimana jumlah bantuan Servo bergantung pada kecepatan jalan,
kemudian kenyamanan yang lebih dan waktu yang paling baik bagi
pengendara. Jumlah tenaga bantuan lebih besar pada kecepatan rendah,
sebagai

contoh

ketika

memarkir.

Bentuan

lebih

besar

semakin

memudahkan untuk menjalankan mobil. Pada kecepatan tinggi, sistem


sensor elektronik sedikit demi sedikit mengurangi tingkatan tenaga
bantuan. Dengan cara ini, pengendara dapat mengontrol mobil bahkan
lebih tepat dari power seering biasa. Sevotronik digunakan di sejumlah
automaker, meliputi Audi, BMW, Volkswagen, Volvo dan Porsche.
Servotronik adalah merek dagang dari AM General Corp.
4. Diravi
Sistem Diravi diciptakan oleh Citroen, tenaga untuk membelokkan roda
berasal dari mobil dengan sistem hidrolik bertekanan dan selalu sama,
tidak masalah berapa kecepatan kendaraaan. Ketika roda setir dijalankan,
roda dijalankan secara serentak ke sudut yang bersamaan oleh piston atau
batang hidrolik. Supaya memberikan beberapa kesan kemudi buatan maka
disana dipisahkan sistem operasi secara hidrolik yang dicoba untuk
membelokkan roda kemudi ke posisi pusat.
Jumlah tekanan yang digunakan adalah proporsional untuk kecepatan
normal di jalan sehingga pada kecepatan rendah setir sangat ringan dan
pada saat kecepatan tinggi ini sangat sulit untuk bergerak lebih besar dari
jumlah kecil dari posisi pusat.
5. Semi Elektrik

Umumnya digunakan pada mobil eropa atau mobil lama yang masih
menggunakan kerja hidrolik sebagai sistem utama penggerak power
steering ini. Pada semi electric, putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan
untuk mendorong hidraulis. Fungsi ini sebagai pengganti power steering
pump yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk van belt. Letaknya
tidak menempel pada mesin dan masih mengandalkan minyak untuk
meringankan gerak setir melalui selang tekan dan selang balik dari
minyak. Contoh mobil yang menggunakan jenis EPS ini adalah Mercedes
Benz A-Class, Chevrolet Zafira.
6. Elektro Hydrolik
Power steering elektro hidrolik biasa
disebut sistem hybrid menggunakan
bantuan

teknologi

hidrolik

yang

sama sebagai standar. Tetapi tekanan


hidrolik yang digunakan oleh pompa
motor elektrik menjadi penggerak
tali pinggang mesin. Sistem ini dapat
ditemukan di beberapa kendaraan
pada

Ford,

Volkswagen,

Audi,

Peugeot, Citroen, SEAT, Skoda, Suzuki, Opel, Mini, Toyota, dan Mazda.

C. Penggunaan Power Steering


Pemakaian penguat tenaga kemudi dengan cara yang benar akan menjaga
sistem ini tetap awet dan tahan lama, berikut adalah uraian pemakaian power
steering dengan baik dan benar.
1. Memeriksa dan Mengganti Oli Power Steering Secara Berkala
Periksalah kondisi oli power steering, apabila oli tersebut sudah berubah
warna segera ganti dengan oli baru. Perubahan warna oli ini disebabkan
perubahan suhu yang tinggi akibat adanya tekanan tinggi dari pompa oli.
Oli Power Steering sebaiknya diganti setelah 25.000 km pemakaian.
Mengganti oli dapat mencegah kotoran yang bisa mengendap di saluran
Power Steering akibat dari oli yang sudah tidak bagus lagi. Kalau oli yang

telah lama dibiarkan terus, pastinya akan mengurangi kemampuan kerja


serta dapat dapat mengakibatkan keausan pada power steering tersebut.
2.

