Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
rahmat,kekuatan dan kemampuan serta anugerahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja lapangan selama satu bulan lebih.Laporan praktik kerja lapangan ini ditulis
secara informatif serta analisis agar diperoleh suatu gambaran yang jelas tentang sistem kelistrikan di
PT. SOCI MAS yang dilaksanakan penulis guna melengkapi salah satu mata kuliah kerja Praktek pada
jurusan Teeknik Elektro, konsentrasi Teknik Listrik Politeknik Santo Thomas Medan.
Laporan ini didasarkan pada pengumpulan data-data yang penulis jumpai selama pelaksanaan Kerja
Praktek,literatur yang ada serta pemikiran yang penulis jumpai pada perusahaan PT. SOCI MAS Medan.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengutarakan makna motto hidup yang indah adalah Penuh dengan
perjuangan, dimana kita lalui dibawah terik matahari, panas, hujan, derita serta caci maki orang lain
untuk kita perjuangkan dalam meraih suatu cita-cita dan harapan, Penulis juga mengucapkan banyakbanyak terima kasih pihak-pihak yang telah mendukung dalam penulisan ini, atas segala dorongan,
bantuan, bimbingan dan pengarahan yang tulus ikhlas kepada:
1.

Bapak Ir Yustianus Girsang selaku Manager Maintenance Enginering.

2.

Bapak Yosafat Sembiring. S.T selaku Leader Group Maintenance Enginering.

3.

Bapak Roberto Pasaribu selaku Pembimbing lapangan Industri dibidang Elektrical.

4.

Para Staff dan karyawan PT .SOCI MAS.

5.

Bapak Ir. Kolumbus Siringo-ringo, M.M selaku Direktur Politeknik Santo Thomas Medan.

6. Bapak Jonner Manihuruk, S.T selaku Ketua jurusan Teknik Instalasi Listrik Politeknik Santo Thomas
Medan.
7. Bapak Saut Situmorang S.T selaku sekertaris jurusan Teknik Instalasi Listrik Politeknik Santo Thomas
Medan dan pembimbing Laporan PKL.
8.

Orang tua dan keluarga saya yang telah mendukung saya.

9. Para teman-teman yang telah bersedia membantu saya dalam penulisan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini baik secara materi maupun moril.

Dalam hal ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan laporan ini,semoga
bermanfaat dikemudian hari bagi kita semua. Penulis sanagat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sehingga dapat menambah wawasan dan pengetatahuan khususnya dibidang
Energi Listrik .Semoga dengan selesainya laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2011


Penulis

........................
NIM : ...................

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................ iii

BAB I

PENDAHULUAN ...........................................................

1.1

Latar Belakang ........................................................... 1

1.2

Masalah Yang Dihadapi ............................................. 1

1.3

Pembatasan Masalah .................................................. 1

1.4

Tujuan Penulisan ........................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................

2.1 Teori Yang Mendukung ............................................. 3


2.1.1 Motor Induksi ................................................ 3
2.1.2 Jenis-jenis Motor Induksi ............................... 3
2.1.3 Prinsip Kerja ...................................................

2.1.4 Konstruksi Motor Induksi .............................. 4


2.1.5 Karakteristik Motor Induksi ........................... 5
2.1.6 Kapasitor Motor Induksi ................................ 7
2.1.7 Relay Pengaman ............................................. 8
2.1.7.1 Pengertian .......................................... 8
2.1.7.2 Fungsi .................................................
.............................
9

2.1.7.3 Prinsip kerja Relay

2.1.7.4 Syarat-syarat Relay.............................. 9


2.1.7.5 Jenis-jenis Relay ................................. 10
2.2 Profil Perusahaan ....................................................... 12
BAB III PEMBAHASAN ................................................................
3.1 Pengaman Chiler Unit CU 118 .................................. 21
3.2 Jenis gangguan dan penyebabnya .............................. 22
3.3 Prinsip kerja Thermal Overload ................................. 23
3.4 Karakteristik Pengoperasian ...................................... 24
3.5 Settingan Relay/ Stellan ............................................. 24

21

3.6 Analisa Kerja Thermal ................................................ 25


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................... 26
4.1 Kesimpulan .................................................................

26

4.2 Saran ...........................................................................

27

Absensi dan Jenis Kegiatan


Lembar Penilaian Oleh PT. SOCI MAS Medan
Lembar Penilaian Oleh Kampus
Daftar Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kerja Praktek

Kerja praktik merupakan syarat kurikulum yang berlaku di Kampus, dimana setiap Mahasiswa
yang akan menyelesaikan studinya harus melaksanakan serangkaian kegiatan lapangan yang tercakup

didalam kerja praktek. Melalui kerja praktek ini maka Mahasiswa berkesempatan untuk
mengembangkan cara berpikirnya,memberikan ide-ide yang berguna dan dapat menambah wawasan
pengetahuannya swehingga dapat memiliki rasa disiplin yang tinggi dan bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan. Selain mendapatkan ilmu dari bangku kuliah yang bersifat teoritis, melalui kerja
praktek ini diharapkan ilmu yang didapatkan dari kerja praktek ini dapat menciptakan tenaga-tenaga
yang handal.
Kerja praktek ini dilakukan selain salah satu persyaratan untuk menyelesaikan dan menyusun tugas
Akhir pendidikan studi Diploma tiga Teknik Listrik Politeknik Santo Thomas.

1.2

Masalah yang Dihadapi

Adapun kegiatan pekerjaan yang dihadapi penulis ketika melaksanakan PKL pada PT. SOCI MAS Medan
adalah:

Perawatan dan perbaikan motor-motor induksi

Pengenalan cara kerja Relay Pengaman

Fungsi pengaman Chiller Unit 811

1.3 Pembatasan Masalah


Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu penulis dalam melaksanakan PKL, maka tidak mungkin
penulis mempelajari secara lebih dalam tentang segala hal yang ada pada PT. SOCI MAS Medan. Oleh
karena itu penulis membatasi penulisan laporan PKL dengan membahas mengenai Perawatan dan
perbaikan motor-motor induksi, Pengenalan cara kerja Relay Pengaman Fungsi pengaman Chiller Unit
811 yang ada pada PT. SOCI MAS Medan.
1.4 Tujuan Penulisan

A.

Bagi Mahasiswa:

1.
Menambah wawasan berpikir mahasiswa mempersiapkan mental mahasiswa apabila terjun
kedunia usaha.
2.

Untuk mendapatkan pengalaman kerja.

3.

Melihat aplikasi dari disiplin Ilmu yang diperoleh di perkuliahan.

4.

Menerapkan aplikasi dari disiplin Ilmu yang diperoleh di perkuliahan.

5.

Menambah sikap disiplin di dalam bekerja.

6.

Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara kampus dengan perusahaan.

B.

Bagi Perusahaan:

1.

Menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang siap pakai.

2.

Mampu mengasuh calon-calon insan trampil dan terdidik.

3.

Dapat menerapkan aplikasi-aplikasi dalam bidang elektrikal.

4.

Membangun tanggung jawab diri pribadi Mahasiswa.

5.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program studi Teknik Listrik pada Politenik
Santo Thomas.
6.

Memperkenalkan Mahasiswa situasi kerja yang sebenarnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Teori-teori yang mendukung

2.1.1 Motor Induksi


Motor listrik adalah suatu sumber tenaga penggerak yang sangat banyak pemakaiannya di bidang
industri khususnya pemakaian motor di pabrik pengolahan inti kelapa sawit PT. SOCI MAS. Rated motor
yang digunakan PT. SOCI MAS berkisar antara 2,9-125HP serta arus listrik 2,5-300Ampere dengan faktor
kerja rata-rata 0,8 semua motor dilengkapi dengan fuse dan relai, kapasitor bank serta switch board
sebagai pemutus beban. Berdasarkan sumber daya yang diberikan pada motor, maka motor dapat
dibedakan atas dua bagian yaitu: Motor AC Motor DC, motor yang banyak digunakan di PT. SOCI MAS
adalah motor induksi ( motor AC ).

2.1.1.2 Jenis-jenis Motor Induksi


Motor Induksi ( motor AC ) terbagi dari beberapa jenis yaitu:

Berdasarkan prinsip kerjanya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Motor Induksi rotor sangkar dan motor induksi rotor belitan.


2. Motor Komukator seri, kompensasi, shunt dan repulsion.

Berdasrkan arus dan tegangan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Tiga Phasa.
2. Satu Phasa.

Berdasarkan kecepatan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Bervariasi.
2. Dapat Diatur.

Berdasarkan struktur dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:

1. Terbuka.
2. Tertutup.
3. Setengah Tertutup.
4. Berventilasi.

2.1.3 Prinsip Kerja Motor Induksi


1. Apabila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator akan timbul medan putar
dengan kecepatan ns
2.

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.

3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi ( GGL ) sebesar E2s = ( untuk satu phasa )
E2s adalah tegangan induksi saat rotor berputar.
4. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka GGL (E) akan menghasilkan
arus(I).
5.

Adanya arus (I) didalam medan magnet menimbulkan gaya(F) pada rotor.

6. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya(F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel
beban,rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
7. Agar tegangan terinduksi diperlukan adanya beban relatif antar kecepatan medan putar stator (ns),
dengan kecepatan putar rotor.(nr) \
8. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip(S) dinyatakan dengan: S = ns dan nr Sedangkan
untuk persentase slip(S) dinyatakan dengan:
S=
9. Bila nr dan ns tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor,
dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.

2.1.4 Kontruksi Motor Induksi (Motor AC)


Konstruksi motor induksi terdiri dari:
-

Stator, bagian motor yang diam.

Rotor ,bagian motor yang bergerak.

Celah udara, adalah ruangan antara stator dan rotor.

Konstruksi Stator terdiri dari


-

Rumah stator dari besi tuang.

Inti stator dari besi linak atau baja sinkron.

Alur dan gigi materialnya sama dengan inti,alur tempat meletakan belitan

Belitan stator dari tembaga.

Belitan stator dirangkai untuk motor induksi tiga phasa teapi juga dapat dirangkai untuk Stator motor
induksi satu phasa, disamping itu juga dirangakai untuk jumlah kutub tertentu.
Konstruksi rotor terdiri dari :
-

Inti rotor bahannya sama dengan inti stator

Alur dan gigi materilnya sama dengan yang inti, alur tempat meletekn belitan

Belitan rotor bahannya dari tembaga, dari konstruksi lilitan akan memberikan dua macam rotor
yakni:
a.

Motor induksi dengan rotor

b.

Motor induksi dengan rotor belitan.

Poros atau as

Stator dan rotor membentuk rangkain magnetis, berbentuk silindris yang simetris dan diantaranya
terdapat celah udara. Celah udara antar stator dan rotor, kalau terlalu luas maka efisiensi mesi rendah,
sebaliknya jika terlalu sempit menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin.

2.1.5 Karakteristik Motor Induksi(Motor AC)


-

Lengkungan kopel putaran T=T(n) atau T=T(s)

Lengkungan arus putar adalah arus primer sebagai fungsi dari pada putaran atau pada slip. Untuk
mendapatkan kurva arus putaran ini dapat dilakukan secara analitis dari pada skema pengganti dengan
menguraikan rumus admitasi.
Lengkungan arus putaran ini dapat pula diperoleh dari diagram heyland secara grafis : arus
diukur untruk nilai dari pada putaran slip. Untuk mendapatkan komponen watt. Terbesar dari arus,

diusahakan mendesain motor sedemikian rupa, hingga arus nominal, atau arus kerja, merupakan garis
singgung lingkaran diagram heyland ,sebagaimana terlihat dibalik ini:

1
(a)
Gambar 1.

(b)

(a)Arus Kerja

(b)Arus Primer sebagai fungsi dari putaran dan slip.

Untuk tiap nilai dari s,diukur tinggi T pada tepi lingkaran. Dan data-data T = T(n)atau T = T(S) ini
disusun sebagai grafik dengan kordinat biasa,Kopel maksimum Tm1 dan Kopel Tm2 diperoleh pada garisgaris singgung lingkaran yang ditarik sejajar dengan garis momen,tampak bahwa Tm1 dan Tm2 tidaklah
sama besrarnya.
-

Lengkungan kopel putaran T=T(n) atau T=T(s)

Lengkungan kopel putaran adalah kopek atau momen, sebagai fungsi dari pada putaran, atau
slip. Sebagaimana juga lengkung arus putaran, titik tolak adalah juga diagram heyland .Sebagai mana
telah diketahui jarak,panjanggaris,tepi lingkaran, dan garis momen.,merupakan suatu ukuran bagi
besarnya kopel. Karena garis momen tidak melalui titk tengah ,maka nilai-nilai kopel positif tidak sama
dengan kopel negatif. Bagian lingkaran sebelah atas garis kopel mempunyai tanda positif,dan bagian
lingkaran sebelah bawah garis kopel mempunyai tanda negatifterlihat pada gambar bawah ini:
2
Gambar 2.

(a)Diagram Heyland dengan Garis Momen

(b)Lengkungan Kopel.

Putaran Disusun sebagai Grafik dan Kordinat Biasa sehingga diperoleh Lengkung Untuk tiap nilai dari S,
diukur tinggi T pada tepi lingkaran. Dan data-data T=T(n) atau T=T(s) ini disusun sebagai garfik dengan
kordinat biasa, sehingga diperoleh lengkung sebagaimana terlihat pada gambar diatas. Kopel maksimum
Tm1 dan kopel minimum Tm2 diperoleh pada garis-garis singgung lingkaran yang ditarik sejajar dengan
garis momen, tampak bahwa Tm1danTm2 tidakalah sama besarnya

2.1.6 Kapasitor Motor


Kapasitor Motor merupakan unsur dasar yang penting, bukan saja untuk operasi sistem tenaga, tetapi
juga untuk keperluan perncanaan, pertimbangan ekonomis dan untuk keperluan pengembangan masa
depan. Berikut adalah data dari kapasitor motor yang digunakan pada Chiller Unit CU 118
Data-data motor compresor 380V,50Hz,3phasa
Motor ratting
Motor fuell load current
Wive size recommeded

: 90Kw,125HP
: 168 A
: 35mm2(line side)
35mm2(load side)

Operating current ratting MCCB : 300 A

2.1.7 Relay Pengaman


2.1.7.1 Pengertian
Pada saat terjadi gangguan maupun ketidaknormalan pada sistem tenaga listrik misalnya adanya arus
lebih,tegangan lebih,beban lebih dan sebagainya, maka perlu diambil suatu tindakan untuk mengatasi
kondisi tersebut.Jika dibiarkan, gangguan itu akan meluas ke seluruh sistem sehingga dapat merusak
semua peralatan sistem tenaga listrik yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut,mutlak diperlukan suatu
sistem pengaman yang handal. Salah satu komponen yang paling penting untuk pengaman tenaga listrik
adalah relay pengaman.
Relay pengaman adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetik yang direncanakan untuk
mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang bisa membahayakan atau tidak
diinginkan.Jika bahaya itu muncul maka relay akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah
untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian yang terganggu dapat dipisahkan dari
sistem yang normal. Relai pengaman dapat mengetahui adanya gangguan pada peralatan yang perlu
diamankan dengan mengukur atau mem-bandingkan besaran-besaran yang diterimanya , misalnya arus
,tegangan, daya,sudut phasa, frekuensi,impedansi,dan sebagainya sesuai dengan besaran yang telah
ditentukan. Alat tersebut kemudian akan mengambil keputusan seketika dengan perlambatan waktu
membuka pemutus tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga. Pemutus
tenaga dalam hal ini harus mempunyai kemampuan untuk memutus arus hubung singkat maksimum
yang melewatinya dan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hubung singkat yang kemudian
membuka kembali. Disamping itu juga relay juga berfungsi untuk menunjukan lokasi dan macam
gangguan. Berdasarkan data dari relay maka akan memudahkan kita dalam menganalisis gangguan.

2.1.7.2 Fungsi
Pada prinsipnya relay pengaman yang dipasang pada sistem tenaga listrik memiliki tiga macam fungsi
yaitu:
1. Merasakan,mengatur, dan memetukan bagian sistem yang terganggu serta memisahkan
secepatnya.
2.

Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang terganggu.

3. Mengurangi pengaruh terhadap bagian sistem yang lain yang tidak terganggu didalam sistem
tersebut serta dapat beroperasi normal, juga dapat mencegah meluasnya gangguan.

2.1.7.3 Prinsip Kerja


Apabila arus(I) melebihi arus yang disetting, maka arus mengalir pada kumparan elektromagnetik akan
menimbulkan fluksi magnet yang mengakibatkan timbulnya gaya magnetis pada inti besi. Akibat adanya
gaya magnetik ini, menyebabkan tertariknya jangkar dan menutup Switch Trip Coil pada Cicuit breaker
,menyebakan alat trip Coil breaker bekerja dan secara langsung akan membuka circuit breaker.

2.1.7.4 Syarat-syarat Relay


Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh relay pengaman,seperti disebut berikut ini:
1.

Keterhandalan

Sistem proteksi yang sederhana(mudah pemeliharaan dan pengoperasian)dengan faktor kehandalan


yang cukup tinggi.
2.

Selektivitas

Kemampuan relay proteksi untuk mengetahui lokasi terjadinya gangguan, sehingga dapat memilih
Circuit Breaker yang tepat untuk membuka.
3.

Sensitivitas

Mampu merasakan adanya kondisi abnormal pada kondisi operasi normal.

4.

Kecepatan Kerja

Untuk menghindari kerusakan pada peralatan yang dilindungi. Waktu yang dibutuhkan untuk membuka
CB dari mulai terjadinya gangguan sampai dengan CB membuka arus singkat
5.

Ekonomis

Hasil proteksi maksimum dengan biaya minimum.

2.1.7.5 Jenis-jenis Relay


Terdapat beberapa jenis relay,antara lain:
1. Over Current Relay(Relay Arus Lebih)
Fungsi dari relay arus lebih adalah apabila kenaikan arus listrik terjadi melebihi dari batas arus yang
telah ditentukan untuk beban, tetapi kenaikan arus ini bukan karena hubung singkat,maka relay akan
langsung bekerja memerintah circuit breaker untuk memutus hubungan antara jaringan dan beban.
2. Thermal Over Load Relay
Fungsi dari relay thermis adalah untuk mencegah dan mengamankan motor dari kerusakan isolasi
kumparan akibat adanya panas lebih yang timbul karena arus lebih,biasanya yang dideteksi adalah
kenaikan suhu.
3. Over Voltage Relay(Relay tegangan Turun)
Fungsi dari relay teganagan turun adalah apabila tegangan turun melebihi batas-batas tegangan yang
ditentukan untuk beban, maka relay ini akan memerintahkan circuit breaker untuk memutuskan
hubungan terminal dengan bebannya.
4. Diffrential Relay(Relay diffrensial)
Fungsi dari relay diffrensial adalah apabila ada suatu kelainan arus pada winding motor, transformator
atau generator,maka relay ini akan bekerja memerintah circuit breaker untuk melepaskan beban.
5. Reverse Power Relay(Relay daya balik)
Fungsi dari relay daya balik adalah untuk menjaga agar generator tidak berubah menjadi motor
6. Relay Arah

Relai arah bekerja bila arus gangguan mempunyai arah tertentu dan arah sebaliknya relay tidak bekerja.
Apabila relay ini digabungkan dengan relay arus lebih maka relay tersebut sering dikatakan sebagai relay
arus lebih terarah.
7. Relay Gangguan Tanah
Relay gangguan tanah bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat ketanah atau antara phasa dengan
tanah.
8. Relay Jarak atau Relay Impedansi
Relay jarak atau dasar perbandingan tegangan (V) dan arus (I) yang terukur dimana lokasi relay tersebut
ditempatkan pada saat terjadinya gangguan. Apabila yang terukur lebih kecildari yang diamakan atau
impedansi(Z) saluran yang diamankan relay bekerja,sedangkan bila yang terukur lebih besar dari
impedansi saluran yang diamankan relay tidak bekerja. Oleh karena impedansi saluran transmisi
sebanding dengan jarak maka relay impedansi juga disebut relay jarak.
9. Relay waktu
Relay waktu ini akan bekerja sesuai dengan sifat penyetelan dan berfungsi sebagai penghambat kerja
penjatuhan pemutusan tenaga yang disesuaikan dengan lokasi gangguan.
10. Relay Perasa
Relay ini bekerja paling awal untuk merasakan gangguan yang selanjutnya menghidupkan relay yang lain
untuk beroperasi (menghidupkan relay pengukur dan relay waktu)

2.2

Profil Perusahaan

A.

Umum

PT. SOCI MAS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak
inti kelapa sawit refined bleaced deodorized palm oil(RBDPO).refined bleaced palm stearin(RBDPS)
dengan produk akhir asam lemak (fatty accid) dan gliserin. Fatty accid adalah produk utama yang
dihasilkan PT. SOCI MAS, sedangkan gliserin adalah produk samping. Fatty acid yang dihasilkan
merupakan bahan baku pembuatan deterjen,sabun,minyak wangi,dan lain-lain. Sedangkan gliserin
digunakan sebagai bahan campuran obat-obatan, kosmetik dan lain-lain
PT. SOCI MAS didalam pengolahan minyak inti sawit mensuplai energi listrik dari PLN,PLTG dan PLTD
yang berada dilokasi pabrik.Untuk proses produksi,PT. SOCI MAS mengandalkan dua buah turbin gas
yang bekerja secara bergantian. Sedangkan untuk kantor dan pengolahan limbah energi listrik yang
dipakai berasal dari PLN. PLTD merupakan pembangkit cadangan yang dipergunakan pada saat tertentu
seperti pada saat terhentinya suplai dari PLN dan ada masalah pada turbin gas tersebut.

B.

Sejarah Berdirinya PT. SOCI MAS

PT. SOCI MAS berdiri pada tanggal 2 September 1992 dengan status PMA(Penanaman Modal
Asing)dengan surat kepres No.SPP16/PMA/92 yang beralamat di Jalan Pulau Irian No.2 Kawasan Industri
Medan(KIM). Ide pendirian pabrik ini didasarkan pada peluang pasar Oleochemical yang sangat besar
dan bahan baku pembuatan Oleochemical sangat banyak di Indonesia. Ide ini dicetuskan oleh seorang
Investor Indonesia pada pertemuan antar Investor Indonesia dengan Investor asing di Jakarta
Convention Center, Jakarta pada tahun 1991. Perusahaan ini merupakan kerja sama antara Investor
Indonesia dengan Investor Jepang.
Investor Indonesia Yang bernaung dibawah bendera Sinar Mas Group dan Investor Jepang yang
diwakili oleh NOF(Nippon Oil and Fat) yang merupakan rekanan utama PT. SOCI MAS mengadakan
pertemuan dengan Investor Investor Jepang yang berminat menjadi mitra utama perusahaan di
Jakarta. Akhir dari pertemuan ini diperoleh empat Investor Jepang yang bersedia menjadi mitra kerja
dalam menjalankan dan mengelola perusahaan tersebut dengan nama PT. SOCI MAS dengan Investasi
Rp 48.480 M, sehingga Investor pada PT. SOCI MAS terdiri dari :
-

Hitachi Zosen, menguasai bidang permesinan.

Shiseido Company, menguasai bidang pengendalian mutu.

Nippon Oil and Fat, menguasai teknologi pengolahan RBDPO,RBDPS dan PKO(Palm Kernel Oil)
menjadi fatty acid dan gliserin.
-

Marubeni Corporation, menguasai bidang perdagangan.

Sinar Mas, menguasai bidang administrasi dan penyediaan bahan baku

Pada awal tahun 1994 dilakukan percobaan produksi komersialnya dimulai pada pertengahan tahun
1994. Pada awal produksi PT. SOCI MAS menggunakan tenaga kerja asing dari Jepang yaitu sekitar 17
orang termasuk manajer Produksi. Akan tetapi lambat laun tenaga kerja asing tersebut digantikan oleh
tenaga kerja yang dididik langsung oleh para tenaga ahli Jepang tersebut.
Bahan baku yang dipergunakan pada pengolahan fatty acid(asam lemak) adalah refined bleaced
deodorized palm oil(RBDPO).refined bleaced palm stearin(RBDPS) dan palm kernel oil(PKO). Kapasitas
produksi PT. SOCI MAS ini adalah 80.000 MT per tahun dengan hasil 88% fatty acid(asam lemak) dan
12% glisterin.
Asam lemak berguna untuk sabun, campuran deterjen, asan alkohol,produk
karet,lilin,cat,plastik,dan alat-alat kecantikan, serta minyak gemuk. Sedangkan gluiseri berguna untuk
obat-obatan, bahan peledak,permen karet, parfum,kosmetik bahan makanan,pasta gigi, alat pencair dan
perekat kertas
Komitmen yang tinggi dari manajemen dan karyawannya memungkinkan PT. SOCI MAS untuk
lebih baik lagi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Ini terbuktidengan telah diperolehnya
sertifikat ISO 9001 pad tanggal 7 Oktober 1996. ISO yang dipelopori oleh negara-negara Eropa ini
mengawasi manajemen kualitas untuk dapat bersaing dipasar Internasional . Dan pengakuan dari
sertifikat Kosher pada tanggal 5 Maret 1997.

PT. SOCI MAS dalam melaksanakan produksi memperhatikan lingkungan dan karyawan. Pada
tanggal 21 Mei 1997 dibangun sebuah pengolahan Limbah agar limbah-limbah Industri tidak merusak
lingkungan. Pada tanggal 22 April 1999 PT. SOCI MAS mendirikan koperasi karyawan dengan tujuan
untuk membantu karyawan dalam masalah ekonomi.

C.

Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha PT.SOCI MAS adalah pengolahan hasil minyak sawit (PKO) menjadi
fatty acid (asam lemak) dan gliserin sebagai produk samping. PT. SOCI MAS melakukan penjualan sesuai
dengan pesanan dari konsumen tetapi walaupun pesanan tidak ada, perusahaan ini tetap berproduksi.
PT. SOCI MAS dalam memproduksi produk menetapkan suatu target penjualan sebanyak 6.500 MT per
bulan dengan sasaran penjualan produk yang dihasilkan tidak hanya domestik (Indonesia) tetapi juga
keluar negeri. Adapun propersi penjualan PT. SOCI MAS pada setiap negara adalah Jepang sebanyak
29%,Asia sebanyak 50%, Eropa sebanyak 5% Indonesia sebanyak 14% dan lainnya sebanyak 2%.

D.

Struktur Organisasi dan Manajemen


Strutur Organisasi Perusahaan

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan
Organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang hubungan kerja. Dengan adanya organisasi
maka setiap tugas dan kegiatan dapat didistribusikan dan dapat dilakukan oleh anggota kelompok
secara efisisen sehingga tujuan yang ditetapkan bisa tercapai.
Strutur Organisasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan sangat tergantung pada perusahaan itu sendiri.
Strutur Organisasi pada PT. SOCI MAS adalah struktur fungsional. Hal ini sangat penting untuk
mencegah terjadinya tugas dan tanggung jawab tumpang tindih antara satu bagian dengan bagian yang
lain sehingga semua dapat bekerja secara efektif dan efisien

Uraian Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab

Untuk menggerakan suatu organisasi dibutuhkan orang-orang yang akan memegang jabatan
tertentu, dimana masing-masing orang melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai
dengan jabatannya dalam uraian tugas. Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur
sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab setiap pemegang, jabatan memilliki gambaran
dan batasan tugas serta tanggung jawab tugas yang diembannya.
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing staff yang terdapat pada struktur organisasi PT. SOCI
MAS adalah sebagai berikut:
Pesident Director,Executive Vipe President,dan Vipe President
Pesident Director merupakan pimpinan teratas PT. SOCI MAS yang mempunyai wewenang tertinggi dan
tanggung jawab penuh terhadap segala aktivitas perusahaan, merumuskan kebijakan-kebijakan dan
strategi-strategi perusahaan. Walaupun demikian, tugas Pesident Director PT. SOCI MAS lebih
ditekankan padsa hal-hal teknis dan operasional pabrik/produksi serta pengendalian mutu. Pesident
Director mempertanggung jawabkan tugas-tugasnya kepada dewan Direktur (Board Of Director) di
dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang biasanya dilakukan satu kali setiap tahun. Didalam
menjalankan tugas-tugasnya Pesident Director dibantu oleh Executive Vipe President dan Vipe
President. Tugas Executive Vipe President lebih banyak terlibat di dalam hal-hal keuangan dan
adminstrasi, sedangkan tugas Vipe President lebih banyak menyangkut hal-hal Logistik.

Production Manager
Production Manager mempunyai tugas dan wewenang yang berkaitan dengan kelancaran jalannya
produksi/operasional pabrik. Production Manager menaungi beberapa sub bagian yaitu Process Section,
PPC (Planning and Production Control) Section, Packing Section. Masing-masing sub bagian ini terdapat
seorang Group Section Leader yang membantu Production Manager didalam melaksanakan tugasnya.

Karena operasi pabrik 24 jam sehari maka didalammengkordinasikan anggota-anggotanya Process


Group Leader dan Packing Section dibantu oleh para Shift Group Leaders yang akan membawahi
beberapa operator. Sedangkan PPC Section Group Leader hanya dibantu oleh para staff senior di dalam
mengatur perencanaan dan pengendalian produksi

Sales Manager
Sales Manager bertanggung jawab terutama terhadap pemasaran produk-produk baik lokal maupun
ekspor, dan bekerja sama baik dengan Production Manager sehingga ada sinkronisasi antara permintaan
pasar dengan produk-produk yang dihasilkan. Didalam menjalankan tugas-tugasnya Sales Manager
dibantu oleh para Senior Staff dan Junior Staff untuk mengurus berbagai kegiatan seperti
mempersiapkan kontrak penjualan,penjadwalan pengapalan, pengiriman sample, mempersiapkan
dokumen-dokumen ekspor, dan sebagainya.

Finance and Accounting Manager


Finance and Accounting Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab terutama
pengontrolan,anggaran perusahaan, termasuk cash inflow dan cash outflow, dan menjamin terciptanya
sistem akuntansi yang baik dan jelas. Di dalam melaksanakan tugas-tugasnya Finance and Accounting
Manager dibantu oleh seorang asisten manager dan sekaligus membawahi beberapa senior staff dan
junior staff .

Administration Manager
Dengan dibantu pleh beberapa Asistant to Administrasion Manager dan beberapa senior staff dan junior
staff, Administrasion Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal-hal sumber daya
manusia(personalia), dan mencakup hal-hal lain yangbersifat umum seperti pengadaan alat-alat
kantor,publik relations,general affairs, security, kebersihan pabrik/kantor,transportasi dan lain-lain.

Quality Assurance Manager


Quality Assurance Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab terutama terhadap mutu dan
kualitas produk yang dihasilkan,apakah produk yang ditawarkan/dijual sudah
sesuai dengan kualitas yang diinginkan, dan pelaksanaan analisis terhadap setiap produk yang
dihasilkan. Di dalam melaksanakan tugas-tugasnya Quality Assurance Manager dibantu oleh seorang
asistant to QA Manger yang bertanggung jawab mengkordinir anggota-anggotanya yang trdiri dari para
shift leaders yang membawahi beberapa orang analisis.

Logistic Manager
Logistic Manager bertugas dan bertanggung jawab di dalam pengadaan bahan baku maupun bahanbahan pembantu (ditangani oleh para senior staff dan junior staff Import /Purchasing ) dan
penyimpanan persediaan produk-produk yang sudah siap produksi , bahan baku, bahan-bahan
pembantu dan spare parts, pemeliharaan gudang, dan pemuatan produk-produk yang akan dijual

E. Tenaga Kerja , Jam Kerja , dan Sistem Pengupahan

Tenaga Kerja

PT. SOCI MAS memiliki tenaga kerja yang terdiri dari tenaga kerja langsung dan tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah karyawan yang ditempatkan pada bagian pengolahan, sedangkan tenaga
kerja tidak langsung adalah karyawan yang ditempatkan pada bagian kantor dan tidak langsung bekerja
pada pabrik.
Jumlah tenaga kerja PT. SOCI MAS tercatat 240 orang yaitu 4 orang asing dan 236 orang lokal
yang terdiri dari 212 orang pria dan senayak 24 orang wanita termasuk tenaga kerja yang dikontrak.
Untuk personil Maintenance and Enginering Departement berjumlah 25 orang, yang terdiri dari manajer
berjumlah 1 orang, Group Leader berjumlah 1 orang, senior staff berjumlah 4 orang dan junior staff
berjumlah 2 orang, Electrical berjumlah 7 orang, Machinery berjumlah 9 orang, Weder/Fabrication
berjumlah 6 orang dan Toolman berjumlah 1 orang

Jam kerja

Agar perusahaan dapat bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas guna mencapai
tujuan,diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik. Jam kerja di PT. SOCI MAS memilki 2(dua) sistem
kerja yaitu:
1 . Karyawan Non Shift(Regulaer)
Karyawan Non Shift yaitu karyawanyang bekerja pada pagi hari dan selesai sore hari dari hari Senin
sampai dengan hari Jumat dengan jam kerja pukul 08.00-17.00 WIB. Yang termasuk reguler adalah
perosonalia,administrasi,,finance and accounting, sales,PPC,logistic dan Maintenace
2 . Karyawan Shift
Karyawan Shift, dengan jam kerja sebagai berikut :
Senin-Jumat: - Shift I : 08.00 - 16.15

- Shift II : 16.00 - 24.15


- Shift III : 24.00 - 08.15
Setiap shift bekerja pada 5 hari dalam seminggu, mulai dari hari Senin sampai Jumat, sedangkan hari
Sabtu dan Minggu libur(off). Dengan demikian total jam kerja dalam satu bulan per orang adalah 123
jam. Setiap shift berjumlah 13 orang yang terdiri dari 1 orang Shift Leader.

Sistem Pengupahan

Sistem penguoahan yang terdapat pada perusahaan ini dapat dikategorikan atas 3 golongan yaitu:

1 . Karyawan Tetap
Karyawan tetap menerima gaji bulanan sesuai dengan peraturan yang berlaku, disamping juga
mendapat fasilitas lainnya seperti pelayanan kesehatan dan asuransi. Pembayaran gaji dilaksanakan
pada tanggal akhir bulan berjalan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu atau Hari besar
lainnya maka dilakukan pada hari sebelumnya. Karyawan yang melbihi jam kerja yang ditentukan
menurut undang-undang atau bekerja pada hari minggu atau hari besar dianggap sebagai Overtime
(lembur).

2 . Karyawan dengan sistem kontrak(Honorer)


Karyawan ini merupakan tenaga kerja yang diperbantukan pada perusahaandan bekerja sesuai dengan
lama kontrak kerja tersebut, kontrak ini dapat diperpanjang. Karyawan kontrak ini berasal dari berbagai
profesi,misalnyadokter,supir,perawat maupun tenaga keamanan yang digaji secara bulanan.

3 . Karyawan Harian
Karyawan harian direkrut berdasarkan kebutuhan, misalnya buruh bongkar muat barang. Gaji karyawan
ini berdasarkan target kerja yang dicapai

Fasilitas Tenaga Kerja


Selain upah resmi,perusahaan juga memberikan fasilitas kepada setiap tenaga kerja antara lain :

Perusahaan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) dan bonus tergantung performance kerja dan
lama bekerja di Perusahaan.

Poliklinik gartis di Pabrik.

Selain uang transport, karyawan juga disediakan bus atau mini bus karyawan antar jemput bagi
karyawan.

Untuk para Manajer diberikan kendaraan dinas.

Adanya Jamina Sosial dan Tenaga Kerja(JAMSOSTEK) yang meliputi kecelakaan,kematian,hari tua,
atau pensiun.

Pemberian alat-alat pengaman (sepatu,pakaian,dan sarung tangan)

Musholah bagi muslim yang berada dilokasi pabrik.

Family Gathering Party (acara yang dilakukan berkumpul antara semua karyawan dan keluarga)
setiap setahun sekali.

Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

PT. SOCI MAS beralamat di Jalan Pulau Irian No. 2 Kawasan Industri Medan (KIM) berbatasan
dengan

Sebelah Timur berbatasan dengan PT . Eracipta Binakarya

Sebelah Selatan berbatasan dengan PT . Centralwindu Sejati

Sebelah Barat berbatasan dengan

Sebelah Utara berbatasan dengan

Adapun faktor-faktor yang menguntungkan bagi perusahaan ini adalah:


Mudah dalam pengatuaran bahan baku yang diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal yang juga merupakan
anak perusahaan dari PT. Sinar Mas Group.
Dekat dengan pelabuhan Belawan yang digunakan sebagai sarana pengiriman produk jadi.
Tersedianya lahan yang cukup untuk pabrik.
Tenaga kerja yang diperoleh.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1.

Pengaman Chiller Unit Cu 118

Pada pemasangan mesin-mesin pendingin biasanya diberi pengaman sekring untuk melindungi
motornya. Sekring ini harus cukup besar agar pada waktu start tidak putus. Namun dengan nilai itu
sebetulnya sekring menjadi terlalau besar ukurannya untuk melindungi motor tersebut.
Misalnya pada waktu motor berjalan,motor menarik arus lebih, sekring tidak putus(meskipun kumparan
motor sudah menjadi terlalu panas). Untuk menghindari kejadian tersebut maka kompresor biasanya
menggunakan protektor beban lebih yang memakai bimetal yang dilengkapi pemanas. Bekerjanya
dipengaruhi oleh arus yang mengalir melebihi batas atau panas dari motor atau kompresor. Bimetal
dihubungkan dengan kontak-kontak, yang akan membuka kontaknya apabila arus yang leawat terlalau
besar atau menerima panas dari motor atau kompresor terlalau tinggi.
Pada kompresor chiler unit ada 2 macam overload
- External Overload Motor Protector(Pengaman diluar motor)
Letaknya diluar motor atau kompresor,dengan prinsip kerjanya :bimetal-heater, bimetal akan membuka
kontak apabila heaterdialiri arus lebih.
3

Gambar 3. Pengaman Motor diluar

- Internal Overload Motor Protector(Pengaman didalam motor)


Letaknya didalam motor atau kumparan stator,biasanya bekerja pada suhu 125 F atau Motor biasanya
bekerja pada suhu 1250F atau 57,70C,jika suhunya naik sampai 200sampai denagn 2500 F(91-1210C)
overload akan bekerja, memeutuskan hubungan listrik. Setelah motor turun menjadi 150-1700F (65,676,70C) kontak-kontak akan menutup kembali
4
Gambar 4. Pengaman Motor di Dalam

Pengaman dihubungkan seri dengan kumparan utama dari motor. Kontak-kontak pengaman akan
membuka jika motor menarik arus yang melebihi batas atau panas yang terlalau tinggi atau
keduanya.Kesalahan-kesalahan pada sistem misalnya sistem buntu,bahan pendingin bocor (kurang
bahan pendingin),Isi bahan pendingin terlalu banyak,semuanya dapat menyebabkan motor terlalu
panas.Internal Overload Protector ini tidak dapat diambil dari unit. Kompresornya biasanya ada label
Internal Overload Protectorataucompresor has an internal protector.

3.2

Jenis Gangguan

Gangguan-gangguan yang terjadi pada chiler unit yang umumadalah pada kelistrikannya. Adapun
beberapa jenis gangguan yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
1. Kompresor tidak bisa distart ,sekali-kali berdengung (cycling on protector)
2. Relay Terbakar
3. Overload mati-mati(unit cycles on overload)
Dari ketiga jenis gangguan yang sering terjadi tersebut,penyebabnyav adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan yang tidak betul
2. Tegangan sumber turun
3. Kapasitor starting terbuka
4. Kontak dari Relay terbuka
5. Open circuit terbuka
6. Llitan stsator terhubung body(setelah gejala tersebut biasanya sekring putus)
7. Tekanan pada sisi tekanan tinggi
8. Kompresor macet
9. Kapasitor starting lemah
10. Tegangan line melebihi batas
11. Tegangan rating dari kapasitor tidak cocock
12. Terminal kapasitor terhubung singkat oleh air
13. Relay rusak

14.Overload sudah lemah


15. Tegangan terlalau rendah

3.2 Prinsip Kerja Themal Overload Relay


Jenis pengaman yang biasa digunakan pada chiller unit adalah thermal overload relay

5
Gmbar 5. Relay Thermal Menggunakan 2 Bimetal Strips
Keterangan:
L = Hubungan dengan line
A = Elemen panas
B = Bimetal untuk running winding
C = Bimetal untuk starting
Dalam keadaan dingin kedua pasang kontak menutup. Elemen pemanas dipasang dekat dua buah
bimetal. Waktu panas dari elemen pemanas akan memutus hubungan L dengan starting winding akibat
pemuai bimetal.Relay ini juga dilengkapi safety cut out. Bila motor
25
menggunakan arus terlalu banyak,elemen pemanas akan memanaskan arus terlalu banyak.,elemen
pemanas akan memanaskan bilik bimetal dan memutuskan kedua pasang kontak dan motor berhenti.
Apabila sudah dingin kedua pasang kontak akan kembali tertutup.

3.4.

