KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1
1.2
Tujuan ....................................................................................................... 1
II.
2.2
III.
PERBEDAAN PEMBANGUNAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN
MASYARAKAT .................................................................................................. 23
3.1
Pembangunan Sosial............................................................................... 23
3.2
IV.
4.1
4.2
Pendekatan Psikososial........................................................................... 54
iii
I.
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
II.
mengembangkan
kemampuannya,
memperkaya
pengetahuannya,
Hambatan Fisiologi
2.2.2
Hambatan psikologis
Faktor penyebab :
Pendidikan orang dewasa yang memiliki harga diri dan jati dirinya
membutuhkan pengakuan, dan itu akan sangat berpengaruh dalam proses
belajarnya. Dengan mengetahui kebutuhan orang dewasa sebagai peserta kegiatan
pendidikan/pelatihan, maka akan dapat dengan mudah dan dapat ditentukan
kondisi belajar yang harus disediakan, isi materi apa yang harus diberikan,
strategi, teknik serta metode apa yang cocok digunakan.
Contoh:
Penyampaian pesan kepada masyarakat pesisir mengenai pengolaha ikan
lebih dibutuhkan dibandingkan kepada masyarakat yang berada di pegunugan.
10
mereka
bertindak
secara
otoriter
sebagai
cara
untuk
11
untuk
menceritakan
setiap
pembelajaran.
12
pengalamannya
sebagai
materi
dalam
pembelajarannya.
Contohnya
adalah
murid-murid
SLB
mempunyai cara tersendiri untuk belajar dari pada murid-murid dari sekolah
biasa.
13
adalah
orang
dewasa
kurang
bisa
mengambil
suatu
pembelajaran baru dari seseorang maka diperlukan pengalaman dari orang dewasa
untuk suatu pembelajaran. Contoh dalam suatu pembelajaran orang dewasa diajak
untuk menceritakan pengalamannya dalam suatu kegiatan dan mencoba mengajak
orang dewasa untuk menganalisis serta menumukan akar masalah dan mencari
solusinya.
14
2000
dalam
Budiarta
et
al,
2014)
menyatakan
dan kemampuan
15
16
17
2.2.3
18
19
20
21
tidak
jarang
menghadapi
peserta
didik
yang
sulit
22
III.
23
24
25
26
27
kesejahteraan
mereka
masing-masing.
Pendekatannya
lebih
28
(pencegahan)
kuratif
(penyembuhan)
dan
pengembangan
29
30
31
32
33
34
itu,
pendidikan
mempersiapkan
manusia
sebagai
anggota
juga
mempunyai
fungsi
sebagai
human
resources
yaitu
35
36
6. Sasarannya komunitas
Komunitas digambarkan sebagai tempat kumpul orang dan sistem sosial.
Tempat terdiri dari lingkungan fisik dan sosial, sedangkan kumpulan orang terdiri
dari ganbar populasi termasuk jumlah, komposisi tingkat pendidikan, dan lainlain. Dan sistem sosial terdiri dari interaksi individu, kelompok,keluarga, dan
masyarakat (Saunders, 1982).
Pembangunan sosial melalui komunitas. Dimana kelompok masyarakat
secara bersama-sama berupaya mengembangkan komunitas lokalnya. Pendekatan
ini dikenal dengan pendekatan komunitarian. Para pendukung strategi ini percaya
bahwa warga masyarakat dan komunitasnya memiliki kesamaan kemampuan
dalam mengorganisir diri mereka sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan sharing goals
diantara mereka juga memanfaatkan sumbersumber lokal dan melakukan kontrol
terhadap institusi lokal. Disamping itu juga dapat memanfaatkan berbagai sumber
ekstemal dalam rangka mempromosikan embangunan sosial di tingkat lokal
(Suharto, 2009).
Pengorganisasian komunitas adalah suatu proses yang terjadi di
masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan, menentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut, serta berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara
gotong royong. Dengan kata lain, di mana masyarakat dapat mengidentifikasikan
kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan
tersebut (Soekidjo, 2003).
37
peningkatan produktivitas.
2.
pemerataan kesempatan.
3.
kesinambungan pembangunan.
4.
pemberdayaan manusia.
38
8. Sistematik, terus-menerus
39
dimana
bertempat
tinggal
suatu
masyarakat
pemerintahan
40
IV.
1. Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok merupakan hasil akhir yang ingin dicapai, baik berupa
suatu obyek atau keadaan serta keinginankeinginan lain yang diinginkan dan
dapat memuaskan semua anggota kelompok yang bersangkutan (Mardikanto,
1993 dalam Andarwati, 2012). Adanya tujuan kelompok akan menggerakkan
semua anggota untuk berperilaku atau melaksanakan kegiatan demi tercapainya
tujuan yang diinginkan. Kejelasan tujuan kelompok akan sangat berpengaruh
terhadap perilaku atau tindakan anggota kelompok sehingga perlu dikaji sampai
sejauh mana tujuan kelompok benar-benar telah dipahami dan dihayati oleh setiap
anggota kelompok yang bersangkutan (Andarwati, 2012).
Tingkat kedinamisan kelompok berdasarkan pendekatan sosiologis
tergantung beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah tujuan kelompok Tujuan
kelompok, yaitu apa yang ingin dicapai oleh kelompok, dilihat kaitannya dengan
tujuan-tujuan individu (anggota). Tujuan yang tidak jelas dan tidak formal
dinyatakan, sering menyebabkan kekaburan bagi anggota dan tidak memotivasi
anggota untuk bergelut dalam kegiatannya konsep tujuan organisasi adalah yang
paling penting dalam mempelajari organisasi. Tujuan sangat diperlukan dalam
memahami organisasi. (Djoni dkk dalam Diniyati, 2012).
Tujuan kelompok ini akan menjadi suatu motivasi bagi anggota untuk
melakukan kegiatan kelompok sehingga pencapaian tujuan tersebut akan lebih
efektif. Menurut Slamet (2002) dalam Lestari (2011) hubungan antara tujuan
41
42
2. Jenjang Sosial
Jenjang sosial, yakni segala sesuatu yang menyangkut kedudukan dalam
kelompok serta prestasi yang menyertai Contohnya adalah pemberian status
anggota kehormatan. Anggota kehormatan ialah orang yang diangkat sebagai
anggota khusus oleh perkumpulan karena jasa orang tersebut (Wahid, 2008).
Menurut Cartwright and Zander dalam Mardikanto (1996) struktur
kelompok yaitu suatu pola yang teratur tentang bentuk tata hubungan antara
individu-individu dalam kelompok sekaligus menggambarkan kedudukan dan
peran masing-masing dalam upaya pencapaian kelompok.
Menurut Haerurah dan Purwanto (2006) struktur kelompok sebagai suatu
pola interaksi, komunikasi dan hubungan-hubungan antara anggota kelompok.
Struktur kelompok ada yang bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal.
Jika suatu struktur kelompok telah menjadi kuat, biasanya sulit untuk mengadakan
perubahan terhadap struktur kelompok tersebut. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perubahan struktur kelompok yaitu jika tujuan perubahan tersebut
tidak dikemukakan secara jelas, berorientasi pada kepentingan pribadi, dilakukan
secara mendadak, kurang bermanfaat, unsur pimpinan tidak diikutsertakan dalam
perubahan, serta jika kelompok telah merasa puas terhadap kondisi yang dimiliki
sekarang ini.
Struktur Organisasi MDC
Pelindung
Dekan Fakultas
Perikanan
Kelautan
Prof.Dr.M.Zainuri,DEA
Penasihat
Pembina Marine
Diving
Dr.Ir. Munasik,
Dr. Agus Trianto,
Penanggung
Badan Pengawas
43
Jawab
Ketua Marine
Diving Club
Sekretaris
Bendahara
Bidang Litbang
Bidang Ekspedisi
Bidang Humas
Bidang Diklat
Bidang Danus
Bidang Peralatan
MDC mempunyai jenjang sosial atau yang biasa dikenal dengan struktur
organisasi yang setiap kedudukannya mengerjakan tugasnya masing-masing demi
memajukan organisasi tersebut. MDC mempunyai tatanan struktur organisasi
tertinggi yaitu pelindung yang bertugas menaungi organisasi. Dalam struktur
organisasinya MDC tidak mempunyai anggota kehormatan yaitu biasanya alumni
yang mempunyai prestasi dan mengharumkan nama organisasi tersebut. Dengan
adanya jenjang sosial ini dapat dikatakan sebagai indikator organisasi yang
dinamis.
44
3. Peran Kedudukan
Peranan kedudukan, yaitu hirarki hak dan kewajiban yang harus dilakukan
oleh komponen kelompok karena menempati posisi tertentu dalam kelompok.
