Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN

BERDASARKAN INTERPRETASI PLOTING


DATA GEOFISIKA

BY
KARMILA, ST

Di dalam proses mengintepretasikan data geofisika,


sebelumnya harus melakukan :
Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal
target
Pengukuran lapangan
Pembuatan peta-peta geofisika
Penarikan garis-garis isoanomali
Penggambaran profile
Interpretasi anomali

Di bawah ini akan di jelaskan bagaimana


mengintepretasikan data bawah permukaan
dengan metode Seismik Refleksi dan Refraksi
.
Parameter-parameter yang Harus Diperhatikan
Beberapa parameter lapangan yang harus ditentukan
dan disesuaikan dengan kondisi lapangan adalah
sebagai berikut :
Jumlah dan susunan geopon
Interval sampling
Jumlah bahan peledak dan kedalaman lubang bor
Jarak antar titik tembak
Jarak antara geopon
Geometri penembakan
Filter (high-cut dan low-cut)

Cara Penentuan Parameter Lapangan


Analisa noise (gangguan)
Susunan geopon (array geophone)
Test kedalaman dan jumlah dinamit
Jarak titik tembak
Geometri Penembakan
Filter (low cut dan high cut)
Sampling rate

Prosedur Pengambilan Data di Lapangan


Pemasangan patok
Sebelum dilakukan pengukuran seismik, maka terlebih dahulu harus ditentukan posisi
koordinat (X, Y, dan Z) dari tiap-tiap titik geophone maupun shot point. Penentuan
koordinat ini dapat dilakukan dengan menggunakan theodolith ataupun GPS. Titik-titik
tersebut, kemudian ditandai dengan patok yang sudah mempunyai harga koordinat
terhadap referensi tertentu.
Pemasangan geophone
Geophone dipasang sesuai dengan rencana tipe penembakan yang akan dilakukan dan
disusun berurutan. Pemasangan geophone diusahakan sedekat mungkin dengan patok
yang sudah diukur koordinatnya.
Pemasangan sumber peledak
Sumber peledak dipasang sesuai dengan rencana tipe penembakan.
Persiapan alat perekaman data seismik
Sebelum melakukan penembakan alat perekam harus dicek terlebih dahulu, sehingga
data yang dihasilkan cukup optimal.
Penembakan
Penembakan hanya dapat dilakukan ketika alat perekam data seismik sudah dilakukan
pengecekan dan terpasang dengan baik.
Pencatatan data pengamatan pada observer log
Data pengamatan dan kejadian selama berlangsungnya pengukuran kemudian disalin
pada buku observer log.

Seismik Refraksi
Jika gelombang seismik melewati dua medium yang mempunyai kecepatan
rambat yang berbeda, maka gelombang tersebut akan terbiaskan
(refraksi). Jika gelombang yang datang membentuk sudut i1 dan
dipantulkan dengan sudut i2 dari garis normal (Gambar 19A), maka :

Dimana
media.

: V1 dan V2 adalah kecepatan rambat pada masing-masing

Jika V2 lebih besar daripada V1, maka sudut refraksi lebih besar daripada
sudut normal, dan disebut sebagai sudut ic.
Jika gelombang rambat bergerak di sepanjang bidang pantul, maka sudut
yang dibentuk disebut dengan sudut kritis (Lihat Gambar 19B).

Perencanaan Survei
Tahap pertama dari suatu perencanaan survei seismik refraksi adalah memilih lokasi
dan panjang lintasan survei dengan menggunakan peta topografi daerah
penyelidikan. Lokasi lintasan survei harus di set untuk mencapai tujuan survei secara
efisien, yaitu menggunakan informasi yang ada pada peta topografi dan peta
geologi. Rekaman titik penerima kedatangan pertama (first arrival) merupakan
gelombang langsung dan kedatangan pertama (first break) dari gelombang refraksi
tidak muncul.
Pengambilan Data
Untuk mendapatkan kualitas rekaman seismik refraksi yang tinggi dan mengandung
bentuk first break yang tajam perlu dilakukan beberapa teknik, diantaranya adalah
stacking, mempertinggi kekuatan sumber dan filtering. Sistem perekam seismik yang
bisa digunakan adalah system perekam seismik 24 channel. Sedangkan sumber
seismik yang sering digunakan adalah dinamit. Bila menggunakan dinamit sebagai
sumber, perlu dipilih tempat yang tepat untuk melakukan peledakan, yaitu tempat
dimana energi dinamit dapat terkonversi menjadi energi seismik secara efektif.
Biasanya, dinamit diledakkan di dalam lubang bawah permukaan. Bila jarak
sumber ke penerima lebih dari seratus meter, akan lebih baik meledakkan dinamit di
dalam air dengan kedalaman lebih dari 50 cm atau membuat lubang lebih dalam
sehingga ledakan dinamit menjadi lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai