Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Perkembangan kebutuhan masyarakat umum maupun profesional mengenai lahan dan pro
perti berkembang secara cepat. Hal tersebut dikarenakan adanya arus globalisasi
dan perubahan faktor sosial-ekonomi masyarakat yang berkembang secara signifikan
. Perkembangan tersebut harus segera menjadi perhatian untuk membuat kebijakan m
engenai lahan dan properti sehingga kebutuhan tersebut dapat ditangani. Kadaster
2034 yang merupakan perkembangan dari kadaster 2014 memiliki rantai-rantai yang
dapat mengikat kebutuhan masyarakat saat ini dan masa mendatang mengenai lahan
dan properti.
Tulisan ini akan menjelaskan tentang kadaster 2014 dan kadaster 2034, perbanding
annya, serta kesiapan Indonesia dalam implementasi kadaster 2034.
Kadaster 2014 telah dibangun sejak tahun 1994 hingga 1998 oleh satuan tim kerja
komisi 7 International Federation of Surveyors (FIG) yang diketuai oleh Jurg Kau
fmann bersama sekretarisnya Daniel Steudler. Sebuah visi ke depan yang diharapka
n dapat membangun sistem kadaster dunia mengikuti perkembangan tren dan teknolog
i yang ada. Metode yang digunakan dalam perumusan kadaster 2014 adalah dengan m
enggunakan kuesioner yang diberikan kepada anggota delegasi tiap komisi di FIG,
yang menghasilkan enam pernyataan kadaster 2014.
Visi Kadaster 2034 merupakan suatu kelanjutan dari visi Kadaster 2014. Sama deng
an tujuan Kadaster 2014, yaitu melakukan pengembangan sistem kadaster di dunia p
ada 20 tahun ke depan. Inisiasi awal adanya visi Kadaster 2034 adalah Australia
dan New Zealand.
A cadastral system that enables people to readily and confidently identify the lo
cation and extent of all rights, restrictions, and responsibilities related to l
and and real property.
Pada visi di atas dapat diartikan bahwa kadaster pada tahun 2034 tidak hanya seb
atas mengidentifikasi hak-hak, batas, dan kewajiban pengguna lahan, tetapi juga
memperhatikan bangunan di atasnya.
Dari perbandingan kadaster 2014 dan kadaster 2034 di atas, dapat dilihat bahwa k
adaster 2034 merupakan bentuk baru dari pengembangan kadaster 2014 yang merupaka
n dasarnya.
Dari pembahasan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi Kadaster 2034 di
Indonesia belum bisa dilakukan. Hal tersebut dikarenakan di Indonesia ada beber
apa hal yang belum mendukung terlaksanakan secara penuh kadaster 2014.

Anda mungkin juga menyukai