Anda di halaman 1dari 3

Pengorbanan Seorang Ibu

Pekenalkan nama saya Amin umur saya masih 19 dan Alhamdulillah saya kuliah di
peguruan tinggi swasta di daerah dekat rumah saya, saya disini akan menceritakan tentang
pengorbanan seorang ibu yang kuat dan sabar dalam mendidik anak yang ia sayang. Suatu waktu
ada seorang ibu yang bernama aminah ibu yang sangat tegar, kuat dan sabar ini memiliki anak
yang bernama liana yaitu saya sendiri anak ibu aminah.

Saya sangat bersyukur memiliki sesosok ibu yang sangat sayang kepada saya yang sudah
mendidik saya dari saya kecil sampai saya tumbuh besar, ibu saya seorang pedagang warung
kecil-kecilan di dekat rumah, terkadang saya membantu ibu untuk menjaga warung dan
melayani pembeli, saya sangat sayang kepada ibu saya ia seorang yang kuat, tegar dan orang
yang paling berjasa dihidup saya. Ia penyemangat hidup saya dan penyemangat untuk saya
menjadi anak yang bisa membuat ia bangga.

Saya bersekolah di SMA yang jaraknya tak jauh dari rumah. Saya termasuk anak yang
pendiam, suatu waktu saya membutuhkan uang untuk membayar uang ujian nasional dan saya
bingung saya ingin bilang ke ibu saya tetapi saya tidak tega dan saya berusaha mancari uang
mulai dari berjualan, membantu teman saya yang berjualan baju, semua itu saya usahakan agar
membuat beban ibu saya ringan, walau hasilnya tidak seberapa besar setidaknya saya bisa
mengumpulkan uang untuk membantu membayar uang ujian. Sampai akhirnya saya tidak ada
pilihan lain untuk saya bilang ke ibu saya tentang biaya itu. Saya berbicara bu pihak sekolah
meberikan ini selembaran surat pembayaran, seketika ibu saya terdiam sejenak dan ia
menjawab tak apa nak akan ibu usahakan agar membayar ini semua. Saya melihat ibu saya
kelihatan bingung saya sedih dan tak kuat melihat ibu saya seperti itu sedih, saya tak bisa
melihat ibu saya sedih.

Akhirnya pembayaran lunas dengan hasil jerih payah ibu dan saya juga lulus dengan hasil
yang lumayan bagus, ketika saya lulus saya bingung saya ingin sekali melanjutkan kuliah tetapi
keuangan keluarga saya tidak memungkinkan dan akhirnya saya memutuskan untuk bekerja
dulu lalu setelah itu saya akan mengumpulkan modal untuk melanjutkan kuliah, walau kuliah di
tempat biasa. Saya meminta doa restu kepada ibu setiap saya pergi mencari kerja. Berkali-kali
saya gagal tes di berbagai perusahaan tetapi saya tidak putus asa, saya yakin ini hanya ujian buat
saya agar saya kuat dah tak putus asa, dan akhirnya setelah bekali-kali saya gagal saya berhasil
mendapatkan pekerjaan diperusahaan dibidang operator produksi.

Setelah saya mendapatkan pekerjaan saya menyisihkan uang hasil kerja saya sebagian
untuk ibu saya dan untuk modal saya kuliah nanti, banyak yang menertawakan saya ketika
teman sayamengetahui bahwa saya ingin kuliah, mereka berkata buat apa kuliah sekarang udah
kerja juga mending senang-senang aja dulu, ga cape apa belajar mulu tetapi saya hanya bisa
terdiam dan berdoa dalam hati ya allah kuatkan hati hamba dari segala ujian dan cobaan yang
menggangu hamba. Saya berhasil mengumpulkan uang untuk melanjutkan kuliah dan saya
mendaftar di peguruan tinggi swasta dan saya mengambil jurusan bisnis, karena saya ingin
membahagiakan ibu saya yang sudah berkerja keras membiayai saya, sewaktu masih sekolah
ingin sekali menjadi pembisnis.

Sewaktu saya kuliah ibu saya sempat kawatir terhadap kondisi fisik saya ibu saya berkata
kepada saya apa kamu kuat nak kerja sambil kuliah saya menjawab insya allah bu doain saya
bu agar semua lancar kuliah maupun pekerjaan saya bu ibu menjawab iya nak doa ibu salalu
menyertaimu sepanjang waktu nak. Aku sangat sayang

kepada ibuku yang sudah sangat

banyak pengorbanan untuk karirku selama ini.