Karakteristik Pengoperasian Thermal Overload Relay

Sesuai denagn fungsinya, relay digunakan untuk melindungi motor dari bahay terbakarnya lilitan
motor. Pada chiller unit type CU 811 juga menggunakan thermal overload relay. Dimana pengoperasian
dari relay tersebut disesuaikan dengan kemampuan atau karakteristik dari relay yang dikeluarkan oleh
pihak pabrikan. Salah satunya adalah type TH K 120 TA yang digunakan pada chiller unit type CU 811.

Pada type TH K 120 TA settingan alat disesuaikan dengan karakteristiknya,misalnya jika arus yang
dapat menyebakan panas adalah sebear 2 Ampere maka relay thermal dapat disetting bekerja atau trip
dengan waktu antara 2 sampai dengan 3,5 detik (data terlampir). Dan begitu seterusnya, karakteristik
dari tiap-tiap type relay thermal selalu berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan atau pemakainya. Maka,
dapat dijadikan kesimpulan bahwa makin besar arus maka waktu pemutusan pun semakin cepat.

3.5 Settingan Relay


Pengsetingan pada relay thermal pada dasarnya disesuaikan dengan karakteristik dari alat dan
besar kapasitas dari motor tersebut. Misalnya relay thermal type TH K 20 TA, relay tersebut dapat
memproteksi motor dengan kapasitas 30 sampai dengan 90 Kw,batas settingan arus 85 sampai dengan
150 Ampere,arus maksimum150 Ampere dan sumber tegangan 660V (data terlampir).
Relay thermal type TH K 120 KA salah satunya digunakan untuk memproteksi motor pada chiller
unit type CU811. Settingan relaynya adalah 100Ampere(pada sisi phasa)dengan waktu maksimum 2,0
detik.

3.6 Analisis Kerja Thermal Overload Relay sebagai Pengaman Chiller unit
Sesuai dengan data motor compressor chiller yaitu :
Data motor compressor : 380V ;50Hz,.3phasa
Motor ratting

: 90Kw,125 HP

Motor fuellload current : 168 A


Wive size reccomended : 35mm2(line side)
35 mm2(load side)
Operating current ratting MCOB: 300 A. Dengan adanya data motor ratting, maka dapat
ditentukan thermal overload relay yang akan digunakan. Hal ini ditentukan denagn menggunakan
karakteristik/spesifikasi dari motor protector relay(data terlampir). Dengan demikian didapatkan
thermal overload relay type TH K 120 TA. Dengan settingan relaynya adalah 100 Ampere(pada sisi
phasa).

Analisis Kerjanya
Apabila arus ( I ) melebihi arus yang disetting,maka arus mengalir pada kumparan
elektromagnetik akan menimbulkan fluksi magnet yang mengakibatkan timbulnya gaya magnetis pada

inti besi. Akibat adanya gaya magnetik ini, menyebabkan tertariknya jangkar dan menutup Switch Trip
Coil pada circuit breaker, menyebabkan alat trip coil breaker bekerja dan secara langsung akan
membuka circuit breaker. Maka sesuai dengan karakteristik motor protection relay (thermal overload
relay) dapat diambil kesimpulan semakin besar arus yang mengalir melebihi setting thermal overload
relay maka waktu pemutusannya semakin cepat.

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan

Selama kerja praktek di PT. SOCI MAS telah banyak ilmu pengetahuan dan pengala-man yang penulis
dapatkan. Hal ini sangat mendukung dan menambah wawasan pemi-kiran terhadap disiplin ilmu yang
selama ini dipelajari di kampus. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang dapat penulis rangkumkan adalah
sebagai berikut:
1. PT SOCI MAS merupakan perusahaan modal asing yang bersertifikasi Internasional dengan
mendapatkan sertifikat ISO 9001yang dipelopori oleh negara-negara Eropa dan disamping itu PT. SOCI
MAS merupakan pengekspor fatty accid(asam lemak).
2. PT SOCI MAS merupakan perusahaan yang mampu memberikan berupa jaminan sosial tenaga kerja
bantuan keperawatan kesehatan,tunjangan kecelakan kerja,serta perlengkapan kerja.Dan dismping itu
PT. SOCI MAS juga berperan aktif dalam menyikapi akan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya.
3. Kapasitas pembangkit yang tersedia lebih besar dari kapasitas daya beban yang dipakai ,hal ini
sangat penting artinya mengingat kelancaran produksi pabrik pengolahan yang Continue.
4. Untuk pelayanan pabrik, maka sumber tenaga dari PLN dilakukan sistem paralelisasi terhadap
generator yang ada,sehingga pada waktu ada gangguan maka generator otomatis akan bekerja.
5. Kapasitas mesin produksi yang tersedia lebih besar dari kapasitas beban produksi yang dipakai,hal
ini sangat penting artinya mengingat kelancaran produksi pabrik pengolahan yang bekerja ContinuE.

6.

Setiap motor yang ada di PT. SOCI MAS dilengkapi dengan sistem proteksi yaitu Relay Thermal.

7. Kerusakan yang sering terjadi pada motor listrik diakbatkan oleh beban lebih dimana alat proteksi
tidak bekerja dengan baik dan kontinuitas motor yang bekerja sehingga isolasi pada bagian stator
terbakar.
8.

4.2

Pada Relay Thermal,jika settingan arus makin besar maka waktu operasi pun semakin kecil.

Saran

1. Ditinjau dari segi motor yang sedang beroperasi saat ini, di PT. SOCI MAS terdapat beberapa jenis
motor dengan kapasitas yang cukup besar dan difungsikan pada bagian-bagian vital, maka untuk
mencegah terjadinya kenungkinan kerusakan pada motor yang berfungsi diharapkan dapat dilakukan
pemeliharaan secara berkala.
2. Untuk menciptakan manusia-manusia yang berpengetahuan luas khususnya yang ber hubungan
dengan kelistrikan, kami selaku mahasiswa OJT(On The Job Trainig)sangat mengharapkan agar kegiatan
seperti ini dapat berlangsung seterusnya di PT. SOCI MAS guna menghasilkan sumber daya manusia
yang handal dan siap pakai

Anda mungkin juga menyukai