Setiap kedudukan memiliki seperangkat peranan yang harus dilaksanakan oleh
orang yang bersangkutan (Wahid, 2008).
Tata hubungan antara individu-individu kelompok yang sekaligus
menggabarkan kedudukan dan peran masing-masing dalam upaya pencapaian
kelompok. Ketidak jelasan mengenai struktur kelompok akan berpengaruh
terhadap ketidak jelasan kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kekuasaan
masing-masing anggota, sehingga pelaksanaan kegiatan tidak mungkin dapat
berlangsung secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan kelompok. Pada
unsur ini terdapat tiga kategori pengukuran yaitu struktur kekuasaan/pengambilan
keputusan, struktur tugas/pembagian tugas dan struktur komunikasi (Andarwati et
al., 2012).
Dalam suatu kelompok harus terdapat struktur organisasi. Struktur
organisasi tersebut terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota. Dimana
tugas seorang ketua adalah mengkoordinir pengurus dan anggota, memimpin
jalannya rapat atau pertemuan, serta bertanggungjawab atas jalannya semua
kegiatan kelompok. Tugas sekretaris adalah mencatat hal-hal yang dapat
memajukan maupun menghambat kelompok, membuat laporan kegiatan
kelompok, mengurusi surat yang masuk dan keluar. Tugas bendahara adalah
mengurusi uang kelompok yang masuk maupun keluar. Sedangkan tugas anggota
kelompok adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan kelompok (Astuti, 2010).
45
Pelindung
Penasihat
Penanggung jawab
Badan Pengawas
Evi Nurul Ihsan
Teo Andri Saputra
Mochammad Iqbal Herwata Putra
Arifismail Eko Riyanto
Julian Saputra
Sekretaris
Nopi Prihatin
Ega Hagyta T
Mutiara Nur Annisa
Bendahara
Peranan kedudukan, yaitu hirarki hak dan kewajiban yang harus dilakukan
oleh komponen kelompok karena menempati posisi tertentu dalam kelompok.
Setiap kedudukan memiliki seperangkat peranan yang harus dilaksanakan oleh
orang yang bersangkutan. MDC mempunyai satu ketua yang tugasnya untuk
memberikan perintah-perintah kepada bawahannya. MDC mempunyai 3 sekretaris
tujuannya adalah untuk mempermudah kerja dan pembagian-pembagian tugas. hal
ini juga diberlakukan di Bendahara yang mempunyai 2 orang yang bertanggung
jawab akan keuangan MDC. Dengan adanya peran kedudukan ini dapat dikatakan
sebagai indikator organisasi yang dinamis.
46
4. Kekuasaan
Kekuasaan adalah dominasi, yaitu kemampuan untuk melaksanakan
kemauan kendatipun orang lain menentangnya. kewenangan yang didapatkan oleh
seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan
kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi
kewenangan yang diperoleh (Budiardjo,2002).
(1) Kekuasaan balas jasa (reward power), didasarkan pada kemampuan
seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain; (2)
Kekuasaan paksaan (coercive power), didasarkan pada kemampuan orang untuk
menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau
persyaratan; (3) Kekuasaan sah (legitimate power), diperoleh berdasarkan hukum
atau aturan tertentu; (4) Kekuasaan keahlian (expert power), didasarkan pada
persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan;
(5) Kekuasaan panutan (referent power), yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi; (6)
(Irawati, 2004).
Kekuasaan adalah dominasi, yaitu kemampuan untuk melaksanakan
kemauan kendatipun orang lain menentangnya. Dalam suatu organisasi biasanya
yang memiliki kekuasaan adalah seorang ketua, di MDC ketua tidak dapat
menggunakan kekuasaan sepenuhnya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan, karena masih terdapat pembimbing dan pelindung yang
mengawasi dan jika disetujui suatu kegiatan oleh pembimbing dan pelindung baru
kegiatan yang di ajukan ketua dapat dilaksanakan.
47
5. Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental
yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. (Moorman, 1993
dalam Wijayanto, 2013)
Rasa saling percaya merupakan suatu kondisi yang di dalamnya
mengandung isi moralistik, seperti kejujuran, atau konsistensi antara apa yang
dikatakan oleh seseorang dengan apa yang dilakukannya, kesungguhan dan
tanggung jawab yang dapat diandalkan, niat baik, dan tidak ada sesuatu yang
disembunyikan. Orang yakin akan niat baik dari rekannya, percaya terhadap
kemampuan rekannya untuk melakukan tugas dengan segala kemampuan yang
dimilikinya, dan dapat diandalkan (Geller dalam Sulasmi, 2006).
Menurut Sopiah (2008:43) ada berbagai karakter yang melekat pada tim
atau kelompok yang sukses. Karakter-karakter tersebut adalah (1) mempunyai
komitmen terhadap tujuan bersama; (2) menegakkan tujuan spesifik; (3)
kepemimpinan dan struktur; (4) menghindari kemalasan sosial dan tanggung
jawab; dan (5) mengembangkan kepercayaan timbal-balik yang tinggi. Tim atau
kelompok kinerja tinggi dicirikan oleh kepercayaan (trust) timbal balik yang
tinggi di antara anggota-anggotanya.
Marine Diving Club sudah banyak menjalin hubungan kerja dengan
oraganisasi-organisasi lain dalam hal kemitraan. Hal ini mengindiasikan MDC
sudah mendapatkan kepercayaan dari sejumlah organisasi lain yang bagus untuk
kemajuan MDC. Contoh organisasi yang bermitra dengan MDC adalah WWF
Indonesia.
48
6. Sanksi
Sanksi merupakan sistem penghargaan atau hukuman terhadap perilaku
kelompok atau anggota kelompok. Aspek persaingan untuk maju harus terus
dimotivasi. Sebaiknya, penghargaan untuk anggota perlu diberikan dan
ditingkatkan, begitu pula dengan adanya sanksi dan hukuman yang tegas dan jelas
wajib diberlakukan sehingga kelompok dapat berjalan dengan baik (Andarwati t
al., 2012).
Edwin Hollander dalam Budiarto (2005) mengembangkan konsep
Idiosyncrasy credits ini untuk menjelaskan reaksi positif kelompok terhadap
minoritas yang mana mendahului ketidaksepakatan pendapat dengan konformitas.
Penghargaan atau credits terakumulasikan oleh interaksi anggota itu sendiri yang
secara tipikal adalah anggota yang berkontribusi kepada progress dari sebuah
pencapaian tujuan kelompok. Hollander juga menegaskan bahwa tanpa adanya
pencapaian penghargaan atau credits yang tinggi terlebih dahulu sebelum orang
yang tidak setuju tersebut menghadapi mayoritas, maka opini minoritas tersebut
bisa jadi akan menjadi bulan-bulanan kaum mayoritas.
Keanggotaan dihimpun masyarakat tani yang ada di sekitar lokasi untuk
menjadi anggota dan setiap anggota harus patuh kepada aturan yang telah
diberlakukan dan apabila ada anggota yang melanggar dari aturan tersebut, maka
ada proses pemberhentian yang akan dilakukan oleh kelompok tani melalui rapat
anggota (Wahid, 2008).
Sanksi-sanksi setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota sudah
dituangkan dalam Anggaran Rumah Tangga Marine Diving Club. Sanksi-sanksi
ini telah disetujui oleh semua anggota dan berlaku untuk semua anggota.
49
7. Norma
Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang
dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Kadang-kadang norma
oelh para sosiolog disebut juga dengan hukum (law) ataupun aturan (rule),
yaitu perilaku-perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan
dalam suatu kelompok. Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial,
prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para nggota
kelompok. Sedangkan norma procedural menguraikan dengan lebih rinci
bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus
membuat keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukah dilakukan
pembicaraan sampai tercapai kesepakatan. Dari norma tugas memusatkan
perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan harusdilaksanakan (Effendi, 2007).
Norma juga merupakan suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang
dalam hubungannya dengan sesamanya atau dengan lingkungan dinamisnya,
sehingga inti dari norma adalah segala aturan yang harus dipatuhi. Tingkat
kepatuhan masyarakat tersebut kepada norma merupakan barometer dari tingkat
ketertiban dan ketraturan suatu kelompok. Jadi makin tinggi tingkat kepatuhan
suatu kelompok terhadap norma, makin tinggi pula tingkat ketertiban suatu
kelompok terhadap norma (Maria, 2007)
Norma yang berlaku di Marine Diving Club adalah dengan menerapkan
Sapta Ikrar MDC yaitu 1)Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2)Bertanggung jawab dalam setiap tindakan, 3)Menjunjung Tinggi Nilai
Persaudaraan, 4)Loyal Kepada Organisasi, 5)Menghormati Senioritas, 6) Menjaga
Kelestarian Lingkungan, 7) Waspada Dira Anuraga.
50
8. Perasaan
Suasana kelompok itu mengandung nilai-nilai moralitas, sikap dan
perasaan-perasaan yang pada umumnya terdapat dalam kelompok. Suasana
kelompok itu ada yang positif dan ada yang negatif, ada yang menggairahkan dan
ada pula yang mengekang. Kebebasan berkreasi dalam kelompok hendaknya
dibina dan diarahkan sehingga kelompok bisa berkembang. Ada lima macam
perilaku kreatif yang bisa membangkitkan kemampuan berkreasi. Akan tetapi,
jiwa kelompok ini, bukanlak yag mengendalikan perlaku kelompok karena
pengendali perilaku kelompok adalah naluri emosi (Sarwono 2005).
In group merupakan kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individuindividunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Out group merupakan kelompok
sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in group jelasnya kelompok
sosial di luar anggotanya disebut out group. Sikap in group dan out group dapat
dilihat dari kelainan berwujud antagonisme atau antipati. Sikap in group dan out
group merupakan dasar sikap etnosentrisme yang merupakan sikap bahwa setiap
sesuatu yang merupakan produk kelompoknya dianggap paling baik dan benar
(Rubianto, 2009)
Suasana kelompok itu mengandung nilai-nilai moralitas, sikap dan
perasaan-perasaan yang pada umumnya terdapat dalam kelompok. Kebebasan
berkreasi dalam kelompok hendaknya dibina dan diarahkan sehingga kelompok
bisa berkembang. Dalam membentuk suasana kelompok yang menyenangkan
MDC telah membuat Mars MDC yang dapat menyatukan anggota-anggota dengan
menyanyikannya.
51
9. Fasilitas
Pendapat lain mengatakan bahwa fasilitas merupakan komponen
individual dari penawaran yang mudah ditumbuhkan atau dikurangi tanpa
mengubah kualitas dan model jasa. Fasilitas juga merupakan alat untuk
membedakan program lembaga pendidikan yang satu dari pesaing yang lainnya
(Lupiyaodi et al., 2006). Fasilitas merupakan sarana pendukung yang berbentuk
fisik yang menunjang keberhasilan suatu kelompok dan digunakan dalam kegiatan
normal suatu kelompok, memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen
dan memberikan manfaat untuk masa yang akan datang. Fasilitas suatu kelompok
sangatlah penting bagi suatu organisasi karena dapat menunjang kinerja anggota,
sperti dalam penyelesaian pekerjaan.
Pada suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan diperlukan alat-alat
pendukung yang digunakan dalam proses atau aktifitas di organisasi tersebut.
Semakin besar aktifitas suatu organisasi/perusahaan maka semakin lengkap pula
fasilitas dan sarana pendukung dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Karakteristik
dari
sarana
pendukung
dalam
proses
aktifitas
52
sebagai
kelompok,
membantu
anggota
kelompok
memperkuat
53
54
Keberhasilan
kelompok untuk mencapai tujuannya yang dapat dilihat pada tercapainya kedaaan
atau perubahan yang memuaskan anggotanya. Efektifitas kelompok mempunyai
pengaruh timbal balik dengan kedinamisan kelompok. Kelompok yang efektif
mempunyai tingkat dinamika yang tinggi, sebaliknya kelompok yang dinamis
akan efektif mencapai tujuan-tujuannya(Soedarsono, 2005).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola komunikasi yaitu karakteristik
anggota yang terdiri umur, pendidikan, pengalaman berusaha, jenis kelamin,
tingkat kosmopolitan, akses terhadap jaringan komunikasi, dan sikap terhadap
perubahan, dimana dengan umur yang relatif muda dan pendidikan yang rendah
tingkat pemahaman terhadap masalah yang baru sulit untuk dipahami oleh
mereka, apalagi dengan pengalaman berusaha yang sangat minim, membuat
mereka menjadi sulit untuk melaksanakan hal-hal yang baru dan memerlukan
keterampilan yang khusus (Azainil, 2005)
Keefektifan didapat
55
56
PROFIL ORGANISASI
Misi
57
DAFTAR PUSTAKA
58
59
60
61
62
Aplikasi
Corporate
Social
63
Teiri
dan