Setelah saya cukup lama berkerja di perusahaan tersebut saya memutuskan untuk risen
karna saya di nasehati ibu saya, ibu saya sangat kawatir dengan saya, saya sekarang hanya fokus
kuliah dan manbuat ibu saya bangga kepada saya. Banyak sekali teman saya yang mencemooh
saya ditempat saya, mulai dari yang mengatai saya orang miskin ngapain kenal kuliah sampai
mereka setiap hari menertawakan saya tetapi itu penyemangat di mata saya. Saya ingat kata-kata
ibu saya biarkan mereka menertawakan kita yang paling penting kita masih diberi rezeki oleh
ALLAH swt, kita harus terus bersyukur nak karena masih banyak orang yang hidupnya lebih
parah dari kita. Saya selalu ingat kata kata ibu yang paling saya sayang, semua kata-kata yang
terucap dari mulut ibu akan membuat saya kuat dan tegar untuk menjalani hidup.

Pada suatu hari ibu jatuh sakit ibu harus dirawat dirumah sakit sedangkan saya tak punya
biaya. Sebener nya saya memiliki sisa tabungan saya yang untuk bayaran kuliah dan akhirnya
saya putuskan untuk menggunakan uang tersebut untuk membayar rumah sakit ibu saya yang
sedang dirawat. Setelah beberapa minggu ibu dirawat ibu di perbolehkan pulang oleh dokter dan
saya mengentar ibu pulang, sesampai dirumah ibu bertanya gimana nnti kamu membayar uang
kuliah nak saya hanya bisa terdiam, seketika ibu meneteskan air mata di hadapan saya ibu
berkata maafin ibu ya nak ibu sudah membuat kamu susah saya menjawab ini tidak seberapa
bu dengan pengorbanan ibu selama ini mulai dari saya bayi sampai saat ini dan saya memeluk
ibu saya dan berkata amin sayang ibu, amin ga mau liat ibu sedih amin berjanji akan
bahagiakan ibu dengan usaha amin sendiri.

Akhirnya saya berhasil lulus kuliah walaupun dengan jerih payah ibu berjualan di warung.
Saya sempat menganggur setelah kuliah saya memikirkan usaha apa yang akan saya lakukan dan
akhirnya saya meminta saran ibu kemudian ibu menyuruh saya berjualan keliling kampung.
Saya sempet bingung kenapa ibu menyuruh saya berjualan keliling kampung, akhirnya saya
mengetahui niat ibu, ibu menyuruh saya berjualan keliling kampung agar saya bisa dekat dengan
pelanggan dan bisa mengetahui bagaimana cara menjual yang baik, kata ibu pengusaha yang
sukses ia yang bisa deket dengan pelanggan.

Setelah saya berhasil mendapatkan modal yang cukup saya memberanikan diri untuk
berjualan baju mulai dari mulut ke mulut awalnya memang sulit untuk mendapatkan pelanggan
tetapi dengan kerja keras dan doa ibu selama ini pelanggan mulai berdatangan dan usaha saya
semakin berkembang. Saya berhasil membuat ibu bangga dengan usaha saya dan saya bisa
membalas semua pengorbanan ibu selama ini untuk membesarkan saya kini saya menjadi orang
yang berhasil tetapi saya tidak lupa untuk terus bersyukur. Terkadang saya tak percaya dengan
kesuksesan ku saat ini mulai dari cacian teman-teman saya, hujatan dari oaring-orang sekitar
sampai saya bisa menjadi pengusaha sampai saat ini. Semua itu tidak lepas dari seorang ibu yang
kuat untuk tetap memberikan setiap usahanya untuk anaknya.

Terima kasih ibu telah mendidik saya menjadi anak yang kuat dan sabar. Saya sangat
berterima kasih kepada Tuhan yang sudah memberikan rizki kepada saya dah memberikan ibu
yang kuat semua perjuangannya untuk menjadikanku seperti ini tak luput dari setiap kecaman
orang-orang tapi setiap kata-kata orang tak pernah membuat ibu gentar membelokkan niatnya
untuk menjadikan anaknya sesukses ini, kini saya sudah berhasil mencapai cita-cita saya yaitu
memberangkatkan ibu saya tercinta ke tanah suci dan saya berhasil menjadi pengusaha.
Sekian cerita kehidupan saya semoga bisa bermanfaat, ingatlah JANGANLAH PATAH
SEMANGAT SELAGI KITA MASIH DIBERI NAFAS YANG SEHAT, TERUSLAH
BERUSAHA DAN BERUSAHA SAMPAI SAATNYA TIBA, YAITU KESUKSESAN YANG
ANDA DAPAT .
Tetaplah bersyukur atas rizky yang telah diberikan oleh Allah SWT dan sayangilah ibumu
bagaimanapun karakternya, ibu selalu memberikan nasehat yang bermanfaat untuk kita dan
janganlah kamu sekali-kali membuat ibumu menangis, karena setiap tetes air matanya
sebenarnya adalah sayatan pedang yang akan menebas hati kita.

Anda mungkin juga menyukai