Pastikan Tekanan Angin pada Ban Selalu dalam Keadaan Standar


Ban merupakan salah satu piranti vital kendaraan selain, berfungsi sebagai
sepatu, ban juga digunakan sebagai output untuk menentukan arah dan
dapat mempengaruhi kinerja power steering. Usahakan agar kondisi ban
selalu dalam keadaan yang baik dan hindari keausan maupun kurangnya
tekanan angin karena dapat menyebabkan beban power steering menjadi
berat sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen.

3. Jangan 'Banting Habis' Power Steering


Akibat lahan parkir sempit, banyak pengendara kesulitan saat memarkir
mobil. Bila ingin praktis dan cepat, kemudi diputar sampai mentok.
'Banting habis' setir sampai mentok ke kiri maupun ke kanan.
Tetapi hati-hati. Khususnya, bagi pengendara yang mengemudikan mobil
dengan power steering. Bersabarlah sedikit. Pengguna mobil dengan power
steering sebaiknya tidak memutar kemudi sampai mentok ke sudut kiri
maupun kanan. Bila terlanjur mentok, segera putar balik. Cukup putar balik
sedikit saja. Yang penting tidak mentok.
Karena saat power steeringmentok, tekanan minyak power steering berada
di posisi paling tinggi. Temperatur pun jadi naik. Ruangan yang panas ini
kurang baik bagi komponen-komponen power steering yang terbuat dari
karet. Seal pompa, rack and pinion, atau selang-selang misalnya. Bila
terkena suhu yang tinggi terus-menerus, bahan-bahan dari karet (seal)
tersebut akan cepat aus, keras dan tidak elastis lagi. Yang lebih berbahaya
lagi, suhu berlebih itu bisa menyebabkan seal jebol.
Biasanya, keausan seall akan menyebabkan power steering bocor. Karetkaret tidak menutup rapat dan oli power steering merembes keluar sistem.
Berikutnya, fungsi dan performa power steering akan menurun. Sangatlah
menyebalkan bila sudah mengadopsi power steering, tetapi saat memutar
kemudi tetap terasa berat.

Jadi, hati-hati memutar kemudi power steering. Selain saat memarkir


mobil, kebiasaan membanting habis putaran kemudi ini umumnya terjadi
juga di saat melewati tikungan tajam dan U turn.
4.

Belokkan Steer dengan Cara yang Benar


Usahakan untuk selalu mengendarai mobil secara halus, terutama saat
berbelok/menikung untuk tidak menahan kemudi dalam posisi mentok atau
patah terlalu lama. Apabila kemudi dibelokkan secara patah akan
menyebabkan suhu yang tinggi pada satu bagian sisi Rack Pinion Steer
sehingga daya tahan Seal/Gasket yang ada tidak kuat yang menyebabkan
kebocoran.

5. Luruskan Posisi Roda Depan Saat Parkir


Saat kendaraan diparkir sebaiknya semua roda kendaraan dalam keadaaan
lurus. Bila hal ini tidak dilakukan, pada jenis Power Steering Rack &
Pinion yang biasa digunakan pada tipe sedan dan minibus akan
menimbulkan kebocoran dalam waktu yang lama. Hal ini disebabkan
karena bila kemudi diparkirkan dalam keadaan berbelok As Rack Steer
(Bootster) dapat menimbulkan perubahan suhu yang dapat membuat
komponen karet Bootster cepat sobek/alot sehingga kotoran atau air dapat
masuk dan dapat merusaknya.
6. Perhatikan dan Periksa Kondisi Kaki-Kaki
Periksalah sektor kaki-kaki kendaraan minimal sebulan sekali karena sektor
ini juga berhubungan dengan power steering. Antara Balljoint roda, Tie
rod dan Long Tie rod bekerja saling berhubungan juga dengan power
steering karena saat komponen tersebut bekerja seperti berbelok, maka
sistem power steering juga ikut bekerja sehingga apabila komponen kakikaki tersebut bermasalah, kemungkinan besar sistem kerja power
steeringnya juga akan mengalami masalah.

DAFTAR PUSTAKA
Puji Siswanto. 2011. Penguat Tenaga Kemudi (Power Steering). Universitas
Negeri Jakarta : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai